Minggu, 01 Juni 2014

Standar Operasional Prosedur (SOP) peternakan ayam kampung yang ditentukan oleh pemerintah

Standar Operasional Prosedur (SOP) peternakan ayam kampung yang ditentukan oleh pemerintah
SOP (Standar Operasional Prosedur) peternakan ayam kampung ditentukan oleh pemerintah dengan tujuan meningkatkan kualitas dan kapasitas hasil ternak. Standar operasional dalam menjalankan usaha ini dikeluarkan oleh pemerintah melalui permentan atau peraturan menteri pertanian. Adapun SOP resmi dari pemerintah untuk budidaya ayam kampung yang terpenting adalah sebagai berikut :

Peraturan menteri pertanian No. 49/Permentan/OT.140/10/2006 tentang Pedoman Pembibitan Ayam Lokal yang Baik (Good Native Chicken Breeding Practice)

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50/Permentan/OT.140/10/2006 tentang Pedoman Pemeliharaan Unggas di Pemukiman

Masih banyak peraturan menteri pertanian maupun undang-undang yang dikeluarkan dalam menjalankan usaha ini. Seperti berikut :
  1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2824);
  2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3273);
  3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Tahun 1996, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3656);
  4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara 465 Nomor 4437), juncto Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);
  5. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan (Lembaran Negara Tahun 1977 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3101);
  6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1977 tentang Usaha Peternakan (Lembaran Negara Tahun 1977 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3102);
  7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1983 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3253);
  8. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1992 tentang Obat Hewan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3509);
  9. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, Gizi Pangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4424);
  10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 420/Kpts/OT.210/7/2001 tentang Pedoman Budidaya Ternak Ayam Buras Yang Baik (Good Farming Practice);
  11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 424/Kpts/OT.210/7/2001 tentang Pedoman Budidaya Ternak Ayam Pedaging Yang Baik (Good Farming Practice);
  12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 425/Kpts/OT.210/7/2001 tentang Pedoman Budidaya Ternak Ayam Petelur Yang Baik (Good Farmin Practice);
  13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 238/Kpts/PD.430/6/2005 tentang Pedoman Penetasan Ayam Ras Yang Baik;
  14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 299/Kpts/OT.240/7/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11/Permentan/OT.240/2/2007;
  15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36/Permentan/OT.140/8/2006 tentang Sistem Pembibitan Ternak Nasional;
  16. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/OT.140/10/2006 tentang Pedoman Ayam Lokal Yang Baik;
  17. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50/Permentan/OT.140/10/2006 tentang Pedoman Pemeliharaan Unggas di Pemukiman

Itulah beberapa standar opreasional prosedur yang mesti kita patuhi sebagai pelaku usaha peternakan. Untuk kedepannya agar menjadikan periksa bagi kita semua.

*) Peraturan pemerintah di atas dapat dijadikan pedoman dalam melakukan standarisasi produk, pemasaran, hingga pedoman operasional selama pemeliharaan.

(sumber : ternakayamkampung.com)

Masalah kutil pada DOC ayam kampung dan cara mengatasinya

Masalah kutil pada DOC ayam kampung dan cara mengatasinya
1.Tanda-tanda
Pada awalnya paruh ayam sekitar hidung atau pangkal paruh akan terlihat berdarah atau kemerah-merahan. Jika dibiarkan atau berlanjut akan mengeluarkan darah. Darah ini kemudian membeku dan membentuk gumpalan kasar di area paruh bagian tengah pada pangkalnya. Terlihat seperti kutil atau bisul pada paruh ayam 

2. Penyebab.
a. Penyakit
Jika dari tanda-tanda tersebut merupakan penyebab dari penyakit, maka sebabnya adalah parasit pada ayam. Parasit ini sering terjadi 1 atau 2 tahun sekali dalam semusim. Anak ayam yang diumbar atau dibesarkan induknya rata-rata 70% ke atas anak ayam mengalami hal serupa. Biasanya adalah pengaruh cuaca dan virus parasit. Penyakit ini tidak berbahaya dan akan hilang dalam usia 2 bulan. Penyakit ini jarang sekali menyerang ayam dewasa atau induk. Bisa dikatakan ayam usia lebih dari 3 bulan jarang sekali terkena.

b. Kandang
Jika masalah ini terjadi pada sebagian kecil anak ayam, misal dari 100 koloni hanya menyerang 10 ekor maka penyebabnya adalah masalah kandang. Apakah kandang DOC anda memakai strimin di setiap sisinya? Jika iya, itulah masalahnya. Pengalaman kami adalah ayam mengejar nyamuk atau benda/makhluk terbang dan ingin mematuknya, sehingga paruh ayam akan 'nyangkut' di setiap lubang strimin. Setelah pendarahan biasanya terjadi gumpalan seperti kutil pada paruhnya.

Bisa juga karena kandang terlau banyak kawat berkarat, kayu yang kurang halus, paku, bambu yang belum diraut dll dapat menyebabkan masalah ini.

3. Mengobati
Untuk pengobatan karena masalah ini saya rasa tidak begitu besar maka hanya saya biarkan begitu saja. Namun jika ingin diobati adalah memakai obat alami pun dapat dilakukan seperti menggunakan batang daun iodium, atau menggunakan obat merah.

4. Pencegahan/Tips
Setelah kami mengalami kejadian seperti masalah kutil di atas kami tidak lagi menggunakan strimin sebagai kandang DOC. Sebagai gantinya kami menggunakan benda atau sekat tertutup seperti kardus, triplex, plastik dll yang tidak ada lubang di area dinding kandang DOC.

sumber : ternakayamkampung.com

Mengenali ciri bawaan ayam kampung yang terdapat pada ayam bangkok lokal

Mengenali ciri bawaan ayam kampung yang terdapat pada ayam bangkok lokal
Penggemar ayam bangkok, terutama untuk ayam bangkok lokal, menginginkan ayam bangkok aduan yang lebih dekat dengan ayam bangkok asli (artikel ayam bangkok asli di thailand). Tujuannya agar benar-benar memiliki ayam bangkok bermental pantang menyerah dan punya semangat juang tinggi serta memiliki teknik dan pukulan mendekati ayam jago bangkok asli. 

Ciri ciri ayam kampung yang melekat pada ayam bangkok lokal tentu harus dihindari agar tidak membawa karakter ayam kampung yang sering lari dari laga  Mengenali ciri bawaan ayam kampung yang melekat pada ayam bangkok lokal gampang-gampang susah, seperti diuraikan berikut ini

KOKOK AYAM KAMPUNG PADA AYAM BANGKOK

Suara kokok ayam bangkok sangat khas sehingga suara kokok dijadikan patokan penting untuk membedakannya dengan ayam siam atau turunan silangan ayam kampung dengan ayam bangkok. Kokok yang harus dihindari jika ada salah satu jenis kokok seperti disebutkan ini, yaitu ada sedikit kokok beralunan merdu, kokok tidak atau kurang serak, kokok kurang lantang atau kurang menghentak, kokok agak panjang.

BENTUK MUKA AYAM KAMPUNG PADA AYAM BANGKOK

Ayam bangkok umumnya memiliki kelopak mata bundar seperti telur, mata ada yang cekung walaupun ada pula yang kurang cekung, tetapi tulang alisnya tetap terkesan kokoh dan kuat.  Ayam siam dari turunan ayam bangkok dan ayam kampung, tulang alisnya terkesan tidak kokoh, dan lebih pasti lagi bila ditambah bentuk kelopak mata bulat (kurang lonjong), pemukaan mata rata dengan alis atau hanya sedikit cekung, paruh agak pendek dan kecil serta tidak beralur.

PANDANGAN MATA AYAM KAMPUNG PADA AYAM BANGKOK

Sinar mata ayam bangkok umumnya tajam, dan jika menatap matanya tampak agak menyipit karena kornea mata hitamnya lebih kecil. Ayam siam jago (turunan dari bapak bangkok dan ibu kampung) tatapan matanya juga bisa seperti ayam bangkok sehingga perlu melihat aspek lain seperti kokok dan lainnya.

KUPING, PIAL DAN JENGGER AYAM KAMPUNG PADA AYAM BANGKOK

Kuping ayam bangkok sangat kecil dan pialnya hampir tidak ada, sehingga ayam yang punya kuping telinga dan pial agak besar perlu dihindari.  Sementara jengger ayam tidak bisa jadi patokan karena ayam siam dari turunan ayam kampung dan bangkok banyak yang memiliki jengger persis seperti jengger ayam bangkok.

POSTUR TUBUH AYAM KAMPUNG PADA AYAM BANGKOK

Postur tubuh ayam siam ada yang mirip ayam bangkok yaitu tegak dan gagah.
Untuk itu harus dicek badannya padat atau tidak. Ayam bangkok badannya padat dan keras, serta tulang yang lebih besar dan keras.

MENTAL TARUNG AYAM KAMPUNG PADA AYAM BANGKOK

Ayam bangkok dewasa jika sudah kalah abar maka perlu waktu beberapa minggu untuk berani lagi sama lawannya.
Mental bawaan dari ayam kampung, bila sudah kalah abar tetap masih berani menghadang atau menggertak lawannya dalam selang waktu beberapa hari saja. Mental seperti ini tidak masalah jika ayam bangkok masih muda dibawah umur 8 bulan karena keberaniannya baru muncul, tetapi tidak boleh pada ayam bangkok yang sudah dewasa.

WARNA BULU AYAM KAMPUNG PADA AYAM BANGKOK

Warna bulu bawaan ayam kampung dapat dilihat pada bulu sayap. Pada bulu sayap yang berwarna hitam terdapat bercak-bercak warna kecoklatan hampir di sebagian besar sayapnya.  Jika hanya terdapat sedikit bercak tidak terlalu masalah.

sumber : http://ayam-bangkok-com.blogspot.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...