Secara tidak langsung pemakaian minyak ikan akan memicu timbulnya bau tengik pada ransum ayam. Bau tengik pada ransum sendiri biasanya disebabkan karena penyimpanan ransum yang tidak bagus atau terlalu lama. Minyak ikan mengandung lemak yang cukup tinggi, karena hal tersebut minyak ikan bersifat mudah teroksidasi sehingga menimbulkan bau tengik pada ransum. Sebagai antisipasi saat formulasi ransum, pemberian minyak ikan dapat diatur sesuai formulasi ransum atau ditambahkan antioksidan.
Antioksidan yang dapat digunakan yaitu BHT dan BHA, dosis yang dapat digunakan sebanyak 125 - 250 g per ton ransum (tergantung produknya). Penambahan antioksidan tersebut diharapkan mampu meningkatkan daya tahan bahan baku atau ransum, mencegah ketengikan dan kerusakan pigmen, sehingga kualitas nutrisi dan palatabilitas ransum tetap terjaga. Dipasaran produk antioksidan biasanya telah mengandung beberapa jenis zat antioksidan, oleh karenanya perhatikan aturan pakai sesuai anjuran di kemasan produk. Sebagai informasi Top Mix telah mengandung antioksidan santoquin, sehingga bisa dijadikan alternatif dengan dosis pemberian 2-4 gram tiap 1 kg ransum.
Selain dengan penambahan antioksidan, untuk mencegah ransum mudah tengik perlu diperhatikan juga lamanya penyimpanan, serta kondisi gudang, terutama suhu dan kelembaban. Berikan alas kayu agar ransum tidak kontak langsung dengan lantai. Cara lain untuk menghindari ransum tengik yaitu dengan memberikan ransum dalam kondisi segar. Caranya, ransum diberikan sedikit demi sedikit atau rajin melakukan pembolak-balikan ransum. Hati-hati saat pengisian air minum jangan sampai menumpahi tempat ransum ayam, karena ransum yang basah juga mudah menjadi tengik (busuk).
(sumber: info.medion.co.id)