Infectious bronchitis adalah penyakit infeksius yang sangat menular disebabkan oleh virus. Penyakit ini menimbulkan gangguan terutama pada saluran pernafasan ayam. Penyakit ini pada ayam petelur mengakibatkan penurunan produksi dan kwalitas telur. Juga pada ayam muda yang berhasil sembuh dari penyakit Infectious bronchitis, pertumbuhannya menjadi terhambat.
Penyebab
Infectious bronchitis disebabkan oleh virus yang masuk golongan Corona virus dan mempunyai struktur RNA. Dikenal sedikitnya 8 serotipe virus ini yaitu Massachusetts, Connecticut, Georgia, Delaware, lowa 97, lowa 69, New Hampshire dan Australian T.
Kekebalan silang yang terjadi diantara serotipe tidak cukup untuk melindungi tubuh ayam terhadap infeksi virus alam. Mengingat banyaknya serotipe virus dan kekebalan silang seperti tersebut di atas maka untuk keberhasilan vaksinasi, harus digunakan vaksin yang mengandung serotipe virus yang ada di daerah dimana akan dilakukan vaksinasi.
Gejala Penyakit
Penyakit menular dengan sangat cepat, dalam waktu dua sampai tiga hari, sebagian besar atau seluruh ayam muda dalam satu kandang bisa menjadi sakit. Gangguan yang dapat dilihat adalah keluar lendir dari hidung, sesak nafas, terdengar suara ngorok, mata terlihat selalu basah, sudut mata medial melebar dan selaput niktitan berwarna merah, nafsu makan dan minum menurun.
Pada ayam dewasa akan terdengar suara ngorok waktu bernafas, produksi telur menurun antara 10 – 50%. Penurunan produksi kadang-kadang terjadi dalam jangka waktu yang sangat lama dan bahkan tingkat produksi ayam normal. Kwalitas telur menjadi rendah karena telur bentuknya tidak normal, kerabang kasar atau lunak. Putih telur kental menjadi sangat cair sehingga tidak dapat dibedakan dengan putih telur cair. Daya tetas telur menurun.
Jika diadakan bedah bangkai akan tampak kelainan pada saluran pernafasan, kantung hawa, ovarium dan kadang-kadang pada ginjal. Perubahan saluran pernafasan yaitu pada trachea, bronchi dan rongga hidung ditemukan lendir yang bersifat serosa. Pada trachea selaput lendirnya menjadi kemerahan. Kantung hawa menjadi keruh dan ada bagian-bagian yang menebal (cloudyswelling). Pada layer ovarium menjadi lemah dan lunak. Seringkali ditemukan kuning telur pecah didalam rongga perut sehingga akan terjadi peradangan pada peritonium. Pada ginjal akan ditemukan perubahan yang khas yaitu pembengkakan disertai pengendapan asam urat.
Jika ayam penderita infectious bronchitis terserang CRD, keadaan penyakit menjadi lebih parah dan menjadi penyakit saluran pernafasan yang tidak sembuh-sembuh. Pada keadaan ini komplikasi dengan E.coli mudah terjadi dan memperparah keadaan.
Penyebab
Infectious bronchitis disebabkan oleh virus yang masuk golongan Corona virus dan mempunyai struktur RNA. Dikenal sedikitnya 8 serotipe virus ini yaitu Massachusetts, Connecticut, Georgia, Delaware, lowa 97, lowa 69, New Hampshire dan Australian T.
Kekebalan silang yang terjadi diantara serotipe tidak cukup untuk melindungi tubuh ayam terhadap infeksi virus alam. Mengingat banyaknya serotipe virus dan kekebalan silang seperti tersebut di atas maka untuk keberhasilan vaksinasi, harus digunakan vaksin yang mengandung serotipe virus yang ada di daerah dimana akan dilakukan vaksinasi.
Gejala Penyakit
Penyakit menular dengan sangat cepat, dalam waktu dua sampai tiga hari, sebagian besar atau seluruh ayam muda dalam satu kandang bisa menjadi sakit. Gangguan yang dapat dilihat adalah keluar lendir dari hidung, sesak nafas, terdengar suara ngorok, mata terlihat selalu basah, sudut mata medial melebar dan selaput niktitan berwarna merah, nafsu makan dan minum menurun.
Pada ayam dewasa akan terdengar suara ngorok waktu bernafas, produksi telur menurun antara 10 – 50%. Penurunan produksi kadang-kadang terjadi dalam jangka waktu yang sangat lama dan bahkan tingkat produksi ayam normal. Kwalitas telur menjadi rendah karena telur bentuknya tidak normal, kerabang kasar atau lunak. Putih telur kental menjadi sangat cair sehingga tidak dapat dibedakan dengan putih telur cair. Daya tetas telur menurun.
Jika diadakan bedah bangkai akan tampak kelainan pada saluran pernafasan, kantung hawa, ovarium dan kadang-kadang pada ginjal. Perubahan saluran pernafasan yaitu pada trachea, bronchi dan rongga hidung ditemukan lendir yang bersifat serosa. Pada trachea selaput lendirnya menjadi kemerahan. Kantung hawa menjadi keruh dan ada bagian-bagian yang menebal (cloudyswelling). Pada layer ovarium menjadi lemah dan lunak. Seringkali ditemukan kuning telur pecah didalam rongga perut sehingga akan terjadi peradangan pada peritonium. Pada ginjal akan ditemukan perubahan yang khas yaitu pembengkakan disertai pengendapan asam urat.
Jika ayam penderita infectious bronchitis terserang CRD, keadaan penyakit menjadi lebih parah dan menjadi penyakit saluran pernafasan yang tidak sembuh-sembuh. Pada keadaan ini komplikasi dengan E.coli mudah terjadi dan memperparah keadaan.
Cara menular
Penyakit menular dalam waktu yang sangat singkat. Dalam jangka waktu 2–3 hari sebagian besar atau seluruh ayam dalam satu kandang menjadi sakit. Masa inkubasi 18 – 36 jam. Infectious bronchitis merupakan penyakit yang paling menular diantara penyakit menular unggas lainnya.
Penularan tidak terjadi melalui telur, sumber penularan adalah ayam yang sakit, virus keluar dari tubuh ayam sakit bersama partikel-partikel kecil lendir yang dibatukkan atau lendir yang dikeluarkan dari mata/lubang hidung. Penularan terjadi secara langsung dimana ayam sehat menghirup udara yang mengandung partikel virus. Penularan juga dapat terjadi secara tidak langsung yaitu jika virus yang mencemari petugas kandang, peralatan kandang, ayam liar/hewan lainnya masuk ke dalam tubuh ayam sehat melalui saluran pencernaan atau pernafasannya.
Diagnosa laboratorium dan diagnosa banding
- Fluorescent Antibody Test
- Uji netralisasi serum
Infectious bronchitis sering dikelirukan dengan Newcastle disease, infectious laryngotracheitis, CRD atau snot.
Cara pengendalian penyakit
1. Pengobatan
Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan infectious bronchitis. Usaha yang dapat dilakukan adalah membuat kondisi badan ayam cepat membaik dan merangsang nafsu makannya dengan memberikan Vita Stress dan mencegah infeksi sekunder dengan Therapy atau Doxyvet. Dapat pula diberikan pemanasan tambahan pada kandang.
2. Pencegahan
Cara pengendalian penyakit
1. Pengobatan
Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan infectious bronchitis. Usaha yang dapat dilakukan adalah membuat kondisi badan ayam cepat membaik dan merangsang nafsu makannya dengan memberikan Vita Stress dan mencegah infeksi sekunder dengan Therapy atau Doxyvet. Dapat pula diberikan pemanasan tambahan pada kandang.
2. Pencegahan
- Vaksinasi infectious bronchitis secara teratur sesuai dengan petunjuk pembuat vaksin
- Melakukan sanitasi kandang dan lingkungan termasuk mencegah banyak tamu dan hewan liar masuk kandang
- Usaha peternakan dikelola dengan baik sehingga memungkinkan suasana nyaman bagi ayam, antara lain : jumlah ayam pada suatu luasan kandang tidak terlalu padat, ventilasi kandang cukup dan sedapat mungkin dilakukan sistem “all in all out”