Tampilkan postingan dengan label Ayam Arab. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ayam Arab. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 05 Januari 2013

Tips manajemen pemeliharaan ayam arab

Tips manajemen pemeliharaan ayam arab

Sebenarnya yang dimaksud ayam arab adalah Brakel Kriel-Silver, termasuk galur ayam buras yang tergolong unggul di negara Belgia.  Produktifitas Ayam Arab setara dengan ayam Leghorn rata-rata 80-90% dari populasi, kebutuhan pakannya relatif efisien yaitu 80 gr/ekor. Pertama kali dikembangkan di Indonesia di Batu Malang Jawa Timur.

Ciri-ciri Ayam Arab adalah : adalah bulu dari kepala sampai leher kecil-kecil memanjang berwarna putih, bulu pada punggung dan sayap berwarna campuran antara hitam dan rintik-rintik putih, sekilas ayam tersebut tampak seperti memakai jilbab, sifat lincah.  Ayam jantan mempunyai daya seksual yang tinggi dan perilakunya gemar kawin oleh karena itu dijuluki Ayam Arab.  Ayam jantan tubuh tegak setinggi 30 cm, bobot dewasa 1,5 – 1,8 kg, sedangkan betina dewasa tumbuh setinggi 22-25 cm, bobot dewasa 1,1 – 1,2 kg.  Produksi telur 280 butir/tahun dan mempunyai sifat tidak mengeram.
                             
Calon induk yang memenuhi persyaratan :
  1. Calon induk penghasil telur tetas dipilih dari induk yang sudah pernah bertelur.
  2. Penampilan prima, badan lansing bagian perut tampak seperti kantung yang berat.
  3. Perilaku lincah dan tidak kanibal.
  4. Bulu badan tebal mengkilat, fisik sempurna.
  5. Kemampuan dan daya tetas telurnya tinggi.
  6. Mata tajam, bulat dan bersinar serta paruh pendek.
  7. Kloaka dalam dan lunak, menandakan tidak ada penimbunan lemak dalam tubuh.
  8. Rongga perut diantara tulang dada dan tulang sumpit berjarak 4-5 jari.
Calon pejantan harus memenuhi persyaratan :


  1. Penampilan bagus dan tidak cacat tubuh.
  2. Mata bulat, jenggger tegak, besar, merah menyala.
  3. Badan tegak, gagah, kokoh tidak terlalu gemuk.
  4. Sifat agresif, agak liar.
  5. Bulu badan bagus dan mengkilat.
  6. Sayap kuat dan bulu rapi.
  7. Kaki kokoh, kuat, tegar dan bersisik teratur.

Pemeliharaan Ayam Arab dapat dilakukan :
  • Pemeliharaan sebelum bertelur
  1. Pada umur 3-4 bulan diberi pakan berupa konsentrat grower ditambah hijauan, kebutuhan pakan perekor dalam satu hari 50-60 gr.  Pakan diberikan 2 kali sehari.
  2. Pada umur 4 - 5 bulan diberi pakan berupa konsentrat layer, kebutuhan pakan per ekor dalam satu hari sebanyak 70-80 gr dan ditambah hijauan.  Pakan diberikan 2 kali sehari.

  • Pemeliharaan selama bertelur
  1. Memasuki umur 5 bulan (masa bertelur) pemberian pakan harus ditingkatkkan.  Pemberian pakan 70 - 80 gr per ekor perhari dan ditambah hijauan.

Sistem Perkandangan
Sistem kandang ada 3 macam yaitu kandang sistem postal, litter dan battery.  Ayam Arab sebagai penghasil telur sebaiknya dipelihara dalam kandang battery  agar produktifitasnya maksimal, sedangkan sebagai penghasil bibit sebaiknya dipelihara dalam kandang sistem litter agar ayam dapat bebas kawin dalam kelompoknya dan menghasilkan telur tetas yang daya tetasnya tinggi.  Untuk kandang sistem  postal biasanya digunakan untuk memelihara anak ayam (DOC).

Pakan
Kebutuhan pakan dapat dibedakan atas beberapa fase pertumbuhan yaitu :
  1. Kebutuhan pakan ayam berumur 0-1 bulan.  Pakan diberikan dalam bentuk tepung halus dengan formulasi campuran 50% jagung + 25% bekatul + 25% konsentrat pabrik yang mengandung protein 37%, untuk 100 kg pakan formulasi dicampur dengan 0,5 gram vitamin dan mineral seperti Topmix.  Kebutuhan pakan DOC adalah 5 gr/hari/ekor selama seminggu dan meningkat 5 gr/hari/ekor setiap minggu berikutnya.  Air minum diberikan secara adlibitum.
  2. Kebutuhan pakan ayam umur 1-2 bulan.  Pakan diberikan dalam bentuk tepung kasar dengan formulasi campuran 45% jagung + 35% bekatul + 20% konsentrat pabrik yang mengandung protein 18-19%.  Per 100 kg pakan formula ditambah 0,5 kg Topmix dan 0,5 kg Starbio Plus untuk meningkatkan mutu pakan.  Kebutuhan pakan 25-45 gr/hari/ekor.  Air minum diberikan secara adlibitum.
  3. Kebutuhan pakan ayam umur 2 - 3,5 bulan.  Pakan diberikan dalam bentuk tepung kasar atau pelet dengan formulasi campuran 40% jagung + 45% bekatul + 15% konsentrat pabrik yang mengandung protein 28-31%.    Kebutuhan pakan 45-60 gr/hari/ekor.  Air minum diberikan secara adlibitum.
  4. Kebutuhan pakan ayam umur 3,5-5,5 bulan.  Pakan diberikan dalam bentuk tepung kasar atau pelet dengan formulasi campuran 40% jagung + 35% bekatul + 25% konsentrat pabrik yang mengandung protein 14-16%.  Kebutuhan pakan 60-80 gr/hari/ekor.  Air minum diberikan secara adlibitum.
  5. Kebutuhan pakan ayam umur 5,5 bulan ke atas.  Pakan dapat diberikan dalam bentuk tepung kasar atau pelet dengan formulasi campuran 45% jagung + 25% bekatul + 30% konsentrat pabrik yang mengandung protein 28-30%.  Kebutuhan pakan 80 gr/hari/ekor untuk menghasilkan telur tetas dan 70 gr/hari/ekor untuk menghasilkan telur konsumsi. Air minum diberikan secara adlibitum.


Penyakit
Terdapat beberapa jenis penyakit yang sering menyerang ayam arab yaitu :
  • Tetelo (New Castle Disease)
Penyebab : Virus Myxovirus Multivormis.  Gejala :  sulit bernafas, batuk, bersin, lesu, sayap terkulai, leher terpelintir, dengan kepala terangkat ke atas, tinja encer berwarna hijau bercampur darah.
  • Gumboro / IBD (Infectius Bursal Disease)
Penyebab : Virus IBD (Infectius Bursal Disease).  Gejala : badan gemetar, sukar berdiri, diare berlendir dan bulu kotor di sekitar anus.  Pencegahan : Sanitasi kandang, dan vaksinasi.  Pengobatan dengan menggunakan antibiotik seperti sulfanamides dan nitrofurans.
  • Mareks  (Leucosis Acuta)
Biasanya menyerang pada anak ayam umur 3-4 minggu.  Penyebab : Virus.  Gejala : jengger pucat, kelumpuhan pada sayap dan kaki, kebutaan, terjadi tumor di bawah kulit dan otot.  Pencegahan : dilakukan vaksinasi cryomarex HVT pada anak ayam yang baru menetas atau  cryomarex rispens  dengan dosis 1,2 ml.

Rabu, 02 Januari 2013

Memelihara ayam arab jenis petelur

Memelihara ayam arab jenis petelur
Ayam arab mampu berproduksi telur 80-90% dan tidak suka mengeram. Masih ada keunggulan lain, antara lain: efesiensi terhadap pakan yang hanya 80 gr/ekor/harisedangkan ayam leghorn bisa mencapai 110gr/ekor/hari,ayam jenis ini daya seksualnya sangat tinggi dan suka kawin, dalam waktu 15 menit mampu kawin 3 kali. Sebenarnya Ayam Arab ini termasuk galur ayam buras yang unggul di Belgia.

Untuk mendapatkan produktivitas ayam arab yang maksimal diperlukan perawatan yang optimal, antara lain: penyediaan kandang yang sesuai, pakan yang teratur, pengendalian penyakit. Ada pula hal yang turut perperan dalam kesuksesan agribisnis ayam arab yaitu Pengelolaan Produksi dan Manejemen Usaha.

PERKANDANGAN
Pembuatan kandang disesuaikan dengan umur,populasi dan tujuan budidaya,sehingga macam kandang antara lain : Box Indukan, Liter atau Postal untuk pembesaran, Bateray untuk kandang produksi telur. Dalam memasukkan Day old chiken (DOC) ke box indukan yang perlu diperhatikan ; suhu ruangan 35 ‘ C / 95' F , untuk itu diperlukan lampu pemanas 40 watt dengan ukuran box indukan 100 cm x 100 x 60 cm untuk 60 ekor sampai umur 7 hari. Untuk DOC sebanyak 40 ekor ayam sampai umur 14 hari dengan pemanas sampai 25 watt, 20 ekor sampai umur 23 hari dengan pemanas 15 watt. Selanjutnya jumlah 20 ekor / m2 samapi dengan umur 30 hari dengan menggunakan penerangan 5 watt pada malam hari saja.
Kandang liter digunakan untuk memelihara ayam yang telah berumur 31 hari sampai umur 2 bulan, dengan ukuran 4 m x 4 m dan tinggi 2,5 m menampung 200 ekor atau 5-7 ekor/ m2,sedangkan setelah ayam dewasa kepadatannya 4 ekor/m2. Kandang baterai, khusus untuk ayam petelor, satu ayam satu petak, kandang dibuat dengan ukuran : panjang 25 cm, lebar 35 cm, tinggi belakang 28 cm dan tinggi depan 35 cm.


PAKAN
Pemberian pakan harus memperhatikan jumlah dan mutunya, jika tidak tepat maka perhitunganya merugi. Peternak harus mampu menekan biaya pakan serendah mungkin tanpa harus mengurangi mutu dan nilai zat gizinya.

Keterangan : Vitamin dan premik diberikan sesuai keperluan
Kebutuhan pakan 70 gr/ekor/hari untuk tujuan telor konsumsi , sedangkan 80 gr/ ekor /hari untuk telor tetas agar diperoleh telor yang besar.

Zat Pakan
0 - 1 bulan
2 - 4 bulan
Ø
5  bulan
Protein           (%)
Lemak           (%)
SK                 (%)
Vitamin          (%)
Mineral          (%)
Energi            (%)
22-24
3-4
5-7
0,5
1,25
2,5
16-17
5-7
5-7
0,5
1,25
2,5
15-16
5-7
5-7
0,5
1,25
2,850
Bahan Pakan
Jagung           (%)
Bekatul          (%)
Konsentrat     (%)
Starbio           (%)
50
25
25
0,25
40
46
15
0,25
45
25
30
0,25
Keterangan :
Vitamin dan premik diberikan sesuai keperluan

PENGENDALIAN PENYAKIT
Ayam arab lebih tahan terhadap serangan penyakit dibanding dengan ayam ras da ayam buras lainya, namun bukan berarti kebal.Jenis penyakit yamg sering menyerang ayam arab antara lain : Newcastel desease (ND) atau tetelo, pesau sampar , penyakit ini disebabkan oleh virus yang sangat mematikan dan belum ada obatnya. Pengendalian penyakit yang perlu antara lain : Vaksinasi yang teratur , kebersihan kandang dengan desinfektan.


PENGELOLAAN REPRODUKSI
Pengelolaan reproduksi ini berkaitan dengan masalah produksi terutama produksi telor , baik untuk tujuan telor tetas maupun telor konsumsi. Bila telor untuk tujuan tetas, maka perlu diperhatikan perbandingan jantan dan betina minimal 1 :8. Pada umur 5 bulan ayam arab sudah mulai bertelur, puncak produksinya pada umur 8 bulan dan rata-rata bisa mencapai 80-90%. Bila mengharapkan 80 % DOC yang dihasilkan, betina sebaiknya dikawinkan jam 17.00 Wib. Bila menghendaki 50 % DOC jantan dan 50 % betina, maka perkawinan harus dilakukan pada jam 11.00 - 13.00 Wib.
(sumber: epetani.deptan.go.id)

Selasa, 01 Januari 2013

Perbedaan telur ayam kampung dengan telur ayam arab

Perbedaan telur ayam kampung dengan telur ayam arab
Bagi anda penggemar jamu atau terbiasa minum jamu tak jarang minta ditambahkan telur ayam kampung. Tapi apakah anda yakin bahwa telur tersebut memang berasal dari Ayam Kampung. Atau jangan-jangan malah telur Ayam Arab?

Sepintas tampak dari luar tak ada bedanya antar telur Ayam Kampung dan Ayam Arab. Sama sama terlihat kecil dan putih bersih. Yang membedakannya adalah warna kuning telur dan volume kuning telur. Kuning Telur Ayam Arab terlihat lebih merah dan lebih banyak. Untuk lebih jelas silahkan liat gambar. Namun soal kandungan dan manfaat tak jauh berbeda.

Ayam Arab merupakan keturunan dari Ayam Brakel Kriel-Silver dari Belgia Disebut Ayam Arab karena dua hal: pejantannya memiliki daya seksual yang tinggi dan keberadaannya di Indonesia melalui telurnya yang dibawa oleh orang yang menunaikan ibadah haji dari Mekah.

Kebanyakan masyarakat memanfaatkan Ayam Arab karena produksi telurnya tinggi, mencapai 190-250 butir per tahun dengan berat telur 42,3 gram. Kuning telur lebih besar volumenya, mencapai 53,2% dari total berat telur. Jadi ayam arab ini fungsinya hanya sebagai ayam petelur saja, namun dagingnya lebih tipis dibanding ayam kampung menjadikannya jarang dimanfaatkan sebagai ayam pedaging.
Ayam Arab mudah dikenali dari bulunya. Pada sepanjang leher berwarna putih mengkilap, bulu punggung putih berbintik hitam, bulu sayap hitam bergaris putih dan bulu ekor dominan hitam bercampur putih. Sedang jenggernya berbentuk kecil berwarna merah muda dan mata hitam dengan dilingkari warna kuning.

Ciri Ayam Arab betina dewasa tingginya mencapai 25 cm dengan bobot 1 -1,5 kg. Kepalanya berjengger tipis, bergerigi. Badannya berbulu tebal. Selama usia produktif antara 4- 1,5 tahun, betina arab terus-menerus bertelur, sehingga hampir setiap hari menghasilkan telur.
Secara genetis Ayam Arab tergolong galur ayam buras yang unggul, karena memiliki kemampuan produksi telur yang tinggi.

Keunggulan Ayam Arab antara lain sbb:
  • Harga DOC tinggi dibandingkan ayam kampung biasa
  • Berat telur 30-35 gram.
  • Warna kerabang telur putih
  • Harga induk tinggi
  • Ayam Arab termasuk tipe ayam kecil sehingga konsumsi pakan relatif lebih sedikit sehingga lebih efisien
  • Libido seksualitas jantan lebih tinggi, mudah dikawinkan dengan ayam lain, dalam 15 menit bisa tiga kali kawin
  • Bisa dijadikan untuk perbaikan genetik ayam buras Sifat mengeram hampir tidak ada, sehingga waktu bertelur panjiang.

Kelemahan Ayam Arab antara lain:
  • Wama kulit dan daging hitam sehingga harga jual afkirnya bisa menimbulkan masalah
  • Sifat mengeram hampir tidak ada, sehingga apabila dikembangkan di masyarakat harus ditetaskan di mesin tetas atau menggunakan ayam lain
  • Harus dipelihara secara intensif untuk mendapatkan produksi tinggi sesuai dengan kemampuan genetisnya
  • Bobot badan afkir rendah mencapai 1,1-1,2 kg
    (sumber: edi-sam2.blogspot.com)

Perhitungan pakan untuk ternak ayam arab

cara menghitung pakan ayam arab
Menghitung pakan ayam arab, prinsipnya sama dengan menghitung kebutuhan pakan ayam petelur ras. Ada beberapa hal yang perlu diketahui pada saat kita memformulakannya. Antara lain disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi daripada ayam arab tsb. Harus mempertimbangkan nilai ekonomis, sehingga tidak memberatkan ongkos pakannya. Yang berikutnya yaitu, bahwa bahan pakan harus mudah didapat, kontinue, dan kualitasnya stabil.

Terdapat dua hal penting yang selalu dijadikan patokan dalam menyusun nutrisi pakan ayam. Yaitu kecukupan nilai (keseimbangan) antara protein dan energi. Memang, mempertimbangkan dua nilai nutrisi tersebut masih jauh dari lengkap daripada penyusunan pakan ternak, tetapi mengingat background para peternak ayam arab yang penyebaran pengetahuannya tidak merata, maka kedua nilai tersebut sudah cukup bagi pemula. Disamping itu, memang belum adanya penerbitan publikasi dari lembaga yang berkompeten khusus tentang nilai nutrisi daripada ayam arab, sebagaimana ayam ras. Pada akhirnya peternak ayam arab memakai nilai2 kebutuhan nutrisi pakan yang sudah ada.

Adapun kebutuhan yang perlu diketahui sbb :
 a. Protein =  16 %
 b. Energi =  2.900 kkal/kg
 c. Jumlah Konsumsi =  80 - 95 gram/ekr/hr  (masa bertelur)

Berikut contoh Perhitungan Pakan Ayam Arab :

Jagung   8 %  x  40%  = 3,2  /   3.300 x 40% = 1.320kkal/kg   / Rp 4.000 x 40% = Rp 1.600
Katul    11%  x  30%  = 3,3  /   2.500 x 30% =    750kkal/kg  /  Rp 1.800 x 30% = Rp    540
Knstrt   32%  x  30%  = 9,6  /   2.800 x 30% =    840kkal/kg  /  Rp 5.100 x 30% = Rp 1.530
----------------------------------------------------------------------------------------------  +
                    Protein    = 16%  /         Energi   =  2.910kkal/kg   /         Harga/kg    = Rp 3.670
 
Dari hasil perhitungan seperti contoh tsb, kita bisa  membuat suatu formula pakan yang tepat sesuai kebutuhan nutrisi yang telah direkomendasikan.
(sumber: pakanayamarab.blogspot.com)

Senin, 22 Oktober 2012

Sekilas mengenai Ayam Arab serta keunggulan dan kelebihannya

Sekilas mengenai Ayam Arab dan keunggulan dan kelemahannya
Ayam arab merupakan ayam tipe petelur unggul karena kemampuannya bertelur yang cukup tinggi. Kebanyakan masyarakat memanfaatkan ayam arab karena produksi telurnya tinggi yaitu mencapai 190-250 butir per tahun dengan berat telur rata-rata 40 gram. Warna kerabang sangat bervariasi yakni putih, kekuningan dan coklat sehingga kadang banyak orang yang tidak bisa membedakan mana telur ayam arab dan mana telur ayam kampung.

Ayam arab sebagai penghasil daging juga cukup baik, doc jantan yang dipelihara sekitar 2-3 bulan dengan sentuhan pakan yang baik sudah mampu mencapai bobot badan antara 4-5 ons. Warna kulit yang agak kehitaman, dengan daging yang lebih tipis dibanding ayam kampung membuat daging ayam ini kurang disukai oleh konsumen. Akan tetapi bagi sebagian peternak yang kreatif, ayam arab ini dikawin silang dengan ayam kampung. Dan apa hasilnya? Ya, ayam dengan postur kampung, kerabang telur sudah tidak putih lagi dan daging yang sedikit lebih terang daripada ayam arab asli.

Ayam arab mudah dikenali dari warna bulunya. Ayam arab dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan jenis bulunya yaitu jenis silver (berwarna putih mengkilap atau orang menyebutnya perak) dan jenis gold (merah). Untuk jenis silver, bulu sepanjang leher berwarna putih mengkilap, bulu punggung putih berbintik hitam, bulu sayap hitam bergaris putih dan bulu ekor dominan hitam bercampur putih. Sedang jenggernya kecil dengan warna merah menyala dan mata hitam dengan dilingkari warna kuning.

Ciri lain ayam arab adalah pada saat umur satu minggu pejantan sudah tumbuh jengger. Induk betina tidak mempunyai sifat mengeram dengan usia produktif sampai umur 1,5 tahun. Dengan pengelolaan yang baik, ayam ini bisa dipupuk sebagai sumber penghasilan yang menguntungkan.

Keunggulan dan kelebihan ayam arab antara lain:
  • Harga DOC yang berfluktuasi, kadang lebih tinggi/rendah dibandingkan ayam kampung biasa. Per Agustus 2008 harga doc 3.500/ekor sudah divaksin mareks.
  • Berat telur berkisar antara 35-42,5 gram
  • Warna kerabang telur bervariasi yaitu putih, kekuningan dan putih kecoklatan
  • Harga induk tergolong tinggi (pullet mencapai harga Rp 40.000/ekor)
  • Konsumsi pakan (FCR) relatif kecil karena termasuk tipe kecil
  • Daya seksualitas pejantan tinggi
  • Ayam betina tidak mempunyai sifat mengeram, sehingga masa bertelurnya panjang
  • Bisa dijadikan untuk perbaikan genetik ayam buras

Adapun sisi kelemahan ayam arab antara lain:
  • Wama kulit dan daging agak kehitaman sehingga harga jual masa remaja dan afkirnya relatif rendah
  • Sifat mengeram hampir tidak ada, sehingga butuh mesin tetas untuk menetaskan telurnya atau menggunakan jasa ayam induk ayam kampung, enthok atau yang lainnya.
  • Bobot badan afkir rendah yaitu sekitar 1 - 1,2 kg

Akan tetapi jika dilihat dari sisi keunggulannya maka sisi kelemahan akan tidak ada artinya. Semoga dengan artikel ini dapat membantu bagi calon peternak, calon investor, dan yang sudah memiliki peternakan ayam arab untuk lebih mengetahui ayam yang akan dan yang sudah dipelihara.
(sumber: sentralternak.com)

Peluang usaha dari beternak ayam arab

Peluang usaha dari beternak ayam arab
Peluang usaha dari beternak ayam arab - Ayam Arab memang agak kurang dikenal orang bahkan lebih cenderung dihubungkan dengan ayam kampung biasa dimana pertumbuhannya lambat, kerdil, banyak makan dan dagingnya berwarna hitam. Mayoritas peternak ayam kampung sering mengeluhkan hal tersebut meski sejatinya ayam arab memiliki keunggulan-keunggulan lain yang jarang nampak akibat citranya yang kurang baik di masyarakat. Sehingga penulis mencoba untuk memberikan wawasan dan wacana yang diharapkan mampu untuk mengubah paradigma mengenai peluang usaha ayam arab, yang sebenarnya memiliki nilai kelayakan usaha yang cukup mumpuni ditengah harga pullet petelur dan doc petelur yang melambung tinggi harganya.

Ayam Arab jika dilihat dari asal bahasanya cenderung seperti ayam yang berasal dari daerah semenanjung arab, karena frasa kedua menunjukkan nama daerah atau nama tempat. Akan tetapi hingga saat ini kami belum bisa memastikan asal muasal sejarah ayam arab yang sesuai dengan literatur yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Berdasarkan pencarian yang kami dapat dari berbagai sumber, dinyatakan bahwa ayam arab dipercaya mampu memproduksi telur dengan kapasitas yang cukup besar jika dibandingkan dengan ayam kampung biasa,salah satu sumber menyebutkan bahwa ayam arab mampu bertelur hingga kisaran 250 butir per tahun. Warna kerabang telur bisa dikatakan mirip dengan ayam kampung kebanyakan serta ukuran telurnya pun juga sama. Sehingga seringkali kita terkecoh dengan keaslian telur ayam kampung dengan ayam arab.

Para pemerhati unggas lokal menuturkan berbagai masukan mengenai sejarah ayam arab ini. Menurut cerita, dahulu kala ayam arab banyak dipelihara oleh masyarakan di negara arab dan karena mayoritas penduduk indonesia muslim serta menunaikan haji disana maka sepulang dari tanah suci beberapa diantara mereka membeli telur-telur yang kemudian di bawa ke tanah air untuk ditetaskan. Oleh sebab itu munculah ayam arab yang sekarang ini. Pendapat yang lain menyatakan bahwa ayam arab merupakan silangan ayam belgia dengan ayam lokal indonesia yang dibawa ke indonesia oleh orang asing serta pendapat-pendapat lain yang menyatakan bahwa ayam arab merupakan silangan-silangan yang tetuanya/asal induknya sulit untuk diidentifikasi karena telah membaur dengan ayam-ayam lokal di indonesia. Pada intinya hingga saat ini belum ada penelitian tentang galur murni ayam arab di indonesia, kualitasnya masih bersifat nano-nano atau dapat dikatakan antara satu tempat dengan tempat lain masih belum seragam. Semoga kedepan anak dan cucu kita mampu menjawabnya.

Banyak dari kita yang belum mengetahui tentang peluang usaha ayam arab ini, yang paling utama yaitu produksi telurnya yang tinggi dan didukung pula dengan ukuran tubuh yang relatif kecil sehingga kebutuhan pakan cenderung lebih sedikit jika dibandingkan dengan ayam petelur biasa ataupun ayam kampung.  Berdasarkan informasi di pasaran harga telur ayam arab bisa mencapai 1000-1500 rupiah perbutirnya tergantung dari lokasi dan ketersediaan stok,di supermarket akhir-akhir inipun sudah marak dijual telur ayam arab dengan harga yang cukup fantastis. Dikemas dengan wadah yang apik nan higienis sehingga mampu memanjakan para penikmat belanja di supermarket.

Pemeliharaan ayam arab petelur ini relatif mudah, biasanya umur 4,5 bulan sudah mulai bertelur. Pakan yang digunakan dari masa awal doc hingga 2 bulan biasanya dipake pakan starter BR1, kemudian setelah itu bisa disesuaikan dengan pakan self mix seperti layaknya pakan untuk ayam petelur hingga masa bertelur tiba. Kandang yang digunakan juga sama seperti ayam petelur yaitu model battery,ayam arab dikandangkan satu demi satu.  Sama halnya dengan ayam jenis petelur lainnya, ayam arab cukup sensitif dengan respon pakan, jika kualitas pakan rendah sangat mudah sekali baginya untuk stress dan mengalami penurunan produksi. Sehingga menejemen pakan dalam ternak ayam arab haruslah cukup diberikan perhatian. Tak hanya itu, hal-hal lain yang krusial mengenai kesehatan, sanitasi, dan berbagai feed additif perlu diperhatikan guna mendapatkan hasil yang maksimal. Semoga bermanfaat bagi yang ingin memulai usaha ternak ayam arab petelur.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...