Prolapsus merupakan kejadian dimana saat saluran telur (oviduct) ayam berkontraksi untuk mengeluarkan telur, akan tertahan oleh lemak abdomen (lemak perut) dan akhirnya saluran reproduksi ikut keluar dan terjadilah pendarahan. Adanya timbunan lemak tersebut juga akan menghambat proses pembentukan telur (produksi telur rendah).
Kejadian prolapsus akan sangat berakibat fatal karena berdampak pada kerusakan permanen saluran telur sehingga ayam berhenti berproduksi. Oleh karena itu, kasus prolapsus tidak dapat diobati namun hanya bisa dicegah dengan cara:
Kejadian prolapsus akan sangat berakibat fatal karena berdampak pada kerusakan permanen saluran telur sehingga ayam berhenti berproduksi. Oleh karena itu, kasus prolapsus tidak dapat diobati namun hanya bisa dicegah dengan cara:
- Lakukan kontrol BB secara rutin dan ketat mulai pada masa pullet, setidaknya 1 minggu sekali dengan jumlah sampel minimal 100 ekor per kandang. BB pullet dikatakan sesuai standar jika ± 10% dari standar BB yang dikeluarkan breeder (manual guide). Selain BB, keseragaman BB juga harus diperhatikan. Keseragaman yang baik yaitu lebih dari 80%. Saat BB ayam tidak sesuai standar, maka perlu segera dilakukan treatment (penanganan) sehingga BB bisa sesuai dengan standar kembali.
- Atur program pencahayaan sesuai kebutuhan. Jangan memberikan pencahayaan dengan lama waktu dan intensitas yang berlebih. Pencahayaan untuk masa layer sebaiknya diberikan selama 16 jam, yaitu12 jam dari sinar matahari dan 4 jam dari cahaya lampu dengan intensitas 20-40 lux.
- Berikan ransum dengan kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ayam, terutama kandungan energi metabolisme dan protein (asam amino) untuk setiap periodenya. Pada periode grower lebih rendah dibanding pada pemeliharaan periode starter dan layer.
- Jaga kondisi farm agar nyaman untuk pemeliharaan ayam, seperti tersedianya ventilasi udara yang cukup agar sirkulasi udara lancar sehingga kandang tidak terlalu panas/pengap. Selain itu, agar oksigen tersedia dalam jumlah cukup. Hindari juga hal-hal yang menyebabkan ayam stres agar BB ayam tetap konsisten sesuai standar.
Jika sudah terjadi kasus prolapsus, maka tindakan penanganan yang kami anjurkan yaitu :
- Culling atau afkir ayam yang telah mengalami kasus prolapsus tersebut, karena sudah tidak produktif lagi
- Jika umur ayam masih dalam kategori produktif, seleksi ayam-ayam dengan berat badan melebihi standar. Tinjau formulasi ransum atau kurangi jumlah pemberian ransum
(sumber: info.medion.co.id)