Tenak ayam buras merupakan potensi di daerah yang selalu ada dan hampir dimiliki oleh setiap rumah tangga. Jenis unggas ini mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis unggas lainnya, antara lain :
- Mudah dipelihara;
- Cepat beradaptasi dengan lingkungan dan umumnya tahan terhadap penyakit tertentu;
- Dapat dilaksanakan dengan modal kecil-kecilan, dan dapat diusahakan secara bertahap, serta
- Memiliki variasi keunggulan tertentu sesuai dengan daerah asalnya.
Namun demikian, produktivitas ayam buras yang diusahakan masyarakat sekarang masih berpeluang besar untuk ditingkatkan mengingat pemeliharaan yang umumnya dilakukan belum menerapkan teknologi budidaya yang tepat.
Dalam hal ini, ayam buras dapat menjadi sumber ekonomi petani bila ada perubahan penanganan dari sekedar sebagai sampingan yang dipelihara secara tradisional menjadi usaha komersial yang dikelola secara intensif atau semi intensif. Kunci dalam pengembangan ayam buras adalah merubah sistem lama (tradisional) dengan sistem teknologi yang mudah dilaksanakan.
Salah satu jenis ayam buras yang dipelihara/dibudidayakan di Indonesia adalah ayam Kapas. Ayam Kapas berasal dari Dataran China, ayam ini diperkenalkan ke dunia Barat oleh penjelajah Marcopolo (1259 - 1324) dengan nama Silkie. Di Indonesia, penyebaran ayam Kapas paling banyak di daerah Jabodetabek. Dalam catatannya, Marcopolo menulis Silkie berbulu sangat lembut seperti kucing, sehingga membuat setiap orang yang memandangnya terpesona. Bulu putih lembut menyerupai kapas dan tumbuh dari ujung pangkal kaki hingga kepala dengan jambulnya yang khas. Karena bulu istimewanya yang digambarkan seputih salju, banyak mitos yang beredar bahwa ayam ini merupakan hasil persilangan antara kelinci dan ayam. Bahkan banyak orang yang menjuluki sebagai "ayam kelinci".
Dalam hal ini, ayam Kapas merupakan spesies dari ayam Gallus-gallus yang mampu beradaptasi dengan lingkungan secara baik, kemampuan kesehatannya juga baik demikian juga kuantitas tingkat produksinya. Ayam ini, dibudidayakan dengan cara semi intensif atau intensif akan memberikan respon yang baik pula.
Untuk data-data spesifik ayam Kapas yang berkaitan dengan telurnya, antara lain :
- Mempunyai berat telur sebesar 26 - 40 gram (warna telur putih);
- Berat telur tetas (rata-rata) sebesar 32,9 gram;
- Produksi telur semi intensif sebanyak 164 butir/tahun;
- % produksi per tahun sebesar 45 % semi intensif;
- Umur bertelur petama pada umur 22 minggu;
- Berat telur pertama sebesar 0,9 kg.
Ayam Kapas yang mempunyai bulu putih lembut menyerupai kapas dan tumbuh dari ujung pangkal kaki hingga kepala dengan jambulnya yang khas ini, ternyata mempunyai keunggulan dan kelemahan. Adapun lebih jelasnya, keunggulan dan kelemahan Ayam Kapas, seperti berikut :
Keunggulan ayam Kapas, antara lain :
- Produksi telur cukup tinggi yaitu : 165 butir;
- Mudah beradaptasi dengan lingkungan;
- Cukup tahan terhadap penyakit;
- Temperamen agresif, tidak pemilih dalam kawin alam;
- Performans warna bulu seragam putih;
- Performans badan kecil, lincah, gesit, mungil, dan cantik;
- Konsumsi pakan relatif yaitu 80 -90 gram;
- Baik jantan maupun betina bulu kepala berjambul;
- Shank jantan maupun betina berbulu dengan jari kaki berjumlah 5 biji;
- Bisa dikategorikan jenis ayam tipe kecil, ayam hias yang produksi telurnya cukup tinggi;
- Fertilitas dan daya tetas telur cukup baik;
- Jago atau pejantannya mudah dikawin silangkan dengan jenis ayam buras lain.
Kelemahan ayam Kapas, antara lain :
- Warna kulit sekujur badan sampai batas jari kaki berwarna hitam;
- Wish atau ayam afkir dagingnya berwarna hitam, sehingga pengaruh pada selera konsumen;
- Hasil silangan nya pada warna kulit dan daging berwarna hitam;
- Peminat ayam kapas sedikit, hanya para hobies;
- Harga bibitnya relatif mahal;
- Mudah terkejut dan stress, sehingga perlu pemberian vitamin sering dilakukan;
- Perkembangan populasinya tidak merata di setiap daerah di Indonesia;
- Naluriah ayam ini sedikit kanibal.
Dengan mengetahui atau memahami keunggulan dan kelemahan ayam Kapas, maka diharapkan masyarakat yang membudidayakan atau memelihara ayam Kapas tidak merasa ragu-ragu atau bimbang sehingga pemeliharaannya dapat dilakukan dengan baik.
(sumbeer: cybex.deptan.go.id)