Selasa, 26 Maret 2013

Perhatikan warna paruh dan kaki ayam saat memilih ayam aduan

Perhatikan warna paruh dan kaki ayam saat memilih ayam aduanUntuk seekor ayam aduan yang unggul disamping mempunyai ciri-ciri yang umum anda sebaiknya harus memperhatikan warna paruh dan warna kaki. Karena warna paruh dan warna kaki yang tak seimbang akan
mempengaruhi frekwensi pukulan dari ayam itu sendiri. Yang saya maksud dengan warna paruh dan warna
kaki yang seimbang adalah jika warna sisik kaki kuning dan hitam atau bertotol hitam maka paruhnya harus juga berwarna kuning dan mempunyai warna hitam yang sama berat antara sebelah kiri dengan sebelah kanan.

Disamping itu ayam juga mempunyai garis diatas paruhnya mulai dari ujung paruh sampai kepangkal hidungnya.Biasanya garis diatas paruh berwarna hitam atau berwarna merah saga sesuai dengan warna kakinya.Karena ayam seperti ini sangat bagus mengontrol pukulannya.Ayam seperti ini mempunyai kelebihan disamping bisa mengontrol pukulan,dimanapun paruh lengket maka ayam akan langsung melakukan pukulan dan mempunyai frekwensi pukulan yang tinggi sehingga dengan cepat dapat merobohkan lawan.

Tanda lain yang harus diperhatikan adalah :
  • Jika jari kaki ayam yang paling belakang pendek bararti ayam dapat melakukan pukulan tanpa harus mematuk dulu.Dan biasanya tidak mendorong lawan waktu berkelahi.
  • Jika jari kaki ayam yang paling belakang panjang berarti ayam mematuk dulu baru melakukan pukulan dan ayam seperti ini memiliki pukulan yang lebih keras dari pada ayam yang memiliki jari kaki belakang pendek.Dan biasanya ayam seperti ini lebih suka mendorong lawan waktu berkelahi.
Digelanggang aduan ayam yang memiliki pukulan bagus atau ayam tersebut mempunyai kelebihan dari lawannya seringkali kalah disebabkan merosotnya stamina ayam dan pendeknya nafas ayam aduan tersebut.Disamping dilakukan penjemuran untuk memperpanjang nafas ayam bisa dibantu dengan pemberian telor penyu/kurakura. Telor penyu selain dapat memperpanjang nafas ayam juga bisa untuk memperkuat daya tahan ayam atau stamina ayam.Pemberian telor penyu 2 hari sebelum ayam terjun kegelanggang aduan cukup diberikan satu butir telor penyu. Usahakan untuk ayam yang bertarung atau tray jangan berasal dari induk betina yang sama,kerena salah satu dari ayam akan terkena bisa dari pukulan saudaranya sehinggan akan membuat ayam menjadi cacat.

(sumber: https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=347201591979979&id=206881586011981)

Minggu, 24 Maret 2013

Panduan cara menetaskan telur dengan mesin tetas otomatis

Panduan cara menetaskan telur dengan mesin mesin telur otomatis
Unggas sebagai hewan ternak menghasilkan produk pangan berupa telur dan daging. Produk unggas cenderung lebih populer di kalangan masyarakat dibandingkan dengan daging sapi karena harganya lebih terjangkau, terutama telur.

Produk yang dihasilkan instalasi unggas berupa telur konsumsi dan telur tetas. Telur yang dihasilkan berasal dari ayam arab dan ayam kampung. Telur konsumsi merupakan telur non fertile/tidak dibuahi sehingga tidak mengandung bakal bibit, sedangkan telur tetas merupakan telur fertile/yang telah dibuahi sehingga jika ditetaskan akan menghasilkan anak ayam/DOC (day old chik), anak itik/DOD (day old duck) dan anak puyuh/DOQ (day old quail).

Penetasan telur dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara konvensional/alami dan artificial/buatan. Penetasan secara konvensional dilakukan melalui proses yang berlangsung secara alami yaitu dengan menggunakan induk ayam/babon, sedangkan penetasan artificial dilakukan oleh manusia dengan menggunakan mesin tetas. Prinsip kerja dari mesin tetas yaitu mengkondisikan telur seperti berada dalam pemeraman induk.

Apa kelebihan menetaskan dengan mesin tetas dibandingkan menggunakan induk ayam? Telur di dalam mesin juga mengalami proses pemeraman selama 21 hari. Kestabilan suhu dilakukan dengan alat pengatur suhu yang telah melekat pada mesin, kita kenal sebagai thermostat, alat ini bekerja secara otomatis, sedangkan untuk mengetahui keadaan suhu digunakan thermometer. Pembalikan telur, pengaturan ventilasi dan kelembaban udara diatur sedemikian rupa sehingga tercipta kondisi pemeraman yang “sebenarnya”. Hal yang perlu diperhatikan ketika kita menetaskan telur adalah telur yang akan kita tetaskan, serta petugas yang memiliki ketelatenan, keuletan dan ketelitian. Keunggulan yang kita peroleh jika menetaskan telur dengan mesin tetas yaitu jumlah telur yg dapat kita tetaskan bisa lebih banyak jumlahnya, bisa ratusan, ribuan bahkan ratusan ribu telur, tergantung kapasitas tampung dari mesin. Yang menjadi pertanyaan; Bagaimana cara menetaskan telur agar sukses? penjelasan berikut, akan menjawab pertanyaan tersebut, sesuai dengan standard operating procedure/SOP tentang penetasan telur yang berlaku dan diterapkan di instalasi ternak unggas dan aneka ternak – STPP Malang. SOP tentang penetasan dibuat dan diberlakukan sebagai pedoman untuk menerapkan budidaya ternak yang baik (good farming practice) pada instalasi ternak unggas dan aneka ternak.

I.     Pra proses:
a.    Penyiapan telur tetas

1)    Pemilihan telur/penilaian secara eksternal:
  • Kerabang telur: pilih yang utuh/tidak retak/tidak berlubang, untuk menghindari masuknya mikroba yang dapat menyebabkan terjadinya pembusukan telur.
  • Bentuk telur: pilih telur tetas yang berbentuk oval/bulat telur, tidak terlalu bulat atau terlalu lonjong karena bentuk telur dapat mempengaruhi posisi embrio menjadi abnormal sehingga banyak yang tidak menetas.
  • Bobot telur tetas: yang baik untuk ayam kampung adalah 45-50 gr dan untuk ayam ras adalah 55-60 gr. Bobot berpengaruh terhadap anak ayam yang dihasilkan, jika bobotnya seragam maka hasil tetasan juga akan seragam.
  • Besar telur/indeks telur: dipilih yang seragam.
Indeks telur =    lebar telur X  100%
Panjang telur
Besar telur yang baik memiliki indeks telur sekitar 74%.

Telur yang terlalu besar menyebabkan kantung udara relatif kecil sehingga telur akan lama/terlambat menetas. Jika terlalu kecil, kantung udaranya terlalu besar sehingga akan cepat menetas.
  • Umur: telur yang dipakai berumur kurang dari 7 hari, umur telur tetas yang digunakan seragam sehingga akan serempak menetas.
  • Kerabang: Pilih telur yang memiliki kerabang/cangkang yang bersih dari kotoran {bersih alami bukan karena dicuci}.

2)    Telur yang akan ditetaskan berasal dari induk dengan mutu produksi yang baik, dapat diketahui dari rekording produksi dan rekording reproduksi.

3)    Pembersihan telur:
  • Lakukan dengan menggunakan kapas/lap yang telah dibasahi dengan air hangat dan deterjen telur.
  • Telur yang terlalu kotor sebaiknya tidak dipilih untuk ditetaskan.
4)    Penyimpanan telur
Jika telur tetas masih akan disimpan, maka;
  • Tempat penyimpanan harus terlindung dari pengaruh panas dan angin langsung, bersih serta tidak berbau, karena tempat yang panas dapat menyebabkan kematian embrio yang sangat dini.
  • Lama penyimpanan tidak lebih dari 14 hari sebelum ditetaskan.
  • Suhu ruangan penyimpanan 12-15oC {55-60oF} dengan kelembaban 75-80%.
b.    Penyiapan mesin tetas

1)    Siapkan alat dan bahan pendukung
2)    Lakukan sanitasi
  • Lakukan sanitasi mesin tetas setiap kali akan digunakan.
  • Pelaksanaan: awali dengan pencucian menggunakan air bersih atau air hangat, kemudian lap dengan menggunakan 2-3% larutan creosol/obat anti hama {desinfektan}.
3)    Lakukan fumigasi mesin
  • Tujuan: agar bibit penyakit yang masih hidup dan tersisa dalam mesin tetas menjadi mati.
  • Alat yang digunakan: wadah tahan panas/cawan porselen dan pengaduknya.
  • Bahan yang digunakan {fumigan}: campuran formalin dan kalium permanganat {KmnO4} dan diuapkan didalam mesin tetas selama 30 menit.
  • Cara penguapan: tuangkan formalin ke wadah yang berisi KmnO4, masukkan ke dalam mesin tetas, segera tutup mesin tetas dan diamkan selama 24-48 jam dengan kondisi pemanas tetap hidup/on.
  • Dosis fumigan untuk ruangan sebesar 2,83m2
Kekuatan     Formalin {cc}     KmnO4 {gr}
1 kali                  40                    20
2 kali                  80                    40
3 kali                120                    60
4 kali                160                    80
5 kali                180                  100
  • Gunakan sarung tangan serta penutup mulut dan hidung sebagai pelindung, karena jika kulit terkena larutan formalin akan terasa pedih dan mengelupas. Sedangkan jika terkena gas formaldehida, mata dan hidung yang akan terasa pedih.
4)    Pengoperasian mesin
  • Suhu diatur hingga berkisar 39-39,7 oC dan kelembaban 60-70%
  • Cara mengatur suhu dan kelembaban:
a.     Hidupkan mesin tetas, kemudian isi bak air sebanyak 2/3 bagiannya.

b.     Untuk meningkatkan suhu, sekrup pengatur termostat diputar ke arah kiri sedangkan untuk menurunkan diputar ke kanan.

c.     Suhu dianggap stabil jika sudah dicoba selama 24 jam.

II.     Proses pemeraman dalam mesin:

1)    Penanganan telur tetas dlm mesin
  • Pengaturan suhu
Suhu ideal ruang mesin tetas:

Hari ke- Suhu ideal
Tanpa kipas angin Dengan kipas angin
oC oF oC oF
1-18 39,0 102,0 37,5 99,5
19 39,7 103,5 37,0 98,5
20 40,0 104,0 37,0 98,5
21 40,5 105,0 37,0 98,5

Agar suhu dapat stabil, lakukan pengamatan dan pengontrolan suhu dengan menggunakan termometer dan termostat {terpasang pada mesin tetas}.
  • Pengaturan ventilasi/sirkulasi udara
Hari ke Pengaturan ventilasi
1-3 Tertutup seluruhnya
4 Terbuka ¼ bagian
5 Terbuka ½ bagian
6 Terbuka ¾ bagian
7-21 Terbuka seluruhnya

2)    Penempatan telur dalam rak penetasan
  • Penempatan: posisi bagian tumpul berada di sebelah atas dengan kemiringan 450.
  • Posisi yang terbalik/tidak benar akan menyebabkan posisi embrio menjadi tidak normal bahkan embrio mati setelah kerabang telur retak.
3)    Peneropongan telur
  • Tujuan: untuk mengetahui keberadaan dan perkembangan embrio sejak dini.
  • Prinsip peneropongan: memeriksa bagian dalam telur dengan bantuan cahaya dengan menggunakan alat teropong telur/egg candler.
  • Dilakukan pada hari ke-4, ke-14 dan ke-18.
  • Ketentuan dari hasil peneropongan: jika pada hari ke-4 menunjukkan gejala infertil (kosong), telur dapat diafkir dan dikonsumsi. Jika pada hari ke-14 dan ke-18 tidak ada gejala kehidupan embrio maka telur tersebut sebaiknya dibuang.
4)    Pembalikan telur
  • Tujuan: meratakan panas yang diterima telur selama periode penetasan, dan mencegah agar embrio tidak lengket pada salah satu sisi kerabang.
  • Pembalikan dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan, sebanyak 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore/malam.
  • Pembalikan telur dimulai pada hari ke-4 hingga ke-18.
  • Teknik membalik telur:
a)    Lakukan pembalikan selama beberapa menit saja.

b)    Tandai salah satu sisi atau dua sisi bagian telur agar tidak keliru sehingga panasnya merata.

c)    Cara membalik: telur yang diletakkan dengan ujung tumpul di atas hanya digerakkan ke salah satu arah pada sumbunya, yaitu ke arah kanan dan ke kiri dari posisi semula.

d)    Yang harus diperhatikan: jangan membalik telur dengan pola lingkaran, yaitu bagian telur yang tumpul diputar hingga berada di bagian bawah. Hal ini menyebabkan kantung udara pecah sehingga menyebabkan embrio mati.

5)    Pengaturan kelembaban
  • Kelembaban ideal yang diperlukan dalam penetasan telur ayam;
Hari ke-                Kelembaban
1-18                     55-60%
19-21                   70%
  • Gunakan higrometer untuk mengukur kelembaban.
  • Untuk mencapai kondisi kelembaban yang diinginkan bisa juga menggunakan bak yang diisi air dengan patokan: jumlah air sebanyak 2/3 bagian bak dan diberi kain/lap.
III.   Penetasan:

Penanganan telur menetas {DOC/DOD/DOQ}:
1)      Penanganan kesulitan pipping/keluar dari cangkang.
2)      Penyortiran/seleksi hasil tetasan {sehat,normal/abnormal,cacat}.
3)      Seleksi/penyortiran hasil tetasan berdasarkan bobot DOD/DOC/DOQ.
4)      Pemindahan DOC/DOD/DOQ ke dalam box.

(Sumber : sttp-malang.ac.id)

Sabtu, 23 Maret 2013

Panduan cara perawatan telur yang akan ditetaskan dengan mesin penetas


Persiapan telur
  • Memilih atau menyeleksi telur tetas sesuai dengan kriteria telur tetas yang baik
  • Telur yang kulitnya terlalu kotor perlu dibersihkan, akan tetapi perlu ke hati-hatian dalam membersihkan kulit telur jangan sampai lapisan kulit ikut hilang
  • Pisahkan telur retak, kerabang tebal/tipis
Persiapan mesin tetas
  • Fumigasi mesin tetas telah dilakukan satu hari sebelum mesin dipakai meskipun mesin tersebut baru dibeli
  • Hubungkan mesin tetas dengan catu daya listrik dan tunggu sampai suhu mencapai kestabilan pada suhu 37-38°C. Pemanasan mesin tetas dilakukan minimal 3 jam sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin tetas
  • Cek dengan seksama cara kerja thermostat, pitingan lampu dan yang lainnya
  • Sediakan cadangan bola lampu (dop) atau lampu templok (minyak tanah)
Setelah segala sesuatunya telah siap maka saatlah kita masuk ke tahap proses penetasan telur yang sebenarnya.  Adapun urutan kerja selama proses penetasan telur itik adalah sebagai berikut :

Hari ke-1

Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas). Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat.
Ventilasi ditutup rapat
Kontrol suhu (38°C)

Hari ke-2
  • Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3
  • Kontrol suhu (38°C)

Hari ke-3

Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan pembalikan telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8 jam. Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00.

Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Kalau telur tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi. Peneropongan telur dilaukan ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas.

Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-4
  • Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3
  • Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian
  • Kontrol suhu (38°C)
Hari ke-5
  • Pembalikan telur harian
  • Ventilasi dibuka ½ bagian
  • Kontrol suhu (38°C)
Hari ke-6
  • Pembalikan telur harian
  • Ventilasi dibuka ¾ bagian
  • Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-7
  • Pembalikan telur harian
  • Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati). Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai sarang laba-laba semakin jelas
  • Ventilasi dibuka seluruhnya

Hari ke-8 sampai ke-13
  • Pembalikan telur harian
  • Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-14
  • Pembalikan telur harian
  • Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati. Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat jelas
Hari ke 15 sampai ke-20
  • Pembalikan telur harian
  • Kontrol suhu dinaikkan sedikit (38,5-39°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-21
  • Pembalikan telur harian
  • Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. Embrio mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua
  • Kontrol suhu (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak
Hari ke-22 sampai ke-25
  • Pembalikan telur harian
  • Kontrol suhu (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak
Hari ke-26 sampai ke-27
  • Pembalikan telur dihentikan
  • Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling halus)
  • Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari
Hari ke-28
  • Telur-telur sudah banyak yang menetas
  • Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih longgar
  • Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau kering seluruhnya
  • Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29
  • Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi kembali untuk persiapan proses penetasan berikutnya.
Catatan tambahan : hendaklah melakukan pendinginan telur minimal 2 kali sehari karena kalau melihat prilaku unggas yang mengerami telurnya maka dia akan meninggalkan telur untuk berenang beberapa saat kemudian masuk ke tempat pengeraman kembali dan begitu seterusnya dan kalau diperhatikan hal tersebut kadang dilakukan setiap hari.
(sumber: tetastelur.wordpress.com)

Cara memilih telur ayam kampung yang berkualitas bagus untuk ditetaskan

Cara memilih telur ayam kampung yang berkualitas bagus untuk ditetaskan
Telur ayam kampung yang baik dan berkualitas akan menentukan hasil tetasan anak ayam yang berkualitas juga, ada beberapa cara untuk memilih telur ayam kampung yang berkualitas dan bagus untuk ditetaskan atau dikonsumsi langsung juga boleh, berikut cara-caranya :
  1. Perhatikan Ketebalan Kulit Telur ayam kampung tersebut, pilih yang ideal ketebalannya, tidak terlalu teal dan tidak terlalu tipis, kalau terlalu tebal maka anak ayam akan kesulitan jika akan keluar disaat menetas, tetapi kalau terlalu tipis maka biasanya bibit ayam akan kurang sehat sehingga kurang bagus kualitasnya
  2. Pilih telur yang bentuknya oval, kulit telur licin atau tidak kasar, rata, dan memiliki berat yang seragam dan tidak ada keretakan pada kulit telur. Bentuk ideal telur tetas adalah oval tidak terlalu bulat dan juga tidak terlalu lonjong dengan perbandingan lebar dan panjang adalah 3 : 4. dengan berat antara 40 - 50 gram agar nanti ketika menetas anak ayam memiliki berat tubuh yang hampir sama dan mempunyai pertumbuhan yang seragam.
  3. Kondisi Kantong Udara di dalam telur ayam, Kantong udara yang baik akan kelihatan bening dan kokoh dengan kedalaman sekitar 3mm dari bagian dalam telur. sementara kantong udaha yang kurang baik kedalamannya lebih dari 4.5mm serta kelihatan keruh. Kegunaan kantong udara dalam telur sangat penting. Kantong udara ini berfungsi sebagai sumber udara bagi calon anak ayam yang akan menetas. Calon anak ayam mulai menggunakan kantong udara ini pada hari ke 19 pada proses penetasan. Posisi kantong udara dapat dilihat dengan melakukan peneropongan.
  4. Umur Telur ayam kampung. Yang paling ideal adalah 4 hari dan maksimal 7 hari. Kecuali kalau telur mendapat perlakuan khusu untuk menjaga kualitas telur tetas supaya tetap bagus missal dengan alat tertentu.
  5. Pilih Telur dari indukan yang sehat. ini penting agar tidak ada penyakit turunan ke anak ayam, dan tingkat kesehatan ayam nantinya bagus

Perlakuan yang bagus serta pemilihan telur ayam kampung yang tepat akan menghasilkan anak ayam yang bagus dan berkualitas juga sehingga dalam proses membesarkan anak ayam nantinya juga lebih cepat dan bisa segera mendapat hasil dari panen berternak ayam kampung.
(sumber : jatger.net)

Rabu, 13 Maret 2013

Pakan untuk ternak ayam pelung

Pakan untuk ternak ayam pelung
Faktor yang terpenting pada usaha pemeliharaan ayam pelung adalah pakan. Hampir 60-80% dari komponen Maya produksi perlu dipatok untuk pengadaan pakan ini. Biaya pakan ini bisa kita tekan dengan cara menggunakan bahan pakan yang berharga lebih mewah namun mempunyai nilai gizi sama/lebih dengan pakan ternak yang telah ada sebelumnya.

Salah satu upaya kearah ini adalah dengan menyusun sendiri ransum pakan ternak dengan menggunakan bahan yang ada disekitar kita. Dalam rangka dapat mempertahankan produksi serta mendatangkan keuntungan bagi ternak .

Bahan pakan untuk makanan ayam pelung

Agar diperoleh pakan ternak yang bermutu dan tersedia setiap saat, perlu dicarikan bahan makanan yang baik dari sumber nabati, hewani dan limbah pertanian seperti :

Sumber Nabati :
Jagung, Dedak Halus, Ampas Kelapa, Ubi Kayu, Beras Mentah/Gabah,

Sumber Protein :
Kacang Hijau, Bungkil Kelapa, Kedelai, Bungkil Kedelai, Ampas Tahu

Makanan Asal Hewan :
Cacing Tanah, Bekicot, Tepung Ikan, Ulat, Kumbang, Belut.

Bahan Mineral :
Tepung Tulang, Tepung Karang

Bahan Asal Hijauan :   
Daun Lamtoro, Daun Kangkung, Daun Turi, Rumput Alam, Daun Ubi Kayu, Daun Bayam 

FORMULA PAKAN AYAM PELUNG
Formula pakan yang diberikan peternak beraneka ragam, dan pemberiannya pun disesuaikan dengan ketersediaan bahan makanan pada daerah tempat tinggalnya. Berikut disajikan 2 buah Rakitan Paket Teknologi Pembuatan Pakan Ternak Ayam Pelung, yang direkomendasikan dalam rangka peningkatan produksi ayam pelung.

A.Formula Pakan Ayam Pelung
    Jagung                : 35%
    Kedelai               : 20%
    Bekatul               : 30%
    Tepung Ikan       : 10%
    Tepung Gamal    : 3%
    Kapur                  : 1%
    Minyak Kelapa  : 1%

B.Komponen Paket Teknologi Ampas Sagu
    Jagung                 : 65%
    Bungkil Kedelai  : 24%
    Tepung Ikan        : 5%
    Ampas Sagu         : 5%
    Kapur                   : 0,5%
    Minyak Kelapa    : 0,5%

CARA PEMBERIAN PAKAN

Pemberian pakan ayam buras yang perlu diperhatikan adalah menghindari pakan berhamburan dari wadahnya, dengan cara mengisinya hanya separoh hingga 2/3 bagian kedalam tempat makanan yang diberikan. Dapat juga pakan dicampur sedikit air hingga membentuk bubur. Pakan diberikan minimal 2 kali sehari yaitu pada pagi hari dan petang hari, air minum perlu disediakan secara tidak terbatas.

Selasa, 12 Maret 2013

Menganalisa berat telur ayam untuk merespon kesehatan ayam petelur

Menganalisa berat telur ayam untuk merespon kesehatan ayam petelur
Sejak pertama kali ayam bertelur dari umur ayam menginjak 23 minggu sampai umur 65 minggu, berat telur tidak akan sama setiap kali ayam bertelur, walaupun demikian seorang peternak harus memiliki daya respon.

Ketika ayam bertelur apakah telur ayam tersebut sesuai dengan berat telur yang normal?
Misalkan untuk ayam layer (breeder) seperti jenis cobb misalnya, kita pasti dan harus di anjurkan untuk mengikuti petunjuk / guide yang telah di sediakan oleh pihak cobb itu sendiri, kita sebagai peternak akan selalu di anjurkan untuk mengikuti pedoman body weight (berat badan) standar pemakanan dan lain sebagainya.

Misalnya kita ambil 90 butir telur untuk contoh (sample weight) di dalam contoh ini, kita ambil telur nya dan tidak termasuk yg pecah (cracked) dan telur jumbo (double yolk), kita pisahkan telur jumbo dan telur yang pecah.

Kita timbang telur yang 90 butir tadi, kemudian di ambil berat rata2 nya berapa?

Analisa pertama:
Jika telur beratnya di bawah standar rata rata, mungkin di sebabkan dari berbagai faktor. faktor-faktor tersebut sebagai berikut:
  1. Kurang nya makanan yang di konsumsi
  2. Rendah nya kadar energy di dalam makanan ayam
  3. Kurang air minum
  4. Mungkin juga ayam tersebut berpenyakit
  5. Suhu di dalam kandang atau di luar yang sangat ekstrim
  6. Berat badan ayam tersebut kurang dari berat badan rata-rata dari standar (kurus)

Analisa kedua:
Dan jika berat telur yang kita timbang berat nya lebih dari standard rata-rata yang normal. Adapun faktor yang mempengaruhi naiknya berat telur di pengaruhi oleh:
  1. Makanan yang di konsumsi terlalu banyak
  2. Tingginya kadar protein di dalam kandungan makanan.
  3. Berat badan ayam terlalu berat (besar) -overweight.
(sumber : muksin.com)

Senin, 11 Maret 2013

Syarat pembuatan kandang untuk ayam kampung

Bagaimanakah membuat kandang ayam yang standar ? Bagi kebanyakan peternak ayam, kandang ayam kampung masih cukup asing. Hal ini karena selama ini kebanyakan peternak masih memelihara ayam kampung dengan cara diumbar tanpa kandang dan dibiarkan tidur di mana pun, yang penting ayam tersebut masih kelihatan pulang ke rumah. Padahal dengan menggunakan kandang yang baik maka akan ada banyak manfaat yang diperoleh oleh peternak ayam kampung.

Sama seperti rumah bagi manusia, kandang bagi ayam kampung juga sangat berguna sebagai tempat berteduh. Kandang tersebut juga mampu menghindarkan ayam dari berbagai bahaya dari lingkungan sekitar termasuk dari ancaman binatang buas seperti rubah. Selain itu kandang yang bersih, nyaman, aman dan memiliki udara yang segar mampu menghindarkan ayam dari stress dan berbagai penyakit sehingga ayam kampung mampu menghasilkan telur maupun daging yang lebih baik.

Dalam membuat kandang ayam kampung, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, diantaranya:
  1. Kandang harus terpisah dari pemukiman dengan jarak minimal 10 m
  2. Usahakan lantai kandang lebih tinggi dari permukaan tanah di sekitarnya agar kandang tersebut selalu bersih dan kering
  3. Kandang tidak boleh bocor dan lembab
  4. Usahakan agar sinar matahari bisa masuk ke dalam kandang, karena itu sebaiknya kandang dibuat dalam posisi membujur dari barat ke timur
  5. Bahan untuk membuat kandang mudah dicari dan harganya cukup murah agar ketika kandang rusak anda tidak merasa kesulitan mencari bahan untuk memperbaikinya
  6. Sirkulasi udara harus lancar sehingga mampu mengusir bau menyengat amoniak dari kotoran ayam dan memberikan udara segar untuk ayam kampungnya
  7. Kandang mengacu pada standar kepadatan yang sesuai
  8. Dilakukan penyucihamaan atau pembersihan kandang maupun peralatan yang dipakai secara periodik

Syarat pembuatan kandang untuk ayam kampung

Kandang Ayam Kampung Sistem Postal (Litter)

Kandang jenis ini tidak memiliki halaman pengumbaran, jadi ayam selalu berada dalam kandang dengan alas litter (misal serutan kayu atau sekam). Kelebihannya adalah mampu menghemat tempat, biaya dan tenaga untuk perawatannya. Selain itu ayam juga bisa mendapatkan tambahan vitamin B-12 yang berasal dari hamparan litter sebagai penutup lantai tersebut.

Berdasarkan usia ayam yang diternak, kandang ayam kampung dibagi menjadi beberapa jenis yaitu kandang untuk ayam usia 1-20 hari, 21-40 hari, 41-60 hari dan 61-90 hari

Minggu, 10 Maret 2013

Jadwal pemberian vaksin untuk ternak ayam

Jadwal pemberian vaksin untuk ternak ayam
Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan dalam memelihara ayam adalah management. Bibit yang baik dengan penanganan yang asal asalan malah menyebabkan panen yang tidak maksimal. Berikut adalah contoh program management pemeliharaan dan vaksin ayam kampung yang kami pakai sampai hari ini. Yang kami pakai adalah program vaksin fast track dimana tidak ada pengulangan vaksin. Program ini cocok apabila masa panen ayam < 70 hari dan untuk menghemat biaya waktu dan tenaga kerja.

Apabila Anda masih ragu, dapat menggunakan program vaksin standart berikut.
Standart vaksin
Umur   4 hari : Vaksin ND-IB dan ND-AI Emulsion
Umur 11 hari : Vaksin AI (hanya diberikan apabila saat umur 4 hari tidak divaksin AI)
Umur 14 hari : Vaksin Gumboro
Umur 21 hari : Vaksin ND Lasota atau ND-IB (optional)
Umur 28 hari : Vaksin Gumboro (revaks)

NB: untuk cara pemberian vaksin tertera di label kemasan vaksin
Fast track Program
Umur   4 hari : Vaksin ND-IB dan ND-AI Emulsion
Umur 11 hari : Vaksin SHS (optional)
Umur 14 hari : Vaksin Gumboro
Umur 21 hari : Vaksin Coryza (optional)
Umur 28 hari : Vaksin Gumboro

(sumber: dawungfarm.blogspot.com)

Video proses pembuatan alat pemanas ternak ayam dari serbuk gergaji

Video proses pembuatan alat pemanas ternak ayam dari serbuk gergaji
Video proses pembuatan alat pemanas untuk ternak ayam - Alat pemanas sangat penting pada masa pemeliharaan ternak ayam kampung, terutama pemeliharaan ayam kampung pada masa awal. Gasolek biasanya digunakan para peternak sebagai alat pemanas, alat pemanas alternatif yang dapat digunakan oleh para pelaku usaha ternak ayam kampung adalah dengan menggunakan serbuk gergaji, dengan menggunakan limbah ini sebagai alat pemanas tentunya para pelaku usaha ternak ayam kampung dapat menghemat biaya operasional kandang, berikut ini adalah contoh pembuatan alat pemanas kandang menggunakan serbuk gergaji

Berikut video proses pembuatan alat pemanas ternak ayam dari serbuk gergaji

Sabtu, 09 Maret 2013

Sejarah asal mula ayam sentul dari daerah Ciamis-Jawa Barat

Sejarah asal mula ayam sentul dari daerah Ciamis-Jawa Barat
Masyarakat Ciamis pantas berbangga karena Ayam Sentul sudah dalam proses sertifikasi agar diakui sebagai ternak lokal dan khas Ciamis, sehingga tidak dapat diklaim oleh daerah lain. Nilai penting keberadaan Ayam Sentul sepatutnya menggugah publik Ciamis untuk semakin mengenal, mencintai dan ikut serta dalam pelestarian ayam tersebut.

Kerajaan Galuh merupakan sebuah monarki yang pernah ada di daerah Ciamis (Jawa Barat). Syahdan diceritakan, suatu waktu ada seorang bayi yang dibuang ketika baru saja dilahirkan. Bayi tersebut -kelak dikenal dengan nama Ciung Wanara, merupakan anak dari hasil perkawinan Raja Galuh dengan Naganingrum.

Sang bayi dihanyutkan ke sungai Citanduy karena dianggap bukan putra permaisuri dari hasil hubungan dengan Bramawijaya, suaminya (Raja Galuh yang sah). Saat bayi tersebut dihanyutkan, ia dibekali 2 butir telur ayam dalam perahunya.

Selanjutnya bayi tersebut ditemukan oleh pasangan kakek dan nenek Balangantrang. Sambil mengurus sang bayi, telur ayam tadi dieramkan di daerah Nagawiru (Ciamis sekarang). Ayam tersebut kemudian menetas dan dipelihara oleh kakek-nenek tadi sampai besar.

Pasangan ayam tersebut kemudian beranak pinak sampai suatu saat muncul ayam Sentul jantan dengan warna bulu abu-abu atau 'Jalak Harupat' dalam salah satu keturunannya. Nama 'Sentul' sendiri diambil dari buah berwarna abu-abu kekuning-kuningan, yaitu buah kecapi yang di daerah Parahyangan terkenal dengan sebutan buah Sentul.

Ayam tersebut sangat disayang oleh Ciung Wanara dan diberi nama Si Jelug. Dalam kisah selanjutnya, Si Jelug disebutkan selalu memenangkan kontes ketangkasan adu ayam. Ketika Ciung Wanara mengikutkan Si Jelug dalam kontes ketangkasan, berhadapan dengan ayam para bangsawan Tatar Galuh, ayam tersebut tidak pernah kalah. Hal ini menarik perhatian Raja Galuh untuk menantang tanding dengan ayam aduan miliknya.

Kontes adu ayam bergengsi ini disepakati dengan menjadikan sebagian wilayah kerajaan Galuh sebagai taruhan. Jika ayam milik Raja Galuh dikalahkan oleh Si Jelug maka wilayah tersebut akan diberikan kepada Ciung Wanara. Ayam milik raja ternyata kalah, sehingga sebagian wilayah Galuh kemudaian menjadi berada dibawah kekuasaan Ciung Wanara.

(sumber : harysukasuka.blogspot.com)

Potensi bisnis ayam sentul, ayam asli dari kabupaten ciamis

Potensi bisnis ayam sentul, ayam asli dari ciamis
Ayam kampung kini semakin diminati konsumen. Ini karena dagingnya yang sudah lama dikenal gurih itu, kini jauh lebih gurih, apalagi dibandingkan dengan daging ayam ras, broiler. Ayam sentuk (buras = bukan ras) misalnya, oleh peternak dikenal sebagai ayam kampung atau ayam buras yang pertumbuhan dagingnya cepat montok. Dan produksi telurnya pun lebih banyak ketimbang ayam buras biasa. 

Sebagaimana yang diungkapkan Fahni Achmad Fatoni peternak “ayam sentul” asal Ciamis yang dihubungi TROBOS, bahwa “ayam sentul” adalah ayam buras atau ayam lokal khas Ciamis yang penampilan fisiknya tergolong tipe aduan. Namun kini ayam ini sudah dibudidayakan sebagai penghasil daging dan telur.

Menurut Fahni yang sejak 2007 berternak, ayam sentul bisa menghasilkan sampai 18 telur per periode. Ini jauh lebih banyak dari ayam buras biasa. Ia menjelaskan, bobot betina ayam sentul berkisar  1,2 – 1,3 kg. Yang jantannya malahan bisa mencapai 1,5 sampai 2 kg.

Secara terpisah Sofyan Iskandar, peneliti Balitnak (Badan Penelitian Peternakan) Institut Pertanian Bogor membenarkan produksi telur ayam sentul lumayan bagus. Jika ayam kampung per ekor per tahunnya menghasilkan 70 telur per 7 periode, maka ayam sentul bisa mencapai 100 butir atau lebih per ekor per periode.

Pertumbuhannya pun tidak kalah bagus dengan produktivitas telurnya. Umur 10 minggu bisa berkisar 1 kg bobotnya, perbedaannya 100 - 200 gram lebih besar dibandingkan ayam kampung biasa pada umur dewasa.

Dilihat dari wilayah penyebarannya, Sofyan menuturkan, ayam sentul hampir tersebar di seluruh wilayah di Kabupaten Ciamis, khususnya di Kecamatan Ciamis, Cijeungjing, Cikoneng, Sindangkasih, Cipaku, dan Banjarsari.  Bahkan di Kecamatan Ciamis dan Banjarsari, pengembangan ayam sentul ditangkarkan secara khusus oleh kelompok peternak, baik untuk tujuan bisnis atau pun untuk pelestarian.

Karakteristik Ayam Sentul 
  1. Bobot dewasa jantan 1,5 - 2 kg.
  2. Bobot dewasa betina 1,3 -  1,5 kg.
  3. Produksi telur  118 butir/tahun.
  4. Bobot telur  38,3 gr.
  5. Umur pertama bertelur 5,5 bulan.
  6. Ayam Sentul jantan umumnya memiliki jengger tunggal (single comb) atau pea comb.
  7. Ayam Sentul juga memiliki daging yang cukup banyak.
  8. Panjang leher sekitar 20,81cm untuk (jantan) dan 13,46 cm (betina).
  9. Panjang tungkai sekitar 25,41 cm (jantan) dan 23,81 cm (betina).
  10. Panjang punggung sekitar 23,43 (jantan) dan 22,87 cm (betina).
(sumber : peternakan.litbang.deptan.go.id)

Rabu, 06 Maret 2013

Cara perawatan harian ayam bangkok

Perawatan harian ayam bangkok
Sekalipun ayam bangkok tidak diambil hasil telur dan dagingnya, peternak tidak boleh bermalas-malasan saja. Beternak dalam komoditas apapun harus tetap dijalankan dengan tekun, rajin dan teliti. Karena ayam bangkok memiliki nilai ekonomis yang tinggi, maka peternak perlu melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung usaha budidaya yang tengah dijalankan ini. Kegitan sehari-hari yang perlu dijalankan adalah:
  1. Melatih dan merawat calon pejantan supaya mepunyai kondisi dan bentuk tubuh yang prima.
  2. Mempersiapkan ayam betina sebagai calon induk yang kelak dapat mengahsilkan keturunan yang bermutu.
  3. Memberi pakan, air minum dan kontrol kesehatan.
  4. Mencegah gangguan binatang liar seperti ular, tikus, musang , burung, serngga dan sebagainya. Binatang-binatang liar tersebut seringkali membawa kuman-kuman dan menyebarkan wabah penyakit pada ayam.
  5. Peternak secara rutin perlu mengawasi kesehatan ayam yang sedang dipeliharanya satu per satu. Bila ada ayam yang lesu, peternak harus segera mengambil tindakan untuk mencegah bahaya penyakit yang mungkin menyerang ayam tersebut. Bila perlu ayam yang menunjukkan gejala lesu dan hilang napsu makan itu dipindahkan untuk sementara waktu ke kandang lain dan diberikan pengobatan seperlunya. Jika sudah sembuh, ia dapat dimasukkan lagi ke dalam kandang.
  6. Membuat catatan harian mengenai jumlah pemberian pakan, obat, vaksin dan sebagainya. Hal inipenting untuk mengetahui besarnya biaya pemeliharaan setiap hari
    (sumber: yuniasariwibowo.blogspot.com)

Selasa, 05 Maret 2013

Kualitas ketahanan tubuh ayam bangkok

Kualitas ketahanan tubuh ayam bangkok
Ketahanan tubuh ayam bangkok ini meliputi stamina, semangat bertarung dan sifat pantang menyerah serta temperamen. Ayam bangkok dikenal memiliki semangat bertarung yang tinggi, tidak takut melihat bentuk tubuh lawanya dan berani menghadapi siapa saja.

Bila mendapati ayam bangkok yang takut ketika melihat ayam lain, hal ini menandakan bahwa ayam tersebut memiliki kualitas yang buruk. Ayam bangkok yang baik harus mempunyai kelihaian tertentu dalam menghadapi lawan, baik ketika menyerang maupun diserang. Tidak jarang ada ayam bangkok yang berpura-pura kalah. Tetapi pada saat musuh lengah, tiba-tiba saja ia melakukan serangan balasan sehingga membuat lawan jadi kaget atau terkecoh.

Sifat seperti inipun sebenarnya bawaan sejak lahir, sehingga tidak begitu banyak menuntut campurtangan manusia untuk melatihnya. Namun bukan berarti peternak tidak dapat melatihnya. Dasar-dasar bertarung seperti itu dapat dikembangkan oleh peternak dan penggemar dengan menggunakan lawan latih tanding (sparring partner). Dengan latihan yang teratur, ayam bangkok akan memiliki teknik bertarung yang dapat diandalkan.

Kualitas yang banyak dipengaruhi oleh campur tangan manusia adalah meningkatkan stamina (tenaga). Dalam hal ini kita perlu mengembangkan sistem kandang yang sehat, sehingga sirkulasi udara berjalan baik. Sirkulasi udara yang baik dapat diciptakan melalui pengaturan ventilasi kandang. sehingga sangat membantu mekanisme pernapasan. Udara yang dihirup akan ditampung dalam paru-paru dan untuk selanjutnya diolah. Sebagian hasil olahan digunakan untuk metabolisme tubuh, sebagian lagi digunakan untuk metabolisme tubuh, sebagian lagi disalurkan ke kantung udara (air sac). Sisa-sisa pengolahan yang udara yang tidak terpakai akan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk karbondioksida (CO2). Kantung udara berfungsi untuk membantu pernapasan, meringankan tubuh waktu melompat dan membantu kelancaran peredaran darah.

Udara yang bersih akan membuat paru-paru dan kantung hawa berkembang secara optimal, sehingga ayam mempunyai kemampuan maksimal untuk menampung oksigen dalam tubuh. Hal ini sangat bermanfaat terutama saat bertarung, sebab ayam membutuhkan tenaga yang banyak. Selain itu campur tangan manusia untuk meningkatkan stamina tubuh dapat dilakukan dengan jalan mengadakan program latihan dan perawatan yang ketat

BADAN BANTAT
Setiap pelatih selalu menginginkan ayam aduannya memiliki tubuh yang prima. Badan yang tahan pukul, pukulan yang keras, lompatan yang tinggi dan keunggulan fisik lainnya. Untuk itu mereka berupaya melatih ayamnya dengan berbagai metode seperti renang, jalan jongkok, jantur, diputar (mengelilingi ayam lain dalam kurungan) dan metode lainnya.

Seringkali karena porsi latihan yang terlalu berat, otot ayam terbentuk sedemikian rupa mirip seorang binaraga. Ayam yang terlalu berotot ini memang akan tahan pukul karena tebalnya otot yang dimiliki terutama otot dada dan paha. Namun kondisi ini juga dibarengi dengan menurunnya kelincahan ayam. Ayam menjadi kaku, susah bergerak dan jarang mampu melompat. Dalam pertarungan yang berimbang kekuatan, ayam bantat akan menjadi terlalu pasif, tidak produktif dan lebih cepat lelah.

Cara yang paling efektif untuk mengatasi badan ayam yang bantat adalah dengan berkipu, atau mandi dengan pasir atau tanah halus. Ayampun secara alami akan senang melakukannya. Anda tinggal menyediakan tempat untuk itu, sejengkal tanah yang diberi pasir atau tanah lembut (debu). Selain itu beri kesempatan ayam untuk bergerak secara bebas pada ruang yang cukup dan sediakan tempat bertengger agar sering melompat.

LEHER PERKASA
Leher ayam bangkok yang ideal adalah yang memenuhi kriteria antara lain lentur agar mudah menghindar, kokoh untuk menahan pukulan dan liat sehingga efektif untuk mengunci.
Banyak cara untuk melatih leher ayam, salah satunya dengan rajin mengurut. Selain itu, ketika ayam memasuki masa uji coba tarung (abar), maka setiap pukulan yang diterima leher secara alami akan membuat otot leher terbentuk.

Ukuran leher ayam harus proporsional, tidak terlalu panjang dan terlalu pendek. Leher yang terlalu panjang, akan membuat sulit menghindar dari pukulan lawan. Sebaliknya leher yang terlalu pendek, akan membuat sulit untuk mengunci (ngalung) lawan.
Yang terpenting lagi, selain memiliki otot leher yang baik, ruas tulang leher juga harus rapat. Ini sangat penting untuk menawan pukulan ke leher. Banyak kasus ayam KO adalah karena pukulan ke arah leher yang membuat ruas tulang terbuka sehingga syaraf yang ada di leher terganggu sekaligus cedera tulang leher.

BADAN BOTOL DAN BADAN BRONGGAL
Ayam bangkok jika dilihat dari depan maupun dari samping memang memiliki penampilan paling gagah dibanding ayam ras lain. Secara umum badannya terlihat tegap, dengan dada yang membusung dan otot paha yang kokoh.

Tetapi memilih bentuk badan yang ideal, tidaklah cukup dengan hanya mengamati penampilannya. Mau tidak mau, badan ayam harus kita pegang untuk mengetahui secara persis bagaimana bentuk badannya. Cara memegangnya adalah dengan meletakkan tangan di samping kiri dan kanan badan ayam, kedua jempol bersentuhan di punggung dan dua jari tengah saling bertemu di dada tepat pada pangkal paha bagian depan. Bentuk ayam yang ideal adalah bulat memanjang seperti botol dengan bagian dada yang melebar. Bentuk bulat seperti botol ini tidak tergantung dari ukuran ayam. Baik ayam berpostur kecil maupun besar, tetap pegangannya akan terasa enak. Ayam yang pegangannya enak, biasanya akan memiliki teknik bertarung yang baik dan gerakan yang bagus.

Dalam kasus tertentu, ada juga bentuk badan ayam yang menonjol pada tulang dada bawah sehingga pegangannya jadi mengganjal dan tidak nyaman. Ayam ini disebut denganayam bronggal. Sebenarnya teknik tarung ayam bronggal tidak selalu jelek, dalam beberapa kasus malah punya kecenderungan pukulan yang keras dan tahan pukul. Tetapi ayam bronggal jelas memiliki kerugian dalam hal gandeng. Karena pegangannya yang besar, seringkali harus menghadapi lawan yang ukurannya di atasnya tetapi jatuhnya pegangan sama. Selain itu bentuk badan bronggal juga membuat ayam relatif kalah gesit.

Badan bronggal adalah faktor genetik. Cara untuk menghindarinya adalah dengan mengawinkan jago bronggal yang memiliki teknik tarung berkualitas dengan babon yang berbadan botol sempurna dan ramping. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan membuat tenggeran untuk tidur bagi anak-anak ayam yang sejak kecil sudah bisa diidentifikasi akan berbadan bronggal. Cara tidur yang bertengger akan membuat tulang dada bawah bersentuhan dengan tenggeran yang akan membuatnya tidak terlalu berkembang menonjol. 

Pemeliharaan ayam bangkok saat berusia remaja

Pemeliharaan ayam bangkok saat berusia remaja
Ayam bangkok sesudah berumur dua bulan mulai memasuki masa remaja. Berhasil tidaknya pemeliharaan ayam remaja sangat tergantung dari cara peternak membesarkan anak ayam. Apabila dipelihara dengan baik, tentu pertumbuhanya akan berlangsung dengan cepat dan angka kematianya pun cukup kecil. Maka ketika memasuki remaja, maka pemeliharaanya menjadi lebih mudah. Namun, tidak semua peternak ayam bangkok memulai usahanya dari memelihara anak ayam. Sebab, bisa membeli dari peternak lain ayam yang sudah remaja.

Dengan cara seperti itu, ia tidak perlu memeliharanya sejak kecil, termasuk menyediakan kandang khusus dan alat pemanas. Keuntungan memelihara ayam remaja dengan cara membeli antara lain adalah lebih memudahkan pemeliharaan, mortalitas rendah dan pemilihan jenis kelamin jadi lebih mudah.

Pemeliharaan ayam remaja lebih mudah dilakukan dari pada ayam anakan, karena pada saat seperti itu pertumbuhan bulu dan pengaturan suhu tubuh sudah sempurna. Pengaruh luar terhadap suhu dingin tidak menjadi hambatan yang serius. Sebagai langakah awal pemeliharaan, peternak perlu menyiapkan kandang perawatan untuk ayam remaja, Kandang baru ini dapat berupa bren, battery, litter maupun postal. pemindahan ke kandang baru harus dilakukan dengan hati-hati, sebab perubahan lingkungan dapat menyebabkan ayam mengalami stress dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyesuaikan diri. Oleh sebab itusangat dianjurkan kepada para peternak untuk memberikan obat anti stress kedalam air minumnya sebelum melakukan pemindahan.

Sewaktu melakukan pemindahan tersebut, peternak sekaligus dapat mengadakan seleksi terhadap bobot ayam-ayam tersebut. Ayam yang memiliki pertumbuhan badan cepat dimasukkan dalam kandang yang sama, sedangkan ayam yang agak lambat pertumbuhanya dimasukkan ke kandang lainya. Hal ini berguna untuk menghindari kompetisi dalam berebut makanan, sebab ayam yang kecil biasanya kalah bersaing dalam aktivitas termasuk mencari makan. Ayam yang kurang aktif cukup terbelakang harus disingkirkan sebab jika terus dipelihara akan sakit-sakitan dan akan menularkan penyakit ke ayam yang lain. Dengan adanya seleksi ini, peternak dapat ;ebih menhemat tenaga dan biaya.


Dalam pemeliharaan ayam remaja, kita tidak perlu memisahkan ayam jantan dan ayam betina nya. Umur dua bulan belum memungkkinkan ayam-ayam tersebut untuk kawin. Pemasukan ayam kedalam kandang hendaknya selalu diperhatikan antara jumlah yang dipelihara dan luas kandang. Pedoman mengenai kapasitas atau daya tampung kandang yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
1.     15     ekor/m2 untuk ayam umur 2-3 bulan.
2.     5-10 ekor/m2 untuk ayam umur 3-5 bulan.
3.     3-5    ekor/m2 untuk umur 5-7 bulan.

Setelah memasuki umur 5 bulan, ayam dengan jenis kelamin berbeda sudah bisa dipisahkan guna menghindari kemungkinan ayam terlalu cepat mengalami dewasa kelamin. Perkawinan yang terlalu muda perlu dihindarkan karena keturunan yang di hasilkan mempunyai kualitas yang kurang baik. Oleh karena itu peternak perlu memisahkan ayam jantan dan betina dalam keandang tersendiri. Tempat pakan dan minum pada masa seperti ini sebaiknya di tempatkan diluar kandang dan dimasukkan jika hujan. Pakan yang diberikan sebaiknya dalam bentuk kering, supaya sisa-sisa pakan tidak menjamur dan menimbulkan bau yang kurang sedap. Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam sehari, masing-masing pagi dan sore hari. Sedangkan air minum diberikan secara bebas tanpa penjatahan melalui pipa atau bambu yang dibelah dua.

(sumber: yuniasariwibowo.blogspot.com)

Senin, 04 Maret 2013

Cara pemeliharaan anak ayam bangkok dengan pemanas buatan

Pemisahan anak ayam bangkok dapat juga dilakukan sejak menetas. Dalam hal ini, anakan bisa berasal baik dari hasil pengeraman induk maupun menggunakan mesin tetas. Pada fase permulaan, anak ayam masih dalam kondisi lemah, bulunya halus, peka terhadap udara dingin dan peka terhadap serangan berbagai penyakit. Oleh sebab itu, apabila ingin memisahkan anak ayam dari induknya maka peternak harus menyediakan "induk buatan", yaitu kandang khusus bagi anak ayam yang dilengkapi dengan alat pemanas atau penghangat. Sebelum membuat "induk buatan", peternak perlu mengetahui lebih dahulu pengertian mengenai kandang khusus.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang khusus ("induk buatan") adalah sebagai berikut:
1. Adanya sinar matahri yang masuk ke kandang
2. Tercukupinya kebutuhan pakan dan air minum
3. Pemanasan yang cukup
4. Adanya penerangan udara di sekitarnya.
5. Kandang khusus ini harus memberi kehangatan bagi seluruh anak ayam secara merata.

Kandang khusus bagi anak ayam ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama merupakan kandang yang tertutup rapat dinding. Dinding-dindingnya terbuat dari bahan yang mampuvmenahan panas agak lama. Apabila udara terasa dingin atau jika hari telah malam, anak ayam akan menempati bagian tersebut yang dilengkapi dengan alat pemanas. sedangkan bagian kedua berbentuk sangkar yang dindingnya terbuat dari kawat kasa/ram. Bagian ini akan ditempai anak ayam pada waktu siang atau ketika tidak butuh alat pemanas.

Lantai kandang sebaiknya dibuat dari papan supaya kaki anak-anak ayam yang masih kecil itu tidak terjepit. Lantai yang terbuat dari papan ini perlu diberi sekam yang selain berguna sebagai penutup juga mampu menyerap panas. Antara bagian yang tertutup rapat dengan bagian seperti sangkar tersebut dibatasi dengan sekat yang dapat dibuka dan ditutup. Dengan demikian, anak ayam senantiasa berkelompok dalam satu kesatuan. Pada malam hari atau ketika udara mulai dingin anak-anak ayam membutuhkan pemanas, maka perlu diusahakan agar angin tidak masuk ke bagian yang agak terbuka dengan cara memasang papan penyekat tadi. Untuk mengeluarkan dan memasukan anak ayam, peternak dapat membuatkan pintu disebelah atas pada bagian pertama yang tertutup rapat. Bilamana peternaka menggunakan alat pemanas dengan bahan bakar minyak tanah atau spirtus, maka lubang tersebut dapat berfungsi sebagai tempat pengeluaran asap. Lubang ini dihubungkan langsung dengan cerobong lampu minyak, sehingga asap tidak menyebar didalam kandang.

(sumber: kuncirmanyonk.blogspot.com)

Memandikan dan menjemur ayam bangkok

Ayam bangkok jantan yang sudah berumur tujuh bulan dapat langsung dijual. Tetapi untuk meningkatkan nilai jual, peternak dapat melakukan program perawatan dan latihan secara lebih intensif. Calon pembeli dan penggemar tentu lebih tertarik terhadap penampilan ayam bangkok yang lebih menarik, stamina yang baik dan ketahanan fisik yang prima.

Guna menghasilkan ayam-ayam dengan keunggulan-keunggulan seperti itu, peternak dapat mengadakan perawatan dan latihan sejak berumur 7 bulan. Kedua program tersebut dapat dilakukan minimal 2 bulan sesudahnya ayam baru dijual. Perawatan ayam bangkok antara lain adalah memandikan dan menjemur stiap hari.

Setiap hari sekali ayam bangkok perlu dimandikan untuk membersihkan semua kotoran yang melekat pada tubuh dan bulu-bulunya. Dengan dimandikan itu kondisi fisiologis dan bentuk tubuh ayam bangkok akan mempunyai penampilan yang prima. Kita dapat memandikan ayam bangkok sekitar pk 08.00 dengan menggunakan air bersih. Tetapi jangan sekali-kali menggunakan air hangat, sebab air hangat dapat merusak pertumbuhan bulu dan jaringan tubuh.

Sewaktu memandikan kita dalam posisi jongkok dan ayam diapit dengan kedua kaki pada posisi membelakangi kita. Mula-mula bagian kepala ditundukkan dan dibasuh dengan handuk yang sudah dibasahi dengan air bersih. Posisi menunduk ini meudahkan turunya air yang membasahi muka ayam. Masih dalam posisi menunduk, leher ayam kita pegang dengan tangan kiri, sementara tangan kanan mengguyurkan air dengan tangan kanan mengguyurkan air secara perlahan-lahan hingga mengenai bagian tengkuk sampai pangkal sayap. Sesudah itu leher dibasuh dengan handuk supaya tidak tidak terlalu banyak kandungan air pada bulu hiasnya.

Kemudian bagian dada dibasuh dengan handuk hingga kebawah sampai ke bagian belakang (kloaka). Daerah sekitar kloaka harus benar-benar bersih sebab kotoran sering menmpel dibagian ini. Selanjutnya pemandian diteruskan kebagian sayap sampai ketiak dan bagian paha serta kaki ayam dibasahi hingga betul-betul bersih. Bagian yang terakhir lkali dibersihkan adalah brutu. Perlu diingat bahwa setiap kali habis di pakai, handuk hendaknya selalu dicuci dan diperas supaya tetap bersih dan mengandung air secukupnya.
Bagian punggung tidak perlu dimandikan, karena jika sering kena air justru dapat merusak bulu-bulu sehingga menjadi kusut dan mudah patah

Menjemur Ayam Bangkok :

Seusai memandikan, ayam dimasukan kedalam kurungan dan dijemur dibawah sinar matahari pagi supaya tubuhnya yang basah itu menjadi kering. Sinar matahari pagi sebelum pukul 10.00 sangat baik untuk kesehatan ayam, karena menagndung pro vitamin D (vitamin D dalam bentuk inaktif) yang sangat memabantu pertumbuhan tulang dan bulu. Pro vitamin D dalam tubuh ayam akan diolah menjadi vitamin D. Tulang dan bulu sebagian besar tersusun dari Zat tanduk yang sangat membutuhkan vitamin D. Lebih dari itu sinar matahari pagi dapat membunuh kuman-kuman penyakit yang masih menempel pada bulu dan bagian tubuh lainya.

Bila ayam bangkok baru pertama kali menjalani perawatan seperti ini, sebaiknya penjemuran dilakukan pada waktu yang lebih pagi lagi (misalnya jam 08.00). Dalam tahap permulaan, ayam bangkok biasanya hanya tahan selama 10-15 menit saja dibawah sinar matahari. Pada saat itu, paruhnya sering kali terbuka dan kelihatan terengah-engah. Oleh karena itu ayam tersebut tidak perlu dijemur tertalu lama. Bila kita melihat ayam terngah-engah, maka kita harus segera memindahkanya ke tempat yang teduh. Keesokan harinya, ia dapat dijemur lagi dan demikian seterusnya hingga ayam sudah terbiasa menghadapi terik matahari.

Manfaat lain dari penjemuran ini antara lain adalah melatih pernafasan dan memperbaiki sistem peredaran darah. Kerja paru-paru dan jantung menjadi lebih sempurna, karena ayam sudah terbiasa menghadapi kondisi kritis (panas). Dengan demikian, ketahanan fisik pun menjadi lebih baik daripada ayam yang sama sekali tidak pernah dijemur. Selain itu timbunan lemak dibawah kulit pun juga akan berkurang sehingga otot-ototpun menjadi kencang. Hilangnya lemak ini dikarenakan banyaknya energi yang dibutuhkan untuk mengeringkan tubuh
(sumber : yuniasariwibowo.blogspot.com)

Minggu, 03 Maret 2013

Cara mengatasi ayam broiler yang kepanasan di dalam kandang

Cara mengatasi ayam broiler yang kepanasan di dalam kandang
Di dalam budidaya ayam ras pedaging atau lebih umum disebut ayam broiler, tata letak dan pengaturan kandang sangat berperan dalam keberhasilan usaha ini. Saking pentingnya sampai-sampai teknologi perkandangan terus berkembang belakangan ini dengan apa yang disebut sistem kandang closed house. Mengingat masih tingginya biaya investasi pembuatan kandang closed house, kebanyakan peternak di Indonesia masih membudidayakan ayam broiler di kandang tradisional berbentuk postal atau panggung.

Kali ini kita akan membahas persoalan yang sering terjadi di dalam kandang-kandang ayam broiler tradisional yaitu kondisi ayam yang merasa kepanasan terutama di bagian tepi kandang akibat sinar matahari. Jika hal ini terjadi, maka akan tampak ayam-ayam bergerombol ke tengah. Akibatnya ayam-ayam akan saling berjejalan, suhu tambah panas dan kekurangan oksigen. Ayam-ayam akan terengah-engah (panting) sebagai cara alami untuk melepas suhu panas tubuhnya. jika ini tidak segera ditangani dengan segera dan benar, bukan tidak mungkin akan terjadi peningkatan kematian akibat heat stress (stres panas).

Langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh peternak untuk menghindarkan dan mengatasi persoalan ini antara lain:
  1. Pasanglah net anggrek/paranet yang lebarnya 2 meter. Pasang secara menggantung di luar kandang di bawah tiris.
  2. Pada saat suhu panas di atas 30° C, puasakan ayam selama 3 jam mulai pukul 12.00-15.00. Angkat tempat pakannya tinggi-tinggi. Minum tetap diberikan berupa air putih atau multivitamin+elektrolit (anti stres).
  3. Obat yang paling mujarab untuk menurunkan suhu dalam kandang adalah dengan kipas angin berkecepatan 2 meter/detik ukuran 52 inchi dengan motor elektrik 1,5 HP. Dipasang setiap 20-25 meter di dalam kandang dengan posisi searah. dengan konsumsi listrik yang 3 KW, nyalakan kipas pada saat panas saja. Pasangi alat pengatur waktu (timer) agar menyala otomatis antara pukul 10.00-15.00.
    (sumber: arboge.com)

Strategi untuk menanggulangi penyakit gumboro

Strategi untuk menanggulangi penyakit gumboro
Untuk menghindari kerugian akibat kematian yang tinggi, pertumbuhan yang tidak optimal ataupun efek imunosupresif akibat kasus Gumboro, maka pencegahan kasus ini harus menjadi prioritas utama.

Penyakit Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD) yang ditemukan pertama kali di Delaware USA sekitar tahun 1950-an, sampai saat ini masih kerap muncul di lapangan. Sudah berbagai macam vaksin dicoba namun kejadian Gumboro masih tetap dijumpai. Terutama pada masa peralihan musim seperti sekarang ini, kasus lebih sering banyak muncul. Kondisi lingkungan dan cuaca yang cepat berubah meningkatkan cekaman pada anak ayam.

Kejadian Gumboro biasanya pada ayam berumur 3-4 minggu. Namun di daerah yang tantangan virus lapangannya tinggi kasus bisa terjadi di minggu-minggu awal kehidupan ayam, yaitu kurang dari umur 2 minggu. Ayam yang pernah terserang virus IBD laju perkembangannya menjadi kurang optimal. Pencapaian berat badan terlambat dan FCR nya menjadi lebih tinggi. Selain itu ayam menjadi lebih rentan terhadap agen penyakit infeksius.

Oleh sebab itu, meminimalisir dan mengeliminasi faktor pencetus munculnya penyakit ini di lapangan merupakan hal yang sangat penting. Hal ini sebenarnya bukan semata-mata menjadi tanggungjawab peternak di tingkat komersial (pedaging ataupun pullet), namun pembibit dan feedmil seharusnya juga mempunyai andil yang tidak kalah penting. Munculnya kasus Gumboro dipicu oleh beberapa hal yang saling berkaitan diantaranya yaitu, kualitas DOC, kualitas pakan, manajemen pemeliharaan, program kesehatan dan vaksinasi, dan biosekuriti.

Kualitas DOC

Peternak komersial tidak mempunyai kendali pada kualitas DOC yang dibelinya. Mereka hanya bisa memilih mana yang dianggap baik ataupun tidak, berdasarkan pengalaman sendiri dan referensi dari peternak lain. Kalau kebetulan pembibit yang sudah diyakininya mempunyai konsistensi dan komitmen tinggi dalam menjaga mutu produknya beruntunglah peternak, karena salah satu beban untuk eliminasi kasus Gumboro sudah berkurang.

DOC yang berkualitas baik merupakan hasil dari suatu proses panjang di tingkat pembibit. Ditentukan dari saat masih berupa telur di dalam tubuh induk, proses koleksi telur tetas, penetasan hingga sampai di tangan peternak komersial. Ayam pembibit yang sehat dengan pakan yang mengandung nutrisi seimbang dan bebas dari mikotoksin, mempunyai program vaksinasi yang ketat, lingkungan kandang yang bersih, serta proses koleksi, penyortiran telur yang akan masuk ke hatchery secara ketat akan menghasilkan DOC yang berkualitas. Dan dibarengi dengan manajemen transportasi yang baik dari hatchery hinggá sampai ke tangan peternak akan menjamin kualitas DOC tersebut.

Maternal antibodi yang tinggi didapat dari induk yang sehat dan divaksin secara teratur dan berkesinambungan. Vaksinasi IBD pada induk biasanya dilakukan sebelum masa produksi dan diulang lagi pada umur 40-45 minggu, dimana pada saat ini biasanya titer antibodi induk sudah menurun. Vaksinasi ulangan ini dilakukan untuk menjaga agar antibodi yang diturunkan ke anak ayam tetap tinggi. Maternal antibodi yang tinggi akan melindungi anak ayam dari infeksi agen penyakit pada minggu pertama kehidupannya (2-3 minggu pertama).

Untuk mendapatkan DOC yang sehat seperti di atas didapat dari telur tetas yang beratnya sudah memenuhi syarat untuk ditetaskan dan berasal dari induk yang tidak terlalu tua ataupun muda, telur tetas bersih, utuh tidak retak ataupun cacat dengan lingkungan kandang yang bersih dan proses penetasan yang baik dan benar. Jika lingkungan kotor dan telur yang ditetaskan pun demikian dikuatirkan embrio juga akan tercemar bakteri seperti E.coli, Pseudomonas, Staphylococcus, dll yang bisa menyebabkan peradangan pada kantong kuning telur (omfalitis).

Kondisi ini akan menyebabkan gangguan proses penyerapan kuning telur yang notabene merupakan sumber makanan di awal kehidupan ayam dan juga maternal antibodi yang diturunkan dari induknya. Atau bisa juga telur tercemar spora jamur Aspergillus, sp, sehingga anak ayam bisa terkena Aspergillosis sejak masih embrio.

Transportasi DOC dari hatchery ke farm juga akan mempengaruhi pertumbuhan DOC tersebut. Kondisi mobil pengangkut harus memenuhi stándar yang ditetapkan. Temperatur dan ventilasi ruangan harus diperhatikan agar anak ayam tidak mendapat stress yang berlebihan dam kecukupan oksigennya terpenuhi.

kualitas pakan

Pakan merupakan komponen pokok yang mengambil porsi terbesar dari biaya produksi suatu usaha peternakan. Kualitasnya pakan ditentukan oleh kualitas bahan baku yang menyusunnya. Dalam manajemen pakan hal yang harus diwaspadai adalah keseimbangan nutrisi dan kadar mikotoksin yang mencemarinya. Kandungan protein tercerna yang sesuai dengan kebutuhan ayam dengan komposisi asam amino yang seimbang, demikian juga dengan kadar lemak, energi, serat kasar dan mineral yang imbang sangat penting untuk pertumbuhan ayam.

Kadar mikotoksin dalam pakan harus diperhatikan, karena akan berpengaruh pada sistem imunitas dan pertumbuhan tubuh ayam. Pada saat musim hujan kita perlu waspada dengan mikotoksin ini. Di musim kemaraupun kadang kadar mikotoksin juga masih tinggi. Tingginya kadar mikotoksin berkaitan dengan proses pemanenan, pengeringan dan penyimpanan bahan baku, terutama yang berasal dari biji-bijian. Untuk meminimalisir jumlah mikotoksin perlu pencegahan tumbuhnya jamur dan pembentukan metabolitnya.

Salah satu caranya dengan pengeringan hinggá mencapai kadar air yang rendah, penyimpanan pada ruangan yang kering, penambahan antijamur (asam organik), dan mikotoksin binder (zeolit, bentonit, dll.). Proses penyimpanan dan pengangkutan bahan baku atau pakan jadi jika tidak memenuhi stándar juga akan mempengaruhi kualitas pakan. Indonesia merupakan negeri tropis dengan curah hujan tinggi, sehingga sangat cocok untuk pertumbuhan jamur. Temperatur dan kelembaban gudang penyimpan tidak boleh terlalu tinggi, yang ideal disarankan pada suhu tidak lebih dari 240 C dan kelembaban < 17 %. Selain itu pemeriksaan sampel bahan baku dan pakan jadi harus dilakukan secara teratur untuk melihat komposisi nutrisi (analisa proksimat) maupun cemaran mikotoksin.

Manajemen pemeliharaan

Manajemen pemeliharaan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu usaha produksi peternakan. Untuk mendapatkan hasil yang baik, yang paling utama adalah menciptakan kondisi dan tempat yang nyaman untuk hidup ayam. Jika ayam hidup di kandang yang nyaman, terjaga dari stres lingkungan, kebutuhan oksigen terpenuhi, cemaran gas amonia minimal, tersedia pakan yang berkualitas dan air minum yang bersih sepanjang hari, dan juga dengan pelaksanaan program vaksinasi terhadap berbagai agen infeksius yang tepat diharapkan ayam terhindar dari berbagai stres baik dari lingkungan makro ataupun agen penyakit yang ada. Dengan begitu ayam bisa tumbuh, berkembang dan berproduksi dengan optimal.

Proses pemeliharaan yang baik dan benar harus dilakukan sejak kedatangan anak ayam, masa brooding dan kehidupan selanjutnya. Masa brooding merupakan waktu yang cukup krusial bagi pertumbuhan dan perkembangan ayam, sehingga harus dilakukan dengan benar. Populasi dalam satu lingkaran brooder harus diperhatikan, 1 pemanas maksimal untuk 1000 ekor DOC. Jika populasi terlalu padat tingkat stress dan daya kompetisi ayam semakin tinggi dan kecukupan oksigen pun akan berkurang. Untuk mempertahankan suhu badan anak ayam kehangatan ruangan sangat penting karena ayam tidak dierami oleh induknya dan dan pusat pengatur suhu tubuh ayam belum berkembang sempurna. Selain itu buka tutup tirai harus diatur sedemikian rupa sehingga kesegaran udara dan kecukupan oksigen terpenuhi, selain itu juga untuk menghindari paparan angin yang terlalu dini.

Pada minggu pertama merupakan masa pertumbuhan ayam yang paling cepat. Berat badan ayam bisa mencapai 2 kali lipat dari saat menetasnya. Bisa dikatakan saat ini merupakan golden age ayam. Pada masa ini terjadi pembelahan sel cukup tinggi, sehingga kecukupan oksigen dan nutrisi sangat penting. Saat ini juga terjadi penyerapan kuning telur yang di dalamnya terdapat antibodi dari induk. Pemberian pakan sesegera mungkin setelah anak ayam datang akan mempercepat dan mengoptimalkan penyerapan kuning telur. Jika pada masa brooding kehidupan ayam terjaga dengan baik, diharapkan penyerapan antibodi induk terhadap IBD yang ada dalam kuning telur bisa sempurna. Sehingga ayam bisa mengatasi infeksi IBD dini yang bersifat subklinis. Selain itu juga meminimalkan faktor pencetus stres pada ayam seperti menjaga kecukupan pakan, minum, kecukupan sirkulasi udara, pencahayaan dan ketenangan lingkungan.

Program Kesehatan

Kasus Gumboro bisa terjadi jika kekebalan ayam tidak bisa mengatasi serbuan virus lapangan yang masuk ke tubuh ayam dan virus lapangan lebih cepat sampai di bursa dibanding virus vaksin yang diberikan. Hal ini bisa terjadi karena kondisi ayam yang tidak optimal karena stres (manajemen, lingkungan), titer antibodi induk yang rendah, jumlah virus lapangan yang terlalu banyak, strain virus vaksin yang dipakai tidak cocok dengan virus yang ada di lapangan, dan waktu pemberian vaksin yang tidak tepat.

Meminimalisir faktor pencetus stres bagi ayam sangat penting terutama pada awal kehidupan ayam. Jika ayam menderita cekaman baik karena faktor internal ataupun eksternal bisa mengakibatkan daya tahan tubuh ayam menurun. Sehingga agen-agen patogen bisa mudah menginvasi tubuh ayam. Jumlah virus di lapangan yang tinggi akan meningkatkan resiko terkena Gumboro. Antibodi induk ayam hanya bisa melindungi sampai umur sekitar 2-3 minggu, dan daya netralitasnya pun terbatas, jika agen infeksi yang harus dinetralkan terlalu banyak, jumlah antibodi tidak bisa mencukupi sehingga ayam akan kalah juga.

Untuk mengurangi kerja ayam dalam menetralkan antigen, meminimalkan jumlah virus di lapangan sangatlah penting. Ini dilakukan dengan persiapan kandang yang benar-benar baik sebelum kedatangan ayam. Sebelum dipakai kandang harus dicuci kering dan basah sampai bersih, kemudian dilakukan desinfeksi berulang. Lantai kandang juga harus diperlakukan khusus, setelah dicuci bersih diberi larutan soda api kemudian dicuci ulang. Setelah itu diberi larutan kapur hidup. Penyemprotan insektisida ke lantai, langit-langit, tiang, dinding dan sekitar kandang perlu dilakukan untuk membunuh serangga seperti semut, kumbang franky (Altophobius, sp) dll yang bisa menjadi reservoir virus IBD. Penyemprotan kandang secara rutin setelah ayam masuk kandang dengan larutan desinfektan (seperti golongan iodin) akan sangat membantu meminimalisir jumlah virus.

Pemberian antibiotika berspektrum luas selama 3-5 hari pertama kehidupan anak ayam akan membantu mengeliminasi bakteri yang ada pada anak ayam, diharapkan akan mengurangi kasus radang omfalitis sehingga penyerapan kuning telur bis optimal. Selain itu dengan memperkuat kondisi tubuh anak ayam dengan pemberian multivitamin secara rutin akan membantu mengurangi pengaruh cekaman pada anak ayam .

Pencegahan koksidiosis dengan vaksinasi ataupun pemberian koksidiostat diharapkan bisa meminimalisir kejadian koksidiosis pada ayam dan diharapkan secara tidak langsung akan mengurangi kejadian Gumboro ataupun menurunkan tingkat keparahan koksidiosis. Jika ayam terkena koksidiosis pada minggu-minggu awal biasanya resiko terkena Gumboro lebih besar dan parah.

Biosekuriti

Biosekuriti merupakan suatu usaha pengamanan biologik yang bertujuan untuk mencegah masuknya agen-agen patologik ke tubuh ayam. Tidak hanya meliputi proses desinfeksi kandang dan lingkungan, namun merupakan suatu usaha yang terpadu dan berkesinambungan dari tingkat konseptual, struktural dan operasional. Meliputi tata letak, lokasi farm dan kandang, bangunan kandang, pemagaran serta bangunan pendukung seperti kantor, mess karyawan, gudang pakan atau telur, ruang ganti baju, car dip. Juga pola replacement yang all in all out.

Lokasi farm yang tidak berdekatan dengan farm tetangga, hanya terdapat satu macam spesies unggas saja di lokasi, adanya pagar sekeliling farm yang memisahkan farm dengan lingkungan sekitar, dan pola pemeliharaan all in all out, akan mengurangi resiko munculnya kasus penyakit infeksius.

Ketepatan pemilihan vaksin

Pemilihan vaksin yang cocok dengan virus di lapangan sangat penting. Pada saat ini ada banyak macam jenis vaksin yang dijual di pasaran. Dari yang bersifat mild sampai yang intermediate plus. Vaksin yang tergolong mild virusnya bisa menembus titer antibodi induk pada angka 125. Intermediate pada titer 250, sedangkan yang intermediate plus bisa menembus titer di angka 500-800. Berdasarkan grup molekulernya virus gumboro digolongan dalam 6 macam virus. Di Indonesia kebanyakan dari jenis group molekuler 3, 4 dan 5. Kita harus jeli dan pintar dalam memilih produk yang demikian banyaknya di pasar. Vaksin yang mahal tidak selalu menjamin bebas dari kebocoran vaksinasi. Kecocokan strain virus dengan lingkungan setempat harus diutamakan. Jika suatu jenis vaksin sudah cocok di farm kita lebih baik jangan diubah. Virus vaksin yang terlalu keras sebaiknya hindari diberikan terlalu dini, karena bisa merusak sel-sel limfoid di bursa.

Ketepatan Waktu Vaksinasi

Hal yang tak kalah penting untuk meminimalisir kebocoran vaksinasi adalah penentuan waktu yang tepat kapan sebaiknya vaksinasi dilakukan. Untuk dapat menentukan waktu vaksinasi yang tepat, pengukuran maternal antibodi (MAb) terhadap IBD mutlak harus dilakukan. Karena pembibit tidak pernah memberitahukan titer antibodi dari induknya. Pemeriksaan biasanya dilakukan dengan teknik ELISA. Dengan mengetahui status MAb nya kita dapat melihat tingkat keseragaman titer dan menghitung kecepatan penurunannya, sehingga dapat diperkirakan waktu yang tepat untuk vaksinasi. Vaksinasi yang dilakukan pada saat titer MAb masih tinggi tidak akan efektif, virus vaksin justru akan dinetralisir oleh antibodi sehingga virus tidak akan bisa multiplikasi dan pada akhirnya tidak akan muncul respon vaksinasi yang diharapkan. Dan bisa jadi jika ada virus lapangan yang bisa menembus kekebalan ayam, kejadian Gumboro akan muncul.

Kendala dalam penentuan waktu vaksinasi ini adalah ketidakseragaman MAb dari masing-masing individu. Hal ini terjadi karena DOC berasal dari individu induk yang berbeda-beda baik yang seumur atau bahkan berlainan umur. Oleh karena itu pada saat DOC masuk kita harus mencatat no batch yang biasa ada pada masing-masing box. Ayam yang berlainan no batch biasanya berbeda data induk dari telur tetasnya. Dan untuk masing-masing no batch yang berbeda kita mengambil sample darahnya. Jumlah DOC yang kita ambil untuk sampel minimal 20 ekor. Dan satu hal yang harus kita perhatikan DOC yang kita ambil darahnya haruslah yang sehat bukan DOC yang performansnya jelek, agar titer yang didapat merupakan gambaran titer MAb sebagian besar ayam . Kalau kita ambil DOC yang jelek, bisa jadi gambaran titer yang kita dapat juga kurang bagus, dan itu bukan pencerminan dari kelompok ayam tersebut.

Untuk penghitungan prediksi waktu vaksinasi biasanya digunakan rumus van Deventer. Rumus ini dapat dipakai baik untuk ayam pedaging, petelur maupun pembibit. Hal yang harus diketahui adalah waktu paruh MAb IBD berbeda untuk setiap tipe ayam, untuk ayam pedaging 3-3,5 hari, ayam petelur 5-5,5 hari, pembibit 4,5 hari. Selain itu kita juga harus tahu jenis vaksin IBD yang akan digunakan, apakah mild, intermediate ataupun intermediate plus, karena ini untuk mengetahui break through titer (angka titer di mana virus vaksin bisa menembus MAb ayam) dari virus vaksin. Jika menggunakan vaksin yang mild break through titer nya sekitar 125, intermediate plus sekitar 500 dan yang hot di titer 1000.

Cara penghitungan prediksi waktu vaksinasi :

Hari vaksinasi = T1/2 x ( Log2 titer âۉ€Å“ Log2 target titer)) + umur saat sampling + angka koreksi

T1/2 : waktu paruh MAb (broiler : 3 hari, layer: 5, breeder: 4,5 hari)
Titer: titer MAb (jika CV bagus vaksinasi bisa sekali untuk perlindungan 75 %, namun jika CV jelek vaksin 2 kali untuk perlindungan di 20 %dan 70 % atau 40 dan 90 %)
Titer target: titer MAb di mana virus vaksin bisa menembusnya ( mild: 125, intermediate plus: 500, hot: 1000) tergantung pada spesifikasi masing-masing produk vaksin
Umur sampling: Umur pada saat pengambilan darah
Angka koreksi: tambahan hari jika sampling dilakukan pada umur ayam 0-4 hari (diasumsikan pada 4 hari pertama kehidupan ayam belum terjadi penurunan MAb karena masih adanya penyerapan kuning telur, jika sampling umur 1 hari koreksinya 3, umur 2 hari koreksinya 2, 3 hari koreksinya 1 dan umur 4 hari koreksinya 0).

Kasus Gumboro tidak bisa kita anggap enteng dan sepele, baik berat ataupun ringan akan merugikan farm kita, namun kebocoran vaksinasi tersebut masih bisa kita minimalisir. Tentunya dengan eliminasi faktor-faktor pencetus, sikap disiplin dan konsistensi dalam penerapan manajemen pemeliharaan seperti persiapan kandang yang baik, pemilihan DOC yang berkualitas, menjalankan manajemen pemeliharaan yang sesuai stándar, penerapan biosekuriti yang konsisten, pemilihan jenis vaksin dan waktu vaksinasi yang tepat diharapkan bisa menekan bahkan menghilangkan kasus IBD di farm kita, sehingga kerugian ekonomis akibat IBD bisa kita hindari. Ratriastuti Suwadji

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...