Bagi anda penggemar jamu atau terbiasa minum jamu tak jarang minta ditambahkan telur ayam kampung. Tapi apakah anda yakin bahwa telur tersebut memang berasal dari Ayam Kampung. Atau jangan-jangan malah telur Ayam Arab?
Sepintas tampak dari luar tak ada bedanya antar telur Ayam Kampung dan Ayam Arab. Sama sama terlihat kecil dan putih bersih. Yang membedakannya adalah warna kuning telur dan volume kuning telur. Kuning Telur Ayam Arab terlihat lebih merah dan lebih banyak. Untuk lebih jelas silahkan liat gambar. Namun soal kandungan dan manfaat tak jauh berbeda.
Sepintas tampak dari luar tak ada bedanya antar telur Ayam Kampung dan Ayam Arab. Sama sama terlihat kecil dan putih bersih. Yang membedakannya adalah warna kuning telur dan volume kuning telur. Kuning Telur Ayam Arab terlihat lebih merah dan lebih banyak. Untuk lebih jelas silahkan liat gambar. Namun soal kandungan dan manfaat tak jauh berbeda.
Ayam Arab merupakan keturunan dari Ayam Brakel Kriel-Silver dari Belgia Disebut Ayam Arab karena dua hal: pejantannya memiliki daya seksual yang tinggi dan keberadaannya di Indonesia melalui telurnya yang dibawa oleh orang yang menunaikan ibadah haji dari Mekah.
Kebanyakan masyarakat memanfaatkan Ayam Arab karena produksi telurnya tinggi, mencapai 190-250 butir per tahun dengan berat telur 42,3 gram. Kuning telur lebih besar volumenya, mencapai 53,2% dari total berat telur. Jadi ayam arab ini fungsinya hanya sebagai ayam petelur saja, namun dagingnya lebih tipis dibanding ayam kampung menjadikannya jarang dimanfaatkan sebagai ayam pedaging.
Ayam Arab mudah dikenali dari bulunya. Pada sepanjang leher berwarna putih mengkilap, bulu punggung putih berbintik hitam, bulu sayap hitam bergaris putih dan bulu ekor dominan hitam bercampur putih. Sedang jenggernya berbentuk kecil berwarna merah muda dan mata hitam dengan dilingkari warna kuning.
Ciri Ayam Arab betina dewasa tingginya mencapai 25 cm dengan bobot 1 -1,5 kg. Kepalanya berjengger tipis, bergerigi. Badannya berbulu tebal. Selama usia produktif antara 4- 1,5 tahun, betina arab terus-menerus bertelur, sehingga hampir setiap hari menghasilkan telur.
Secara genetis Ayam Arab tergolong galur ayam buras yang unggul, karena memiliki kemampuan produksi telur yang tinggi.
Keunggulan Ayam Arab antara lain sbb:
- Harga DOC tinggi dibandingkan ayam kampung biasa
- Berat telur 30-35 gram.
- Warna kerabang telur putih
- Harga induk tinggi
- Ayam Arab termasuk tipe ayam kecil sehingga konsumsi pakan relatif lebih sedikit sehingga lebih efisien
- Libido seksualitas jantan lebih tinggi, mudah dikawinkan dengan ayam lain, dalam 15 menit bisa tiga kali kawin
- Bisa dijadikan untuk perbaikan genetik ayam buras Sifat mengeram hampir tidak ada, sehingga waktu bertelur panjiang.
Kelemahan Ayam Arab antara lain:
- Wama kulit dan daging hitam sehingga harga jual afkirnya bisa menimbulkan masalah
- Sifat mengeram hampir tidak ada, sehingga apabila dikembangkan di masyarakat harus ditetaskan di mesin tetas atau menggunakan ayam lain
- Harus dipelihara secara intensif untuk mendapatkan produksi tinggi sesuai dengan kemampuan genetisnya
- Bobot badan afkir rendah mencapai 1,1-1,2 kg
(sumber: edi-sam2.blogspot.com)