Pemilihan Bibit
Untuk dapat meningkatkan produksi telur dan pertumbuhan ayam yang baik, maka diutamakan pemilihan calon bibit, baik calon induk maupun calon pejantan. Cara memilih ayam buras calon induk atau calon pejantan adalah sebagai berikut :
Calon Induk Calon Pejantan
1. Umur = 6 sampai 12 bulan 1. Umur = 8 sampai 24 bulan
2. Berat badan = ± 0,8 kg 2. Berat badan = ± 1sampai 1,2 kg
3. Sehat, tidak cacat, mata bersinar dan hidup 3. Sehat, tidak cacat, mata bersinar dan hidup
4. Daerah dubur lembut 4. Tubuh besar, kokoh dan kuat
5. Jarak antara tulang duduk 2 jari 5. Bentuk kepala lurus dan pipih
6. Jarak antara tulang duduk dan tulang dada 3 jari 6. Bentuk ekor melengkung dan terjuntai kebawah
7. Kedua sayap lebar dan simetris
8. Jengger dan pial berwarna merah segar
9. Kepala pipih 7. Kepala pipih dan lurus
10. Tidak mempunyai sifat kanibal 8. Tidak mempunyai sifat kanibal
Perbandingan antara jantan dan betina adalah 1 : 7-8 atau 1 : 10, artinya 1 ekor pejantan dapat melayani 7 sampai 8 ekor betina atau 1 ekor pejantan dapat melayani 10 ekor induk. Ayam pejantan perlu istirahat untuk menjaga kondisi agar tetap sehat dan subur. Lama istirahat biasanya satu minggu dalam waktu satu bulan dengan cara dikurung terpisah dari betina. Bila ayam jantan cukup banyak, istirahat dilakukan secara bergiliran. Untuk mencegah terjadinya penurunan produksi pada generasi berikutnya maka dianjurkan perkawinan jangan secara acak dan hindarkan perkawinan antar sesama seketurunan. Seleksi sederhana harus dilakukan secara terus menerus pada tiap generasi agar produksi yang diperoleh tidak mengalami penurunan.