Selasa, 12 Maret 2013

Menganalisa berat telur ayam untuk merespon kesehatan ayam petelur

Menganalisa berat telur ayam untuk merespon kesehatan ayam petelur
Sejak pertama kali ayam bertelur dari umur ayam menginjak 23 minggu sampai umur 65 minggu, berat telur tidak akan sama setiap kali ayam bertelur, walaupun demikian seorang peternak harus memiliki daya respon.

Ketika ayam bertelur apakah telur ayam tersebut sesuai dengan berat telur yang normal?
Misalkan untuk ayam layer (breeder) seperti jenis cobb misalnya, kita pasti dan harus di anjurkan untuk mengikuti petunjuk / guide yang telah di sediakan oleh pihak cobb itu sendiri, kita sebagai peternak akan selalu di anjurkan untuk mengikuti pedoman body weight (berat badan) standar pemakanan dan lain sebagainya.

Misalnya kita ambil 90 butir telur untuk contoh (sample weight) di dalam contoh ini, kita ambil telur nya dan tidak termasuk yg pecah (cracked) dan telur jumbo (double yolk), kita pisahkan telur jumbo dan telur yang pecah.

Kita timbang telur yang 90 butir tadi, kemudian di ambil berat rata2 nya berapa?

Analisa pertama:
Jika telur beratnya di bawah standar rata rata, mungkin di sebabkan dari berbagai faktor. faktor-faktor tersebut sebagai berikut:
  1. Kurang nya makanan yang di konsumsi
  2. Rendah nya kadar energy di dalam makanan ayam
  3. Kurang air minum
  4. Mungkin juga ayam tersebut berpenyakit
  5. Suhu di dalam kandang atau di luar yang sangat ekstrim
  6. Berat badan ayam tersebut kurang dari berat badan rata-rata dari standar (kurus)

Analisa kedua:
Dan jika berat telur yang kita timbang berat nya lebih dari standard rata-rata yang normal. Adapun faktor yang mempengaruhi naiknya berat telur di pengaruhi oleh:
  1. Makanan yang di konsumsi terlalu banyak
  2. Tingginya kadar protein di dalam kandungan makanan.
  3. Berat badan ayam terlalu berat (besar) -overweight.
(sumber : muksin.com)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...