Jumat, 26 April 2013

Stres menyebabkan nafsu makan ayam berkurang

Stres menyebabkan nafsu makan ayam berkurang
Ayam memang merupakan ternak yang sangat rentan terhadap stres. Dampak nyata stres pada ayam diantaranya adalah kehilangan nafsu makan apabila tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan penurunan produksi, baik berupa telur bagi ayam petelur maupun penurunan berat badan bagi ayam pedaging. Hal ini disebabkan turunnya nafsu makan dan minum sehingga kekebalan tubuh ayam berkurang dan akibatnya ayam menjadi mudah terserang penyakit. Faktor penyebab stres selain faktor cuaca diantaranya adalah :
  •     Sirkulasi udara dalam kandang yang tidak baik
  •     Suhu dan kelembaban dalam kandang meningkat
  •     Populasi ayam dalam kandang yang terlalu padat
  •     Suara bising
  •     Kekurangan ransum
  •     Pergantian ransum mendadak
  •     Vaksinasi
  •     Perlakuan kasar, potong paruh, pindah kandang, dll
Ayam yang terserang stres dapat dipulihkan kondisinya dengan cara menghilangkan faktor penyebab stres tersebut. Namun demikian, ternyata vitamin berperan besar dalam hal ini karena proses pemulihan stres sangat didukung oleh pemberian vitamin. Pemberian vitamin dapat mempertinggi ketahanan tubuh ayam saat stres serta menjaga proses metabolisme tubuh berjalan dengan normal.

Menekan Stres dengan Suplementasi Vitamin
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa ayam komersial saat ini sangat rentan terhadap stres, baik itu stres yang disebabkan oleh tata laksana pemeliharaan yang kurang baik maupun stres akibat pengaruh cuaca/suhu lingkungan. Oleh karena itu, suplementasi vitamin tentu sangat diperlukan. Vitamin dapat ditambahkan ke dalam ransum maupun ke dalam air minum ayam. Vitamin biasanya dapat diberikan ketika ayam pertama kali chick in (masuk ke kandang), sebelum dan setelah vaksinasi, setelah pengobatan, ketika sakit, pindah kandang, cuaca buruk dan saat pergantian ransum.

Tips supaya ternak ayam bisa cepat besar dan sehat

Tips supaya ternak ayam bisa cepat besar dan sehat
Bagaimana kita bisa mengetahui ayam kita tumbuh sehat??
Untuk mengetahui ayam kita tumbuh cepat dan sehat, maka kita harus mengetahui juga standard berat badan ayam yg telah di rekomendasikan oleh pembekal atau penjual anak ayam tersebut, jadi jika standar berat badan tersebut kita telah mengetahuinya , tinggal menghitung ratio perbandingan dari pertumbuhan berat badan yang actual dengan pertumbuhan berat badan yang di anjurkan oleh pihak penjual tersebut.

So... lebih di anjurkan kita membeli anak ayam dari pembekal yang sudah bisa di pertanggung jawabkan kualitas nya, OK saya rasa anda sudah faham dengan bagai mana memilih pembekal anak ayam yang bisa di pertanggung jababkan kualitas nya.
Mari kita lanjutkan pada pokok pembahasan.

Saya akan sedikit membahas tentang teknikal management. Karena teknik peternakan lebih penting dari pada memberi makanan. walaupun makanan adalah faktor segala2nya, akan tetapi fungsi makanan tidak akan berhasil dengan baik, jika teknik peternakan yang di terapkan kurang baik.

Untuk meng-optimalkan pertumbuhan anak ayam, harus memperhatikan pertumbuhan dalam pencapaian berat badan 7 hari, merupakan penanda bahwa pengurusan eraman itu berhasil. jika anda bingung silahkan baca dulu artikel sebelumnya di "supaya ayam cepat besar"

Dan jika berat badan yang actual berada di bawah standard yang di rekomendasikan, maka bisa di katakan pengurusan eraman tersebut gagal. lebih baik anda baca dulu bagai mana cara menghitung berat badan ayam.

Kenapa pengurusan Eraman gagal?
Penyebab utamanya, Berat badan awal yang tidak mengenai target atau actual berat badan yang kurang maksimal di sebabkan oleh pengambilan makanan yang rendah.

Adapun faktor2 lain yang harus di perhatikan adalah:
Yang pertama:
Pada hari pertama atau baca dulu pengurusan ayam sebelum 24jam Butiran Makanan ayam terlalu besar, jadi.... jika butiran makanan tersebut terlalu besar, maka anak ayam akan kesulitan untuk mengambil makanan atau makan.

Walaupun itu terjadi di hari pertama, maka kebiasaan ayam mengkonsumsi makanan yang sedikit (kurang kenyang) akan berterusan sampai hari-hari berikutnya, dan hasilnya ayam tidak bisa makan sebanyak yang di anjurkan.
Jadi secara logika, bagai mana ayam tersebut bisa besar?? sedangkan makan nya juga sedikit?

Yang kedua:
Jumlah makanan yang tidak mencukupi, dan atau ruang tempat makanan yang tidak sesuai untuk ayam kecil (D.O.C).
Periksa anak ayam selepas 2 jam selepas di sebar atau di masukan kedalam lingkaran, Pastikan anak-anak ayam tsb nyaman dalam suhu lingkaran brooder.

Pemeriksaan tembolo (crop) merupakan langkah yang berguna untuk menilai keberhasilan anak2 ayam dalam mencari atau mengkonsumsi makanan.
Koleksi foto www.muksin.com


Caranya:
Pilih secara random atau acak, 100 ekor anak ayam dan sentuh atau raba pada bagian tembolok anak ayam.
Jika tembolok tersebut keras dan penuh dengan makanan, artinya ayam tersebut tidak minum secara sempurna maka tidak hanya makanan saja yang harus di perhatikan, Fungsi minuman juga sangat penting karena vitamin yang kita berikan pada pemeliharaan tersebut adalah lewat minuman, jadi sangat di anjurkan ayam minum dengan baik dan sempurna untuk menunjang pertumbuhan nya kelak.

Dan perhatikan apakah tempat minum ayam tersebut pada posisi yang benar?? sehingga anak2 ayam tidak bisa mengambil air minum dengan baik?
yang harus di perhatikan adalah, coba lihat apakah tempat minum terlalu tinggi? atau apakah ayam kesulitan untuk mengambil air minum?
-----
Note:
Ayam minum di tempat makan
Kalau saya ketika ayam datang ke kandang, pertama ayam harus minum terlebih dahulu, dan gallon serta tempat makanan atau chick tray, semuanya di isi dengan air vitamin, dan biarkan ayam minum selama satu jam, ayam harus di giring secara terus menerus jangan sampai ayam tidur, setelah ayam minum selama satu jam maka selanjutnya saya akan mengganti tempat makanan dan akan di isi makanan, jadi sekurang2nya ayam sudah minum terlebih dahulu. seperti anda lihat dalam gambar di atas, gambar ayam di atas juga masih dalam kondisi minum, tempat gallon dan tempat makanan saya gunakan dengan mengisi air vitamin, agar ayam bisa minum vitamin dan antibiotik secara maksimal.
----


mari kita lanjutkan.
Jika tembolok amak ayam tersebut kembung dan penuh dengan air, maka anak ayam tersebut tidak mengkonsumsi makanan dengan baik? (ini kebalikan dengan yang di atas) kalau yang di atas ayam terlalu banyak makan dan kurang minum, tapi di sini ayam tidak makan dan banyak minum.

Jadi harus benar2 di perhatikan, maka hasil yang baik adalah tembolok tersebut harus penuh dengan makanan dan lembut (karena di isi dengan air) artinya jika isi tembolok lembut makan anak ayam telah mengkonsumsi makanan dan minuman, minuman adalah campuran vitamin dan antibiotik, jadi alangkah pentingnya fungsi makanan dan minuman untuk membantu proses pertumbuhan ayam yang cepat besar dan maksimal.

sumber : http://fadhilahluthfi.blogspot.com

Sabtu, 20 April 2013

Mengenal ayam gaok dari madura

Mengenal ayam gaok dari madura
Ayam lokal ini berasal dari Pulau Puteran, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Keistimewaannya adalah suara kokoknya yang cukup panjang (landeng) mirip ayam Pelung. Bentuk fisik ayam Gaok jantan besar, tegap, dan gagah. Ukuran jengger dan pialnya besar dan berwarna merah. Warna kuning kehijauan mendominasi bulu-bulunya, ditambah lagi semburat merah dan hitam pada beberapa bagian. Kaki berwarna kuning.

Berat ayam jantan dewasa sekitar 4 kg dan ayam betina sekitar 2-2,5 kg. ayam Gaok yang dipelihara secara intensif selama pengamatan 12 minggu dapat menghasilkan produksi telur sebanyak 30,2 butir, bobot telurnya 46,7 g, fertilitas 80,1%, daya tetas 79,4%, mortalitas 15,3% dan bobot badan pada umur 8 minggu sebesar 515,8 g (Nataamijaya dan Sitorus, 1992).

Ayam gaok jantan (standart pasaran) yg kokoknya panjang/landeng bisa 300-800 ribu rupiah, kalau yg spesial bisa mencapai jutaan rupiah. Sementara ini di daerah kabupaten Bangkalan basis ayam gaok ada di kecamatan Tanah Merah, khususnya di derah Desa Jangkar. sedangkan Gaok betina bisa mencapai 100 - 300 ribu rupiah. sedangkan harga anak ayam gaok umur 1 bulan = 10-15 ribu, 2 bulan 20-25 ribu, 3 bulan 25-30 ribu,.4 & 5 bulan berkisar 50  ribuan,...sedangkan 5-8 bulan (klancoran) bisa mencapai 50-100 ribu rupiah,... Sedangkan telur ayam gaok bisa mencapai 5-8 ribu rupiah perbutir.

Mengenal ayam kokok balengek dari sumatera barat

Mengenal ayam kokok balengek dari sumatera barat
Ayam kokok balenggek (AKB) merupakan ayam asli yang berkembang di Kecamatan Payung Sakaki dan Tigo Lurah, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Ayam ini tergolong sebagai ayam penyanyi karena memiliki suara kokok merdu dan enak didengar yang perlu dikembangkan dan dilestarikan.

Suara kokok AKB terbagi atas tiga bagian, yaitu kokok bagian depan, kokok tengah dan kokok bagian belakang (disebut lenggek kokok).

Ragam suara kokok ayam biasa seperti ; Bangkok, ayam Pelung dan ayam Buras lainnya terdiri dari empat suku kata yaitu: ku-ku-ku-kuuuuu.

Sedangkan AKB memiliki suara kokok lebih dari empat suku kata dan pada umumnya berkisar antara      6 sampai 15 suku kata atau lebih. Suku kata kokok bila dieja dapat dituliskan sebagai berikut:
  •     Suku kata 5: ku-ku-ku-ku-kuuuuuu¨
  •     Suku kata 6: ku-ku-ku-ku-ku-kuuuuuu¨
  •     Suku kata 10: ku-ku-ku-ku-ku-ku-ku-ku-ku-kuuuuuu
Berdasarkan bobot badan dikenal dua jenis AKB yaitu ayam bertubuh besar (ayam Gadang) bobot lebih dari 2 kg dan ayam bertubuh kecil (ayam Ratiah) berbobot kurang dari 2 kg.

Selain itu juga ditemukan ayam Ratiah berkaki pendek yang disebut ayam batu. Ayam Batu memiliki  kaki yang pendek. Ayam ini memiliki penampilan tegap dan gagah, warna bulunya bervariasi mulai dari merah, kuning, putih dan kombinasi antara warna tersebut. Bulunya mengkilat dan memiliki jengger tunggal (single comb).

Penamaan ayam biasanya didasarkan pada warna bulu, warna kaki, warna mata dan kombinasi antarwarna tersebut. Ada delapan kategori nama utama AKB, yaitu :
  •     Tadung: kaki, paruh dan mata berwarna hitam.
  •     Pileh: kaki, paruh dan mata berwarna putih.
  •     Jalak: kaki, paruh dan mata berwarna kuning.
  •     Kurik: kaki, paruh dan mata berwarna lurik.
  •     Putih : bulu seluruhnya berwarna putih.
  •     Kanso : bulu seluruhnya berwarna abu-abu.
  •     Biring: kaki, paruh dan mata berwarna merah.
  •     Kinantan: kaki, paruh, mata dan bulu seluruhnya berwarna putih.
Keunikan ayam ini telah menjadi perhatian banyak penggemar ayam hias fancy fowl. Bahkan pada tahun 1994 Pangeran Akishino dari Jepang datang berkunjung ke Sumatera Barat untuk mendengarkan kemerduan suara kokok dan menyaksikan dari dekat keberadaan AKB.

Mengenal jenis-jenis ayam potong

Mengenal jenis-jenis ayam potong
Jenis Ayam Potong saat ini ada bermacam-macam. Ayam potong adalah ayam yang dipelihara untuk diambil dagingnya. Peternakan ayam di Indonesia telah tumbuh cepat, setelah ditemukannya varietas ayam hibrida potong atau yang dikenal lebih lanjut dengan sebutan ayam broiler. Seiring perkembangannya, ayam broiler inipun memiliki beberapa jenis yang masing-masing memiliki keunggulan tertentu. Tentunya jika ingin berhasil dalam budidaya ayam, ada baiknya kita terlebih dahulu mengetahui apa saja jenis dari ayam potong tersebut.

1. Ayam buras ( disebut juga ayam bukan ras )
Secara genetik, bila dibandingakan dengan ayam lainnya ayam buras memiliki fase pertumbuhan yang lebih lambat. Untuk mencapai berat tubuh penjualan ideal 1 kg- 1,5kg saja butuh waktu sekitar 6-8 bulan. Meski punya kekurangan waktu pemeliharaan yang lama, namun daging ayam buras lebih unggul dibandingkan jenis ayam lainnya. Kualitas karkas daging ayam buras sangat baik, karena mempunyai jaringan ikat yang rapat dan kuat.

2. Ayam ras afkir
yang disebut dengan ayam ras afkir adalah ayam-ayam petelur yang telah habis masa produksinya. Jadi unggas tersebut tidak lagi menghasilkan telur. Pada ayam potong jenis ini memiiki berat rata-rata 2-2,5 kg dengan usia antara 18-20 bulan. Daging ayam ras afkir memilki kualitas yang kurang baik, hal ini disebabkan kandunganlemaknya yang cukup tinggi, meskipun kepadatan jaringan ikat daging masuk dalam kategori baik.

3.Ayam jabro
dinamakan ayam jabro asal usulnya adalah persilangan dari ayam jenis broiler yang disilangkan dengan ayam ras petelur. Golongan ayam potong jenis ini memiliki berat badan antara 0,5- 1 kg dengan usia antara 2-4 bulan. Bila berbicara masalah kualitas daging, ayam potong jenis jabro memiliki kuallitas yang lebih baik bila dibandingkan dengan ayam broiler. Secara genetik, ayam jabro mempunyai tingkat perkembangan lebih cepat dari ayam buras, tetapi lebih lambat daripada ayam broiler.

4.Ayam pejantan ras
ayam potong jenis ayam pejantan ras adalah ayam yang berasal dari golongan ayam petelur dengan jenis kelamin jantan. Ayam tersebut sengaja dipelihara untuk dijadikan ayam pedaging. Kualitas daging ayam setara dengan ayam jabro. Ayam pejantan ras memiliki tingkat perkembangan yang lebih lambat dari ayam broiler.

5. Ayam broiler
Jenis ayam potong yang paling banyak dikonsumsi. Bila anda sering mendengar ayam potong, dengan warna putih ya itulah ayam broiler. Bulunya tebal dengan tingkat perkembangan yang jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan ayam buras. Ayam broiler memiliki jaringan ikat yang lunak, pada umumnya dipelihara untuk kemudian dipotong dalam rentang waktu antara 5-7 minggu. Pada waktu tersebut ayam telah mencapai berat sekitar 1,3 sampai dengan 1,8 kg.
(sumber : pojok-vet.com)

Selasa, 16 April 2013

Fungsi sistem ventilasi tunel dalam kandang ayam broiler

Fungsi sistem ventilasi tunel dalam kandang ayam broiler
Fungsi Sistem Ventilasi Ventilasi yang cukup dalam kandang sangatlah penting untuk mendukung proses produksi broiler di Indonesia. Secara prinsip terdapat 5 alasan mengapa kita membutuhkan ventilasi dalam kandang, yaitu: 1. Untuk membuang panas, 2. Untuk membuang uap air yang berlebih, 3. Untuk mengurangi debu dan bau, 4. Untuk mencegah terbentuknya gas berbahaya seperti amonia dan karbon dioksida, 5. Untuk memberikan oksigen yang cukup untuk respirasi.

Dari 5 alasan tersebut, 2 alasan yang paling utama adalah untuk membuang kelebihan panas dan kelebihan uap air dalam kandang.

Selama cuaca panas, hal yang paling penting dari ventilasi adalah membuang kelebihan panas yang terdapat di dalam kandang. Sebagaimana kita ketahui bahwa selama masa pertumbuhan, ayam-pun akan mengeluarkan panas tubuh. Tetapi di sisi lain selama cuaca dingin atau saat ayam masih kecil (DOC), panas justru dibutuhkan.

Selama cuaca panas, termasuk pengeluaran panas tubuh ayam yang dikombinasikan dengan panas dari udara luar dan dari radiasi sinar matahari menyebabkan penurunan konsumsi pakan, penurunan pertumbuhan dan peningkatan kematian. Sistem ventilasi dan sistem pendinginan ini dapat membuang panas di dalam kandang yang berasal dari panas tubuh ayam dan panas dari radiasi sinar matahari. Saat ayam besar (menjelang akhir panen) jumlah panas dalam kandang semakin tinggi. Sebagai contoh kandang yang berisi 11.500 kg ayam hidup akan menghasilkan panas sebesar 1juta BTU/jam.

Selama cuaca dingin, fungsi utama ventilasi adalah untuk membuang kelebihan uap air dari dalam kandang dan tetap mempertahankan panas yang diproduksi oleh ayam maupun pemanas brooder. Kandang yang berisi 11.500 kg ayam hidup akan menghasilkan 40 gallons uap air/jam. Apabila kandang bertipe Closed House, sistem ventilasi ini harus dioperasikan dengan timer untuk membuang uap air yang berasal dari ayam atau dari kondisi yang lembab.


Apakah Ventilasi Tunnel Itu ??
Ventilasi tunnel adalah sebuah sistem dimana kipas exhaus diletakkan di ujung akhir kandang (outlet) dan di ujung bersebrangannya terdapat area untuk masuk udara (inlet). Udara akan masuk lewat inlet, selanjutnya udara berjalan dalam kandang melewati sekumpulan ayam dan akhirnya udara akan keluar melalui kipas outlet

Ventilasi tunnel adalah tipe sistem exhaus. Kipas ini bekerja seperti pompa yang akan menarik udara dari inlet ke outlet. Penarikan (pemompaan) angin dari dalam ke luar kandang menyebabkan tekanan udara dalam kandang menurun. Tekanan udara di luar kandang akan mendorong udara menjadi masuk ke dalam kandang melalui inlet. Pada kandang dengan tirai sepanjang sisi kandang (kanan dan kiri), inlet berada di depan yang sehadap dengan kipas exhaus. Sehingga bisa dibayangkan bahwa gerakan angin dalam kandang seperti aliran air di dalam pipa. Udara yang masuk ke dalam kandang dapat didinginkan apabila di inlet menggunakan “evaporative cooling pad”.

Kerugian ventilasi tunnel adalah dibutuhkan kipas exhaus yang cukup sesuai dengan volume kandang. Selain itu dibutuhkan biaya ekstra untuk operasional ventilasi tunnel ini sejalan dengan peningkatan berat badan agar pertumbuhan tetap optimal dan kematian menurun selama cuaca ekstrem panas.

Bagaimana Ventilasi Tunnel Bekerja ??
Pergerakan angin adalah salah satu dari metode paling efektif untuk mendinginkan ayam selama cuaca panas. Saat udara bergerak melewati tubuh ayam yang panas maka panas ini akan keluar dari tubuh sehingga tubuh merasa lebih dingin. Semakin banyak jumlah angin yang bergerak ini maka semakin banyak efek dingin yang dihasilkan. Efek dingin yang dihasilkan dari pergerakan angin ini umumnya dikenal dengan istilah “efek windchill”.

Pada pemahaman lebih lanjut efek windchill ini berbeda tiap umurnya. Bahkan bila dikaji lebih lanjut, ternyata efek windchill juga berbeda antara broiler, layer, pullet maupun breeder. Perbedaan ini diakibatkan oleh konstanta atau “chill factor” yang berbeda.

Ventilasi tunnel menghasilkan pergerakan angin yang cepat di dalam kandang. Kecepatan angin umumnya antara 350 sampai 400 FPM (feet per menit) atau ekivalen dengan 1,7 sampai 2 m/detik. Kecepatan angin dalam range ini akan menurunkan suhu sekitar 3,5 sampai 4 derajat Celcius. Efek ini akan menurun bila temperatur udara meningkat di atas 33 derajat Celcius, bila efek dingin ingin didapatkan maka dibutuhkan “evaporative colling system”.

Yang harus kita ingat adalah meskipun ventilasi tunnel bekerja efektif untuk meningkatkan kenyamanan ayam dan meningkatkan performance saat cuaca panas tidak serta merta itu berlaku untuk ventilasi saat cuaca dingin. Saat cuaca dingin, walaupun kecepatan ventilasi diturunkan sampai batas ventilasi minimum (sesuai acuan), ventilasi tunnel ini sudah cukup bekerja untuk membuang uap air, dan amoniak.

Sistem ventilasi tunnel sudah cukup mampu untuk menurunkan suhu di dalam kandang dibandingkan suhu di luar kandang. Bila dikehendaki suhu yang lebih rendah maka sistem pendinginan dapat digunakan. Sistem pendinginan evaporasi secara umum mulai banyak digunakan di Indonesia, sistem ini menggunakan cell pad yang ditempatkan di ruang inlet.
(sumber : unggasindonesia.wordpress.com)

Senin, 15 April 2013

Cara mencegah penyakit Omphalitis untuk menekan kematian DOC ayam minggu pertama

Penyebab utama peningkatan kematian anak ayam (DOC) minggu pertama adalah omphalitis, atau infeksi kuning telur lewat navel, yang biasa dikenal dengan “mushy chick disease” dan “penyakit pusar”.

Beberapa bakteri terkait dengan kasus tersebut seperti coliform, Staphylococcus, Stretococcus dan Proteus. Kematian umumnya dimulai sejak 24 jam setelah menetas dan puncaknya terjadi pada 5 sampai 7 hari. Level kematian mencapai 5 sampai 10 % adalah jarang terjadi, menjadikan Omphalitis adalah tantangan yang harus dihadapi setelah anak ayam menetas.

Anak ayam yang terinfeksi akan terlihat murung dengan kepala tertunduk. Pembedahan post mortem terlihat perubahan warna pada navel dan inflamasi yolk sac (kuning telur) dengan pembuluh darah yang menggelembung, biasanya bersamaan dengan bau tidak enak. Ayam yang terlihat “mushy” atau demam mengindikasi adanya odema sub kutan.

Bila terjadi Omphalitis, maka telah terjadi rute masuknya bakteri penyebab ke dalam yolk sac.

Anak ayam tidaklah terlahir dalam kondisi lingkungan yang steril. Kemungkinan terjadinya Omphalitis akan lebih besar bila terjadi letusan telur di mesin tetas, atau jika keranjang hatcher tidak bersih dan tidak terdesinfeksi sempurna saat transfer. Potensi infeksi ini dapat ditekan dengan efektif melalui praktek higienitas yang baik.

Pada inkubasi yang optimal, secara normal anak ayam akan menetas dan lubang pusar (navel) tertutup dengan baik. Pada beberapa kasus, walaupun navel masih terbuka, maka navel tersebut akan tertutup secara alami selama 2 jam hingga bulu anak ayam mengering. Pada kondisi ini, insiden Omphalitis sangat minimal.

Ketika navel tampak ada kelainan, itu akan menjadi tempat masuknya bakteri. Nutrisi dalam yolk dan kombinasi suhu tubuh anak ayam akan menyebabkan perbanyakan bakteri secara cepat. Imunitas yang diturunkan dari induk belum cukup mampu menghadapi serangan dari bakteri karena sistem internal imunitas-nya belum berkembang sempurna.

Ada beberapa penjelasan meningkatnya kejadian kelainan navel. “Black button” pada navel terjadi karena setting suhu inkubator terlalu tinggi, khususnya selama siklus akhir di mesin hatcher. Sedangkan suhu inkubator yang terlalu rendah akan menyebabkan penutupan lubang navel yang tidak sempurna.

Kelembaban relatif yang terlalu tinggi selama di mesin hatcher menyebabkan terjadinya penurunan berat yang tidak cukup. Hasilnya, cadangan yolk sac terlalu lebar dan menghalangi penutupan navel secara sempurna. Sebaliknya, ketika kelembaban terlalu rendah, yolk sac mengalami dehidrasi dan menjadi keras serta dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang sensitif di sekitar navel.

Jika telur terlalu lama di simpan dalam holding room sebelum dimasukkan mesin setter, anak ayam dengan kondisi black navel tercatat lebih banyak, mengindikasikan navel tidak sempurna tertutup saat di mesin hatcher.

Penggunaan antibiotik untuk mencegah omphalitis merupakan solusi yang tidak sesuai dan sebaiknya tidak disarankan.


Beberapa hal yang dapat disarankan :
  1. Mengupayakan kondisi yang higienis sejak dari sarang bertelur hingga ke mesin setter, untuk meminimalisasi insiden telur tetas kontaminasi.
  2. Mencegah terjadinya telur lembab (misal dengan membasuh kerabang telur), karena ini akan menyebabkan penetrasi bakteri ke dalam telur.
  3. Bersihkan dan desinfeksi setter dan hatcher, egg tray, keranjang, peralatan transfer setiap selesai penggunaan.
  4. Pastikan keranjang hatcher kering sempurna sebelum proses transfer, untuk meminimalisasi resiko penetrasi bakterial melalui pori-pori.
  5. Perlu dipertimbangkan perlakuan fumigasi pada mesin hatcher setelah proses transfer dari batch yang terjadi ledakan telur.
  6. Targetkan untuk memproduksi anak ayam tanpa kerusakan navel dengan mengoptimalkan kondisi inkubator sesuai dengan status breed, umur induk dan durasi penyimpanan telur dalam sebuah Standar Operasional Prosedur yang baku.
  7. Buka jendela mesin hatcher sesempit mungkin dan jangan lakukan pull chick anak ayam saat beberapa masih basah, karena ini cenderung masih memiliki sedikit pusar yg terbuka.
  8. Perlakukanlah anak ayam dalam kondisi suasana yang optimal segera setelah pull chick hingga anak ayam di tebar di brooder dan hindari kondisi yang dingin dan terlalu panas yang akan menghambat penyerapan kuning telur dan penurunan status imunitas.
  9. Tingkatkan rangsangan agar anak ayam dapat makan lebih banyak segera setelah tiba di kandang untuk mempercepat penyerapan sisa kuning telur.
  10. Berikan kondisi brooding yang sesuai dengan terget temperatur khususnya 3 hari pertama
(sumber : unggasindonesia.wordpress.com)

Minggu, 14 April 2013

Cara mengevaluasi performance ayam broiler sebelum ayam dipanen

Cara mengevaluasi ferformance ayam broiler sebelum ayam dipanen
Cara mengevaluasi ferformance ayam broiler sebelum ayam dipanen - Kelihatannya tidak masuk akal dan untuk apa juga melakukan evaluasi performance sebelum broiler di panen.

Memang final dari performance pemeliharaan itu dihitung berdasarkan hasil panen. Secara kalkulasi, kombinasi semua faktor performance akan memunculkan Index Performance. Dalam index performance tersebut telah merangkum % daya hidup, rata-rata bobot panen, umur panen dan konversi pakan.

Tetapi saat masa pemeliharaan sebelum dilakukan panen, sebetulnya juga penting dilakukan evaluasi performance. Tujuannya adalah agar segera dilakukan perbaikan manajemen apabila ditemukan performance yang kurang baik.

Sebagai contoh, bila kita melakukan kunjungan ke kandang broiler yang berumur 14 hari dan akan melakukan evaluasi performance maka langkah-langkah berikut sebaiknya dilakukan.
  1. Amatilah kondisi ayam secara umum, apakah ayam nampak aktif berjalan atau hanya diam.
  2. Amatilah data rekording di kandang dan lakukanlah perhitungan terhadap 2 variabel utama, yaitu kumulatif feed intake dan % deplesi (kematian dan culling). Pada saat ayam belum proses panen, variabel FCR kurang memberikan makna yang berarti, cukup dihitung kumulatif feed intake sampai 14 hari. Feed intake kumulatif dihitung per ekor-nya sehingga angka yang muncul adalah dalam satuan gr/ekor bukan jumlah zak/kandang.
  3. Lakukanlah sampling berat badan sebanyak 5% dari populasi 1 kandang atau minimal 100 ekor ayam, penimbangan dilakukan secara individu diambil dari beberapa sekat sudut kandang agar hasil cukup mewakili. Selanjutnya hitunglah rata-rata berat badan hasil sampling tersebut. Dapat juga dihitung uniformity, tetapi secara umum uniformity di broiler di bawah 70%. Uniformity lebih dominan diperlukan pada manajemen pullet maupun manajemen ayam petelur.
  4. Bandingkanlah 3 variabel (% deplesi, feed intake kumulatif dan rata-rata berat badan) tersebut dengan STD Performance umur 14 hari dan amati selisihnya. Variabel FCR di sini kurang memberikan makna yang berarti, justru membuat evaluasi menjadi bias. FCR cukup dievaluasi pada akhir panen saja.
Apabila ke-3 variabel tersebut masih lebih baik atau mendekati STD maka kita cukup puas terhadap manajemen pemeliharaan selama 14 hari, selanjutnya tinggal mempertahankan agar hasil panen nanti tetap baik. DOC yang sub-optimalpun dapat mencapai performance 14 hari yang baik bila manajemen pemeliharaan awal-nya bagus.

Tetapi apabila salah satu faktor dari 3 faktor tersebut lebih buruk dari STD maka artinya ada sesuatu yang harus segera diperbaiki. Segeralah lakukan perbaikan pada aspek yang paling dekat dengan jangkauan kita. Misal Actual feed intake kumulatif hanya 400 gr/ekor, lebih rendah dari STD-nya yaitu 520 gr/ekor. Cobalah dievaluasi mengapa ayam hanya makan 400gr/ekor. DOC berkualitas “SUPER”-pun akan mencapai performance 14 hari yang buruk apabila manajemen 14 hari awal tidak memberi kesempatan ayam tumbuh dengan baik.

Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan feed intake di bawah STD :
  1. Tempat pakan kurang, sehingga terjadi kompetisi antar ayam saat makan. Hitunglah perbandingan tempat pakan dengan jumlah ayamnya.
  2. Terlalu cepat menggunakan alas feeder tube sehingga ayam kesulitan untuk makan.
  3. Tempat pakan sering kosong akibat terlambat jadwal pemberian pakannya.
  4. Evaluasi juga berapa feed intake dan berat badan pada 7 hari pertama.
Sering sekali kita berusaha melemparkan kesalahan pada pihak yang jauh dari jangkauan kita saat hasil akhir panen ternyata rugi. Bila boleh saya berpendapat, untung dan rugi tentunya itu berkaitan dengan harga. Sedangkan lini produksi itu berkaitan dengan performance. Nah fokus bagian produksi adalah mendapatkan performance yang semaksimal mungkin dengan menerapkan manajemen pemeliharaan yang optimal.

Kunci utama agar performance menjadi maksimal sebetulnya cukup simpel yaitu berikanlah apa yang ayam butuhkan. DOC dalam status optimal dan sub-optimal membutuhkan penanganan yang berbeda. DOC dengan strain X membutuhkan penanganan yang berbeda dengan DOC strain Y.

Pertanyaannya sekarang adalah apa sebetulnya yang ayam butuhkan ? Ketika kita tidak memahami “apa” yang ayam “butuhkan” maka jangan harap kita bisa mendapatkan “apa” yang ayam “berikan”.

(sumber: unggasindonesia.wordpress.com)

Rabu, 10 April 2013

Terlalu sering diberi latihan, badan ayam aduan bisa jadi bantat

Terlalu sering diberi latihan, badan ayam aduan bisa jadi bantat
Terlalu sering diberi latihan, badan ayam aduan bisa jadi bantat - Setiap pelatih selalu menginginkan ayam aduannya memiliki tubuh yang prima. Badan yang tahan pukul, pukulan yang keras, lompatan yang tinggi dan keunggulan fisik lainnya. Untuk itu mereka berupaya melatih ayamnya dengan berbagai metode seperti renang, jalan jongkok, jantur, diputar (mengelilingi ayam lain dalam kurungan) dan metode lainnya.

Seringkali karena porsi latihan yang terlalu berat, otot ayam terbentuk sedemikian rupa mirip seorang binaraga. Ayam yang terlalu berotot ini memang akan tahan pukul karena tebalnya otot yang dimiliki terutama otot dada dan paha. Namun kondisi ini juga dibarengi dengan menurunnya kelincahan ayam. Ayam menjadi kaku, susah bergerak dan jarang mampu melompat. Dalam pertarungan yang berimbang kekuatan, ayam bantat akan menjadi terlalu pasif, tidak produktif dan lebih cepat lelah.


Cara yang paling efektif untuk mengatasi badan ayam yang bantat adalah dengan berkipu, atau mandi dengan pasir atau tanah halus. Ayampun secara alami akan senang melakukannya. Anda tinggal menyediakan tempat untuk itu, sejengkal tanah yang diberi pasir atau tanah lembut (debu). Selain itu beri kesempatan ayam untuk bergerak secara bebas pada ruang yang cukup dan sediakan tempat bertengger agar sering melompat.

(sumber: ronyayambangkok.blogspot.com)

Senin, 08 April 2013

Udara dingin mengancam peternakan ayam

Udara dingin mengancam peternakan ayam
Saat udara dingin, kebanyakan peternak mengalami problema penyakit pernafasan yang sangat berat. Mengapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana upaya penanggulangannya?

Kebanyakan kandang dengan ventilasi alami hanya mempunyai kontrol sangat terbatas, baik terhadap temperatur maupun kualitas udaranya. Kandang dengan ventilasi alami hanya punya sedikit kemampuan untuk mengontrol seberapa banyak udara segar yang masuk, dan bagaimana mengatur pergerakan udara tersebut setelah berada dalam kandang.

Saat arah dan kecepatan angin berubah dari waktu ke waktu, akan terjadi juga perubahan drastis jumlah udara segar yang masuk kandang, menghasilkan variasi yang sangat besar baik temperatur maupun kualitas udaranya.

Fluktuasi yang sangat besar dari kondisi lingkungan menyebabkan stress pada ayam, yang akibatnya menambah kepekaan ayam terhadap penyakit pernafasan. Selama udara dingin, aliran udara yang dingin dan lembab cenderung cepat jatuh ke lantai kandang (mengganti udara yang hangat di atas lantai) mengakibatkan ayam menggigil.

Karena aliran udara dingin tersebut hanya punya sedikit kemampuan untuk menyerap kelembaban dari litter, maka akan terjadi peningkatan pembentukan amonia dan penggumpalan litter. Kejadian ini akan menyebabkan peradangan pada saluran pernafasan yang akan meningkatkan kasus penyakit pernafasan.

Udara dingin, stress dan penyakit


Menutut pakar kesehatan unggas Drh. Darjono , PhD., saat udara dingin, kebanyakan peternak mengalami problema penyakit pernafasan yang sangat berat. Udara dingin dan lembab yang masuk kandang cenderung cepat jatuh ke lantai menggantikan udara hangat di sana, menyebabkan ayam menggigil. Jika udara dingin, ayam mendirikan bulunya untuk menyesuaikan kembali atau beradaptasi terhadap kondisi baru tersebut (respon stress).

Stress dapat diakibatkan antara lain oleh cuaca (panas, dingin) dan beberapa organisme patogen. Akibat stress dingin, misalnya : menggigil selama transportasi, kuman yang biasanya tidak patogenpun dapat menimbulkan penyakit yaitu tracheitis dan infeksi kantong udara pada anak ayam.

Bila stress bertambah berat dan berkepanjangan, ayam akan mengambil cadangan gizi dalam tubuhnya yang mengakibatkan ayam lebih peka terhadap penyakit. Stress diketahui menurunkan jumlah lympocyt (menurunkan titer antibodi/immunosupresion) hingga ayam lebih peka terutama terhadap infeksi virus.

Disamping itu, stress juga menaikkan jumlah heterophil sehingga meningkatkan resistensi terhadap inveksi kuman.

Langkah pertama dalam meminimalkan kasus penyakit pernafasan adalah mengurangi stress pada ayam dengan upaya konsisten untuk mencapai standar manajemen lingkungan (meminimalkan variasi mutu udara yang masuk kandang).

Hal ini dapat dilakukan dengan monitoring kualitas udara. Kualitas udara dapat dimonitor dengan mengukur variasi harga beberapa elemen kualitas udara, seperti kadar amonia dan karbondioksida. Alat pengukur udara kedua elemen tersebut cukup mahal dan memerlukan berulang kali kalibrasi. Karena kelembaban (RH : relative humidity) bervariasi sepadan/paralel dengan variasi kadar amonia dan tingkat CO2 dalam kandang, maka RH dapat dipakai sebagai tolok ukur kualitas udara (baik buruknya ventilasi).

Bila ventilasi kurang, maka baik kadar NH3, CO2 dan RH kesemuanya akan tinggi, sebaiknya jika ventilasi cukup, baik kadar NH3, CO2 dan RH kesemuanya akan rendah. Sangat jarang terjadi, RH rendah tetapi kadar NH3 serta CO2 dalam kadar tinggi.

Ventilasi, sistem pendingin dan isolator adalah cara-cara penting untuk mengatasi efek udara panas dan dingin. Sedangkan organisme patogen dapat dikontrol melalui sanitasi yang baik dan program vaksinasi yang memadai.

Langkah kedua adalah dengan mengatur kelembaban dalam kandang. Kelembaban dibawah 50%, kandang akan berdebu sehingga memperberat kerja saluran pernafasan. Kelembaban antara 50-70%, kelembaban udara dianggap sesuai untuk ayam.

Kelembaban antara 70-80% dinilai kurang optimal sedangkan kelembaban di atas 80% dinyatakan sangat buruk karena kemungkinan kejadian penyakit pernafasan akan meningkat.

Kelembaban tinggi dapat menaikkan konsentrasi amonia di udara, yang akan menaikkan ancaman infeksi kuman E. coli (konsentrasi 20-50 ppm akan meningkatkan kemampuan menginfeksi kuman patogen). Selain karena virus-virus tertentu (MD, IBD, CAV dan Reovirus), immunosupresi dapat dihasilkan oleh jamur-jamur tertentu penghasil toksin yang dapat tumbuh cepat pada kelembaban udara tinggi.

Saat perkembangan kedua jenis agen tersebut, respon stress dapat terjadi. Bila respon stress tersebut dapat diminimalkan, efek immunosupresi keduanya dapat dikurangi.

Demikianlah hal-hal yang perlu diketahui oleh peternak mengenai pengaruh udara dingin terhadap kesehatan unggas yang dipelihara, dan langkah-langkah penanganannya. Selamat mencoba
(sumber: poultryindonesia.com)

Minggu, 07 April 2013

Pentingnya Desinfeksi dan Mengistirahatkan kandang

Pentingnya Desinfeksi dan Mengistirahatkan kandang
Sudah bukan rahasia lagi bahwa usaha untuk memperoleh hasil produksi yang tinggi dari sebuah bisnis peternakan tidaklah selalu berjalan dengan mulus. Banyak hal yang perlu diwaspadai, salah satunya keberadaan bibit penyakit yang bisa menimbulkan penyakit pada ternak.

Bibit penyakit bisa ada dibagian manapun di lokasi peternakan. Berdasarkan evaluasi kasus penyakit yang ada selama ini pun, diketahui bahwa pada dasarnya jumlah penyakit di peternakan belumlah berubah banyak. Namun penyakit yang menyerang relatif lebih kompleks, dimana sering ditemui kasus-kasus penyakit komplikasi yang semakin sulit untuk ditangani. Hal ini tentunya menjadi sebuah peringatan bagi kita bahwa kondisi lingkungan peternakan mulai jenuh. Artinya, konsentrasi bibit penyakit yang ada di kandang kita saat ini sudah lebih tinggi dari periode sebelumnya.

Pentingnya Penerapan Biosekuriti


Menurut Tabbu (2009), dikatakan bahwa untuk mengurangi konsentrasi bibit penyakit di peternakan perlu dilakukan penerapan biosekuriti secara tepat. Meskipun cakupan biosekuriti sendiri sangat luas, paling tidak ada 2 poin penting biosekuriti yang bisa diterapkan sejak awal persiapan kandang, yaitu pelaksanaan istirahat kandang minimal 14 hari (dihitung dari waktu kandang selesai dibersihkan), serta melakukan desinfeksi kandang yang tepat dan sempurna.
  • Istirahat kandang
Di lapangan, aspek mengenai masa istirahat kandang masih menjadi perdebatan dan membutuhkan pertimbangan penyelesaian yang cukup berat. Bagaimana tidak, disatu sisi secara teknis istirahat kandang sangat dibutuhkan untuk mengontrol dan memutus siklus hidup bibit penyakit. Namun disisi lain, pertimbangan akan efisiensi waktu seringkali mendorong peternak untuk mengurangi atau bahkan meniadakan istirahat kandang.

Dari beberapa kasus yang ada di lapangan, kadangkala masa istirahat kandang dilakukan peternak lebih cepat, kurang dari 14 hari atau bahkan hanya 7 hari. Padahal kondisi ini tidak baik karena akan menyebabkan bibit penyakit selalu berada di lingkungan peternakan, sehingga serangan penyakit pun akan selalu berulang.

Lalu adakah pengaruhnya antara istirahat kandang dengan performa ayam? Menurut Tony Unandar (2011), dari penelitian yang dilakukan oleh Klasing (2005) diketahui bahwa ayam broiler yang dipelihara tanpa masa istirahat kandang, memiliki sistem imunitas lebih rendah dibanding ayam yang dipelihara dengan istirahat kandang selama 3 minggu. Rendahnya sistem imunitas tersebut digambarkan dari:
  1. Kadar hormon ACTH (adeno corticotropic hormone) yang lebih tinggi. Tingginya hormon ACTH mengindikasikan bahwa ayam berada dalam kondisi stres. Dan kondisi tersebut selanjutnya bisa mengakibatkan imunosupresi berkepanjangan, sehingga ayam rentan terhadap serangan bibit penyakit.
  2. Kadar Interleukin-1 (indikator radang) yang lebih tinggi. Tingginya Interleukin mengindikasikan bahwa sisa-sisa bibit penyakit yang ada pada kandang tanpa istirahat kandang mampu menyebabkan reaksi radang di dalam tubuh ayam, meskipun ayam tidak menunjukkan gejala klinis yang signifikan. Selanjutnya reaksi radang yang terjadi di usus misalnya, akan mengakibatkan proses penyerapan nutrisi tidak optimal sehingga nilai konversi pakan nantinya akan menurun.

Dari penelitian di atas disimpulkan bahwa hendaknya peternak bisa melaksanakan masa istirahat kandang dengan tepat, yaitu minimal selama 14 hari. Dengan begitu, siklus hidup beberapa bibit penyakit akan terputus karena bibit penyakit yang berada di luar tubuh ayam tidak bisa bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama (tabel 1). Sedangkan untuk bibit penyakit yang memiliki daya tahan cukup lama di lingkungan seperti virus AI dan Marek (tabel 1), membutuhkan masa sitirahat kandang lebih lama yaitu selama 4 minggu atau bahkan lebih (Tony Unandar, 2011).
  • Desinfeksi kandang
Desinfeksi kandang merupakan salah satu bagian dari tindakan biosekuriti. Desinfeksi kandang yang tidak dilakukan secara sempurna dan “seadanya” menyebabkan tujuan semula untuk mengurangi bibit penyakit menjadi sia-sia. Dalam kaitannya dengan awal persiapan kandang, desinfeksi kandang kosong harus dilakukan dengan optimal, dimana seluruh bagian kandang harus basah atau terkena cairan desinfektan.

Perlu kita ketahui bersama bahwa desinfektan hanya akan bekerja jika kontak langsung dengan bibit penyakit. Oleh karena itu, penyemprotan desinfektan yang pertama kali sebaiknya menggunakan jetspray (penyemprotan air bertekanan). Dengan demikian, cairan desinfektan bisa masuk ke pori-pori dinding maupun lantai kandang.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan penggunaan desinfektan, yaitu:

a)  Jenis bibit penyakit

Tidak semua bibit penyakit bisa dibasmi oleh desinfektan. Contohnya virus yang tidak memiliki amplop (non enveloped), seperti virus Gumboro, EDS dan reovirus, tidak bisa dibasmi oleh desinfektan dari golongan amonium kuartener (QUATS) karena mekanisme kerja desinfektan tersebut ialah merusak dinding sel bibit penyakit. Sedangkan virus non enveloped tidak memiliki dinding sel.

b)  Materi organik

Materi organik, seperti sisa feses dan lendir, bisa menurunkan efektivitas desinfektan karena materi organik akan menghalangi kontak antara desinfektan dan bibit penyakit. Disinilah pentingnya melakukan pembersihan kandang secara optimal dengan menghilangkan semua bahan organik yang ada. Caranya dengan menyikat semua bagian kandang meliputi sela-sela dinding atau lantai kandang, kemudian semprot dengan air dan dikeringkan. Setelah itu, desinfeksi kandang baru bisa dilakukan.

c)  pH

Nilai pH pada air yang digunakan untuk melarutkan desinfektan juga mempengaruhi daya kerja desinfektan. Contohnya desinfektan golongan oxidizing agent akan bekerja optimal pada pH asam sampai netral (pH 4-7), sedangkan golongan QUATS dan aldehyde hanya akan berfungsi optimal pada pH basa-netral. Melihat karakteristik tersebut, maka sebaiknya kita menggunakan air dengan pH netral sehingga semua jenis desinfektan bisa bekerja optimal.

d)  Tingkat kesadahan


Tingkat kesadahan ditentukan dari kandungan ion Ca2+ dan Mg2+ dalam air. Semakin tinggi kandungan ion-ion tersebut, akan semakin tinggi pula tingkat kesadahan air. Sama halnya pada obat, pelarutan desinfektan dalam air dengan tingkat kesadahan yang tinggi akan mengakibatkan potensi desinfektan menurun, terutama desinfektan golongan QUATS dan oxidizing agent. Guna memastikan tingkat kesadahan air sebaiknya lakukan pengujian di laboratorium, seperti Labkesda, PDAM maupun Medion yang juga menyediakan fasilitas uji tersebut.

e)  Waktu kontak

Waktu kontak berkaitan dengan cepat atau lambatnya daya kerja desinfektan dalam mengeleminasi bibit penyakit. Sesaat setelah diaplikasikan, desinfektan mulai mengalami degradasi sehingga efektivitasnya berangsur-angsur menurun. Alhasil, semakin singkat waktu kontak yang dibutuhkan untuk membasmi mikroba maka semakin efisien desinfektan tersebut. Desinfektan golongan QUATS dan oxidizing agent diketahui mempunyai waktu kontak relatif singkat (10-30 menit) dibandingkan fenol sehingga memiliki daya bunuh lebih cepat.

f)  Dosis

Dosis desinfektan hendaknya disesuaikan dengan aturan pakai yang tercantum pada etiket atau kemasan produk. Khusus untuk desinfeksi kandang, kebutuhan desinfektan tiap m2 adalah 300 ml. Sebelumnya kita hitung terlebih dahulu luas permukaan kandang yang akan disemprot (meliputi lantai, dinding dan langit-langit) dengan rumus: 2,5 x luas lantai kandang.
  • Selanjutnya kita hitung kebutuhan desinfektan dengan rumus = luas permukaan kandang yang akan disemprot x kebutuhan desinfektan tiap m2 x dosis desinfektan
Contoh perhitungan:
Terdapat kandang dengan panjang 100 m dan lebar 10 m.
  • Luas lantai kandang = 100 m x 10 m = 1000 m2
  • Luas permukaan kandang yang akan disemprot = 2,5 x 1000 m2 = 2500 m2
Kandang akan disemprot menggunakan Medisep dengan dosis 15 ml/10 liter air. Maka jumlah desinfektan yang diperlukan:

= 2.500 m2 x 300 ml/m2 x 15 ml/10000 ml

= 1125 ml atau 1,125 liter

Jadi, kebutuhan Medisep untuk semprot kandang dengan luas 1000 m2 adalah 1,125 liter

(sumber : infomedion.co.id)

Tips penggunaan pemanas gas supaya lebih efisien

Tips penggunaan pemanas gas supaya lebih episien - Beragam bahan bakar dapat digunakan peternak untuk menghidupkan pemanas di masa brooding. Bahan bakar yang lazim digunakan diantaranya gas, kayu bakar, batu bara, dan minyak tanah. Jenis pemanas yang digunakan peternak modern biasanya berbahan bakar gas. Sedangkan peternak tradisional masih menggunakan kayu bakar dan batu bara. Kali ini bukan jenis bahan bakar yang akan secara rinci dibahas, melainkan bagaimana menciptakan efisiensi penggunaan pemanas di masa brooding, terutama untuk pemanas berbahan bakar gas. Berikut penjelasannya.

Sekilas Tentang Penggunaan Pemanas
Sebelum bahan bakar gas umum digunakan, peternak banyak menggunakan kayu bakar sebagai pemanas saat masa brooding. Bahkan di sebagian wilayah penghasil batu bara, bahan tersebut banyak digunakan sebagai bahan bakar pemanas. Kayu bakar dan batu bara secara ekonomi tergolong murah, namun memiliki kelemahan, yaitu sulit diatur suhunya serta menghasilkan asap yang dikhawatirkan mengganggu kesehatan ayam.
Setelah bahan bakar gas marak diproduksi dan digunakan oleh masyarakat umum, tidak sedikit pula peternak yang beralih ke pemanas berbahan bakar gas. Secara ekonomi memang lebih mahal harganya, namun jika hasil penggunaannya lebih optimal dan efisien tentu tidak masalah.

Jatuhnya pilihan pada pemanas berbahan bakar gas bukan tanpa alasan. Mudah dioperasikan, aman dan tahan lama (awet) merupakan kelebihan yang dimiliki pemanas gas. Panas yang dihasilkan pun stabil, terfokus, tidak menimbulkan polusi suara maupun udara (asap), serta suhunya dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Meski membutuhkan investasi di awal yang lebih besar, pemanas berbahan bakar gas lebih efisien dan menjamin kenyamanan ayam. Lebih efisien karena pemanas jenis ini memiliki regulator yang memungkinkan energi panas diatur sesuai kondisi dan kebutuhan ayam.


Efisiensi Penggunaan Pemanas Gas
Banyak jenis pemanas gas untuk anak ayam yang saat ini dijual di pasaran, contohnya Indukan Gas Medion (IGM) produksi Medion. Pada penggunaan pemanas jenis ini, hemat atau tidaknya biaya bahan bakar yang dikeluarkan peternak ditentukan oleh banyak faktor. Pertama, dari rancangan serta desain yang dibuat oleh masing-masing produsen pemanas. Kemudian dari aplikasi pemasangan yang benar dan terakhir dari manajemen brooding yang optimal guna meminimalkan hilangnya panas yang dihasilkan.

  • Instalasi pemanas
Untuk menghemat penggunaan gas, teknik instalasi/pemasangan pemanas yang benar sangat mempengaruhi. Pasalnya, jika instalasinya salah, maka panas yang dirasakan anak ayam tidak akan maksimal. Akibatnya, selain penurunan kondisi anak ayam, tentu saja seolah-olah pancaran panas yang diberikan saat brooding harus lebih besar.

Sejak akan digunakan pertama kali, jumlah pemanas yang dipasang dalam tiap kandang brooding harus disesuaikan dengan kapasitas tiap jenis pemanas. Pemanas berbahan bakar kayu bakar misalnya, bisa menghangatkan 500 ekor anak ayam. Sedangkan pemanas berbahan bakar gas mampu menghangatkan hingga 1.000 ekor anak ayam.

Satu buah pemanas berbahan bakar gas seperti IGM bisa digunakan untuk memanaskan sampai 1000 ekor DOC di dalam area chick guard berdiameter 4,5 m. Pemanas digantung di bagian pinggir area chick guard (1/3 area dari pinggir) pada ketinggian 100 cm dari permukaan lantai kandang dengan sudut kemiringan 15º ke arah 2/3 bagian area kandang yang lainnya. Posisi pemanas ini dapat dipindah setiap kali area chick guard diperluas/diperlebar.

Pemasangan pemanas membentuk sudut 15º di sini berfungsi menyebarkan panas secara merata ke area yang lebih luas sehingga anak ayam tersebar dan mengurangi risiko kematian akibat berdesak-desakan. Selain itu, panas yang dihasilkan terfokus pada area yang dipanaskan dan tidak terhambur ke area lain.
Tips penggunaan pemanas gas supaya lebih episien


Dalam penggunaan pemanas gas, hal yang pasti tidak terlepas ialah pengaturan skala regulator. Regulator berfungsi sebagai pengatur panas yang dihasilkan. Panas ini dapat diatur sesuai kebutuhan ayam sehingga jika dirasa perlu menurunkan suhu cukup dengan menurunkan skala regulator.

Tips penggunaan pemanas gas supaya lebih episien


Untuk memperoleh tingkat efisiensi yang terbaik, disarankan penggunaan regulator dengan kisaran tekanan 50 – 150 mbar. Jika suplai gas menggunakan tabung besar, maka pemasangan pemanas dapat dilakukan dengan sistem paralel atau seri. Namun jika peternak memanfaatkan tabung gas berukuran 3 kg, maka masing-masing pemanas disambungkan langsung ke tabung gas.

Masih terkait dengan regulator, yang juga perlu untuk diperhatikan ialah jenis atau tipe regulator yang dipakai. Sebaiknya peternak mengikuti ketentuan pengaturan skala tekanan gas yang berlaku pada brosur masing-masing pemanas. Jika skala tekanan gas yang keluar diset melebihi ketentuan, maka konsumsi gas akan boros dan umur pakainya akan lebih singkat. Dengan kata lain pemanas tidak akan tahan lama.

  • Manajemen brooding dalam meminimalkan hilangnya panas
Manajemen brooding yang optimal dapat memperkecil kemungkinan hilangnya panas. Caranya, dengan melakukan kontrol suhu secara rutin sehingga saat suhunya berlebihan, pemanas bisa dikurangi atau dimatikan.

Tips penggunaan pemanas gas supaya lebih episien

Pengecekan suhu dapat dilakukan 2 – 3 jam sekali bersamaan dengan pemberian ransum menggunakan termometer yang diletakkan di tengah chick guard dengan ketinggian 20 – 30 cm dari litter. Kesesuaian suhu kandang dapat pula diketahui dengan melihat kondisi ayam, yaitu dari aktivitas dan penyebarannya.

Pada suhu yang ideal, anak ayam akan beraktivitas secara normal dan tersebar secara merata ke seluruh kandang brooding. Pemeriksaan melalui kondisi kaki anak ayam dapat pula dilakukan untuk mengetahui suhu tubuhnya, ditandai dengan suhu kaki yang hangat tapi tidak mengalami pecah-pecah.

Tidak hanya itu, lakukan pemantauan untuk memastikan tidak ada kebocoran gas pada bagian selang gas, klem selang maupun pada tabung gas LPG-nya. Apabila ada bau gas yang menyengat, segera periksa asal sumber bau tersebut kemudian segera lakukan perbaikan bila memang ada komponen yang rusak.

Pemasangan tirai dalam di sekeliling chick guard dapat mengoptimalkan panas yang dirasakan ayam. Selama 4 hari pertama, tirai kandang bagian luar diusahakan tertutup 24 jam dengan sedikit celah (sekitar 20 cm) di bagian atas untuk sirkulasi udara dalam kandang. Penutupan tirai luar tersebut juga mampu mencegah panas keluar dari dalam kandang di awal masa brooding. Penggunaan chick guard dari bahan seng juga dapat membantu meminimalkan pelepasan panas.

Langkah lain yang dapat diterapkan dalam efisiensi pemanas, yaitu pemanfaatan litter. Untuk kandang panggung misalnya, seluruh lantai dilapisi litter hingga tidak ada celah sedikitpun sehingga tidak memungkinkan banyak panas yang keluar. Litter juga berfungsi menyerap panas sehingga panas yang dirasakan ayam lebih optimal.

Pengaturan kepadatan ayam juga bagian dari penghematan pemanas pada masa brooding. Jika kepadatan ayam bisa diatur sesuai standar, maka ayam akan beraktivitas dengan nyaman serta mampu tumbuh dan berkembang dengan optimal. Hasilnya, berat badan cepat bertambah dan sistem organ cepat berfungsi, termasuk sistem pengaturan suhu tubuhnya.

  • Penyimpanan dan perawatan pemanas
Agar tidak boros dalam penggunaannya, pemanas gas harus secara rutin dirawat. Penyimpanannya pun tidak boleh sembarangan. Karena jika salah satu bagian (spare part) pemanas yang berfungsi untuk memancarkan panas tersumbat debu dan kotoran, maka panas yang keluar tidak akan optimal. Itu artinya, peternak harus memperbesar volume gas yang diberikan dan tentu akan lebih boros.

Berikut cara penyimpanan dan perawatan pemanas gas yang dianjurkan:
  1. Simpan pemanas dalam kondisi bersih. Bersihkan spare part pemanas dari debu secara teratur. Misalnya setelah pemanas selesai digunakan atau setiap 2-3 hari sekali. Gunakan semprotan udara bertekanan rendah untuk membersihkan debu pada bagian luar maupun bagian dalam pemanas. Jangan gunakan semprotan berkekuatan tinggi, air, atau zat kimia untuk membersihkan pemanas.
  2. Simpan pemanas pada tempat yang kering dan bersih. Jangan menyimpan pemanas di atas lantai atau tempat yang lembab.
  3. Masukkan pemanas ke dalam kantong pembungkus saat disimpan untuk melindungi dari debu yang menempel.
  4. Jika diketahui terjadi kerusakan pada pemanas gas, jangan mencoba untuk membongkar sendiri. Segera hubungi petugas lapangan atau produsen pemanas gas terkait. IGM merupakan pemanas gas yang menyediakan layanan servis gratis, cepat dan berlaku seumur hidup.
Demikian sedikit tips dalam pemakaian pemanas gas di peternakan, sekaligus cara penyimpanan dan perawatannya. Semua langkah-langkah di atas perlu dilakukan agar pemanas gas yang kita gunakan bisa lebih efisien. Semoga bermanfaat. Salam.
(sumber : infomedion.co.id)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...