Banyak peternak yang kadang pusing saat mendapati ayamnya pada jatuh, duduk mengeram , Cuma diam dan tidak produksi. Bingung, yang pinginnya segera mengeluarkan ayam dari kandang, tapi hati-hati saja jangan terlalu cepat ambil tindakan Culling. Sifat mengeram memang mempengaruhi produktivitas, tapi ayam akan segera berproduksi kembali.
Di bawah pengaruh hormone Prolaxtin dari Pituitari Anterior, ayam menghabiskan begitu banyak waktu duduk di atas kandang. Saat mengeram ayam mengkerutkan bulunya, mematuk siapa saja yang mendekat dan merupakan sifat turunan yang berasal dari Genetika Cromosom ayam kampong local Indonesia. Tapi sifat ini bisa di perbaiki lewat proses “ Pemendaman Genetik “. Kulit ayam tidak memiliki kelenjar kecuali pada Uropigial ( kelenjar minyak )yang digunakan ( saat masa mengeram selesai ) Sekresikan minyak oleh ayam untuk membalut bulu dengan suatu lapisan pelindung melalui cara yang di sebut Preening.
Cara sederhana untuk mempersingkat masa mengeram adalah dengan memandikan selama 5 – 10 menit dalam air es. Perendaman ini berguna untuk menurunkan suhu tubuh, sehingga hormone LTH yang memacu naluri mengeram bisa di kurangi aktivitasnya. Setelah di mandikan ayam di masukkan dalam kandang khusus dengan posisi di gantung, sehingga membuat ayam tidak nyaman karena kandang selalu bergoyang. Tempat untuk menggantung ayam di usahakan yang mana sinar matahari bisa masuk, ayam tidak suka pada tempat yang terang. Ini adalah solusi yang sifatnya sementara, untuk yang lebih permanen, wajib di mulai dari seleksi Genetik ayam yang memperlukan waktu lumayan lama. Mungkin 3 – 4 generasi kemudian baru mendapatkan Genetik Hybreed.
(sumber: bumiternak-betha.blogspot.com)