Tanpa disadari bahwa kutu pada ayam petelur sangat mengganggu aktifitas ayam petelur setiap hari. Adanya kutu ini akan menyebabkan ayam menjadi tidak nyaman.
A. Tentang Kutu / Gurem di Ayam petelur
Tanpa disadari bahwa kutu pada ayam petelur sangat mengganggu aktifitas ayam petelur setiap hari. Adanya kutu ini akan menyebabkan ayam menjadi tidak nyaman.
Saat Anda masuk ke kandang ayam petelur, silahkan perhatikan, bila ayam petelur menggaruk-garuk dengan kepala ke bagian sayap atau tubuhnya, maka hampir pasti banyak kutu di ayam tersebut. Ambillah ayam tersebut dan silahkan cek di sekitar kloaka, maka akan terlihat kutu/gurem berwarna putih yang sangat kecil di antara kulit dan bulu ekornya.
B. Akibat Kutu/Gurem pada Ayam Petelur
Dampak langsung yang ditimbulkan oleh kutu ini adalah ayam menjadi tidak nyaman dan tidak “konsentrasi” untuk produktifitas. Akibatnya prosentase produksi telur bisa 3-5% di bawah standart setiap hari selama ayam masih belum diobati.
Selisih 3-5% HD ini dapat dihitung sebagai nilai potensi pendapatan yang akhirnya hilang. Anggapkah selisih hanya 3% dan terjadi selama 20 minggu (karena saran pembasmian kutu dilakukan interval 20 minggu), maka potensi pendapatan Anda yang hilang sebesar Rp.2.500,-/ekor. Coba bayangkan bila Anda memiliki ayam sebanyak 500.000 ekor maka potensi pendapatan yang hilang akibat kutu pada ayam adalah sebesar Rp.1.250.000.000,- (satu koma dua milyar rupiah) selama 20 minggu.
C. Bagaimana Menghitung Potensi Kerugian Akibat Kutu ?
Beberapa data menunjukkan bahwa kutu pada ayam petelur dapat menghambat 3% HD dari performance STD-nya. Misal, harusnya produksi 93% tetapi hanya tercapai 90%. Nah selisih 3% HD tersebut dapat kita hitung selama 20 minggu umur produksi dengan asumsi berat telur 60gr/butir. Pertanyaannya adalah, mana lebih besar antara biaya pengobatan kutu dengan potensi kehilangan produksi ?
Perhitungan dilakukan melalui rumus Egg Mass alias kg/1000 ekor/hari x 7 hari x 20 minggu x harga telur:
- 3% HD x 60gr/butir = 1,8 kg/1000 ekor = 1,8 gr/ekor
- 1,8 gr x 7hr x 20mg = 252gr alias 0,25 kg telur hilang/ekor ayam.
- Asumsi terendah harga telur Rp. 10.000,-/kg,
- Maka 0,25 kg x Rp. 10.000,- = Rp. 2.500,-
Jadi potensi pendapatan peternak akan hilang sebesar Rp. 2500,-/ekor tiap 20 minggu bila ayam kena kutu. Padahal biaya pengobatan kutu anggap maksimal hanya Rp. 500,-/ekor tiap 20 minggu. Nah, mana yang akan Anda pilih ??
D. Cara Pengobatan Tradisional Saat ini
Pengobatan kutu/gurem sejauh ini dilakukan dengan cara manual (tradisional) melalui penyemprotan atau pencelupan ayam menggunakan campuran larutan yang terdiri dari air + deterjen + (sevin/antipar) + belerang halus.
Cara tersebut dirasakan cukup merepotkan dan membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Selain itu sulitnya mendapatkan bubuk belerang membuat kita menjadi malas untuk melakukan pengobatan. Akibatnya tidak jarang para peternak tidak melakukan “semprot kutu” sehingga akhirnya ayam petelur “berkutu”.
E. Cara Pengobatan Terbaru (Modern)
Kini, dengan penemuan obat anti kutu yang dapat dilakukan melalui air minum, maka pengobatan kutu/gurem sangat mudah dilakukan. Kita tinggal menyediakan bahan, menghitung kebutuhan bahan dan kebutuhan air maka tindakan pengobatan sangat mudah dilakukan. Pengobatan ini dilakukan dengan obat yang kandungan zat aktifnya adalah “ivermectin”.
Ivermectin ini dikenal luas telah digunakan pada hewan ruminansia/non ruminansia besar untuk membasmi kutu melalui injeksi. Kini, ivermectin dapat diaplikasikan juga untuk ayam petelur melalui air minum.
F. Petunjuk Teknis Pengobatan
Petunjuk teknis aplikasi pengobatan tiap 2500 ekor ayam petelur berat badan 2kg/ekor dengan konsumsi pakan 120gr/ekor, asumsi konsumsi air 2,5 x dari konsumsi pakan :
- Hitung jumlah populasi ayam yang akan diobati, contoh 2500 ekor
- Hitung berat badan ayam yang akan diobati dengan cara populasi dikali berat rata-rata per ekor. Contoh : 2500ekor x 2kg/ekor = 5000 kg ayam.
- Hasil perhitungan no.2 dibagi dengan 25kg berat badan tiap 1 mL sehingga akan didapatkan total obat yang dibutuhkan.(Diketahui bahwa dosis ivermectin adalah 0,4mg/kg berat badan sedangkan obat kutu mengandung Ivermectin 10mg/mL obat). Contoh : 5000 kg ayam / 25 kg/mL = 200 mL obat kutu. (2 botol kecil obat kutu ber isi 100mL/botol).
- Hitung jumlah air yang dibutuhkan. Contoh : 2500 ekor x 120gr/ekor x 2,5 x 3 jam / 12 jam = 187,5 Liter air atau digenapkan menjadi 200 Liter air.
G. Kesimpulan
Kini dengan cara yang praktis dan mudah, kita dapat melakukan pembasmian kutu sekaligus cacing gelang di ayam petelur dengan biaya yang cukup murah. Sopyan Haris. Sastrawan Perunggasan, kini tinggal di Samarinda, Kalimantan Timur.
(sumber: poultryindonesia.com)