Rabu, 06 Maret 2013

Cara perawatan harian ayam bangkok

Perawatan harian ayam bangkok
Sekalipun ayam bangkok tidak diambil hasil telur dan dagingnya, peternak tidak boleh bermalas-malasan saja. Beternak dalam komoditas apapun harus tetap dijalankan dengan tekun, rajin dan teliti. Karena ayam bangkok memiliki nilai ekonomis yang tinggi, maka peternak perlu melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung usaha budidaya yang tengah dijalankan ini. Kegitan sehari-hari yang perlu dijalankan adalah:
  1. Melatih dan merawat calon pejantan supaya mepunyai kondisi dan bentuk tubuh yang prima.
  2. Mempersiapkan ayam betina sebagai calon induk yang kelak dapat mengahsilkan keturunan yang bermutu.
  3. Memberi pakan, air minum dan kontrol kesehatan.
  4. Mencegah gangguan binatang liar seperti ular, tikus, musang , burung, serngga dan sebagainya. Binatang-binatang liar tersebut seringkali membawa kuman-kuman dan menyebarkan wabah penyakit pada ayam.
  5. Peternak secara rutin perlu mengawasi kesehatan ayam yang sedang dipeliharanya satu per satu. Bila ada ayam yang lesu, peternak harus segera mengambil tindakan untuk mencegah bahaya penyakit yang mungkin menyerang ayam tersebut. Bila perlu ayam yang menunjukkan gejala lesu dan hilang napsu makan itu dipindahkan untuk sementara waktu ke kandang lain dan diberikan pengobatan seperlunya. Jika sudah sembuh, ia dapat dimasukkan lagi ke dalam kandang.
  6. Membuat catatan harian mengenai jumlah pemberian pakan, obat, vaksin dan sebagainya. Hal inipenting untuk mengetahui besarnya biaya pemeliharaan setiap hari
    (sumber: yuniasariwibowo.blogspot.com)

Selasa, 05 Maret 2013

Kualitas ketahanan tubuh ayam bangkok

Kualitas ketahanan tubuh ayam bangkok
Ketahanan tubuh ayam bangkok ini meliputi stamina, semangat bertarung dan sifat pantang menyerah serta temperamen. Ayam bangkok dikenal memiliki semangat bertarung yang tinggi, tidak takut melihat bentuk tubuh lawanya dan berani menghadapi siapa saja.

Bila mendapati ayam bangkok yang takut ketika melihat ayam lain, hal ini menandakan bahwa ayam tersebut memiliki kualitas yang buruk. Ayam bangkok yang baik harus mempunyai kelihaian tertentu dalam menghadapi lawan, baik ketika menyerang maupun diserang. Tidak jarang ada ayam bangkok yang berpura-pura kalah. Tetapi pada saat musuh lengah, tiba-tiba saja ia melakukan serangan balasan sehingga membuat lawan jadi kaget atau terkecoh.

Sifat seperti inipun sebenarnya bawaan sejak lahir, sehingga tidak begitu banyak menuntut campurtangan manusia untuk melatihnya. Namun bukan berarti peternak tidak dapat melatihnya. Dasar-dasar bertarung seperti itu dapat dikembangkan oleh peternak dan penggemar dengan menggunakan lawan latih tanding (sparring partner). Dengan latihan yang teratur, ayam bangkok akan memiliki teknik bertarung yang dapat diandalkan.

Kualitas yang banyak dipengaruhi oleh campur tangan manusia adalah meningkatkan stamina (tenaga). Dalam hal ini kita perlu mengembangkan sistem kandang yang sehat, sehingga sirkulasi udara berjalan baik. Sirkulasi udara yang baik dapat diciptakan melalui pengaturan ventilasi kandang. sehingga sangat membantu mekanisme pernapasan. Udara yang dihirup akan ditampung dalam paru-paru dan untuk selanjutnya diolah. Sebagian hasil olahan digunakan untuk metabolisme tubuh, sebagian lagi digunakan untuk metabolisme tubuh, sebagian lagi disalurkan ke kantung udara (air sac). Sisa-sisa pengolahan yang udara yang tidak terpakai akan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk karbondioksida (CO2). Kantung udara berfungsi untuk membantu pernapasan, meringankan tubuh waktu melompat dan membantu kelancaran peredaran darah.

Udara yang bersih akan membuat paru-paru dan kantung hawa berkembang secara optimal, sehingga ayam mempunyai kemampuan maksimal untuk menampung oksigen dalam tubuh. Hal ini sangat bermanfaat terutama saat bertarung, sebab ayam membutuhkan tenaga yang banyak. Selain itu campur tangan manusia untuk meningkatkan stamina tubuh dapat dilakukan dengan jalan mengadakan program latihan dan perawatan yang ketat

BADAN BANTAT
Setiap pelatih selalu menginginkan ayam aduannya memiliki tubuh yang prima. Badan yang tahan pukul, pukulan yang keras, lompatan yang tinggi dan keunggulan fisik lainnya. Untuk itu mereka berupaya melatih ayamnya dengan berbagai metode seperti renang, jalan jongkok, jantur, diputar (mengelilingi ayam lain dalam kurungan) dan metode lainnya.

Seringkali karena porsi latihan yang terlalu berat, otot ayam terbentuk sedemikian rupa mirip seorang binaraga. Ayam yang terlalu berotot ini memang akan tahan pukul karena tebalnya otot yang dimiliki terutama otot dada dan paha. Namun kondisi ini juga dibarengi dengan menurunnya kelincahan ayam. Ayam menjadi kaku, susah bergerak dan jarang mampu melompat. Dalam pertarungan yang berimbang kekuatan, ayam bantat akan menjadi terlalu pasif, tidak produktif dan lebih cepat lelah.

Cara yang paling efektif untuk mengatasi badan ayam yang bantat adalah dengan berkipu, atau mandi dengan pasir atau tanah halus. Ayampun secara alami akan senang melakukannya. Anda tinggal menyediakan tempat untuk itu, sejengkal tanah yang diberi pasir atau tanah lembut (debu). Selain itu beri kesempatan ayam untuk bergerak secara bebas pada ruang yang cukup dan sediakan tempat bertengger agar sering melompat.

LEHER PERKASA
Leher ayam bangkok yang ideal adalah yang memenuhi kriteria antara lain lentur agar mudah menghindar, kokoh untuk menahan pukulan dan liat sehingga efektif untuk mengunci.
Banyak cara untuk melatih leher ayam, salah satunya dengan rajin mengurut. Selain itu, ketika ayam memasuki masa uji coba tarung (abar), maka setiap pukulan yang diterima leher secara alami akan membuat otot leher terbentuk.

Ukuran leher ayam harus proporsional, tidak terlalu panjang dan terlalu pendek. Leher yang terlalu panjang, akan membuat sulit menghindar dari pukulan lawan. Sebaliknya leher yang terlalu pendek, akan membuat sulit untuk mengunci (ngalung) lawan.
Yang terpenting lagi, selain memiliki otot leher yang baik, ruas tulang leher juga harus rapat. Ini sangat penting untuk menawan pukulan ke leher. Banyak kasus ayam KO adalah karena pukulan ke arah leher yang membuat ruas tulang terbuka sehingga syaraf yang ada di leher terganggu sekaligus cedera tulang leher.

BADAN BOTOL DAN BADAN BRONGGAL
Ayam bangkok jika dilihat dari depan maupun dari samping memang memiliki penampilan paling gagah dibanding ayam ras lain. Secara umum badannya terlihat tegap, dengan dada yang membusung dan otot paha yang kokoh.

Tetapi memilih bentuk badan yang ideal, tidaklah cukup dengan hanya mengamati penampilannya. Mau tidak mau, badan ayam harus kita pegang untuk mengetahui secara persis bagaimana bentuk badannya. Cara memegangnya adalah dengan meletakkan tangan di samping kiri dan kanan badan ayam, kedua jempol bersentuhan di punggung dan dua jari tengah saling bertemu di dada tepat pada pangkal paha bagian depan. Bentuk ayam yang ideal adalah bulat memanjang seperti botol dengan bagian dada yang melebar. Bentuk bulat seperti botol ini tidak tergantung dari ukuran ayam. Baik ayam berpostur kecil maupun besar, tetap pegangannya akan terasa enak. Ayam yang pegangannya enak, biasanya akan memiliki teknik bertarung yang baik dan gerakan yang bagus.

Dalam kasus tertentu, ada juga bentuk badan ayam yang menonjol pada tulang dada bawah sehingga pegangannya jadi mengganjal dan tidak nyaman. Ayam ini disebut denganayam bronggal. Sebenarnya teknik tarung ayam bronggal tidak selalu jelek, dalam beberapa kasus malah punya kecenderungan pukulan yang keras dan tahan pukul. Tetapi ayam bronggal jelas memiliki kerugian dalam hal gandeng. Karena pegangannya yang besar, seringkali harus menghadapi lawan yang ukurannya di atasnya tetapi jatuhnya pegangan sama. Selain itu bentuk badan bronggal juga membuat ayam relatif kalah gesit.

Badan bronggal adalah faktor genetik. Cara untuk menghindarinya adalah dengan mengawinkan jago bronggal yang memiliki teknik tarung berkualitas dengan babon yang berbadan botol sempurna dan ramping. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan membuat tenggeran untuk tidur bagi anak-anak ayam yang sejak kecil sudah bisa diidentifikasi akan berbadan bronggal. Cara tidur yang bertengger akan membuat tulang dada bawah bersentuhan dengan tenggeran yang akan membuatnya tidak terlalu berkembang menonjol. 

Pemeliharaan ayam bangkok saat berusia remaja

Pemeliharaan ayam bangkok saat berusia remaja
Ayam bangkok sesudah berumur dua bulan mulai memasuki masa remaja. Berhasil tidaknya pemeliharaan ayam remaja sangat tergantung dari cara peternak membesarkan anak ayam. Apabila dipelihara dengan baik, tentu pertumbuhanya akan berlangsung dengan cepat dan angka kematianya pun cukup kecil. Maka ketika memasuki remaja, maka pemeliharaanya menjadi lebih mudah. Namun, tidak semua peternak ayam bangkok memulai usahanya dari memelihara anak ayam. Sebab, bisa membeli dari peternak lain ayam yang sudah remaja.

Dengan cara seperti itu, ia tidak perlu memeliharanya sejak kecil, termasuk menyediakan kandang khusus dan alat pemanas. Keuntungan memelihara ayam remaja dengan cara membeli antara lain adalah lebih memudahkan pemeliharaan, mortalitas rendah dan pemilihan jenis kelamin jadi lebih mudah.

Pemeliharaan ayam remaja lebih mudah dilakukan dari pada ayam anakan, karena pada saat seperti itu pertumbuhan bulu dan pengaturan suhu tubuh sudah sempurna. Pengaruh luar terhadap suhu dingin tidak menjadi hambatan yang serius. Sebagai langakah awal pemeliharaan, peternak perlu menyiapkan kandang perawatan untuk ayam remaja, Kandang baru ini dapat berupa bren, battery, litter maupun postal. pemindahan ke kandang baru harus dilakukan dengan hati-hati, sebab perubahan lingkungan dapat menyebabkan ayam mengalami stress dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyesuaikan diri. Oleh sebab itusangat dianjurkan kepada para peternak untuk memberikan obat anti stress kedalam air minumnya sebelum melakukan pemindahan.

Sewaktu melakukan pemindahan tersebut, peternak sekaligus dapat mengadakan seleksi terhadap bobot ayam-ayam tersebut. Ayam yang memiliki pertumbuhan badan cepat dimasukkan dalam kandang yang sama, sedangkan ayam yang agak lambat pertumbuhanya dimasukkan ke kandang lainya. Hal ini berguna untuk menghindari kompetisi dalam berebut makanan, sebab ayam yang kecil biasanya kalah bersaing dalam aktivitas termasuk mencari makan. Ayam yang kurang aktif cukup terbelakang harus disingkirkan sebab jika terus dipelihara akan sakit-sakitan dan akan menularkan penyakit ke ayam yang lain. Dengan adanya seleksi ini, peternak dapat ;ebih menhemat tenaga dan biaya.


Dalam pemeliharaan ayam remaja, kita tidak perlu memisahkan ayam jantan dan ayam betina nya. Umur dua bulan belum memungkkinkan ayam-ayam tersebut untuk kawin. Pemasukan ayam kedalam kandang hendaknya selalu diperhatikan antara jumlah yang dipelihara dan luas kandang. Pedoman mengenai kapasitas atau daya tampung kandang yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
1.     15     ekor/m2 untuk ayam umur 2-3 bulan.
2.     5-10 ekor/m2 untuk ayam umur 3-5 bulan.
3.     3-5    ekor/m2 untuk umur 5-7 bulan.

Setelah memasuki umur 5 bulan, ayam dengan jenis kelamin berbeda sudah bisa dipisahkan guna menghindari kemungkinan ayam terlalu cepat mengalami dewasa kelamin. Perkawinan yang terlalu muda perlu dihindarkan karena keturunan yang di hasilkan mempunyai kualitas yang kurang baik. Oleh karena itu peternak perlu memisahkan ayam jantan dan betina dalam keandang tersendiri. Tempat pakan dan minum pada masa seperti ini sebaiknya di tempatkan diluar kandang dan dimasukkan jika hujan. Pakan yang diberikan sebaiknya dalam bentuk kering, supaya sisa-sisa pakan tidak menjamur dan menimbulkan bau yang kurang sedap. Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam sehari, masing-masing pagi dan sore hari. Sedangkan air minum diberikan secara bebas tanpa penjatahan melalui pipa atau bambu yang dibelah dua.

(sumber: yuniasariwibowo.blogspot.com)

Senin, 04 Maret 2013

Cara pemeliharaan anak ayam bangkok dengan pemanas buatan

Pemisahan anak ayam bangkok dapat juga dilakukan sejak menetas. Dalam hal ini, anakan bisa berasal baik dari hasil pengeraman induk maupun menggunakan mesin tetas. Pada fase permulaan, anak ayam masih dalam kondisi lemah, bulunya halus, peka terhadap udara dingin dan peka terhadap serangan berbagai penyakit. Oleh sebab itu, apabila ingin memisahkan anak ayam dari induknya maka peternak harus menyediakan "induk buatan", yaitu kandang khusus bagi anak ayam yang dilengkapi dengan alat pemanas atau penghangat. Sebelum membuat "induk buatan", peternak perlu mengetahui lebih dahulu pengertian mengenai kandang khusus.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang khusus ("induk buatan") adalah sebagai berikut:
1. Adanya sinar matahri yang masuk ke kandang
2. Tercukupinya kebutuhan pakan dan air minum
3. Pemanasan yang cukup
4. Adanya penerangan udara di sekitarnya.
5. Kandang khusus ini harus memberi kehangatan bagi seluruh anak ayam secara merata.

Kandang khusus bagi anak ayam ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama merupakan kandang yang tertutup rapat dinding. Dinding-dindingnya terbuat dari bahan yang mampuvmenahan panas agak lama. Apabila udara terasa dingin atau jika hari telah malam, anak ayam akan menempati bagian tersebut yang dilengkapi dengan alat pemanas. sedangkan bagian kedua berbentuk sangkar yang dindingnya terbuat dari kawat kasa/ram. Bagian ini akan ditempai anak ayam pada waktu siang atau ketika tidak butuh alat pemanas.

Lantai kandang sebaiknya dibuat dari papan supaya kaki anak-anak ayam yang masih kecil itu tidak terjepit. Lantai yang terbuat dari papan ini perlu diberi sekam yang selain berguna sebagai penutup juga mampu menyerap panas. Antara bagian yang tertutup rapat dengan bagian seperti sangkar tersebut dibatasi dengan sekat yang dapat dibuka dan ditutup. Dengan demikian, anak ayam senantiasa berkelompok dalam satu kesatuan. Pada malam hari atau ketika udara mulai dingin anak-anak ayam membutuhkan pemanas, maka perlu diusahakan agar angin tidak masuk ke bagian yang agak terbuka dengan cara memasang papan penyekat tadi. Untuk mengeluarkan dan memasukan anak ayam, peternak dapat membuatkan pintu disebelah atas pada bagian pertama yang tertutup rapat. Bilamana peternaka menggunakan alat pemanas dengan bahan bakar minyak tanah atau spirtus, maka lubang tersebut dapat berfungsi sebagai tempat pengeluaran asap. Lubang ini dihubungkan langsung dengan cerobong lampu minyak, sehingga asap tidak menyebar didalam kandang.

(sumber: kuncirmanyonk.blogspot.com)

Memandikan dan menjemur ayam bangkok

Ayam bangkok jantan yang sudah berumur tujuh bulan dapat langsung dijual. Tetapi untuk meningkatkan nilai jual, peternak dapat melakukan program perawatan dan latihan secara lebih intensif. Calon pembeli dan penggemar tentu lebih tertarik terhadap penampilan ayam bangkok yang lebih menarik, stamina yang baik dan ketahanan fisik yang prima.

Guna menghasilkan ayam-ayam dengan keunggulan-keunggulan seperti itu, peternak dapat mengadakan perawatan dan latihan sejak berumur 7 bulan. Kedua program tersebut dapat dilakukan minimal 2 bulan sesudahnya ayam baru dijual. Perawatan ayam bangkok antara lain adalah memandikan dan menjemur stiap hari.

Setiap hari sekali ayam bangkok perlu dimandikan untuk membersihkan semua kotoran yang melekat pada tubuh dan bulu-bulunya. Dengan dimandikan itu kondisi fisiologis dan bentuk tubuh ayam bangkok akan mempunyai penampilan yang prima. Kita dapat memandikan ayam bangkok sekitar pk 08.00 dengan menggunakan air bersih. Tetapi jangan sekali-kali menggunakan air hangat, sebab air hangat dapat merusak pertumbuhan bulu dan jaringan tubuh.

Sewaktu memandikan kita dalam posisi jongkok dan ayam diapit dengan kedua kaki pada posisi membelakangi kita. Mula-mula bagian kepala ditundukkan dan dibasuh dengan handuk yang sudah dibasahi dengan air bersih. Posisi menunduk ini meudahkan turunya air yang membasahi muka ayam. Masih dalam posisi menunduk, leher ayam kita pegang dengan tangan kiri, sementara tangan kanan mengguyurkan air dengan tangan kanan mengguyurkan air secara perlahan-lahan hingga mengenai bagian tengkuk sampai pangkal sayap. Sesudah itu leher dibasuh dengan handuk supaya tidak tidak terlalu banyak kandungan air pada bulu hiasnya.

Kemudian bagian dada dibasuh dengan handuk hingga kebawah sampai ke bagian belakang (kloaka). Daerah sekitar kloaka harus benar-benar bersih sebab kotoran sering menmpel dibagian ini. Selanjutnya pemandian diteruskan kebagian sayap sampai ketiak dan bagian paha serta kaki ayam dibasahi hingga betul-betul bersih. Bagian yang terakhir lkali dibersihkan adalah brutu. Perlu diingat bahwa setiap kali habis di pakai, handuk hendaknya selalu dicuci dan diperas supaya tetap bersih dan mengandung air secukupnya.
Bagian punggung tidak perlu dimandikan, karena jika sering kena air justru dapat merusak bulu-bulu sehingga menjadi kusut dan mudah patah

Menjemur Ayam Bangkok :

Seusai memandikan, ayam dimasukan kedalam kurungan dan dijemur dibawah sinar matahari pagi supaya tubuhnya yang basah itu menjadi kering. Sinar matahari pagi sebelum pukul 10.00 sangat baik untuk kesehatan ayam, karena menagndung pro vitamin D (vitamin D dalam bentuk inaktif) yang sangat memabantu pertumbuhan tulang dan bulu. Pro vitamin D dalam tubuh ayam akan diolah menjadi vitamin D. Tulang dan bulu sebagian besar tersusun dari Zat tanduk yang sangat membutuhkan vitamin D. Lebih dari itu sinar matahari pagi dapat membunuh kuman-kuman penyakit yang masih menempel pada bulu dan bagian tubuh lainya.

Bila ayam bangkok baru pertama kali menjalani perawatan seperti ini, sebaiknya penjemuran dilakukan pada waktu yang lebih pagi lagi (misalnya jam 08.00). Dalam tahap permulaan, ayam bangkok biasanya hanya tahan selama 10-15 menit saja dibawah sinar matahari. Pada saat itu, paruhnya sering kali terbuka dan kelihatan terengah-engah. Oleh karena itu ayam tersebut tidak perlu dijemur tertalu lama. Bila kita melihat ayam terngah-engah, maka kita harus segera memindahkanya ke tempat yang teduh. Keesokan harinya, ia dapat dijemur lagi dan demikian seterusnya hingga ayam sudah terbiasa menghadapi terik matahari.

Manfaat lain dari penjemuran ini antara lain adalah melatih pernafasan dan memperbaiki sistem peredaran darah. Kerja paru-paru dan jantung menjadi lebih sempurna, karena ayam sudah terbiasa menghadapi kondisi kritis (panas). Dengan demikian, ketahanan fisik pun menjadi lebih baik daripada ayam yang sama sekali tidak pernah dijemur. Selain itu timbunan lemak dibawah kulit pun juga akan berkurang sehingga otot-ototpun menjadi kencang. Hilangnya lemak ini dikarenakan banyaknya energi yang dibutuhkan untuk mengeringkan tubuh
(sumber : yuniasariwibowo.blogspot.com)

Minggu, 03 Maret 2013

Cara mengatasi ayam broiler yang kepanasan di dalam kandang

Cara mengatasi ayam broiler yang kepanasan di dalam kandang
Di dalam budidaya ayam ras pedaging atau lebih umum disebut ayam broiler, tata letak dan pengaturan kandang sangat berperan dalam keberhasilan usaha ini. Saking pentingnya sampai-sampai teknologi perkandangan terus berkembang belakangan ini dengan apa yang disebut sistem kandang closed house. Mengingat masih tingginya biaya investasi pembuatan kandang closed house, kebanyakan peternak di Indonesia masih membudidayakan ayam broiler di kandang tradisional berbentuk postal atau panggung.

Kali ini kita akan membahas persoalan yang sering terjadi di dalam kandang-kandang ayam broiler tradisional yaitu kondisi ayam yang merasa kepanasan terutama di bagian tepi kandang akibat sinar matahari. Jika hal ini terjadi, maka akan tampak ayam-ayam bergerombol ke tengah. Akibatnya ayam-ayam akan saling berjejalan, suhu tambah panas dan kekurangan oksigen. Ayam-ayam akan terengah-engah (panting) sebagai cara alami untuk melepas suhu panas tubuhnya. jika ini tidak segera ditangani dengan segera dan benar, bukan tidak mungkin akan terjadi peningkatan kematian akibat heat stress (stres panas).

Langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh peternak untuk menghindarkan dan mengatasi persoalan ini antara lain:
  1. Pasanglah net anggrek/paranet yang lebarnya 2 meter. Pasang secara menggantung di luar kandang di bawah tiris.
  2. Pada saat suhu panas di atas 30° C, puasakan ayam selama 3 jam mulai pukul 12.00-15.00. Angkat tempat pakannya tinggi-tinggi. Minum tetap diberikan berupa air putih atau multivitamin+elektrolit (anti stres).
  3. Obat yang paling mujarab untuk menurunkan suhu dalam kandang adalah dengan kipas angin berkecepatan 2 meter/detik ukuran 52 inchi dengan motor elektrik 1,5 HP. Dipasang setiap 20-25 meter di dalam kandang dengan posisi searah. dengan konsumsi listrik yang 3 KW, nyalakan kipas pada saat panas saja. Pasangi alat pengatur waktu (timer) agar menyala otomatis antara pukul 10.00-15.00.
    (sumber: arboge.com)

Strategi untuk menanggulangi penyakit gumboro

Strategi untuk menanggulangi penyakit gumboro
Untuk menghindari kerugian akibat kematian yang tinggi, pertumbuhan yang tidak optimal ataupun efek imunosupresif akibat kasus Gumboro, maka pencegahan kasus ini harus menjadi prioritas utama.

Penyakit Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD) yang ditemukan pertama kali di Delaware USA sekitar tahun 1950-an, sampai saat ini masih kerap muncul di lapangan. Sudah berbagai macam vaksin dicoba namun kejadian Gumboro masih tetap dijumpai. Terutama pada masa peralihan musim seperti sekarang ini, kasus lebih sering banyak muncul. Kondisi lingkungan dan cuaca yang cepat berubah meningkatkan cekaman pada anak ayam.

Kejadian Gumboro biasanya pada ayam berumur 3-4 minggu. Namun di daerah yang tantangan virus lapangannya tinggi kasus bisa terjadi di minggu-minggu awal kehidupan ayam, yaitu kurang dari umur 2 minggu. Ayam yang pernah terserang virus IBD laju perkembangannya menjadi kurang optimal. Pencapaian berat badan terlambat dan FCR nya menjadi lebih tinggi. Selain itu ayam menjadi lebih rentan terhadap agen penyakit infeksius.

Oleh sebab itu, meminimalisir dan mengeliminasi faktor pencetus munculnya penyakit ini di lapangan merupakan hal yang sangat penting. Hal ini sebenarnya bukan semata-mata menjadi tanggungjawab peternak di tingkat komersial (pedaging ataupun pullet), namun pembibit dan feedmil seharusnya juga mempunyai andil yang tidak kalah penting. Munculnya kasus Gumboro dipicu oleh beberapa hal yang saling berkaitan diantaranya yaitu, kualitas DOC, kualitas pakan, manajemen pemeliharaan, program kesehatan dan vaksinasi, dan biosekuriti.

Kualitas DOC

Peternak komersial tidak mempunyai kendali pada kualitas DOC yang dibelinya. Mereka hanya bisa memilih mana yang dianggap baik ataupun tidak, berdasarkan pengalaman sendiri dan referensi dari peternak lain. Kalau kebetulan pembibit yang sudah diyakininya mempunyai konsistensi dan komitmen tinggi dalam menjaga mutu produknya beruntunglah peternak, karena salah satu beban untuk eliminasi kasus Gumboro sudah berkurang.

DOC yang berkualitas baik merupakan hasil dari suatu proses panjang di tingkat pembibit. Ditentukan dari saat masih berupa telur di dalam tubuh induk, proses koleksi telur tetas, penetasan hingga sampai di tangan peternak komersial. Ayam pembibit yang sehat dengan pakan yang mengandung nutrisi seimbang dan bebas dari mikotoksin, mempunyai program vaksinasi yang ketat, lingkungan kandang yang bersih, serta proses koleksi, penyortiran telur yang akan masuk ke hatchery secara ketat akan menghasilkan DOC yang berkualitas. Dan dibarengi dengan manajemen transportasi yang baik dari hatchery hinggá sampai ke tangan peternak akan menjamin kualitas DOC tersebut.

Maternal antibodi yang tinggi didapat dari induk yang sehat dan divaksin secara teratur dan berkesinambungan. Vaksinasi IBD pada induk biasanya dilakukan sebelum masa produksi dan diulang lagi pada umur 40-45 minggu, dimana pada saat ini biasanya titer antibodi induk sudah menurun. Vaksinasi ulangan ini dilakukan untuk menjaga agar antibodi yang diturunkan ke anak ayam tetap tinggi. Maternal antibodi yang tinggi akan melindungi anak ayam dari infeksi agen penyakit pada minggu pertama kehidupannya (2-3 minggu pertama).

Untuk mendapatkan DOC yang sehat seperti di atas didapat dari telur tetas yang beratnya sudah memenuhi syarat untuk ditetaskan dan berasal dari induk yang tidak terlalu tua ataupun muda, telur tetas bersih, utuh tidak retak ataupun cacat dengan lingkungan kandang yang bersih dan proses penetasan yang baik dan benar. Jika lingkungan kotor dan telur yang ditetaskan pun demikian dikuatirkan embrio juga akan tercemar bakteri seperti E.coli, Pseudomonas, Staphylococcus, dll yang bisa menyebabkan peradangan pada kantong kuning telur (omfalitis).

Kondisi ini akan menyebabkan gangguan proses penyerapan kuning telur yang notabene merupakan sumber makanan di awal kehidupan ayam dan juga maternal antibodi yang diturunkan dari induknya. Atau bisa juga telur tercemar spora jamur Aspergillus, sp, sehingga anak ayam bisa terkena Aspergillosis sejak masih embrio.

Transportasi DOC dari hatchery ke farm juga akan mempengaruhi pertumbuhan DOC tersebut. Kondisi mobil pengangkut harus memenuhi stándar yang ditetapkan. Temperatur dan ventilasi ruangan harus diperhatikan agar anak ayam tidak mendapat stress yang berlebihan dam kecukupan oksigennya terpenuhi.

kualitas pakan

Pakan merupakan komponen pokok yang mengambil porsi terbesar dari biaya produksi suatu usaha peternakan. Kualitasnya pakan ditentukan oleh kualitas bahan baku yang menyusunnya. Dalam manajemen pakan hal yang harus diwaspadai adalah keseimbangan nutrisi dan kadar mikotoksin yang mencemarinya. Kandungan protein tercerna yang sesuai dengan kebutuhan ayam dengan komposisi asam amino yang seimbang, demikian juga dengan kadar lemak, energi, serat kasar dan mineral yang imbang sangat penting untuk pertumbuhan ayam.

Kadar mikotoksin dalam pakan harus diperhatikan, karena akan berpengaruh pada sistem imunitas dan pertumbuhan tubuh ayam. Pada saat musim hujan kita perlu waspada dengan mikotoksin ini. Di musim kemaraupun kadang kadar mikotoksin juga masih tinggi. Tingginya kadar mikotoksin berkaitan dengan proses pemanenan, pengeringan dan penyimpanan bahan baku, terutama yang berasal dari biji-bijian. Untuk meminimalisir jumlah mikotoksin perlu pencegahan tumbuhnya jamur dan pembentukan metabolitnya.

Salah satu caranya dengan pengeringan hinggá mencapai kadar air yang rendah, penyimpanan pada ruangan yang kering, penambahan antijamur (asam organik), dan mikotoksin binder (zeolit, bentonit, dll.). Proses penyimpanan dan pengangkutan bahan baku atau pakan jadi jika tidak memenuhi stándar juga akan mempengaruhi kualitas pakan. Indonesia merupakan negeri tropis dengan curah hujan tinggi, sehingga sangat cocok untuk pertumbuhan jamur. Temperatur dan kelembaban gudang penyimpan tidak boleh terlalu tinggi, yang ideal disarankan pada suhu tidak lebih dari 240 C dan kelembaban < 17 %. Selain itu pemeriksaan sampel bahan baku dan pakan jadi harus dilakukan secara teratur untuk melihat komposisi nutrisi (analisa proksimat) maupun cemaran mikotoksin.

Manajemen pemeliharaan

Manajemen pemeliharaan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu usaha produksi peternakan. Untuk mendapatkan hasil yang baik, yang paling utama adalah menciptakan kondisi dan tempat yang nyaman untuk hidup ayam. Jika ayam hidup di kandang yang nyaman, terjaga dari stres lingkungan, kebutuhan oksigen terpenuhi, cemaran gas amonia minimal, tersedia pakan yang berkualitas dan air minum yang bersih sepanjang hari, dan juga dengan pelaksanaan program vaksinasi terhadap berbagai agen infeksius yang tepat diharapkan ayam terhindar dari berbagai stres baik dari lingkungan makro ataupun agen penyakit yang ada. Dengan begitu ayam bisa tumbuh, berkembang dan berproduksi dengan optimal.

Proses pemeliharaan yang baik dan benar harus dilakukan sejak kedatangan anak ayam, masa brooding dan kehidupan selanjutnya. Masa brooding merupakan waktu yang cukup krusial bagi pertumbuhan dan perkembangan ayam, sehingga harus dilakukan dengan benar. Populasi dalam satu lingkaran brooder harus diperhatikan, 1 pemanas maksimal untuk 1000 ekor DOC. Jika populasi terlalu padat tingkat stress dan daya kompetisi ayam semakin tinggi dan kecukupan oksigen pun akan berkurang. Untuk mempertahankan suhu badan anak ayam kehangatan ruangan sangat penting karena ayam tidak dierami oleh induknya dan dan pusat pengatur suhu tubuh ayam belum berkembang sempurna. Selain itu buka tutup tirai harus diatur sedemikian rupa sehingga kesegaran udara dan kecukupan oksigen terpenuhi, selain itu juga untuk menghindari paparan angin yang terlalu dini.

Pada minggu pertama merupakan masa pertumbuhan ayam yang paling cepat. Berat badan ayam bisa mencapai 2 kali lipat dari saat menetasnya. Bisa dikatakan saat ini merupakan golden age ayam. Pada masa ini terjadi pembelahan sel cukup tinggi, sehingga kecukupan oksigen dan nutrisi sangat penting. Saat ini juga terjadi penyerapan kuning telur yang di dalamnya terdapat antibodi dari induk. Pemberian pakan sesegera mungkin setelah anak ayam datang akan mempercepat dan mengoptimalkan penyerapan kuning telur. Jika pada masa brooding kehidupan ayam terjaga dengan baik, diharapkan penyerapan antibodi induk terhadap IBD yang ada dalam kuning telur bisa sempurna. Sehingga ayam bisa mengatasi infeksi IBD dini yang bersifat subklinis. Selain itu juga meminimalkan faktor pencetus stres pada ayam seperti menjaga kecukupan pakan, minum, kecukupan sirkulasi udara, pencahayaan dan ketenangan lingkungan.

Program Kesehatan

Kasus Gumboro bisa terjadi jika kekebalan ayam tidak bisa mengatasi serbuan virus lapangan yang masuk ke tubuh ayam dan virus lapangan lebih cepat sampai di bursa dibanding virus vaksin yang diberikan. Hal ini bisa terjadi karena kondisi ayam yang tidak optimal karena stres (manajemen, lingkungan), titer antibodi induk yang rendah, jumlah virus lapangan yang terlalu banyak, strain virus vaksin yang dipakai tidak cocok dengan virus yang ada di lapangan, dan waktu pemberian vaksin yang tidak tepat.

Meminimalisir faktor pencetus stres bagi ayam sangat penting terutama pada awal kehidupan ayam. Jika ayam menderita cekaman baik karena faktor internal ataupun eksternal bisa mengakibatkan daya tahan tubuh ayam menurun. Sehingga agen-agen patogen bisa mudah menginvasi tubuh ayam. Jumlah virus di lapangan yang tinggi akan meningkatkan resiko terkena Gumboro. Antibodi induk ayam hanya bisa melindungi sampai umur sekitar 2-3 minggu, dan daya netralitasnya pun terbatas, jika agen infeksi yang harus dinetralkan terlalu banyak, jumlah antibodi tidak bisa mencukupi sehingga ayam akan kalah juga.

Untuk mengurangi kerja ayam dalam menetralkan antigen, meminimalkan jumlah virus di lapangan sangatlah penting. Ini dilakukan dengan persiapan kandang yang benar-benar baik sebelum kedatangan ayam. Sebelum dipakai kandang harus dicuci kering dan basah sampai bersih, kemudian dilakukan desinfeksi berulang. Lantai kandang juga harus diperlakukan khusus, setelah dicuci bersih diberi larutan soda api kemudian dicuci ulang. Setelah itu diberi larutan kapur hidup. Penyemprotan insektisida ke lantai, langit-langit, tiang, dinding dan sekitar kandang perlu dilakukan untuk membunuh serangga seperti semut, kumbang franky (Altophobius, sp) dll yang bisa menjadi reservoir virus IBD. Penyemprotan kandang secara rutin setelah ayam masuk kandang dengan larutan desinfektan (seperti golongan iodin) akan sangat membantu meminimalisir jumlah virus.

Pemberian antibiotika berspektrum luas selama 3-5 hari pertama kehidupan anak ayam akan membantu mengeliminasi bakteri yang ada pada anak ayam, diharapkan akan mengurangi kasus radang omfalitis sehingga penyerapan kuning telur bis optimal. Selain itu dengan memperkuat kondisi tubuh anak ayam dengan pemberian multivitamin secara rutin akan membantu mengurangi pengaruh cekaman pada anak ayam .

Pencegahan koksidiosis dengan vaksinasi ataupun pemberian koksidiostat diharapkan bisa meminimalisir kejadian koksidiosis pada ayam dan diharapkan secara tidak langsung akan mengurangi kejadian Gumboro ataupun menurunkan tingkat keparahan koksidiosis. Jika ayam terkena koksidiosis pada minggu-minggu awal biasanya resiko terkena Gumboro lebih besar dan parah.

Biosekuriti

Biosekuriti merupakan suatu usaha pengamanan biologik yang bertujuan untuk mencegah masuknya agen-agen patologik ke tubuh ayam. Tidak hanya meliputi proses desinfeksi kandang dan lingkungan, namun merupakan suatu usaha yang terpadu dan berkesinambungan dari tingkat konseptual, struktural dan operasional. Meliputi tata letak, lokasi farm dan kandang, bangunan kandang, pemagaran serta bangunan pendukung seperti kantor, mess karyawan, gudang pakan atau telur, ruang ganti baju, car dip. Juga pola replacement yang all in all out.

Lokasi farm yang tidak berdekatan dengan farm tetangga, hanya terdapat satu macam spesies unggas saja di lokasi, adanya pagar sekeliling farm yang memisahkan farm dengan lingkungan sekitar, dan pola pemeliharaan all in all out, akan mengurangi resiko munculnya kasus penyakit infeksius.

Ketepatan pemilihan vaksin

Pemilihan vaksin yang cocok dengan virus di lapangan sangat penting. Pada saat ini ada banyak macam jenis vaksin yang dijual di pasaran. Dari yang bersifat mild sampai yang intermediate plus. Vaksin yang tergolong mild virusnya bisa menembus titer antibodi induk pada angka 125. Intermediate pada titer 250, sedangkan yang intermediate plus bisa menembus titer di angka 500-800. Berdasarkan grup molekulernya virus gumboro digolongan dalam 6 macam virus. Di Indonesia kebanyakan dari jenis group molekuler 3, 4 dan 5. Kita harus jeli dan pintar dalam memilih produk yang demikian banyaknya di pasar. Vaksin yang mahal tidak selalu menjamin bebas dari kebocoran vaksinasi. Kecocokan strain virus dengan lingkungan setempat harus diutamakan. Jika suatu jenis vaksin sudah cocok di farm kita lebih baik jangan diubah. Virus vaksin yang terlalu keras sebaiknya hindari diberikan terlalu dini, karena bisa merusak sel-sel limfoid di bursa.

Ketepatan Waktu Vaksinasi

Hal yang tak kalah penting untuk meminimalisir kebocoran vaksinasi adalah penentuan waktu yang tepat kapan sebaiknya vaksinasi dilakukan. Untuk dapat menentukan waktu vaksinasi yang tepat, pengukuran maternal antibodi (MAb) terhadap IBD mutlak harus dilakukan. Karena pembibit tidak pernah memberitahukan titer antibodi dari induknya. Pemeriksaan biasanya dilakukan dengan teknik ELISA. Dengan mengetahui status MAb nya kita dapat melihat tingkat keseragaman titer dan menghitung kecepatan penurunannya, sehingga dapat diperkirakan waktu yang tepat untuk vaksinasi. Vaksinasi yang dilakukan pada saat titer MAb masih tinggi tidak akan efektif, virus vaksin justru akan dinetralisir oleh antibodi sehingga virus tidak akan bisa multiplikasi dan pada akhirnya tidak akan muncul respon vaksinasi yang diharapkan. Dan bisa jadi jika ada virus lapangan yang bisa menembus kekebalan ayam, kejadian Gumboro akan muncul.

Kendala dalam penentuan waktu vaksinasi ini adalah ketidakseragaman MAb dari masing-masing individu. Hal ini terjadi karena DOC berasal dari individu induk yang berbeda-beda baik yang seumur atau bahkan berlainan umur. Oleh karena itu pada saat DOC masuk kita harus mencatat no batch yang biasa ada pada masing-masing box. Ayam yang berlainan no batch biasanya berbeda data induk dari telur tetasnya. Dan untuk masing-masing no batch yang berbeda kita mengambil sample darahnya. Jumlah DOC yang kita ambil untuk sampel minimal 20 ekor. Dan satu hal yang harus kita perhatikan DOC yang kita ambil darahnya haruslah yang sehat bukan DOC yang performansnya jelek, agar titer yang didapat merupakan gambaran titer MAb sebagian besar ayam . Kalau kita ambil DOC yang jelek, bisa jadi gambaran titer yang kita dapat juga kurang bagus, dan itu bukan pencerminan dari kelompok ayam tersebut.

Untuk penghitungan prediksi waktu vaksinasi biasanya digunakan rumus van Deventer. Rumus ini dapat dipakai baik untuk ayam pedaging, petelur maupun pembibit. Hal yang harus diketahui adalah waktu paruh MAb IBD berbeda untuk setiap tipe ayam, untuk ayam pedaging 3-3,5 hari, ayam petelur 5-5,5 hari, pembibit 4,5 hari. Selain itu kita juga harus tahu jenis vaksin IBD yang akan digunakan, apakah mild, intermediate ataupun intermediate plus, karena ini untuk mengetahui break through titer (angka titer di mana virus vaksin bisa menembus MAb ayam) dari virus vaksin. Jika menggunakan vaksin yang mild break through titer nya sekitar 125, intermediate plus sekitar 500 dan yang hot di titer 1000.

Cara penghitungan prediksi waktu vaksinasi :

Hari vaksinasi = T1/2 x ( Log2 titer âۉ€Å“ Log2 target titer)) + umur saat sampling + angka koreksi

T1/2 : waktu paruh MAb (broiler : 3 hari, layer: 5, breeder: 4,5 hari)
Titer: titer MAb (jika CV bagus vaksinasi bisa sekali untuk perlindungan 75 %, namun jika CV jelek vaksin 2 kali untuk perlindungan di 20 %dan 70 % atau 40 dan 90 %)
Titer target: titer MAb di mana virus vaksin bisa menembusnya ( mild: 125, intermediate plus: 500, hot: 1000) tergantung pada spesifikasi masing-masing produk vaksin
Umur sampling: Umur pada saat pengambilan darah
Angka koreksi: tambahan hari jika sampling dilakukan pada umur ayam 0-4 hari (diasumsikan pada 4 hari pertama kehidupan ayam belum terjadi penurunan MAb karena masih adanya penyerapan kuning telur, jika sampling umur 1 hari koreksinya 3, umur 2 hari koreksinya 2, 3 hari koreksinya 1 dan umur 4 hari koreksinya 0).

Kasus Gumboro tidak bisa kita anggap enteng dan sepele, baik berat ataupun ringan akan merugikan farm kita, namun kebocoran vaksinasi tersebut masih bisa kita minimalisir. Tentunya dengan eliminasi faktor-faktor pencetus, sikap disiplin dan konsistensi dalam penerapan manajemen pemeliharaan seperti persiapan kandang yang baik, pemilihan DOC yang berkualitas, menjalankan manajemen pemeliharaan yang sesuai stándar, penerapan biosekuriti yang konsisten, pemilihan jenis vaksin dan waktu vaksinasi yang tepat diharapkan bisa menekan bahkan menghilangkan kasus IBD di farm kita, sehingga kerugian ekonomis akibat IBD bisa kita hindari. Ratriastuti Suwadji

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...