Mengetahui proses pembuahan pada telur ayam. Bertelur merupakan cara alamiah ayam untuk memperbanyak keturunannya. Ayam betina rata-rata dapat menghasilkan sebutir telur setiap pagi,dan jumlah telur yang sudah dibuahi dapat mencapai 15 butir, tergantung. Ayam betina akan mengerami telurnya setelah telur terakhir keluar dari badannya.
Semakin baik kualitas telur, semakin besar prosentase penetasannya. Baiknya kualitas telur ditentukan oleh pakan ayam betina semasa proses bertelur, dan masa masa pertumbuhan ayam betina sejak DOC. Maka pakan dan perawatan ayam betina amat menentukan kualitas telurnya. Semakin baik pakan dan perawatannya, semakin baik pula mutu telurnya.
Dibuahi ataupun tidak ayam betina akan tetap bertelur. Bedanya, telur yang tidak dibuahi tidak akan menetas walaupun dierami, maka dikatakan telur infertile (telur yang tidak subur). Telur yang dibuahi dinamakan telur fertile. Lalu bagaimanakah proses pembuahan itu terjadi?
Kuning telur dibentuk dalam tubuh oleh sistem perkembangbiakan ayam betina sewaktu sedang birahi dan siap untuk dikawini ayam jantan yang sedang dalam ‘peranakan’, sekelompok kuning telur yang bentuknya seperti sekelompok buah anggur ini dimasuki oleh sel telur betina (ovum), tepat berada di tengah-tengahnya.
Karenanya, agar terjadi pembuahan dibutuhkan seljantan (sperma) yang kuat yang dapat menerobos masuk ke dalam kuning telur sehingga dapat bersatu dengan ovum. Pembuahan terjadi di bagian atas‘peranakan’.
Proses selanjutnya adalah dilapisinya kuning telur ini oleh lapisan yangterbuat dari zat fosfoprotein (vitellin), yang berfungsi sebagai bagian pengaman pertama pada pembuahan. Pada saat ini dibentuk pula semacam tambang penyimbang, yang biasa disebut chalaza, agar kuning telur dapat tepat berada di tengah-tengah lapisan putih telur.
Tambang ini berada tepat di bagian ujung atas dan ujung bawah bulatan kuning telur.Kuning telur lalu turun ke bagian tengah ‘peranakan’. Di sini dua kali lagikuning telur dilapisi zat putih telur yang berfungsi sebagai penahan guncangan.Setelah itu, kuning dan putih telur turun ke bagian bawah ’peranakan’ untuk dilapisi dengan kulit ari dan zat kapur yang terlihat sebagai kulit telur.
Pada proses akhir ini, kulit ari akan membentuk kantung udara, zat kapur akan semakinmengeras, dan keluar melalui dubur ayam betina. Kantung udara itu sendiri berisi udara yang berhasil menerobos masuk ke dalam telur melewati ribuan pori-poriyang terdapat di kulit telur.
Udara di kantung ini digunakan embrio untuk bernafas.Seluruh proses ini terjadi dalam waktu 24-26 jam. Itulah sebabnya, ayambetina (sebagus apa pun kualitasnya) hanya dapat bertelur sebutir setiap pagi.
Komposisi TelurTelur pada umumnya memiliki berat sekitar 50-57 gram per butirnya, yangterdiri dari 11% bagian kulit telur, 58% bagian putih telur, dan 31% bagian kuningtelur. Komposisi zat yang tergantung di dalam setiap telur dapat dihitung bahwa kandungan protein yang terdapatpada setiap butir telur adalah sekitar 7 gram.
Semakin baik kualitas telur, semakin besar prosentase penetasannya. Baiknya kualitas telur ditentukan oleh pakan ayam betina semasa proses bertelur, dan masa masa pertumbuhan ayam betina sejak DOC. Maka pakan dan perawatan ayam betina amat menentukan kualitas telurnya. Semakin baik pakan dan perawatannya, semakin baik pula mutu telurnya.
Dibuahi ataupun tidak ayam betina akan tetap bertelur. Bedanya, telur yang tidak dibuahi tidak akan menetas walaupun dierami, maka dikatakan telur infertile (telur yang tidak subur). Telur yang dibuahi dinamakan telur fertile. Lalu bagaimanakah proses pembuahan itu terjadi?
Kuning telur dibentuk dalam tubuh oleh sistem perkembangbiakan ayam betina sewaktu sedang birahi dan siap untuk dikawini ayam jantan yang sedang dalam ‘peranakan’, sekelompok kuning telur yang bentuknya seperti sekelompok buah anggur ini dimasuki oleh sel telur betina (ovum), tepat berada di tengah-tengahnya.
Karenanya, agar terjadi pembuahan dibutuhkan seljantan (sperma) yang kuat yang dapat menerobos masuk ke dalam kuning telur sehingga dapat bersatu dengan ovum. Pembuahan terjadi di bagian atas‘peranakan’.
Proses selanjutnya adalah dilapisinya kuning telur ini oleh lapisan yangterbuat dari zat fosfoprotein (vitellin), yang berfungsi sebagai bagian pengaman pertama pada pembuahan. Pada saat ini dibentuk pula semacam tambang penyimbang, yang biasa disebut chalaza, agar kuning telur dapat tepat berada di tengah-tengah lapisan putih telur.
Tambang ini berada tepat di bagian ujung atas dan ujung bawah bulatan kuning telur.Kuning telur lalu turun ke bagian tengah ‘peranakan’. Di sini dua kali lagikuning telur dilapisi zat putih telur yang berfungsi sebagai penahan guncangan.Setelah itu, kuning dan putih telur turun ke bagian bawah ’peranakan’ untuk dilapisi dengan kulit ari dan zat kapur yang terlihat sebagai kulit telur.
Pada proses akhir ini, kulit ari akan membentuk kantung udara, zat kapur akan semakinmengeras, dan keluar melalui dubur ayam betina. Kantung udara itu sendiri berisi udara yang berhasil menerobos masuk ke dalam telur melewati ribuan pori-poriyang terdapat di kulit telur.
Udara di kantung ini digunakan embrio untuk bernafas.Seluruh proses ini terjadi dalam waktu 24-26 jam. Itulah sebabnya, ayambetina (sebagus apa pun kualitasnya) hanya dapat bertelur sebutir setiap pagi.
Komposisi TelurTelur pada umumnya memiliki berat sekitar 50-57 gram per butirnya, yangterdiri dari 11% bagian kulit telur, 58% bagian putih telur, dan 31% bagian kuningtelur. Komposisi zat yang tergantung di dalam setiap telur dapat dihitung bahwa kandungan protein yang terdapatpada setiap butir telur adalah sekitar 7 gram.
Sumber : http://www.majalahinfovet.com
0 komentar :
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.