Senin, 26 November 2012

Cara merawat ayam aduan yang paruhnya somplak

Cara merawat ayam aduan yang paruhnya somplak
Seorang botoh, tidak mungkin tidak tahu bagaimana kondisi ayam aduannya baik dalam masa pelatihan hingga abar dan sampai ke arena. Hal yang mungkin terjadi saat abar atau bertarung diarena adalah terkena pukul baik telak maupun tidak. Terkena pukulan itu memang sudah pasti tetapi bagaimana bila pukulan tersebut membuat cacat ayam aduan? owh ya tentu dibengkel dong.. Kenapa tidak? kan begitu. Botoh yang sering turun di arena tidak jarang membawa ayam aduan super oleh karena itu sering kali terlihat ayam aduan terkena pukulan dibagian kepala dan tidak menutup kemungkinan paruh ayam juga bisa menjadi sasaran pukulan dan terjadilah patah dan mengalir darah atau bisa jadi darah beku, nah bagaimana cara mengatasinya? Ayam pada saat terkena pukulan yang mengenai paruh biasanya terlihat begitu miris tergantung mental ayam petarung tersebut. Ada yang terus melawan hingga pertandingan usai dan tidak heran bila fatal akan lari karena kesakitan, hal ini mungkin bisa tidak disadari oleh botoh. Kekalahan dan kemenangan sudah menjadi adat mufakat sebuah pertandingan. Untuk mengobati paruh yang somplak perlu penanganan yang baik, sebab kalo tidak bisa menjadi lama kesembuhannya.

Penanganan pertama adalah dengan menjarangi dengan air hangat kemudian diberikan obat anti inflamasi baik trombophop atau lainnya. Hal yang mungkin rutin adalah dijarangi dengan air hangat dan oleskan kunir atau kapur sirih pada pagi dan sore hari, pemberian obat tidak selalu setiap hari cukup 2 hari 1 kali sudah baik.

Pemberian pakan yang mudah dicerna dan tidak keras dalam masa penyembuhan setalah diabar atau bertarung di arena adalah cara terbaik agar dapat segera pulih dari kondisi kritis. Tidak usah menggunakan benda tajam seperti pisau dan lainnya untuk menglupas paruh yang robek atau somplak tersebut karena ayam pada saat masa pemulihan paruh tersebut akan bergeser dan akan rapat serta mempertebal sendiri. Boleh saja menglupas tetapi dalam kondisi darurat karena faktor tertentu. Dalam masa pemulihan biasanya memerlukan waktu yang cukup lama tergantung pengamatan botoh sendiri, bisa memerlukan waktu 1 sampai 2 bulan.
(sumber: portasen.blogspot.com)

Cara mempercepat rontoknya bulu ayam yang sedang mabung

Cara mempercepat rontoknya bulu ayam yang sedang mabung
Proses pergantian bulu pada ayam yang sedang mabung memang cukup lama, kadang saya sampai bosan dan gak sabar menunggunya. Dalam kondisi mabung pola bertarung akan berubah, karena bulu-bulu yang sedang tumbuh di sekitar leher, punggung, maupun ekor masih belia dan mengandung darah. Dalam keadaan ini ketika terkena patukan ayam atau kena pukul akan mengakibatkan luka pada bulu yang sedang tumbuh. Kadang ayam merasa geli atau risih ketika kita pegang apalagi kalau sedang di abar. Pengalaman dari Pakde ... ayamnya yang sedang mabung di coba dengan ayam lebih muda, hasilnya ayam tidak terlalu agresif dan cenderung lemas tenaganya, hanya beberapa menit ayam ini pun lari. Dari kasus di atas mungkin tidak hanya saya atau pakde ... yang mengalami, beberapa penghobi ayam aduan lainnya bisa saja mengalami pengalaman serupa.

Nah dari hasil uji coba yang dilakukan beliau menuturkan bagaimana cara mempercepat rontoknya bulu ayam jago ketika mabung sehingga proses mabung menjadi lebih cepat. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

  1. Ayam yang sedang mabung dikurung, dengan kondisi kurungan tertutup kain. Seperti burung murai yang berada dalam kurungan di krakap kain.
  2. Biarkan selama 1 minggu jangan pernah di pindahkan dari kurungan dan jangan di buka krakapnya. Krakap dibuka hanya ketika diberi makan dan minum saja.
  3. Beri makan "Krese" mungkin anda menyebutnya udang rebon.
  4. Selama proses ini kotoran ayam tidak usah dibersihkan, dan sekali lagi krakap jangan dibuka. Tujuannya adalah agar tekanan kelembaban / suhu angat dalam kurungan tidak keluar. Hal inilah yang menyebabkan proses rontoknya bulu.
  5. Setelah kurang lebih 1 minggu bulu-bulu yang lama rontok akan berganti dengan yang baru, krakap sudah boleh dibuka.
  6. Untuk mempercepat tumbuhnya bulu, beri suplemen minyak ikan satu butir perhari, berikan selama tiga hari saja, karena jika terlalu banyak biasanya bulu yang tumbuh terlalu lembut dan lemas.

Minggu, 25 November 2012

Proses pergantian bulu pada ayam

Proses pergantian bulu pada ayam
Proses penggantian bulu atau sering disebut dengan istilah Mabung, Ngurak atau Moulting pd unggas, merupakan hal yg rutin dan terjadi tiap tahun. Pada masa ganti bulu, biasanya banyak bebotoh yg tidak menyadari tentang kondisi ayam yg membutuhkan berbagai mineral dan protein yg bertambah pada fase ganti bulu. Bebotoh masih saja memperlakukan ayamnya dgn ransum biasa, padahal ayam yg mengalami proses ganti bulu lebih memerlukan perhatian ekstra. Pada fase ganti bulu ini merupakan fase istirahat yg panjang dan perlu diberikan pakan khusus yang lebih bergizi tinggi dan mineral berikut vitamin yg cukup. Pemberian pakan yg mengandung kadar protein yg lebih perlu diberikan karena pada fase ini ayam memerlukan energi yg relatis lebih banyak. Bila kebutuhan mineral dan protein tidak tercukupi dlm jumlah yg memadai maka ayam petarung akan mengalami penurunan kualitas fisiknya. Efek selanjutnya yang dapat terlihat adalah kondisi berpengaruh pada saat ayam aduan kelak bertarung dimana ayam terlihat lebih lemah dan jadi loyo. Sering kita temui di kandang bebotoh, ayam petarung yg dalam fase ganti bulu bermuka pucat kurang gairah dan terlihat lemas.

Pada masa ganti bulu, sebaiknya ayam diberikan Pakan Ayam Petelur dgn kadar protein 16%, sedangkan pakan ayam yg lain sangat tidak cocok, karena kandungan kalori dan protein yang terlalu berlebih. Hal ini ditujukan untuk menghindari terjadinya kegemukan pada ayam, yg berakibat penumpukan pada tulang dada dan hal ini akan sangat mengganggu stamina ayam. Karena ayam akan lebih mudah kehabisan nafas (ngos-ngosan) dan pengembalian bentuk dan berat ideal ayam tsb akan memakan waktu yang lebih lama lagi.


Pada saat ganti bulu, ayam aduan tidak memerlukan pemberian MINYAK IKAN yg berlebihan. Ini bisa dinilai dari sehelai bulu ayam yg mengandung 85% protein, 2.5% lemak, 1.5% serat kasar, 0.2% kalsium dan 0.75% phosporus (berdasarkan penelitian Charoen Phokpand). Jadi dengan dilihat komposisi kandungan bulu, maka ayam tidak memerlukan minyak ikan. Namun pada saat ganti bulu,ayam lebih membutuhkan protein, vitamin dan mineral yg cukup.

Kebanyakan bebotoh beranggapan pemberian minyak ikan dapat membuat bulu mengkilap dan kuat. Minyak ikan mengandung ASAM LINOLEAT 99% sebaliknya ayam hanya membutukan asam linoleat 1% saja yg bisa didapatkan dari pakan ayam aduan umumnya. Padahal untuk membuat bulu mengkilap dan kuat cukup melalui pemberian makanan berprotein yg cukup, sehingga kelenjar lemak yg ada pada ekor akan berfungsi sebagai semir yang akan digunakan ayam untuk mengilapkan bulu meskipun ayam tidak dimandikan.

Pada waktu ganti bulu, ayam tidak membutuhkan tenggaran/umbaran yg rutin, ayam cukup diumbar 3 hari sekali saja untuk mengepakkan sayam dan melemaskan otot yg kaku. Memegang ayam yang berganti bulu juga harulah berhati-hati, karena bulu masih muda dan teras sakit bila dipegang. Dan kemudian jangan sesekali ayam yang sedang berganti bulu dikumpulkan atau digabungkan dengan ayam betina, karena bulu mengandung phosporus yg tinggi, yg merupakan makanan yang paling diminati dan santapan lezat bagi ayam betina. Demikian juga bila dijadikan pemacek, maka perhatikan kebutuhan karbohidratnya, jika kekurangan maka napsu kawin akan menjadi menurun dan sebaliknya jika pemberian karbohidrat berlebihan maka ayam akan menjadi terlalu gemuk yang juga dapat menurunkan nafsu kawin.

Kemudian, selama periode penggantian bulu yang biasanya memakan waktu beberapa bulan, jangan lupa untuk memperhatikan kandang ayam, jangan sesekali menempatkan ayam yang memiliki sudut2 kandang yang cukup tajam yang dapat mengganggu pertumbuhan bulu dah bahkan bisa merusak bulu mudah yang baru tumbuh. Hal ini juga harus menjadi perhatian karena jangan sampai seluruh upaya keras kita di dalam menjaga pola makannya akan menjadi sia-sia belaka karena penempatan kandang ayam yang tidak tepat. Dengan kata lain, untuk ayam yang sedang mengalami penggantian bulu, mulai dari makanan, pengumbaran, dan penempatan kandangnya tetap harus menjadi perhatian kita agar proses penggantian bulu dapat berjalan dengan sempurna
(sumber:ayam-tarung.blogspot.com)

Sabtu, 24 November 2012

Mengenal jenis-jenis ayam burma

A. AYAM BURMA ORIGINAL

Ayam Burma atau ayam Birma merupakan ayam yang berasal dari negeri Myanmar/Burma adalah sejenis ayam kebanyakan di perkampungan negeri Myanmar. seperti halnya di negeri kita, disana juga banyak warga yang memang menyukai ayam aduan, bisa jadi karena bisa dijadikan sebagai symbol kekuasaan ataupun hoby belaka yang tentunya bisa saja dibumbui dengan perjudian.

Karakteristik fisik ayam burma memiliki tubuh yang relatif kecil, tulangannya relatif tipis, berbulu lebih lebat dengan warna dominan jalak (wido) dan brintik kecoklatan. kontruksi kaki ayam burma seperti kaki burung pemakan ikan lebih besar sedikit, merit, padat dan keras. warna kakinya memiliki kekhasan kebanyakan kukunya agak berwarna kehijauan atau kecoklatan.

Ayam burma mulai terkenal sebagai ayam aduan adalah setelah  orang Thailand membawa & mengembangbiakan dinegeri siam, dan ternyata mampu memberikan perlawanan  bahkan memenangkan dalam banyak pertandingan biarpun kalah tandingan.

Kelebihan ayam burma adalah pada tingkat akurasi pukulannya hingga 90% adalah sekitar kepala, paruh dan mata lawan yang dibuatnya tidak berdaya. Sementara

Kekurangan ayam burma adalah pada ukuran zise yang memang lebih kecilan  dan berkisar 2,0 hingga 2,75 Kg, dengan kontruksi tulangan yang tipis, dirasa kurang tangguh jika di hadapkan dengan ayam yang memiliki pukulan keras dan mengarah ke  badan.

B. AYAM BURMA GOSTAN

Ayam Burma Gostan adalah salah satu jenis ayam burma original generasi baru dengan ciri khas memiliki gaya bertarung adalah selalu mundur menghindar dan melemparkan pukulan (Defensive agresive) yang mengarah ke kepala, paruh & mata lawan. 


C. AYAM BURMA RAMBONG

Ayam Burma Rambong adalah salah satu jenis ayam burma original dengan ciri khas yang merupakan kelebihannya adalah sangat lincah seperti berjoget ( Rambong istilah Siam = joget ) dan sambil melemparkan pukulan kea rah kepala, paruh dan mata, bahkan sambil jatuhpun ayam ini masih mampu melemparkan pukulan.


D. AYAM BURMA BRASILIAN

Ayam Burma Brasilian adalah hasil crossing breeding antara ayam burma dengan ayam Brasil dengan prosentasi 85% genetik ayam burma dan 15% genetik ayam Brasil. Karakter ayam ini adalah memiliki daya tahan pukulan dan ketangguhan yang lebih baik dibandingkan ayam burma original. Kualitas pukulannya lebih keras dan mematikan. Akan tetapi tingkat kecepatannya tidak secepat original. Ukuran zise lebih besaran jika dibandingkan ayam original berkisar 2,6 hingga 3,3 Kg.


E. AYAM BURMA MABIN
Ayam Burma Mabin adalah salah satu jenis ayam burma generasi terbaru dengan ciri khas yang merupakan kelebihannya adalah pukulannya sambil melompat lompat seperti kuda terbang & sangat lincah sambil melemparkan pukulan kearah kepala, paruh dan mata.  Ukuran ayam Burma mabin ini hampir sama dengan ukuran jenis ayam burma lainnya hanya memiliki portus yang lebih ramping & tinggi.


F. AYAM PAMA

Ayam Pama adalah hasil crossing breeding antara ayam burma dengan beberapa jenis ayam aduan yang ada, seperti ayam burma dengan ayam Saigon, ayam burma dengan ayam siam, ayam burma dengan ayam Malaysian.

Karakter ayam pama ini karena masih memiliki sifat genetic ayam burma hingga 50% maka tentunya akurasi pukulannya mendekati ayam burma ditambah sifat yang ada pada ayam crossing-nya. Seperti diantaranya:
ayam burma X ayam Saigon  disebutnya magon.    Ayam jenis ini memiliki karakter sifat yang dibawa dari ayam saigon seperti tahan pukul dan pukulan keras dengan ukuran body yang relatif besar. Kelebihan jenis ayam ini pastilah adalah ukuran yg besar dan pukulan yg keras ditambah lagi akurasi yang sempurna dibawa dari sifat ayam burma. Dengan penampilan yang lebih gagah dan kekar serasa membuat percaya diri pemilik jika di bawa dalam arena pertandingan.

Ayam burma X ayam Siam disebutnya mathai. Memiliki tehnik bermain seperti ayam BK yaitu seperti ayam lock, bongkar, nyayap ditambahkan sifat pukulan ayam burma dan kecepatan defensive yang sulit untuk dipancing atau antilock dan pukulan yang keras lagi akurat, membuat jenis ayam ini menjadi trend tersendiri sebagai jenis ayam pama bangkok antilock.


Ayam burma X ayam Pakhoy (Malaysian +Texas) disebutnya makhoy. Ayam ini bukan hanya memiliki tehnik ayam pakhoy (ketip bulu) seperti mematuk punggung sayap, paha , memukul badan yang sangat keras akan tetapi sifat pukulan akurat dan keras sekitar kepala justru menjadi kelebihan jenis ayam ini. Sekarang ini justru ayam jenis ini sedang menjadi trend di negeri Siam. Beberapa arena pertandingan banyak dimenangi jenis ayam Makhoy

Kedepan NUSA-UNGU FARM akan mencoba  menyediakan beberapa dari jenis ayam burma seperti diatas. dan Kami telah mencoba mendatangkan langsung dari negeri Siam perbatasan dengan Myanmar.

Bagi kawan kawan yang berminat untuk mendapatkan jenis ayam Burma Import, kedepan kami akan upload Foto & sample video rekaman abarannya dalam durasi yang kami anggap cukup.

Semoga ayam burma yang sengaja kami datangkan langsung dari Siam dapat menambah kualitas ternakan ayam aduan di negeri kita.

Kami tentunya sangat berharap dukungan dan saran  dari kawan2 semua, sehingga AYAM IMPORT yang ingin kami sajikan adalah benar- benar merupakan jenis ayam yang diharapkan kita semua sebagai pecinta ayam aduan.
(diditgondang.com)

Gaya bertarung ayam bangkok, ayam burma dan ayam vietnam yang berkualitas

Gaya bertarung ayam bangkok, ayam burma dan ayam vietnam yang berkualitas
Gaya Tarung

Gaya tarung  dari Ayam Birma dibandingkan dengan Ayam Bangkok dibandingkan Ayam Vietnam sebenarnya berbeda, letak perbedaan dasarnya adalah rata rata saja artinya tidak semua yang di gambarkan adalah signifikan atau benar 100 persenGaya Ayam Bangkok Tarung dan pukulanya banyak berfariasi seperti yang di tuliskan di bawah iniGaya Tarung dan pukulan ayam Burma cebderung memukul dari arah depan, banyak nyawat / pukulan tanpa bayangan, banyak selusup baik ke sayap ataupun ke bawah , banyak pukul leher badanGaya Ayam Vietnam cenderung melakukan pukulan satu tapi berat,  kurang pandai walaupun mungkin banyak manuvernya

Teknik Pukul Lari.

Teknik Pukul lari ini dimiliki oleh ayam yang bergaya tarung atau solah lari, ayam bertipe ini dianggap baik bila dapat mengacau teknik lawan yang lebih bagus pukulnya untuk mengejar dirinya mengitari arena bila musuh berhenti ia berbalik dengan cepat memukul  dan bila musuhnya itu siap memukul maka dia akan berlaaari kembali dan membiarkan musuh mengejar lagi demikian berulang sampai lawanya itu kehabisan tenaga,  dan kemudian ganti ayam yang bertipe hit and run ini ganti secara terus menghajar lawannya.

Teknik Tempel Pukul.

Ayam yang memiliki teknik temple pukul ini banyak disukai oleh bebotoh apalagi jika pukulannya menyakitkan dan berefek melumpuhkan lawannya.  Ayam yang memiliki teknik ini sangat rajin memukul lawannya begitu paruhnya menempel musuhnya langsung melakukan pukulan,  pukulannya cenderung cepat, solahnya peluk lawan mencari sasaran dengan menyisil rawis atau meraba dengan paruhnya begitu dapat langsung memukul.

 • Teknik Pukulan Satu.

 Ayam aduan yang memiliki jurus ini fisikalnya terkenal degan kekuatan, dadanya tegap, kelihatan segak dan lehernya tegak. Di arena sabung ayam, ayam ini sering di sebut berian atau di Thailand disebut mai li. Para petaruh jarang yang menjagokan ayam jenis ini, kerana pukulan yang dikeluarkan hanya satu persatu. Namun, ketika pukulan tersebut tepat mengenai sasaran lawannya, dapat dipastikan lawan tersebut akan termenung dan kaku. Teknik pukulan yang biasa dipakai adalah pukul depan dan pukul serong. Karena teknik yang dimilikinya jurus pukulan satu maka biasanya kurang baik untuk diadu dengan ayam yang memiliki pukulan cepat dan bertaji ganas, karena ayam bertipe ini walau tahan pukul tetapi tidak tahan jalu. Teknik tipe ini kebanyakan dimiliki oleh Ayam Vietnam atau Saigon dan Ayam Bangkok

 • Teknik Pukulan Seri.

Gaya bertarung pukulan seri dilihat oleh kebanyaknya pukulan yang djana dengan cepat tetapi kadang - kadang kurang tepati sasaran. Jika ayam tersebut berasal dari induk yang pernah menjadi jaguhan kalangan, pukulannya sangat tepat sehingga tidak akan mengambil masa yang lama untuk menghabiskan riwayat lawannya. Ayam laga dengan gaya bertarung seperti ini biasanya memiliki gerakan yang sangat lincah, dan lebih suka memukul lawannya dari arah depan. Di Thailand ayam ini terkenal dengan nama mai dien. Teknik ini kebanyakan dimiliki oleh Ayam Vietnam atau Saigon dan Ayam Bangkok

• Teknik Kunci Dan Pukul.

Gaya bertarung seperti ini sangat ditakuti dan sangat sulit dipukul oleh pihak lawan karena mampu mengunci gerakan kepala dan leher lawan. Caranya adalah menindih kepala dan leher lawan sehingga lawan mengalami kesulitan mencari kepala musuh. Di kalangan, ayam jenis ini disebut ngalungin. Pukulan serong adalah senjata terbaiknya untuk memukul balik lawan. Jika terkena pukulan ini, bahagian atas leher dan kepala lawan bisa koyak atau bengkak. Di Thailand, ayam aduan jenis ini disebut mai rau. Kelemahan ayam ini biasanya pukul depannya lambat / kurang cepat jika cepat biasanya kurang keras, ayam ini kurang irit tenaga jadi dalam gayanya ini cenderung boros tenaga, bila musuh dapat bertahan lama maka musuh akan dapat membalas serangan pada awal awal ronde, ayam ini cenderung menang di awal atau dibawah 3 ronde diatas itu musuh bias pegang kendali. Teknik ini kebanyakan dimiliki oleh Ayam Bangkok

• Teknik Pukulan Dari Belakang.


Gaya bertarung ayam ini termasuk unik, kerana suka bongkar dan selusup sayap atau selusup bawah badan dan menyerang memukul lawannya dari arah belakang atau terkenal dengan istilah penalti ataupun ngonde. Selain terkenal sangat ampuh dan mematikan, pukulan dari belakang juga sukar ditebak oleh pihak lawan. Ketika bertarung, ayam akan masuk dan mematuk kepala lawan, lalu dengan gerakan yang cepat memutar badan dan mematuk kepala lawan dari belakang. Di Thailand, ayam aduan dengan gaya bertarung seperti ini disebut May Deo. Ayam ini mempunyai kelemahan kurang bagus pukulnya dari arah samping ideal di tandingkan dengan musuh yang bersolah control. Teknik ini kebanyakan dimiliki oleh ayam Burma dan Ayam Bankok dan Ayam Saigon juga.

Teknik Pukulan Dagu atau Janggut.


Ayam yang memiliki pukulan ini dapat dilihat dari cara / gaya bertarungnya, Teknik Sebelum melontarkan pukulah dagu, ayam akan memainkan kepalanya di bawah leher lawan menunggu kesempatan yang baik untuk melancarkan pukulan andalanya . Setelah itu, dari bawah dagu lawan, ia melepaskan pukulan yang sangat keras. Kekuatan pukulan tersebut menjadikannya efek kesakitan dua kali lipat kerana tenaga lawan yang terserap untuk melakukan pukulan ikut tersebut sehingga bebannya menjadi dua kali ganda. Di Thailand, ayam ini disebut mai u. Biasanya ayam yang memiliki gaya tarung seperti ini mempunyai kekurangan : kesulitan memukul lawan yang berteknik solah bawah, ayam ini kesulitan memukul arah bawah, idealnya ditarungkan dengan ayam yang mau diajak adu muka / arah depan maka ayam berteknik pukul dagu atau tarik dasi ini akan dapat mengembangkan gaya / teknik pukulnya

Teknik Pukulan Nyawat / Pukulan tanpa bayangan.

Ayam yang memiliki  teknik ini buasanya memukul lawan tanpa mematuknya, memukul dengan tiba tiba membuat lawanya terkejut. dia menjaga jarak tetap renggang tak mau dipeluk lawan, ayam bertipe ini cenderung menjaga jarak dan kadang kadang berlari jika lawanya memburu dan memeluknya, cenderung bertempur dari arah depan, ayam yang bertipe ini biasanya ukurannya tak lebih dari 7, kebanyakan ukur 6 kebawah. Ayam ini dapat dan ideal digandengkan dengan tipr pukul apa saja, tipe ini termasuk ditakuti lawan apalagi memiliki taji yang ganas. Teknik ini kebanyakan dimiliki oleh ayam Birma dan ayam Bangkok

Teknik Lelau

Gaya bertarung jenis ini termasuk yang paling buruk termasuk jelek , sebab musuh dapat dengan mudah memukul semua bagian tubuh termasuk depan dan belakang.
Ayam jenis ini selalunya akan mengeluarkan teknik ini di tengah – tengah permainan. Ayam jenis ini akan memukul lawannya dan melarikan diri ke serata tempat atau ke samping dan manuver berputar kembali untuk bertarung.
Kadang – kadang ia kelihatan seperti ayam bacul. Gaya bertarung jenis ini hanya memiliki senjata berupa pukulan satu. Jika tidak memiliki pukulan satu yang mematikan, maka ayam ini sungguh kurang bagus nilainya atau kualitasnya. Di Thailand disebut mai day do ayam ini jarang diminati. Namun, jika memiliki pukulan balik yang bagus kearah lawan dan mengenai sasaran, musuh akan mengalami kesakitan dan kesulitan untuk meneruskan perlawanan.
(sumber: bursajagoan.com)

Rabu, 21 November 2012

Memberishkan kandang setelah selesai masa panen

Memberishkan kandang setelah selesai masa panen
Kapan kandang harus di bersihkan ?
Pembersihan kandang dengan total menggunakan air, Hanya bisa dilakukan setelah putaran periode selesai, untuk ayam potong biasanya setelah umur ayam mencapai 6 minggu, masa kandang layak di pakai kembali setelah minimal 25 hari setelah ayam di apkir.

Paska putaran periode untuk ayam PS ialah, hanya bisa di lakukan pembersihan kandang setelah umur ayam mencapai 65 minggu. Untuk anda yang mau mendalami tentang peternakan ayam, tidak cukup kalau hanya punya modal saja, sayang kalau punya modal saja, tanpa mengetahui prosedur peternakan yang menguntungkan, Khusus nya di peternakan ayam, mau ayam Gp (grand Parent) PS (parent Stock) Layer, LsG, atau pun ayam broiler dan ayam kampung, semua itu tidak lepas dari Tata Biosekurity yang harus di terapkan di dalam System Peternakan tersebut, Tanpa Biosekurity, semua perjuangan akan sia-sia, Untuk karena itu saya mau berbagi pengalaman, mengenai pembersihan kandang yang sudah di pakai, Saya kebetulan Memelihara Ayam Jenis PS. Yang di datang kan dari sebuah perusahaan dari negara philipina. bulan kemarin umur ayam sudah mencapai usia 65 minggu, artinya sudah tidak layak lagi di pelihara, dan saatnya di afkir.


SETELAH AYAM DI AFKIR

Keluarkan barang-barang seperti: Nest Box (sangkar), Buka slat semua, Buka Feeder semua, Dan peralatan yang lain-nya.
Setelah Di keluarkan barang-barang tersebut, Lalu Mulai lah membuang sekam yang sudah tidak di pakai (pupuk kandang) masukan kedalam karung, mau di jual atau di buang, yang penting buang jauh dari lokasi kandang. ketika selesai pembuangan sekam (litter) Sebaik-nya di sapu semua, supaya memastikan bahwa kotoran yang ada di dalam kandang benar-benar bersih.
    
Lakukan penyemprotan terlebih dahulu, Penyemprotan ini sebaiknya menggunakan Obat Kutu, Jangan menggunakan disinfectant, gunakan obat kutu atau insektisida yang mudah di dapat, PADA waktu penyemprotan buka tirai kandang (spt gambar di bawah), penyemprotan di lakukan dengan tujuan untuk membunuh kutu yang ada di dalam kandang, biasanya kutu yang berwarna hitam, lakukan penyemprotan dengan rata, untuk keselamatan pekerja, siapkan : sarung tangan, helm buat melindungi kepala dari terkena semburan obat, Sepatu But, Baju panjang, dan masker.
    
Rendam Peralatan Kandang seperti feeder, atau peralatan lainnya, kebetulan saya menggunakan Pen Feeder, jadi harus semua di buka dan di lepas satu persatu bagian seperti gambar di bawah ini, dengan tujuan untuk mempermudah proses pembersiahan
    
Setelah di rendam spray dengan menggunakan alat spray, supaya mudah melepaaskan kotoran yang terdapat di feeder, setelah kira-kira bersih, rendam peralatan tersebut dengan menggunakan Hi-Chlone, supaya partikel-partikel kecil bisa bener-bener hilang dan bisa di yakinkan bahwa peralatan tersebut bebas dari bibit penyakit sebelum di gunakan kembali.
    
Setelah kandang bersih di cuci, barang-barang atau peralatan yang akan di butuhkan sudah betul-betul siap pakai, kemudian lakukan penyemprotan kandang dengan menggunakan ubat kutu untuk yang kedua kalinya, setelah penyemprotan obat kutu selesai, lakukan penyemprotan dengan menggunakan disinfectan, seperti TH-4, bisa juga longlife, atau jenis-jenis di sinfectant yang mudah di dapat di persekitaran anda.
    
Setelah penyemprotan disinfectant selesai, gunakan formalin terlebih dahulu, untuk formaline gunakan dosis 7 % dari total air yang di gunakan, setelah formalin selesai di semprotkan.
    
Hari berikutnya lakukan pengapuran seluruh lantai, Dengan tujuan untuk menetralisi bibit penyakit yang ada di dalam lantai kandang.
    
Kemudian proses selanjutnya pemasangan slat.Dimana slat sudah di bersihakan dan sudah selesai di pasang, kebetulan saya menggunakan slat yang terbuat dari plastik dan mudah untuk di bersihkan.
    
Setelah melakukan pemasangan slat selesai, masukan seperti sekam, setelah sekam di tabur di atas lantai, lakukan penyemprotan obat kutu sepeti neguvon, malathion, responsar dan sejenis nya, dan disinfectan , anda bisa menggunakan, th4. omnicide, dan juga bisa menggunakan virkon-s,
catatan: 
untuk pelaksanaan penyemprotan, jangan mencampurkan semua obat atau di sinfectan dalam satu drum untuk satu kali spray, lakukan penyemprotan secara bertahap.

Selasa, 20 November 2012

Seleksi dan afkir ayam petelur

Seleksi dan afkir ayam petelur
Dalam dunia peternakan petelur, biasa dilakukan seleksi ayam untuk memilih ayam – ayam yang tidak produktif. Ayam-ayam yang tidak produktif tersebut kemudian dilakukan pengafkiran agar terjadi efisiensi pakan. Karena jika ada ayam yang tidak produktif tetap dipelihara maka akan terjadi pemborosan. Pakan terus berkurang sementara telur tidak dihasilkan.

Adapun ciri-ciri ayam yang tidak produktif yaitu:

1. Ayam kecil
2. Ayam terlihat lemas, murung dan tidak semangat
3. Lebar tulang ospubis kurang dari 2 jari yakni jari telunjuk dan jari tengah.
4. Jengger ayan terlihat kusam, bintik-bintik dan dan pucat

Nah demikianlah tujuan dari seleksi ayam, pengafkiran dan ciri-ciri ayam yang tidak produktif. Semoga bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua tentang dunia peternakan.

Apakah Pemberian Pakan dengan Jagung dan Dedak bagus untuk ayam ?

Apakah Pemberian Pakan dari Jagung dan Dedak bagus untuk ayam ?
Pemberian ransum hanya dari campuran dedak dan jagung untuk menekan biaya ransum kurang tepat. Dikarenakan keduanya tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ayam, seperti energi metabolisme, protein, kalsium, fosfor dan mikro nutrisi lainnya (terutama asam amino, vitamin, mineral). Akibatnya berat badan ayam akan jauh dari standar, sehingga biaya ransum yang dikeluarkan tidak seimbang dengan harga jual broiler.

Jika ransum yang digunakan sebelumnya adalah ransum komersial (buatan pabrik pakan), cara yang bisa dilakukan untuk menekan biaya ransum yang paling tepat adalah dengan memperbaiki FCR (Feed Conversion Ratio) melalui tata laksana pemberian ransum yang baik. FCR adalah nilai yang didapat dari jumlah ransum yang dikonsumsi dengan berat badan yang dihasilkan. Artinya jika FCR rendah maka biaya ransum akan efisien.

Tata laksana ransum yang baik dimulai dari cara penyimpanan ransum, persiapan sebelum memberikan ransum, saat memberikan ransum dan setelah pemberian ransum.

Hal yang perlu diperhatikan saat penyimpanan ransum :

Menerapkan sistem FIFO (First in First Out), yaitu ransum yang datang pertama diberikan lebih awal. Atau bisa juga menerapkan sistem FEFO (First Expired First Out), ransum yang tanggal kadaluarsanya lebih dekat digunakan terlebih dahulu

Pengecekan kualitas fisik secara sampling perlu dilakukan setiap 1 minggu 1 x dan kualitas kimia dilakukan setiap kedatangan ransum baru. Berkaitan dengan uji kualitas ransum, Medion menyediakan jasa analisis kualitas ransum dan jasa konsultasi tentang ransum

Gudang penyimpanan mempunyai sirkulasi udara yang bagus (Idealnya suhu gudang penyimpanan 20 - 25°C dengan kelembaban 60 - 70%). Penyimpanan sebaiknya menggunakan pallet, dilengkapi dengan blower, pelindung ventilasi untuk menjaga kenyamanan dan invansi tikus, burung liar serta serangga

Sebelum pemberian ransum :

Jumlah tempat ransum dan tempat minum cukup dan tersebar rata ke seluruh kandang. Untuk ayam umur 0 - 2 hari misalnya, membutuhkan NR DOC (nampan ransum) 15 -20 dan TMA 1G (tempat minum ayam) 12 -15 buah per 1000 ekor

Ketinggian tempat ransum sejajar dengan tinggi punggung ayam

Kebersihan tempat ransum dan tempat minum ayam terjaga

Air minum yang diberikan bersih dan selalu tersedia (karena jika konsumsi air minum rendah maka konsumsi ransum juga rendah)

Suhu kandang 25–28° C dengan kelembaban 60-70%. Jika lebih dari itu, maka perbaiki sirkulasi udara dengan menambahkan blower dalam kandang dan memberikan hujan buatan di atas atap kandang

Ransum yang akan diberikan selalu ditimbang, sehingga ter-monitoring performanya dan diketahui jumlah ransum yang habis. Selain itu diharapkan ayam selalu mendapatkan ransum dengan jumlah sesuai kebutuhan, sehingga pertambahan berat badan optimal dan efisien

Campurkan ransum dengan Top Mix (3–5 g/kg ransum) atau Top Mix HC (0,16 g/kg ransum) untuk memperbaiki FCR, sehingga ransum yang dikonsumsi sedikit tapi berat badan besar

Saat pemberian ransum ialah :

    Untuk ayam fase starter berikan ransum 4 – 9x dalam sehari dan ad libitum (selalu tersedia), karena pada fase tersebut pertumbuhan sangat cepat dan efisiensi ransum sangat tinggi. Pada fase finisher frekuensi pemberian ransum 2 – 3x dalam sehari dan perlu dipastikan sesuai dengan standar breeder. Dikarenakan pada fase tersebut nafsu makan dan konsumsi ransum tinggi namun pertambahan bobot badannya rendah. Pemberian ransum sebaiknya dilakukan saat suhu lingkungan nyaman untuk ayam. Pagi bisa dilakukan antara pukul 05.00–07.30, siang antara pukul 14.00-16.00 dan malam antara pukul 18.00–21.00. Jika perlu berikan penambahan jam makan pada tengah malam, yaitu antara pukul 00.00 – 03.00. Selain itu usahakan jumlah yang diberikan di pagi hari 30-40% dan sore sampai malam 60-70%
  • Usahakan tempat ransum ayam (TRA) jangan diisi full, karena kemungkinan ransum tercecer tinggi. Idealnya cukup ¾ dari kapasitas TRA

  • Saat memberikan ransum usahakan sekalian membersihkan tempat ransum dan mengecek air minum apakah masih tersedia

  • Jika suhu lingkungan tinggi pemberian Vita Stress perlu dilakukan di pagi dan sore hari
Setelah pemberian ransum :

Amati aktivitas ayam makan. Jika ada ayam yang tidak mendapat tempat makan atau berebutan, pastikan kecukupan dan distribusi TRA. Selain itu pastikan pemberian ransum sudah mencukupi. Jika ditemukan ayam yang kecil dibanding lainnya atau sakit, segera pisahkan dan berikan perlakuan tersendiri

Lakukan monitoring ransum yang dimakan setiap minggunya

(sumber: info.medion.co.id)

Senin, 19 November 2012

Yang harus diperhatikan dengan kondisi litter

Yang harus diperhatikan dengan kondisi litter

Yang harus diperhatikan dengan kondisi litter


  • Siapkan litter beberapa hari sebelum DOC datang. desinfeksi sesuai prosedur dan pastikan suhu litter 32◦c saat DOC datang
  • Lakukan pembalikan liteer sejak umur 7 hari secara rutin untuk menghindari penggumpalan
  • Sekam yang basah harus diganti dengan yang baru untuk menghindari amoniak yang tinggi dalam kandang yang dapat menyebabkan penyakit (CRD, Colli, Coccidiosis, dan sebagainya)
  • Untuk kandang postal dengan lantai tanah maka pembalikan sekam dilakukan lebih sering
  • Untuk kandang panggung turunkan litter secara berkala (sebagian demi sebagian) sekitar umur 18 hari
(sumber: broilerku.blogspot.com)

Memaksimalkan pertumbuhan ayam broiler dengan mengatur intensitas cahaya di dalam kandang

Memaksimalkan pertumbuhan ayam broiler dengan mengatur intensitas cahaya di dalam kandang
Memaksimalkan pertumbuhan ayam broiler dengan mengatur intensitas cahaya di dalam kandang - Pencahayaan secara tradisional hanya ada satu sistem, yaitu pencahayaan secara terus menerus yang telah diterapkan oleh para petrnak broiler. Hal ini dilaksanakan untuk memaksimalkan pertumbuhan berat badan harian. namun penelitian menunjukkan durasi dan intensitas pencahayaan yang lebih pendek justru sangat berpengaruh positif terhadap performance broiler. Hal ini erat hubungannya dengan imunitas ayam, karena pada fase gelap hormon melatonin baru disekresikan. Hormon melatonin berfungsi untuk meningkatkan imunitas.


Intensitas cahaya sebaiknya diturunkan secara bertahap sejak hari ke-7 dari 20 lux menjadi 10 lux. Oleh karena itu intensitas cahaya harus merata ke seluruh bagian kandang. Untuk menghitung kebutuhan lampu di dalam kandang dapat digunakan tabel di bawah ini:

Daya Watt       Lampu Pijar     Lampu Neon
20                   170                  830
25                   230                  1000
40                   430                  2600
80                   730                 
100                 1600

Formula ini digunakan untuk ketinggian bola lampu 2 meter di atas ayam. Perhitungan sederhana adalah 1 watt/1,33 meter setara dengan 10 lux.
Intensitas cahaya   = 2 x B x lumen
                                W x L x H2
Keterangan:
B                          = jumlah bola lampu (pijar/neon)
w                          = lebar kandang
L                          = panjang kandang
H                          = tinggi kanadang

(sumber: broilerku.blogspot.com)

Sabtu, 17 November 2012

Lantai kandang ayam tanpa menggunakan sekam

Lantai kandang ayam tanpa menggunakan sekam
Lantai kandang ayam tanpa menggunakan sekam - Ada beberapa tipe lantai kandang ayam broiler (pedaging/potong) yang dipakai peternak di Indonesia yaitu lantai tanah/semen (deep litter), berbilah (berlubang) (all-slat) dan kombinasi (slat and litter. Lantai tanah/semen adalah kandang yang lantainya dari tanah dipadatkan atau disemen dan di atasnya ditabur bahan alas lantai seperti sekam. Lantai berbilah, adalah kandang dibuat model panggung yang lantainya dibuat jajaran kayu dengan celah antarkayu sekitar 1-2 cm sehingga kotoran jatuh ke tanah, sedang kombinasi yaitu kandang sebagian lantai tanah dan sebagian panggung biasanya digunakan di pembibit ayam (breeding farm)

Pada kandang berlantai tanah biasanya lantai ditaburi/dialasi dengan sekam setebal 5 sd 10 cm dan digunakan memelihara ayam broiler dari umur 1 hari sampai panen (42 hari), jika basah/lembab sekam dibalik atau diganti yang baru. Pada kandang panggung lantai dialasi plastik/terpal dulu baru ditebar sekam dan digunakan untuk memelihara ayam dari umur 1 sd 14 hari untuk menghindari kaki ayam terperosok, setelah itu alas plastik/ terpal dikeluarkan sehingga kotoran jatuh ke tanah. Untuk bahan alas lantai yang biasa digunakan peternak adalah sekam, mungkin alasan utama adalah murah dan mudah didapat, namun karena sekam sekarang bersaing dengan usaha industri batu bata maka harga meningkat dan sampai peternak di Kedu Temanggung kesulitan sekam dan mengancam kelangsungan usaha peternakannya (KR Sabtu Pahing 14 Juli 2007 hal 12).


Bahan Lantai Kandang

Sebenarnya peternak dapat menggunakan bahan alas lantai kandang (litter) tidak harus sekam, boleh dari bahan lain karena hakikatnya bahan yang dipakai harus mempunyai daya serap terhadap air tinggi. Menurut Brake (1992) bahwa bahan litter yang baik adalah bahan yang: 1) bersifat absorben, 2) bebas debu, 3) sukar untuk dimakan ayam, 4) tidak beracun, 5) murah/berlimpah, dan mudah diangkut/diganti.

  1. Absorben maksudnya mempunyai daya serap terhadap air tinggi sehingga kotoran cepat kering.
  2. Bebas debu maksudnya jika sudah ditempatinya ayam tidak mengeluarkan debu yang dapat menyebabkan iritasi pada mata ayam maupun pekerja.
  3. Sukar untuk dimakan ayam maksudnya ukuran partikel bahan litter lebih besar dibanding ukuran partikel pakan terutama di awal pemeliharaan.
  4. Tidak beracun maksudnya jika bahan litter ada yang termakan oleh ayam tidak akan mematikan ayam.
  5. Murah dan mudah didapat maksudnya bahan yang dipakai tidak menjadikan biaya produksi jadi meningkat tajam dan ketersediaannya kontinyu.
  6. Mudah diangkut/diganti maksudnya jika di dalam kandang litter basah/lembab sekam dibalik atau diganti yang baru.

Sudah banyak penelitian bahan untuk litter seperti, sekam dilaporkan Haque dan Chowdhury (1994), potongan kertas dan tatal kayu halus dilakukan oleh Lien et al (1992) kulit kacang oleh Lien et al (1998) semua hasilnya tidak mempengaruhi karakteristik produksi dan kesehatan, kematian, berat badan, konsumsi pakan, konversi pakan, hasil karkas, kasus lepuh dada ataupun kelainan kaki pada ayam broiler. Bahan selain sekam semestinya dapat digunakan oleh peternak kita untuk bahan litter seperti: serbuk gergaji, serpihan kayu, kulit kacang, kulit kedele, tongkol jagung, ampas tebu, potong-potongan jerami, perca kertas dll, karena bahan ini di Indonesia ada dan berlimpah.

Dari beberapa hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bahan litter tidak harus dari sekam, karena selain daya serap air tidak tinggi , juga prestasi ayam broiler yang dipelihara pada lantai litter dari sekam tampak sama dengan dari bahan lain

Ini artinya peternak tidak perlu memaksakan memakai sekam untuk bahan litter, tetapi bisa diganti bahan lain jika sekam sulit dan mahal. Atau peternak dapat menggunakan bahan litter secara bercampur (mixing materials), lebih baik lagi jika ditambah kotoran sapi kering sebab akan meningkatkan kandungan vitamin B12 karena vitamin tersebut tidak dapat disintesa di dalam tubuh ayam.

Dari artikel di KR Sabtu Pahing 14 Juli 2007 halaman 12, maka sebaiknya dan sudah waktunya serta pantas jika peternak/masyarakat tidak perlu takut untuk bertanya ke Institusi seperti Perguruan Tinggi, Dinas/lembaga terkait jika mempunyai persoalan di dalam usahanya, sehingga institusi seperti Universitas Gadjah Mada betul-betul universitas kerakyatan (ndeso) tetap dekat dengan rakyat dan hasil penelitiannya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

*) Prof Ir Wihandoyo MS PhD, Dosen Laboratorium Ternak Unggas ,Fakultas Peternakan UGM, Yogya.

Manajemen pencahayaan kandang ayam broiler

Manajemen pencahayaan kandang ayam broiler
Pencahayaan berfungsi untuk membantu memaksimalkan pertambahan berat badan harian.Pencahayaan dalam kandang harus merata keseluruh bagian kandang. Untuk anak ayam, berikan cahaya terang sebesar 20 lux. Setelah satu mingggu intensitas cahaya dikurangi secara bertahap menjadi 5-10 lux.

Pencahayaan merupakan teknik manajemen yang penting dalam pemeliharaan ayam broiler untuk meningkatkan pertumbuhan dan menekan kematian. Program pencahaayaan yang dimakssud terdiri dari tiga aspek yaitu gelombang cahaya, intensitas cahaya, durasi dan penyebaran cahaya.

Ayam yang mendapat cahaya 17 sampai 20 jam sehari semalam dengan intensitas sekitar 5 - 10 lux akan memberikan efek performance yang lebih baik dibandingkan dengan 24 jam full mendapat cahaya. Dengan catatan selama 7 hari pertama ayam tetap mendapat cahaya selama 23 jam pada intensitas minimal 20 lux.

Teknis praktis program pencahayaan dapat dilakukan dengan kondisi dan ketersediaan peralatan di kandang. namun demikian program pencahayaan ini harus konsisten dilakukan sejak awal masa pemeliharaan. Hal yang lebih penting lainnya adalah peternak harus menyediakan timer otomatis yang disetting sedemikian rupa untuk memudahkan saat menghidupkan dan mematikan lampu.

Contoh program pencahayaan untuk ayam broiler yang telah dimodifikasi terdiri dari 2 tipe yaitu:

  • Program Lama Penyinaran sesuai dengan umur sampai bobot panen diatas 2 kg.


 Umur          Terang (jam)     Gelap (jam)
 0                     24                       0
 1 - 4               23                        1
 5 - 7               15                        9
 8 - 22             16                       8
 23 - 28           18                       6
 29 - panen      23                       1

  • Program Lama Penyinaran sesuai dengan umur dengan bobot panen 1 kg sampai 2 kg

 Umur        Terang (jam)     Gelap (jam)
     0                24                      0
 1 - 4              23                      1
 5 - 7              18                      6
 8 - 22            19                      5
 23 - Panen     23                      1

Catatan: jika terdapat banyak kasus kelumpuhan maka program pencahayaan disesuaikan dengan memperpendek masa gelap

(sumber: broilerku.blogspot.com)

Jumat, 16 November 2012

Manajemen air minum ayam

Manajemen air minum ayam
Air minum harus selalu tersedia setiap saat untuk broiler dengan kualitas air minum yang baik dan bebas dari Salmonella, E.Colli dan bakteria patogen lainnya. Kekurangan persediaan air minum, baik dalam jumlah, penyebaran serta jumlah tempat minum dan konsumsinya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan
Pada saat ayam datang, berikan larutan gula 1% paling lama 2 – 3 jam pertama serta berikan antibiotik pada hari ke-1 hingga ke-3 disaat pagi hari (paling lama 5 – 6 jam) dan berikan vitamin pada saat sore hari.
Air harus selalu bersih dan segar dan dilakukan test secara teratur terhadap kandungan zat kimia dan komposisi bakteriologi (6 bulan sekali). Untuk menjaga air dalam kondisi normal, gunakan 3-5 ppm chlorine untuk mengurangi masalah Salmonella, E.Colli dan bakteria patogen lainnya.

Ketinggian tempat air minum untuk broiler

Tempat air minum harus selalu dicek ketinggiannya setiap hari. Pada umur 18 hari diatur ketinggiannya bibir tempat air minum sejajar dengan punggung ayam. Kandang yang menggunakan nipple harus disesuaikan ketinggiannya secara sentral menggunakan kerekan (handwind) sehingga ayam dapat minum dengan mengangkat kepala 34◦-45◦ terhadap nipple.

Level air minum

Ketinggian air minum sebaiknya 0,6 cm di bawah tutup tempat minum sampai dengan 7-10 hari dan harus ada air di dasar tempat minum dengan ketinggian 0,6 cm sejak hari ke-10 dan selanjutnya. Pengeluaran air dari nipple minimal 80 ml per menit dengan tekanan 30-40 cm water column.

Kualitas air minum

Kualitas air sangat penting karena ayam minum 2-2,5 kali dari jumlah pakan yang dikonsumsinya. Lakukan analisa kualitas air minum dua kali setahun untuk memastikan bahwa air minum tersebut masih layak dikonsumsi ditinjau dari kandungan mineral, bahan organic dan bakteri.

Kebutuhan tempat minum untuk 500 ekor


 Umur (hari)           Tempat Minum Otomatis     Nipple Drinker
      1                      6                                        20 + galon drinker
      4                      8                                        40 + galon drinker
      7                      8                                        60
   >10                     8                                        60
(sumber : broilerku.blogspot.com)

Cara menghitung berat rata-rata badan ayam

Cara menghitung berat rata-rata badan ayam
Untuk menghitung rata-rata berat badan ayam, tidak lah sulit, peralatannya hanya menggunakan sebuah timbangan yang sesuai untuk menimbang berat badan ayam.

Timbangan Yang sesuai itu maksudnya bagai mana?
Yang di maksud dengan sesuai disini adalah:
Misalkan untuk ayam jenis broiler atau grower, berat badan ayam jika kita timbang hanya mencapai (berat maximum) tidak melebihi 5kg,

Jika ayam tersebut beratnya tidak melebihi 5 kg, maka sebaiknya timbangan yang sesuai untuk menimbang ayam tersebut gunakan lah timbangan yang 5kg (jenis salter juga tersedia)

Contoh: Seperti timbangan jenis salter misalnya, untuk jenis salter kapasitas maximum nya berbeda2,
ada yang:
  • 5 kg
  • 10 Kg
  • 50 kg
  • 100 kg
  • 150 kg
  • 200 kg dan lain-lain
Untuk Ayam layer dari umur 32 minggu sampai umur 65 Minggu , sebaiknya menggunakan timbangan yang kapasitas maximum nya 10 kg.

Kesimpulan:
Jika menggunakan timbangan yang kurang sesuai dengan kebutuhan (tergantung berapa berat yang kita mau timbang), nantinya ke akuratan hasil timbangan akan tidak menghasilkan rata2 yang seimbang.

Contoh Kesalahan menggunakan timbangan:
Jika seorang peternak ingin mengetahui rata2 berat badan dalam kandang yang di peliharanya, sedangkan berat badan ayam (umur masih kecil) hanya 200 sampai 500 gram/ekor;  peternak tersebut menggunakan timbangan berkapasitas maximum 10 kg, nah apakah berat ayam yang di timbang bisa di rincikan dengan sempurna??? pastinya kurang tepat.

Tetapi jika menggunakan timbangan yang 5 kg peternak akan mengetahui rincian kecil dari timbangan tersebut, jadi gunakan lah timbangan yang sesuai dengan kebutuhan.

JADI BAGAI MANA  cara menghitung berat badan ayam?
Harus anda ketahui bahwa ayam yang akan kita ambil dan di gunakan sebagai samples timbangan harus 10 % dari total ayam yang ada di dalam kandang anda.

Misalkan anda memelihara ayam dengan total 1000 ekor, jadi ayam yang harus di timbang adalah sekitar 100 ekor.
kalau tidak bulat 100 ekor juga tidak masalah , misalkan : 90 ekor s/d 110 ekor, akan tetapi jangan kurang dari 70 ekor dan jangan lebih dari 140 ekor

Karena kita akn menghitung ayam dalam 10% .

Contoh di bawah ini

Scala =  total ayam
300 = 0
320 = 0
340 = 2
360 = 2
380 = 1
400 = 5
420 = 3
440 = 7
460 = 12
480 = 7
500 = 7
520 = 7
540 = 5
560 = 3
580 = 1
600 = 0
620 = 0
=========
Total ayam yang di timbang adalah 62 ekor

Keterangan:
Angka 300 s/d 620 adalah angka scala di dalam timbangan. kemudian angka yang setelah = adalah , total ayam yang di timbang,

Contoh:
perhatikan angka di scala 340 = 2 artinya ayam yang beratnya 340gram ada 2 ekor. dan seterus nya. jika di total ayam tersebut semuanya ada 62 ekor ayam. silahkan di perhatikan kembali ,
Cara menghitung nya adalah:
Kita bisa menggunakan calculator dengan fungsi memory, misalkan
340 x 2 (tekan M+) pada calculator anda.
360 x 2 (tekan M+) pada calcilator anda.
380 X 1 (tekan M+)
400 X 5 (tekan M+)
dan seterus nya sampai angka paling terakhir yaitu 580 x 1 (tekan M+) pada calculator anda. Kemudian terakhir tekan MR atau MRC Dan akan menghasilkan  29100 gram. Artinya Total berat, yang di hasilkan dari 62 ekor ayam yang di timbang adalah 29100 gram. jadi untuk mengetahui hasil Rata-rata nya adalah: 29100 di bagi 62 ekor = 469.3 gram / ekor ayam.sampai di sini yang kita hasilkna adalah menghitung rata2 berat badan ayam saja, jadi bagai mana untuk mengetahui Berapa persen rata2 ayam yang ada di kandang kita?

Untuk Menghitung persentase dari hasil contoh di atas adalah: Kita sudah mengetahui rata rata ayam nya yaitu. 29100/62 = 469.3 gram /ekor. kemudian kita harus mencari ayam yang beratnya Kurang dari 10 %
Dan ayam yang yang beratnya  lebih dari 10 %

Caranya:
Untuk mengetahui berat ayam yang kurang dari 10 % 469.3 di kurangi 10% , hasilnya 422 gram (karena di scala timbangan hanya menggunakan bilangan bulat , maka kita bulatkan saja menjadi 420 gram.) Untuk Mengetahui ayam yang beratnya  lebih dari 10 % 469.3 di tambah 10% hasilnya adalah 516 gram (Karena di scala timbangan hanya menggunakan bilangan bulat, maka kita bulatkan saja angka 516, menjadi angka 520 gram)

Nah sekarang kita sudah mengetahui berat ayam yang kurang dari 10% yaitu 420 gram , dan ayam yang lebih dari 10 persen yaitu 520 gram.

catatan:
Ayam yang beratnya kurang dari 10%  adalah termasuk ayam dalam kategori kecil (di bawah rata2) Dan ayam yang beratnya lebih dari 10 % adalah termasuk ayam dalam kategori besar atau paling besar (di atas rata-rata)

Jadi kita lihat kembali kedalam scala timbangan kita di atas, kita tandai dan hitung ayam yang beratnya Kurang dari 10 %  (yg beratnya kurang dari 420) ada berapa ?? dan yang lebih dari 10 %  (yg beratnya Lebih dari 520) ada berapa ??

Didalam contoh ini (scala yang di atas) ayam yang beratnya kurang dari 420 ada: 10 ekor. bagai mana mengetahuinya? kita lihat di posisi scala 340 ada 2 ekor, scala 360 ada 2 ekor,  dan di scala 380 ada 1 ekor, total ayam yang kurang dari 420 adalah : 10 ekor.

Dan ayam yang Lebih dari 520  gram ada 9 ekor. bagai mana mengetahuinya?? Kita lihat posisi: scala 540 ada 5 ekor, scala 560 ada 3 ekor, 580 ada 1 ekor, dan total 9 ekor. Jadi ayam yang Tidak termasuk ke dalam rata2  adalah 19 ekor ( ayam yang kurang dari 10% dan ayam yang lebih dari 10%)

Semua sudah kita ketahui, jadi untuk menghasilkan persentase nya adalah:
62 ekor dikurangi 19 = 43
43 di bagi 62 di kali 100 (atau 43 di bagi 62 tekan tombol % pada calculator anda)
====
Hasilnya adalah 69.3%

62 = 29100
Avg(rata2)= 469 gram
<420 s/d 520>
69.3 %
====

Keterangan:

62 = Total ayam yang di timbang.
Avg = 469 ( rata2 ayam per-ekor)
<420 = ayam yang beratnya kurang dari 10 % (ayam kecil)
520 > = Ayam yang beratnya lebih dari 10 % (ayam paling besar)
69.3% = Rata-rata ayam dalam persentase , jadi 69.3%  ke seragaman ayam yang ada di dalam kandang tersebut (yang kita timbang tadi)

Rabu, 14 November 2012

Menimbang ayam, untuk mengetahui perkembangan bobot ayam

Menimbang ayam, untuk mengetahui perkembangan bobot ayam
Timbang sampel atau menimbang ayam merupakan salah satu kegiatan yang rutin dilakukan dalam suatu peternakan,  biasanya dilakukan seminggu sekali dengan jumlah sampel 1 % hingga 2 % dari total jumlah ayam. Hal ini dilakukan untuk mengecek perkembangan berat badan ayam. Dengan diketahuinya berat badan ayam, maka peternak bisa mengetahui apakah ayam yang dipeliharanya sudah mencapai berat badan standar, masih kurang atau malah melebihi standar.

Jika ternyata berat badan kurang dari standar, maka peternak akan segera mengevaluasi dan memikirkan berbagai kemungkinan
1. Jumlah pakan yang diberikan kurang.
2. Jumlah pakan yang diberikan cukup tapi konsumsi ayam yang kurang
3. terjadi kelainan pada ayam sehingga tidak dapat mencapai berat badan standar

Setelah dilakukan evaluasi dan ditemukan sebabnya maka peternak akan segera melakukan tindakan untuk mengatasinya sehingga berat badan ayam bisa mencapai standar. Hal yang sama dilakukan jika berat badan ayam melebihi standar. Hanya ada sedikit perbedaan dalam tindakan yang dilakukan.

Dalam kehidupan sehari-hari pun begitu, kita perlu melakukan pengecekkan atas perkembangan diri kita. Sehingga kita bisa mengevaluasi atas diri kita. Bukankah hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari besok harus lebih baik dengan hari sekarang?

(sumber:masjiir.wordpress.com)

Selasa, 13 November 2012

Aturan berpakaian saat di dalam kandang ayam

Aturan berpakaian saat di dalam kandang ayam
Pakaian merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian dalam dunia peternakan. Karena pakaian bisa menjadi salah satu sarana masuknya bibit penyakit ke dalam lokasi peternakan. Sehingga sebagian besar peternakan menerapkan apa yang dinamakan Bio Savety dan Bio Security.

Beberapa contoh penerapannya yaitu :

Tingkat 1 : Penyemprotan saja

Setiap orang yang memasuki lokasi peternakan tetap menggunakan pakaian yang mereka pakai dari luar, namun mereka harus melalui lorong yang secara otomatis menyemprotkan cairan desinfektan. Setelah melewati lorong tersebut barulah pengunjung boleh memasuki lokasi peternakan. Cara ini biasa diterapkan pada peternakan ayam petelur komersial atau telur konsumsi. Juga diterapkan pada peternakan ayam tipe pedaging.

Tingkat 2 : Ganti pakaian dan penyemprotan

Setiap orang yang memasuki lokasi peternakan diharuskan berganti pakaian dengan pakaian khusus yang telah disediakan oleh pihak pemilik peternakan. Kemudian mereka harus melewati lorong untuk dilakukan penyemprotan cairan desinfektan. Setelah itu barulah bisa memasuki lokasi peternakan. Cara ini biasa diterapkan pada peternakan ayam breeder sistem open house. Yakni peternakan Breeder dengan sistem kandang terbuka.

Tingkat 3 : Mandi, Ganti Pakaian, Mandi dan Ganti pakaian lagi.

Urutannya adalah :

Ketika akan memasuki lokasi peternakan, setiap pengunjung diharuskan mandi keramas terlebih dahulu dan berganti pakaian dengan pakaian khusus lokasi peternakan. Barulah pengunjung bisa memasuki lokasi peternakan. Kemudian jika pengunjung ingin memasuki lokasi kandang, mereka diharuskan mandi lagi di shower yang telah disediakan di setiap kandang kemudian berganti pakaian dengan pakaian khusus kandang.

Hal ini juga berlaku untuk sebaliknya yaitu ketika akan keluar dari lokasi kandang. Untuk meminimalkan penularan penyakit dari satu kandang ke kandang lain. Cara ini biasa diterapkan pada peternakan ayam sistem close house. Yakni peternakan dengan sistem kandang tertutup.

Ada baiknya jika pakaian yang dipakai di lokasi kandang menggunakan warna yang sama setiap harinya. Hal ini untuk menghindari stress pada ayam. Jadi jika anda biasa memakai pakaian warna putih maka ada baiknya anda memakai warna putih untuk seterusnya.
(sumber: masjiir.wordpress.com)

Senin, 12 November 2012

Cara mengolah kulit pisang menjadi pakan alternatif ternak ayam

Cara mengolah kulit pisang menjadi pakan alternatif ternak ayam
Buah pisang banyak mengandung karbohidrat, baik buahnya maupun pada kulit buah pisang sendiri. Buah pisang mengandung khrom yang berfungsi dalam metabolisme karbohidrat dan lipid. Selain khrom, kulit pisang juga mengandung vitamin C, vitamin B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup. Dari hasil analisis kimia, kulit pisang banyak mengandung air yaitu sebesar 68,90% dan karbohidrat sebanyak 18,50%.
Karbohidrat adalah senyawa organic yang tersusun atas atom karbon, hydrogen, dan oksigen. Beberapa fungsi karbohidrat adalah:
  1. Sumber energi bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi energi untuk aktifitas tubuh, dan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan eritrosit, hanya dapat menggunakan energi yang berasal dari karbohidrat saja.
  2. Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi. Kebutuhan tubuh akan energi merupakan prioritas pertama bila karbohidrat yang dikonsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan energi tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak di dalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil energi. Dengan demikian protein akan meninggalkan fungsi utamanya.
  3. Sebagai zat pembangun. Apabila keadaan ini berlangsung terus menerus, maka keadaan kekurangan energi dan protein (KEP) tidak dapat dihindari lagi.
Karbohidrat yang terkandung dalam kulit pisang adalah amilum (pati). Amilum (pati) yang terdapat dalam kulit pisang ini dapat dimanfaatkan oleh hewan ternak seperti kelinci dan unggas. Karbohidrat dari kulit pisang ini baik bagi tiap tahap pertumbuhan ternak.

Dari hasil analisis proksimat diperoleh komposisi nutrient kulit pisang sebagai berikut : BK = 12,6 %; BO = 80,36%; PK = 8,36 %; gula reduksi = 42,34 % dan gula terlarut = 5,41 %. Kandungan karbohidrat yang besar terutama gula reduksi pada kulit pisang ambon termasuk dalam Readily Available Carbohidrates (RAC) dengan energy bruto sebesar 3724,32 Kcal/kg.

Proses Pengolahan Kulit Pisang menjadi pakan ternak ayam
Salah satu proses pengolahan kulit pisang untuk mengurangi banyaknya limbah kulit pisang adalah dengan mengubah bentuk kulit pisang menjadi tepung kulit pisang yang lebih mudah dimanfaatkan. Dengan proses ini, kulit pisang yang hanya dianggap sebagai limbah, memiliki nilai guna yang lebih besar dan nilai ekonomi yang tinggi.

Dalam pembuatan tepung kulit pisang bahan utama yang diperlukan adalah kulit pisang, kulit pisang dapat diperoleh dari berbagai jenis buah pisang. Metode pembuatan tepung yang digunakan adalah metode pemanasan kering dan penggilingan. Cara pembuatan tepung kulit pisang adalah sebagai berikut:

  1. Mencuci kulit pisang. Proses ini dilakukan untuk membersihkan kulit pisang dari kotoran-kotoran yang menempel pada kulit pisang. Proses pembersihan ini dapat dilakukan menggunakan air biasa.
  2. Merendam kulit pisang dengan larutan natrium tiosulfat. Proses ini dilakukan untuk mendapatkan kulit pisang yang mudah dipotong dalam ukuran kecil.
  3. Memotong kulit pisang menjadi potongan kecil. Proses ini dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan kulit pisang. Kulit pisang dapat dipotong dengan ukuran 0,5 – 1 cm.
  4. Mengeringkan kulit pisang. Proses ini dilakukan untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam kulit pisang. Proses pengeringan ini dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu pengeringan dengan sinar/panas matahari ataupun dengan menggunakan oven. Bila menggunakan sinar/panas matahari dapat memakan waktu hingga 2 hari, sedangkan dengan menggunakan oven hanya membutuhkan waktu maksimal 2 jam.
  5. Menggiling kulit pusang. Kulit pisang yang sudah kering dapat digiling dengan menggunakan alat penggiling untuk mendapatkan kulit pisang dalam bentuk tepung. Bentuk tepung memudahkan ternak unggas untuk mengkonsumsi kulit pisang. Selain itu, bentuk tepung juga memudahkan peternak untuk memodifikasi bentuk untuk pemberian pada ternaknya sendiri.
  6. Mengayak tepung kulit pisang. Proses ini dilakukan untuk memisahkan antara tepung kulit pisang dalam bentuk serbuk dengan kulit pisang berbentuk butiran. Selain itu proses ini memudahkan peternak dalam pemberian tepung kulit pisang ke hewan ternak.
  7. Mengemas tepung kulit pisang. Tepung kulit pisang yang kadar airnya sudah berkisar antara 10%-14% dapat segera dikemas untuk dipasarkan. Selain untuk dipasarkan, proses ini dilakukan untuk menyimpan tepung kulit pisang agar tidak mengalami penurunan kualitas. Proses ini dapat dilakukan maupun tidak. Proses ini dapat dilakukan jika produsen tepung kulit pisang akan memasarkan tepung kulit pisang di daerah yang jauh dari lokasi produksi, selain itu jika produsen tepung kulit pisang ingin menimbun atau menyediakan persediaan tepung kulit pisang bagi ternaknya sendiri. Bisa juga tidak dilakukan jika produsen tepung kulit pisang ingin langsung memberikannya pada ternak.
Pada pengeringan oven, dihasilkan tepung yang berwarna lebih coklat, beraroma lebih harum dan bersifat lebih asam dibandingkan dengan tepung hasil pengeringan jemur.

Dampak dari pemberian kulit pisang bagi ternak
Dari berbagai macam penelitian yang telah dilakukan dijelaskan bahwa tepung kulit pisang tidak hanya dijadikan sebagai bahan pakan pengganti untuk ternak, tetapi sebagai bahan pakan pelengkap yang dapat melengkapi nutrisi yang belum ada pada pakan utama. Pemberian kulit pisang dapat dicampur dengan pakan utama, tetapi batas pemberiannya hanya 30%-50% dari total ransum yang diberikan.

Dijelaskan pula dampak dari pemberian ransum dengan bahan campuran tepung kulit pisang pada ternak unggas, khususnya ayam broiler, dapat menurunkan konsumsi ransum, bobot badan, berat karkas, namun meningkatkan konversi ransum. Pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang tidak mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah, dapat menurunkan kadar kolesterol daging, meningkatkan kadar kolesterol hati dan feses.

sumber :
TUGAS TERSTRUKTUR
IPTEK PENGOLAHAN BAHAN PAKAN
“PENGOLAHAN KULIT PISANG SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK”
Universitas Brawijaya

Cara mencegah dan mengatasi ternak ayam kanibal

Cara mencegah dan mengatasi ternak ayam kanibal
Cara mencegah dan mengatasi ternak ayam kanibal

Untuk mencegahnya, selain diberi pakan butiran, juga perlu diberi sayuran. Namun sayuran seperti kangkung atau daun singkong juga akan segera habis. Hingga masih diperlukan pemberian bahan pakan yang keras dan awet untuk mengalihkan perhatian. Misalnya bonggol atau potongan batang pisang, nangka/pepaya muda, singkong, ubi jalar dan lain-lain bahan yang keras agar tidak segera habis termakan. Dengan cara demikian, unggas akan disibukkan mematuk-matuk bahan tersebut, hingga tidak terjadi saling kanibal. Selain untuk mengalihkan perhatian dari sifat kanibalnya, bahan-bahan tambahan ini juga akan memberikan serat kasar, mineral serta vitamin bagi puyuh. Hingga kebutuhan pakannya akan semakin tercukupi.

Manfaat batang pisang sebagai makanan sambilan untuk ayam

Manfaat batang pisang sebagai makanan sambilan untuk ayam
Berbagai alternatif penyediaan pakan dilakukan sebagian peternak unggas untuk menyiasati fluktuasi harga pakan dan harga jual ternak kaitannya dengan FCR (Feed Convertion Ratio). Peternak yang profesional tentu saja benar-benar memperhatikan persoalan FCR ini karena di situlah letak keberhasilan usaha budidaya ternaknya. 

Pisang adalah kata yang begitu akrab di telinga kita dengan segudang manfaat. Seluruh bagian dari pisang mulai dari daun, jantung (ontong), buah, bonggol, kulit sampai dengan batang pohonnya bisa dimanfaatkan. Khusus untuk batang pisang, pemanfaatannya telah lumayan dikenal di kalangan peternak ruminansia (sapi, kambing dsb). Namun pemanfaatan untuk unggas apakah bisa?
Batang pisang ternyata kaya akan kandungan glukosa dan selulosa namun rendah kadar ligninnya. Ini menarik karena glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Sementara itu, lignin adalah suatu bentuk serat yang dalam jumlah kecil dibutuhkan ternak untuk membantu pencernaan. Kandungan lignin pada pakan ternak sangat berpengaruh pada kemudahan pakan itu untuk dicerna. Pakan yang rendah kandungan ligninnya mudah dicerna oleh binatang. Tapi, kalau pakan yang diberikan terlalu banyak kandungan ligninnya, ternak bisa ‘mencret’.

Fakta ilmiah sedemikian sudah cukup sebagai dalil atas kenyataan praktek yang penulis lakukan pada ternak unggas meskipun dulu hanya berdasar ‘katanya’. Kami memberikan cacahan batang pisang ke ternak ayam broiler saat itu (di Kalimantan Selatan) dengan alasan untuk mendinginkan badan ayam akibat suhu udara yang ekstrim panas (dekat garis katulistiwa). Batang pisang dicacah halus lalu diberikan ke ayam saat ayam berumur 23 hari, 27 hari, 30 hari, dan 33 hari di tempat pakan bagian luar saja. Sore harinya diminumi air yang dicampur VITERPAN Unggas seperti biasanya.

Manfaat batang pisang sebagai makanan sambilan untuk ayam


Hasilnya sangat bagus karena ayam tampak lebih tenang meski suhu sangat panas memanggang di siang hari. Dan, pakan lumayan hemat karena sebagian ruang di tembolok dan perut ayam terisi cacahan batang pisang yang tidak usah beli. Efek kenyang tetap tampak dan yang penting, pemenuhan unsur gizi tetap terjaga terutama kalori yang diperoleh dari kandungan glukosa dalam cacahan batang pisang tersebut. Grafik penambahan bobot bahkan maju 1 hari dari baku standar budidaya. Menarik sekali. Satu hal lagi, kematian ayam di atas umur 25 hari amatlah ditakutkan peternak karena ayam yang mati berarti membuang pakan dalam jumlah cukup besar dan itu lampu kuning buat FCR dan Index Prestasi keseluruhan. Ayam kami, memang ada yang mati juga pada fase itu (namanya ajal siapa yang bisa ngatur kalau bukan Yang Maha Kuasa), tingkat kematiannya hanya 1-2 ekor dan itu hanya persoalan kompetisi ruang dan pakan. Tentu yang besar yang menang, yang kecil dan agak lemah, ya kalah. Toh hasil akhir mortalitas hanya 3%, masih sangat bisa ditoleransi tentunya.
(sumber: didinpurnama.blogspot.com)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...