Tampilkan postingan dengan label Tips memelihara ayam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips memelihara ayam. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 Januari 2014

Macam-macam tips cara memelihara ayam hias

Macam-macam tips cara memelihara ayam hias
Macam-macam tips cara memelihara ayam hias - Bagi Anda yang senang memelihara ayam hias, ada 7 kiat agar ayam hias Anda tetap sehat.

Ketujuh kiat tersebut adalah membawa ayam ke tempat jauh, membuat ayam beradaptasi dengan lingkungan baru, memilih kandang yang tepat, menghilangkan bau pada kandang, mengatasi kanibal, menjaga kesehatan ayam dan memandikan ayam.

Berikut ini keterangan lebih lengkap beberapa kiat diatas yang dapat dilakukan oleh para peternak ayam agar ayam hias selalu berada dalam kondisi sehat.

A. KIAT MEMBAWA AYAM KE TEMPAT YANG JAUH
  1. Jika ayam yang akan dibawa hanya berjumlah 1 atau 2 ekor saja, maka tempat yang akan digunakan untuk mengangkut ayam cukup berupa keranjang bambu.
  2. Jika ayam yang akan dibawa berjumlah banyak, maka tempat yang akan digunakan untuk mengangkut ayam berupa kotak kemasan yang terbuat dari kakoe yu atau cukup berbahan kardus. Yang harus diingat adalah bahwa kotak kayu ataupun kerdus tersebut harus dilengkapi dengan lubang ventilasi.
  3. Jika yang dibawa adalah ayam bekisar atau ayam hutan, kotak kemasan harus ditutup dengan kain berwarna gelap.
  4. Proses pengangkutan harus dilaksanakan pada malam hari untuk menjaga agar ayam tidak stres.
  5. Ayam juga dapat dibius dengan menggunakan obat bius berdosis rendah.

B. KIAT MEMBUAT AYAM BERADAPTASI DENGAN LINGKUNGAN BARU
  1. Kondisi lingkungan hidup yang baru pada awalnya dibuat semirip mungkin dengan kondisi lingkungan hidup yang lama. Penyesuaian dilakukan secara perlahan – lahan.
  2. Pakan ayam yang diberikan disamakan dengan pakan ayam yang biasa dimakan dilingkungan hidup yang lama. Penyesuaian dilakukan secara perlahan – lahan.
  3. Setibanya dilingkungan hidup yang baru, ayam dapat diberi obat antistres dalam wujud multivitamin seperti B kompleks dan B 12.

C. KIAT MEMILIH KANDANG YANG TEPAT

Pemilihan kandang harus disesuaikan dengan tabiat dari ayam yang akan dipelihara. Misalnya :
  1. Untuk ayam jenis bekisar : kandangnya harus luas dikarenakan ayam bekisar cenderung agresif dan sering curiga sehingga sering memberontak.
  2. Untuk ayam Yokohama : kandangnya harus luas dikarenakan dia mempunyai ekor yang panjang.
D. KIAT MENGHILANGKAN BAU PADA KANDANG
  1. Kotoran ayam dan sisa – sisa pakan harus dibuang secara rutin dengan cara disapu setiap hari.
  2. Jika tidak sempat untuk menyapu, kotoran ayam maupun sisa pakan bisa ditaburi dengan kapur tohor supaya tidak berbau dan hama penyakit yang terkandung didalamnya mati.
  3. Ayam sering diberi air minum berbahan dasar kunyit.
  4. Seminggu sekali kandang harus dicuci dengan air. Semua bagian dari kandang harus disikat. Selesai dicuci, kandang harus diemur dibawah sinar matahari dengan posisi pintu dan atap dibiarkan terbuka.
  5. Supaya kandang terbebas dari keberadaan tungga, tungga dapt diusir dengan cara disemprot dengan minyak tanah.
  6. Tempat makan dan minum harus selalu dibersihkan setiap hari.

E. KIAT MENGATASI KANIBAL

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menekan angka kanibal pada diri ayam adalah :
  1. Kepadatan tebar kandang dikurangi.
  2. Pakan dengan kandungan protein hewani diperbanyak takarannya.
  3. Sirkulasi udara pada kandang diperbaiki.
  4. Paruhnya dipotong sedikit agar menjadi tumpul sehingga tidak melukai jika digunakan untuk mematuk ssesamanya.
F. KIAT MENJAGA KESEHATAN AYAM
  1. Jumlah pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan kemampuan ayam dalam menghabiskan pakan.
  2. Kualitas dari pakan dan minum diperbaiki.
  3. Sering diberi minyak ikan, tepung hati, tepung tulang dan daging.
  4. Menu pagi dan sore hari adalah biji – bijian.
  5. Menu pada siang hari adalah voer yang dibasahi.
  6. Vitamin diberikan 3 hari sekali berupa vitachick dan AD Plex.
  7. Ayam yang ditengarai sakit harus dikarantina dan diobati secara intensif.
  8. Ayam sakit yang sudah lama tidak sembuh harus dimusnahkan dengan cara dibakar.

G. KIAT MEMANDIKAN AYAM
  1. Ayam harus dimandikan secari rutin.
  2. Pemberian obat anti kutu dapat dilakukan 1 minggu sekali.
  3. Jika ayam yang dipelihara adalah ayam cemani :
  4. Dimandikan dengan cara diceburkan ke dalam air dan dibiarkan selama 1 – 2 menit untuk kemudian dijemur.
  5. Jika ayam yang dipelihara adalah ayam katei dan bangkok :
  6. Dimandikan dengan cara dipegang dan diguyur untuk kemudian dilepaskan.
  7. Jika yang dipelihara adalah ayam bekisar dan ayam hutan :
  8. Dimandikan dengan cara disemprot tanpa dipegang.
  9. Kutu juga dapat dihilangkan dengan cara memandikan ayam dengan pasir.

Selasa, 12 November 2013

Tips meminimalisir bau kotoran ayam

Tips meminimalisir bau kotoran ayam
Pada saat musim kemarau kotoran ayam memang bau , namun di saat musim penghujan Kotoran Ayam bertambah bau karena kondisi lingkungan bertambah lembab dan tidak ada sinar matahari sehingga kotoran ayam selalu dalam kondisi basah dan menimbulkan bau yang menyengat . 

Tips Meminimalisir Bau Kotoran Ayam :

1. Dengan menggunakan KUNYIT .
KANDUNGAN KIMIA : Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat- zat manfaat lainnya Kandungan Zat : Kurkumin : R1 = R2 = OCH3 10 % Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1 - 5 % Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H sisanya Minyak asiri / Volatil oil (Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil ) Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium) sisanya.

Penambahan Kunyit ke dalam pakan ternak diyakini dapat mengurangi bau amoniak pada kotoran. Fungsi kunyit dalam pakan adalah untuk meningkatkan kerja organ pencernaan unggas yaitu dengan merangsang dinding kantong empedu untuk mengeluarkan cairan empedu dan merangsang keluarnya getah pankreas yang mengandung enzim amilase, lipase, dan protease yang berguna untuk meningkatkan pencernaan bahan pakan seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Kotoran yang bau dikarenakan proses metabolisme yang kurang maksimal sehingga ada zat-zat makanan yang ikut terbuang melalui kotoran terutama protein.

2. Serbuk Zeolit
Sekarang banyak dijual di toko-toko yang menyediakan berbagai keperluan untuk perikanan atau ternak. Serbuk zeolit ini akan menyerap senyawa-senyawa yang menjadi sumber bau kotoran hewan (amonia dan senyawaan sulfur). Harga juga terjangkau karena relatif murah. Kisaran ratusan rupiah tiap kilogramnya. Tinggal di taburkan saja di tempat kotoran ayam.

Contoh pada hewan dan ternak ruminansia seperti sapi dan lainnya, penggunaannya malah dicampur dengan pakan, karena zeolit ini akan menyerap amonia yang dikeluarkan pada proses pencernaan, sehingga akan meningkatkan efektivitas pencernaan hewan tersebut dan pada akhirnya efiseinsi asupan nutrisi akan menjadi lebih baik.

Ziolit kalau dalam perikanan batu untuk bagian filter yang menyerap amoniak,..dan sering di gunakan diaquarium dan kolam ikan KOI,..ziolit ada dalam bentuk batu besar2 ada yang kasar ada yang halus kaya pasir,.. namun jika menggunakan batu ziolit jangan sampai terkena air asin/atau air garam soalnya amoniak yang terserap akan terlepas kembali dan ini berbahaya kalo dalam ikan jadi pada keracunan namun kalau di ayam belum tahu dan kalau yang mau beli batu ziolit di tempat jual ikan hias biasanya banyak

3. Jamu Tradisional
Ramuan tradisional yang terdiri dari temulawak, kunir / kunyit, jahe masing masing 1 kilo gram dicuci bersih dari kotoran, kemudian diblender ditambahkan air sekitar 10 liter kemudian disaring dan hasil saringan itu ditambahkan mikroba sebanyak 1 botol kemasan (bisa EM4 ataupun sejenisnya) dan ditambahkan gula pasir / gula jawa / tetes tebu sebanyak 1 kilo kemudian dimasukkan ke jerigen untuk difermentasikan selama seminggu, nah air hasil fermentasi tersebut yang diminumkan ke ayam setelah sebelumnya diencerkan (50 ml air jamu diencerkan dengan 1 liter air minum). Insyaallah selain kotoran tidak berbau, ayampun jadi sehat tidak terkena dampak penyakit karena perubahan musim

sumber : http://papaji.forumotion.com

Jumat, 18 Oktober 2013

Obat tradisional untuk menambah nafsu makan ayam bangkok

Obat tradisional untuk menambah nafsu makan ayam bangkok
Obat tradisional untuk menambah nafsu makan ayam bangkok - Nafsu makan yang baik merupakan tolak ukur bagi pemelihara atau pun peternak ayam, karena jika nafsu makan ayam baik maka akan tumbuh dengan baik dan sehat pula, kendala susah makan pada ayam ini sering dirasakan para peternak, biasanya ini terjadi karena si ayam sedang kurang sehat atau terjangkit penyakit.

Sebenarnya keadaan ini tidaklah mengkawatirkan, akan tetapi jika tidak langsung diatasi akan berdampak lebih buruk, seperti tubuh ayam akan semakin turun atau berat badannya turun sehingga dagingnya pun akan sedikit dan jika mau dijual harganya pasti menurun karena berat badannnya sedikit, yang mengakibatkan kerugian karena sudah mengeluarkan biaya untuk memberinya makan.

Mungkin untuk mengatasinya untuk sekarang ini tidak terlalu sulit karena sudah ada banyak obat penambah nafsu makan diwarung-warung, tetapi kali ini saya akan memberikan tips menambah nafsu makan ayam dengan bahan-bahan tradisional yang aman dan tidak ada efek samping.

Akan saya berikan beberapa tips, kalian bisa mencoba yang menurut kalian mudah tapi boleh juga mencoba semuanya.
  1. Tips pertama yang harus dipersiapkan adalah bawang putih 3-4 siung, diiris sampai halus kemudian campurkan pada pakan setiap pagi untuk 10 ekor ayam dewasa.
  2. Tips kedua persiapkan 10 gr bubuk jahe, caranya juga sama seperti yang petama yaitu campurkan pada pakan di pagi hari untuk 10 ekor ayam dewasa.
  3. Tips yang ketiga ini menggunakan jahe, siapkan 2 ibu jari jahe dan diparut kemudian diperas air parutannya dan dicampur dengan 1 kuningan telur itik, setelah itu diminumkan. ramuan ini diberikan untuk ayam dewasa seminggu sekali, selain meningkatkan nafsu makan jika diberikan pada ayam jantan atau jago akan meningkatkan nafsu kawinnya.
(sumber : farm-bangkok.blogspot.com)

Cara perawatan ternak ayam saat datangnya musim penyakit (pancaroba)

Cara perawatan ternak ayam saat datangnya musim penyakit (pancaroba)
 Cara perawatan ternak ayam saat datangnya musim penyakit (pancaroba)

Pemeliharaan ayam pada musim kemarau maupun musim penghujan sama-sama menguras energi bagi peternak ayam laga. pada musim penghujan dimana kelembaban tinggi. pada musim kemarau, infeksi saluran pernafasan tidak bisa dielakkan. perbedaan musim tersebut, tentunya memerlukan manajemen yang berbeda.

Lalu bagaimana dengan musim pancaroba?

musim pancaroba adalah musim peralihan, yaitu peralihan dari musim penghujan ke kemarau, atau dari kemarau ke penghujan. berdasarkan informasi BMKG (badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), musim penghujan kali ini berakhir pada kwartal pertama tahun 2012. berarti musim penghujan kali ini lebih pendekakibat perputaran arah angin.sehingga bisa dipastikan musim kemarau lebih panjang. Dengan demikian, suhu udara akan menjadi semakin panas. Perubahan nuata yang terjadi pada musim pancaroba adalah terjadinya perubahan cuaca yang drastis dan cenderung ekstrim. biasanya ditandai dengan adanya suhu lingkungan yang fluktuatif dan kelembaban udara yang relatif tinggi.

Dampak Terhadap Peternakan

a. Immunosupresif
Dari sisi fisiologis, kondisi musim pancaroba ini memaksa ayam untuk cepat beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Ayam tidak memiliki pengaturan suhu yang baik, terutama pada anak ayam dan ayam muda. Akibatnya, pada usia demikian memiliki kepekaan yang tinggi terhadap adanya perubahan suhu. Kepekaan yang tinggi berbuntut negatif, dimana ayam menjadi mudah stres.stres inilah yang akan menjadi titik awal permasalahan dalam budidaya ayam laga, stres merupakan kondisi immunosupresant, dimana akan berakibat pada buruknya sistem pertahanan ayam. sehingga sedikit infeksi bibit penyakit dari lapangan akan mengacaukan performance ayam. stres juga berdampakpada rendahnya repon kekebalan terhadap vaksinasi sehingga titer antibodi yang dihasilkan tidak optimal.

b. Perkembangan DOC
Pada minggu awal pasca menetas, secara fisiologis terjadi proses penyerapan kuning telur. kuning telur merupakan sumber makanan bagi DOC serta sumber antibodi maternal (antibodi asal induk). stres akibat musim pancaroba, akan berpengaruh terhadap proses penyerapan kuning telur tersebut. padahal, pada minggu ini diperlukan pertumbuhan organ-organ dalam termasuk organ pencernaan yang pesat. jadi, bisa dibayangkan apabila ayam DOC yang notabennya mahluk lemah tidak memiliki sediaan pakan yang cukup serta antibodi yang melindungi dari infeksi bibit penyakit.

c. Merebaknya Kasus Penyakit
Penyakit yang perlu diwaspadai oleh penggemar ayam laga yang sering terjangkit pada musim pancaroba yaitu : CRD (ngorok), SNOT/Corysa, Colibacillosis, ND, Gumboro dan AI. meningkatnya jumlah bibit penyakit dilapangan dapat bersumber dari ayamnya sendiri. kondisi ayam stres menyebabkan bibit penyakit bibit penyakit mudah menginfeksi. disinilah awal mula terjadinya peningkatan jumlah bibit penyakit. karena mendapatkanhospes yang cocok, maka bibit penyakit mempunyai kesempatan untuk berkembang. Bakteri akan mengalami multiplikasi (memperbanyak diri dengan cara membelah), virus akan mengalami replikasi (memperbanyak diri dengan cara duplikasi), sehingga dalam feses maupun lendir ayam terinfeksi akan mengandung bibit penyakit.dalam jumlah yang lebih banyak. dalam istilah ilmiah terjadi shendding bibit penyakit. feses dari ayam terinfeksi inilah yang akan menjadi sumber penularan penyakit ke ayam lainnya. ditambah dengan meningkatnya kecepatan angin sehingga akan mempermudah dalam penyebaran penyakit.
 
d. Penurunan Kualitas Pakan
musim pancaroba juga berdampak pada menurunnya kualitas pakan. yaitu lebih rentan terhadap pertumbuhan jamur. Disamping pertumbuhan jamur, peningkatan kadar air selama penyimpanan juga menyebabkan turunnya komposisi zat-zat makanan sebagaimana tertera dalam label. seperti protein, asam amino maupun vitamin.

Agar Terhindar dari Wabah
Secara matematis, dalam mencapai potensi yang maksimal, kondisi lingkungan hanya sebagai faktor penambah. Sedangkan faktor pengali diperankan oleh manajemen. dengan istilah lain, manajemen berpengaruh sangat besar bahkan proporsinya 70% untuk mencapai potensi yang optimal. jadi meskipun lingkungan diluar kurang bersahabat, selama manajemen bagus maka kerugian dapat dihindari. Manajemen bertujuan untuk menciptakan kondisi yang nyaman bagi ayam.

Infrastruktur Kandang
Kontrol kondisi kandang harus selalu doperhatikan. Jangan biarkan atap bocor, tampias hujan masuk, tirai penutup kandang masih layak pakai, dll. semua harus dipastikan berfungsi dengan baik.

Vaksinasi
karena kondisi ayam mudah stress yang berdampak pada menurunnya immune didalam tubuh. Disarankan untuk melakukan vaksinasi pada bulan-bulan pancaroba. Vaksin yang disarankan adalah ND dan AI. untuk vaksinasi ND, akan lebih optimal hasilnya jika memakai kombinasi vaksin aktif dan in aktif. karena sistem kerja kedua jenis vaksin tersebut akan saling menguatkan dalam pembentukan immune dalam menghadapi serangan virus lapangan.

(sumber : farm-bangkok.blogspot.com)

Selasa, 30 Juli 2013

Bahan lantai kandang tanpa sekam

ADA beberapa tipe lantai kandang ayam broiler (pedaging/potong) yang dipakai peternak di Indonesia yaitu lantai tanah/semen (deep litter), berbilah (berlubang) (all-slat) dan kombinasi (slat and litter. Lantai tanah/semen adalah kandang yang lantainya dari tanah dipadatkan atau disemen dan di atasnya ditabur bahan alas lantai seperti sekam. Lantai berbilah, adalah kandang dibuat model panggung yang lantainya dibuat jajaran kayu dengan celah antarkayu sekitar 1-2 cm sehingga kotoran jatuh ke tanah, sedang kombinasi yaitu kandang sebagian lantai tanah dan sebagian panggung biasanya digunakan di pembibit ayam (breeding farm)

Pada kandang berlantai tanah biasanya lantai ditaburi/dialasi dengan sekam setebal 5 sd 10 cm dan digunakan memelihara ayam broiler dari umur 1 hari sampai panen (42 hari), jika basah/lembab sekam dibalik atau diganti yang baru. Pada kandang panggung lantai dialasi plastik/terpal dulu baru ditebar sekam dan digunakan untuk memelihara ayam dari umur 1 sd 14 hari untuk menghindari kaki ayam terperosok, setelah itu alas plastik/ terpal dikeluarkan sehingga kotoran jatuh ke tanah. Untuk bahan alas lantai yang biasa digunakan peternak adalah sekam, mungkin alasan utama adalah murah dan mudah didapat, namun karena sekam sekarang bersaing dengan usaha industri batu bata maka harga meningkat dan sampai peternak di Kedu Temanggung kesulitan sekam dan mengancam kelangsungan usaha peternakannya (KR Sabtu Pahing 14 Juli 2007 hal 12).

Bahan Lantai Kandang

Sebenarnya peternak dapat menggunakan bahan alas lantai kandang (litter) tidak harus sekam, boleh dari bahan lain karena hakikatnya bahan yang dipakai harus mempunyai daya serap terhadap air tinggi. Menurut Brake (1992) bahwa bahan litter yang baik adalah bahan yang: 1) bersifat absorben, 2) bebas debu, 3) sukar untuk dimakan ayam, 4) tidak beracun, 5) murah/berlimpah, dan mudah diangkut/diganti.
  1. Absorben maksudnya mempunyai daya serap terhadap air tinggi sehingga kotoran cepat kering.
  2. Bebas debu maksudnya jika sudah ditempatinya ayam tidak mengeluarkan debu yang dapat menyebabkan iritasi pada mata ayam maupun pekerja.
  3. Sukar untuk dimakan ayam maksudnya ukuran partikel bahan litter lebih besar dibanding ukuran partikel pakan terutama di awal pemeliharaan.
  4. Tidak beracun maksudnya jika bahan litter ada yang termakan oleh ayam tidak akan mematikan ayam.
  5. Murah dan mudah didapat maksudnya bahan yang dipakai tidak menjadikan biaya produksi jadi meningkat tajam dan ketersediaannya kontinyu.
  6. Mudah diangkut/diganti maksudnya jika di dalam kandang litter basah/lembab sekam dibalik atau diganti yang baru.

Penelitian Grundey (1980) dan Wihandoyo (2001) memberi informasi daya serap air dari bahan litter seperti tertera pada Tabel 1.

Sudah banyak penelitian bahan untuk litter seperti, sekam dilaporkan Haque dan Chowdhury (1994), potongan kertas dan tatal kayu halus dilakukan oleh Lien et al (1992) kulit kacang oleh Lien et al (1998) semua hasilnya tidak mempengaruhi karakteristik produksi dan kesehatan, kematian, berat badan, konsumsi pakan, konversi pakan, hasil karkas, kasus lepuh dada ataupun kelainan kaki pada ayam broiler. Bahan selain sekam semestinya dapat digunakan oleh peternak kita untuk bahan litter seperti: serbuk gergaji, serpihan kayu, kulit kacang, kulit kedele, tongkol jagung, ampas tebu, potong-potongan jerami, perca kertas dll, karena bahan ini di Indonesia ada dan berlimpah.

Ini artinya peternak tidak perlu memaksakan memakai sekam untuk bahan litter, tetapi bisa diganti bahan lain jika sekam sulit dan mahal. Atau peternak dapat menggunakan bahan litter secara bercampur (mixing materials), lebih baik lagi jika ditambah kotoran sapi kering sebab akan meningkatkan kandungan vitamin B12 karena vitamin tersebut tidak dapat disintesa di dalam tubuh ayam.


Dari artikel di KR Sabtu Pahing 14 Juli 2007 halaman 12, maka sebaiknya dan sudah waktunya serta pantas jika peternak/masyarakat tidak perlu takut untuk bertanya ke Institusi seperti Perguruan Tinggi, Dinas/lembaga terkait jika mempunyai persoalan di dalam usahanya, sehingga institusi seperti Universitas Gadjah Mada betul-betul universitas kerakyatan (ndeso) tetap dekat dengan rakyat dan hasil penelitiannya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

*) Prof Ir Wihandoyo MS PhD, Dosen Laboratorium Ternak Unggas ,Fakultas Peternakan UGM, Yogya. 
ciptapangan.com

Minggu, 28 Juli 2013

Tips cara memelihara ayam kampung mulai dari penetasan sampai dewasa

Tips cara memelihara ayam kampung mulai dari penetasan sampai dewasa - Cara memelihara ayam kampung ternyata terbilang mudah dan tidak terlalu sulit jika dilakukan dengan sungguh-sungguh. apalagi hasil dari pemeliharaan ayam kampung hasilnya juga sangat menggiurkan..Berikut cara pemeliharaan yang harus dilakukan pada saat telur ayam kampung menetas sampai beberapa bulan kedepan :

A. Usia 1 hari - 2 bulan ( Persiapan Hingga Pakan )

PERSIAPAN
Setelah anak ayam menetas, biarkan induknya mengerami sampai berumur 4 – 6 hari atau induk ayam mengajak keluar dari tarangan/ tempat mengeram , karena masa-masa ini anak ayam sangat rentan mati.
Pisahkan anak ayam dari induknya. Ambil anak ayam dan masukkan ke dalam kandang secara hati-hati agar tidak terjadi cidera pada kaki ayam

KANDANG
Kandang anak ayam terbuat dari kotak kayu. Untuk *+ 10 ekor anak ayam buatlah kandang ukuran + 1 m2. Kandang harus mempunyai lobang sirkulasi udara, agar saat siang hari sirkulasi udara bisa keluar masuk secara sempurna.

Pada alas kandang baik pula bila dikasih berambut (kulit padi) atau serutan kayu yang agak halus. Beri penutup agar tidak kehujanan. Usahakan agar kandang dalam keadaan kering dan bersih serta udara lancer keluar masuk.

Lubang sirkulasi udara harus lancar. Usahakan agar lubang-lubang tersebut tidak terlalu lebar dan aman tidak dimasuki predator seperti kucing, garangan, luwak tikus dan sebagainya

Sebagai penghangat tubuh pada malam hari agar anak ayam tidak mati kedinginan, mutlak disediakan penghangat berupa lampu 40 – 60W didalam kandang. Dengan adanya lampu tersebut, anak ayam akan mencari sendiri tempat yang paling nyaman dan hangat sesuai kebutuhan.

PAKAN
Makanan anak ayam pada minggu-minggu pertama adalah pakan jenis awal / permulaan yang dapat dibeli toko-toko makanan ayam. Bila anda kesulitan mencarinya, anda bisa membeli makanan ayam di toko makanan burung berupa makanan jadi/ voor untuk anak ayam (biasanya penjual sudah tahu). Makan tersebut harus terjamin kesediaanya sampai anak ayam berusia 1-2 bulan.

Sediakan makanan dibeberapa tempat, agar ayam bisa makan sewaktu-waktu tanpa berebutan. Usahakan makanan tidak terlalu penuh dalam satu wadah untuk menghindari diacak-acak dan tidak terinjak-injak. Ketersediaan air juga sangat penting. Untuk satu kandang cukup sediakan 1-2 tempat yang bisa dibeli di toko penjual makanan ayam atau burung.

Cek keadaan anak ayam setiap saat agar tidak mati karena kurang nyaman. Biasanya kalau tempat kurang nyaman atau lapar anak ayam akan menciak keras dan tak beraturan. Cek kelembaban kandang, kepanasan atau kedinginan, makanan, ataupun sirkulasi udara, apakah sudah nyaman atau belum. Bila anak ayam tenang dan bersuara / menciak dengan suara yang beraturan pertanda anak ayam nyaman dalam kandang.

B. Usia 3 Bulan - Seterusnya
  1. Pada umur 3-4 bulan diberi pakan berupa pakan grower dan dedak. Kebutuhan pakan per ekor dalam sehari 50-60g dengan perbandingan 1 bagian pakan grower dan 3 bagian dedak. Selain itu, perlu ditambahkan hijauan sekitar 20% dari total pakan yang diberikan. Pakan diberikan dalam bentuk bubur berupa adonan bahan-bahan tersebut dengan air, diberikan 2 kali sehari.
  2. Pada umur 4-5 bulan pakannya diganti dengan sehari sebanyak 70-80 –g dengan pakan layer dan 2 bagian dedak. Selain itu, perlu ditambahkan hijauan sekitar 20% dari total pakan yang diberikan. Pakan diberikan dalam bentuk bubur, yakni berupa adonan bahan-bahan tersebut dengan air, diberikan 2 kali sehari.
  3. Selain pakan, pada umur 4 bulan ayam perlu diberi vaksin ND melalui suntikan agar ayam tetap sehat.

sumber: indextrondosoul-farm.blogspot.com

Jumat, 26 Juli 2013

Tips cara memelihara ayam bangkok yang masih remaja

Tips cara memelihara ayam bangkok yang masih remaja
Ayam bangkok sesudah berumur dua bulan mulai memasuki masa remaja. Berhasil tidaknya pemeliharaan ayam remaja sangat tergantung dari cara peternak membesarkan anak ayam. Apabila dipelihara dengan baik, tentu pertumbuhanya akan berlangsung dengan cepat dan angka kematianya pun cukup kecil. Maka ketika memasuki remaja, maka pemeliharaanya menjadi lebih mudah. Namun, tidak semua peternak ayam bangkok memulai usahanya dari memelihara anak ayam. Sebab, bisa membeli dari peternak lain ayam yang sudah remaja.

Dengan cara seperti itu, ia tidak perlu memeliharanya sejak kecil, termasuk menyediakan kandang khusus dan alat pemanas. Keuntungan memelihara ayam remaja dengan cara membeli antara lain adalah lebih memudahkan pemeliharaan, mortalitas rendah dan pemilihan jenis kelamin jadi lebih mudah.

Pemeliharaan ayam remaja lebih mudah dilakukan dari pada ayam anakan, karena pada saat seperti itu pertumbuhan bulu dan pengaturan suhu tubuh sudah sempurna. Pengaruh luar terhadap suhu dingin tidak menjadi hambatan yang serius. Sebagai langakah awal pemeliharaan, peternak perlu menyiapkan kandang perawatan untuk ayam remaja, Kandang baru ini dapat berupa bren, battery, litter maupun postal. pemindahan ke kandang baru harus dilakukan dengan hati-hati, sebab perubahan lingkungan dapat menyebabkan ayam mengalami stress dan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyesuaikan diri. Oleh sebab itusangat dianjurkan kepada para peternak untuk memberikan obat anti stress kedalam air minumnya sebelum melakukan pemindahan.

Sewaktu melakukan pemindahan tersebut, peternak sekaligus dapat mengadakan seleksi terhadap bobot ayam-ayam tersebut. Ayam yang memiliki pertumbuhan badan cepat dimasukkan dalam kandang yang sama, sedangkan ayam yang agak lambat pertumbuhanya dimasukkan ke kandang lainya. Hal ini berguna untuk menghindari kompetisi dalam berebut makanan, sebab ayam yang kecil biasanya kalah bersaing dalam aktivitas termasuk mencari makan. Ayam yang kurang aktif cukup terbelakang harus disingkirkan sebab jika terus dipelihara akan sakit-sakitan dan akan menularkan penyakit ke ayam yang lain. Dengan adanya seleksi ini, peternak dapat ;ebih menhemat tenaga dan biaya.


Dalam pemeliharaan ayam remaja, kita tidak perlu memisahkan ayam jantan dan ayam betina nya. Umur dua bulan belum memungkkinkan ayam-ayam tersebut untuk kawin. Pemasukan ayam kedalam kandang hendaknya selalu diperhatikan antara jumlah yang dipelihara dan luas kandang. Pedoman mengenai kapasitas atau daya tampung kandang yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
1.     15     ekor/m2 untuk ayam umur 2-3 bulan.
2.     5-10 ekor/m2 untuk ayam umur 3-5 bulan.
3.     3-5    ekor/m2 untuk umur 5-7 bulan.

Setelah memasuki umur 5 bulan, ayam dengan jenis kelamin berbeda sudah bisa dipisahkan guna menghindari kemungkinan ayam terlalu cepat mengalami dewasa kelamin. Perkawinan yang terlalu muda perlu dihindarkan karena keturunan yang di hasilkan mempunyai kualitas yang kurang baik. Oleh karena itu peternak perlu memisahkan ayam jantan dan betina dalam keandang tersendiri. Tempat pakan dan minum pada masa seperti ini sebaiknya di tempatkan diluar kandang dan dimasukkan jika hujan. Pakan yang diberikan sebaiknya dalam bentuk kering, supaya sisa-sisa pakan tidak menjamur dan menimbulkan bau yang kurang sedap. Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam sehari, masing-masing pagi dan sore hari. Sedangkan air minum diberikan secara bebas tanpa penjatahan melalui pipa atau bambu yang dibelah dua.

 http://yuniasariwibowo.blogspot.com/

Minggu, 21 Juli 2013

Pemeliharaan ayam saat datangnya musim pancaroba

Dalam catatan sejarah perunggasan di Indonesia, pemeliharaan ayam pada musim kemarau maupun musim penghujan sama-sama menguras energi bagi peternak. Pada musim penghujan dimana kelembaban tinggi, memicu hampir semua bibit penyakit untuk tumbuh subur termasuk kejadian mikotoksikosis maupun infeksi cacing. Kondisi ini diperparah dengan persediaan sekam yang semakin mepet serta kualitas pakan yang cenderung menurun sehingga manajemen tidak bisa optimal. Pada musim kemarau, infeksi saluran pernapasan dan heat stress tak bisa dielakkan. Perbedaan musim tersebut, tentunya memerlukan manajemen yang berbeda. Lalu bagaimana dengan musim pancaroba?

Gambaran Iklim Saat Ini
Dalam “Pranata mangsa” yang terkenal di pulau Jawa, peralihan musim penghujan dan kemarau biasanya jatuh pada bulan Maret dan April. Sedangkan peralihan antara musim kemarau dan penghujan biasanya terjadi pada bulan September hingga November. Inilah yang disebut dengan musim pancaroba. Berdasarkan informasi BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), musim penghujan kali ini akan berakhir pada kwartal pertama tahun 2012. Bisa saja musim penghujan kali ini lebih pendek akibat adanya perputaran arah angin, sehingga bisa dipastikan musim kemarau lebih panjang. Dengan demikian, suhu udara akan menjadi semakin lebih panas.

Angin kencang, puting beliung, hujan terjadi secara tiba-tiba serta dalam waktu yang singkat, udara terasa panas dan arah angin tidak teratur merupakan ciri datangnya musim pancaroba. Ditambah dengan adanya dampak pemanasan global dapat menyebabkan musim pancaroba kali ini mungkin berlangsung lebih lama. Lebih dalam lagi, effect global warming berpengaruh juga terhadap musim kemarau panjang dengan temperatur sangat tinggi, curah hujan tidak menentu, peningkatan ketinggian air laut, serta peningkatan aktivitas gunung berapi. Berbagai kondisi tersebut termasuk deretan faktor yang memicu tidak optimalnya manajemen unggas.

Perubahan nyata yang terjadi pada musim pancaroba adalah terjadinya perubahan cuaca yang drastis, kelembaban relatif tinggi, fluktuasi suhu dan kelembaban yang tajam, serta adanya perbedaan yang mencolok antara siang dan malam dengan perbedaan lebih dari 6°C. Suhu yang cenderung ekstrim antara siang hari kadang mencapai 35°C, sedangkan malam hari sangat rendah. Dalam dunia perunggasan, kondisi tersebut berdampak pada meningkatnya wet litter serta gas amonia lebih cepat terbentuk.

Dampak Musim Pancaroba terhadap Dunia Perunggasan

a)  Immunosupresif

Dari sisi fisiologis, kondisi ini cukup memaksa ayam untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan. Tidak heran, jika di kandang sering ditemui adanya ayam panting alias “megap-megap” pada siang hari namun cenderung bergerombol pada malam hari akibat suhu yang dingin. Hal ini merupakan salah satu usaha ayam untuk berdamai dengan lingkungan. Namun perlu disadari, ayam yang dipelihara saat ini adalah jenis ayam modern yang memiliki kelemahan relatif sulit beradaptasi dengan lingkungan.

Ayam juga tidak memiliki pengatur suhu (thermoregulator) yang baik, terutama pada ayam muda. Sistem thermoregulator terdiri dari anterior (bagian depan) hipotalamus, bagian preoptik besar (cerebrum), tali saraf otak ke sepuluh (nervus vagus) dan tali-tali saraf tepi yang sensitif terhadap temperatur. Kedua kelemahan tersebut menjadi faktor pemicu bangsa aves termasuk unggas memiliki kepekaan yang tinggi terhadap adanya perubahan suhu.


Kepekaan yang tinggi berbuntut negatif dimana ayam menjadi mudah stres. Stres inilah yang akan menjadi titik awal permasalahan dalam pemeliharaan unggas. Stres merupakan kondisi immunosupresant, dimana akan berakibat pada buruknya sistem pertahanan unggas. Alhasil, sedikit infeksi bibit penyakit dari lapangan mampu mengacaukan performan ayam baik pertumbuhan daging (broiler) maupun produksi telur (layer). Stres juga berdampak pada rendahnya respon kekebalan terhadap vaksinasi sehingga titer antibodi yang dihasilkan tidak optimal.

b)  Perkembangan DOC

Pada DOC, stres akibat pancaroba dampaknya akan terlihat nyata. Pada minggu awal, secara fisiologis terjadi proses penyerapan kuning telur. Kuning telur merupakan sumber makanan bagi DOC serta sumber antibodi maternal (antibodi asal induk). Stres akan berpengaruh terhadap proses penyerapan kuning telur tersebut. Padahal, pada minggu ini diperlukan pertumbuhan organ-organ dalam termasuk organ pencernaan yang pesat. Jadi, bisa dibayangkan apabila ayam DOC yang notabenenya “makhluk lemah” tidak memiliki sediaan pakan yang cukup serta antibodi yang melindungi dari infeksi bibit penyakit.

c)  Merebaknya Kasus Penyakit

Disebutkan dalam salah satu majalah peternakan, terdapat enam penyakit penting yang sering berjangkit pada musim pancaroba yaitu CRD, koksidiosis, colibacillosis, ND, IB dan aspergillosis (mikotoksikosis). Sedangkan dalam catatan data Technical Support, Medion kejadian kasus penyakit yang menyerang pada bulan November – Oktober 2011 masih didominasi oleh penyakit bakterial berupa CRD, colibacillosis dan korisa. Namun perlu diwaspadai juga adanya penyakit viral seperti Gumboro, ND maupun AI.

Meningkatnya jumlah bibit penyakit di lapangan dapat bersumber dari ayamnya sendiri. Kondisi ayam yang stres (immunosupresif) menyebabkan bibit penyakit mudah menginfeksi. Disinilah awal mula terjadinya peningkatan jumah bibit penyakit. Karena mendapatkan hospes yang cocok, maka bibit penyakit mempunyai kesempatan untuk berkembang. Bakteri akan mengalami multiplikasi (memperbanyak diri dengan cara membelah), virus akan mengalami replikasi (memperbanyak diri dengan cara duplikasi), sehingga dalam feses maupun lendir ayam terinfeksi akan mengandung bibit penyakit dalam jumlah yang lebih banyak. Dalam istilah ilmiah terjadi shedding bibit penyakit. Feses dari ayam terinfeksi inilah yang akan menjadi sumber penularan penyakit ke ayam lainnya. Ditambah dengan meningkatnya kecepatan angin sehingga akan mempermudah dalam penyebaran penyakit.

Tak terlepas kejadian kasus cacing pada ayam layer. Cacing akan mengeluarkan telur (cacing gilig) atau proglogtid (potongan tubuh cacing pita yang mengandung telur cacing pada cacing pita). Apabila terdapat vektor atau inang perantara seperti lalat, siput, kecoa, dll maka tidak heran jika ayam Anda mengalami penurunan nafsu makan yang berkibat pada penurunan produksi telur secara perlahan namun pasti.

Pada musim kemarau maupun musim pancaroba terjadi peningkatan jumlah partikel debu. Partikel debu merupakan media untuk penyebaran kuman seperti E. coli. Setiap gram debu mengandung lebih dari 105 partikel E. coli. E. coli dapat menyebabkan infeksi sekunder pada saluran pernapasan yang masuk ke dalam tubuh ayam pada saat panting karena heat stress.

Selain faktor stres, kejadian penyakit ini juga didukung dengan banyaknya penyakit pernapasan yang sulit diatasi, sistem pemasaran produk-produk unggas yang mengabaikan prinsip biosecurity. Penanganan kotoran serta bangkai ayam yang tidak sesuai prosedur membuka peluang penularan penyakit. Kondisi kandang seperti atap bocor yang tidak segera diperbaiki, tirai yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, kondisi litter yang lembab, dsb akan mempersulit ayam untuk beradaptasi sehingga tak heran angka afkir semakin tinggi.

Kondisi atap Vs Kondisi ayam
Kondisi atap yang tidak sesuai merupakan salah satu faktor yang memperparah kondisi ayam

d)  Penurunan Kualitas Pakan
Dampak pancaroba juga berdampak pada kualitas pakan. Kualitas bahan baku pakan mengalami penurunan dimana lebih rentan terhadap pertumbuhan jamur. Dari sisi non teknis, pasokan bahan baku di pasar menjadi fluktuaktif sehingga kualitas bukan hal yang utama lagi.
Pakan seharusnya di simpan pada suhu 25-28°C dengan kelembaban berkisar 60-70%. Kesalahan yang terkadang dilakukan adalah ketika bongkar pakan dari truk pada kondisi gerimis. Dengan dalih hanya hujan gerimis maka tidak akan berpengaruh ke kualitas pakan. Padahal molekul air ini yang akan menyebabkan rusaknya nutrisi pakan selama proses penyimpanan di tambah dengan suhu dan kelembaban dalam gudang yang relatif labil pada musim pancaroba.
Peningkatan kadar air selama penyimpanan karena disimpan di tempat yang lembab, menyebabkan komposisi sebagaimana tertera dalam label tidak lagi sesuai. Semakin tinggi kadar air, bahan kering persentasenya menurun. Protein yang semula tertera 20%, karena kadar air naik, pasti kandungan protein menjadi berkurang. Bukan hanya protein, asam amino maupun vitamin juga mengalami penurunan.

Patologi anatomi hati (liver) akibat mikotoksikosis

Kondisi ini juga memicu pertumbuhan jamur. Kontaminasi jamur menjadi permasalahan sendiri akibat racun yang dihasilkan (Mikotoksikosis) yang berakibat keracunan. Kasus tersebut cukup banyak di lapangan, meski jarang menimbulkan kematian tapi kejadian ini cukup signifikan dalam menekan performan ayam. Sedangkan jika suhu dan kelembaban terlalu rendah maka dapat merusak struktur dari pakan dan secara otomatis kandungan nutrisi menjadi berkurang. Alhasil, kebutuhan nutrisi menjadi tidak tercukupi.

e)  Penurunan Kualitas Air Minum

Pancaroba juga berimbas pada kualitas air minum. Berdasarkan data Technical support tahun 2011, permasalahan air pada musim pancaroba adalah tingginya tingkat pencemaran bakteri E. coli sehingga menyebabkan kandungan nitrit dalam air semakin tinggi. Selain nitrit, kandungan nitrat dalam air menjadi lebih tinggi akibat feses yang terbawa hujan sehingga dapat mengakibatkan ayam keracunan.

Dari data penanganan kasus lapangan, terlihat bahwa kasus colibacillosis baik pada ayam layer maupun broiler meningkat terutama pada kwartal terakhir tahun 2011 dimana terjadi perubahan dari musim kemarau ke musim penghujan. Musim pancaroba yang akan kita hadapi pada sekitar bulan Maret mendatang adalah perpindahan dari musim penghujan ke musim kemarau. Meskipun dari data di atas, kejadian kasus colibacillosis pada bulan Maret-Mei 2011 cenderung lebih rendah jika dibanding pada bulan September – November, kita tetap harus wasada terhadap infeksi colibacillosis. Pada masa perpindahan musim penghujan ke musim kemarau, debit air menjadi berkurang sehingga konsentrasi bakteri E. coli semakin tinggi. Bukan hanya bakteri E. coli saja, bakteri seperti Salmonella sp. pun ikut nimbrung.

Bagaimana Menghadapi Pancaroba

Secara matematis, dalam mencapai potensi yang maksimal, kondisi lingkungan hanya sebagai faktor penambah. Sedangkan faktor pengali diperankan oleh manajemen. Dengan istilah lain, manajemen berpengaruh sangat besar bahkan proporsinya 70% untuk mencapai potensi yang optimal. Jadi meskipun lingkungan di luar kurang bersahabat, selama manajemen bagus maka kerugian dapat dihindari. Manajemen bertujuan untuk menciptakan kondisi yang nyaman bagi ayam.

  • Infrastruktur kandang

Setiap akan ada pemeliharaan ayam, kondisi kandang harus selalu diperhatikan. Jangan biarkan atap bocor, tampias hujan masuk, tirai tidak layak pakai, dll. Semua harus dipastikan berfungsi secara optimal. Salah satu musim pancaroba ditandai dengan adanya hujan deras disertai angin kencang. Hati-hati dengan kondisi kandang ayam. Kondisi penyangga yang sudah lama terutama untuk kandang panggung perlu dievaluasi ketahanannya. Disarankan untuk menebang pohon-pohon besar yang terdapat di sekitar kandang, karena selain menganggu sirkulasi udara, juga berpotensi untuk tumbang disaat angin kencang menerpa.

Pohon tinggi disekitar kandang sangat rawan terutama ketika ada angin kencang

  • Pengaturan suhu dan kelembaban

Suhu dan kelembaban yang fluktuaktif cukup menguras energi bagi peternak guna memberikan kondisi nyaman pada ayam. Kelembaban udara mencerminkan banyaknya air yang terikat oleh udara. Semakin tinggi kelembaban maka kandungan air yang terikat semakin tinggi. Tingkat kelembaban akan mempengaruhi suhu yang dirasakan oleh ayam. Hal ini karena pengeluaran panas tubuh dilakukan secara evaporasi.
Perlu dipahami satu hal, bahwa suhu yang dirasakan oleh ayam (suhu efektif) bukan suhu yang tertera pada termometer (suhu aktual). Saat kelembaban tinggi, suhu yang dirasakan oleh ayam menjadi lebih tinggi dibandingkan suhu yang tertera pada termometer. Sebagai contoh, saat kelembaban 70% dan suhu yang terbaca pada termometer adalah 29,4°C, maka suhu efektif yang dirasakan oleh ayam adalah 31,6°C dengan kondisi kecepatan angin 0 m/detik
  
  • Pengaturan oksigen

Kepadatan kandang perlu diperhatikan karena keterkaitannya dengan ketersediaan oksigen di dalam kandang. Menambah luasan kandang (memperlebar sekatan kandang) merupakan langkah awal menurunkan tingkat heat stress. Penambahan kipas dapat dilakukan pada daerah yang aliran anginnya kurang. Ketinggian kipas setidaknya 40-50 cm dari lantai dengan kecepatan angin tidak lebih dari 2,5 m/detik. Perlu diperhatikan bahwa alira udara dari kipas tidak boleh langsung mengenai tubuh ayam. Kipas dapat dipasang setelah lepas masa brooding.

  • Pemantauan kondisi ayam di lapangan

Kondisi ayam harus selalu dipantau secara cermat. Apabila ada beberapa ayam menunjukkan gejala klinis seperti ngorok atau diare, disarankan untuk memberikan antibiotika spektrum luas seperti Proxan-S, Trimezyn, Doctril, dll. Hal ini bertujuan sebagai tindakan antisipasi awal “cleaning program” sehingga keparahan dan penyebaran penyakit bisa ditekan. Selain pemberian antibiotika, analisa faktor non infeksius seperti kondisi pakan, kualitas air, kondisi kandang maupun kebersihan alat kandang lainnya

  • Pemantauan titer antibodi

Salah satu dampak yang paling nyata dari musim pancaroba adalah stres yang mengakibatkan lemahnya sistem imun sehingga respon terhadap vaksinasi tidak optimal. Pada ayam layer, perlu dilakukan pemantauan titer guna mengetahui status kekebalan tubuh ayam terutama terhadap viral seperti ND, AI, IB maupun EDS. Uji yang sering dilakukan dengan hasil yang cepat menggunakan metode HI Test (Haemagglutination Inhibition) atau ELISA. Uji ini juga bertujuan untuk mengetahui keberhasilan vaksinasi. Jadi, ketika dalam pemantauan titer, hasilnya kurang bagus maka peternak dapat segera mengambil tindakan seperti revaksinasi
Sanitasi air minum

Penurunan kualitas air minum harus membuat peternak semakin ekstra hati-hati. Dalam mengantisipasi kondisi yang demikian, lakukan pemeriksaan uji kualitas air meliputi uji fisik, kimia maupun bakteriologi. Sanitasi air minum perlu dilakukan guna meminimalkan bibit penyakit yang terdapat pada air minum. Medisep, Desinsep atau Neo Antisep dapat dijadikan sebagai alternatif desinfektan untuk membunuh bibit penyakit yang terdapat pada air minum. Pada saat vaksinasi melalui air minum, dapat ditambahkan Medimilk atau Netrabil untuk membantu memperbaiki kualitas air minum sehingga potensi virus vaksin dalam menggertak pembentukan antibodi menjadi optimal.

  • Manajemen pakan yang baik

Adanya kasus aspergillosis/ mikotoksikosis perlu di akali dengan manajemen pakan yang baik. Kelembaban yang tinggi berefek pada pakan yang mudah menggumpal serta tengik. Prinsip first in first out serta pengaturan kelembaban dalam kandang mampu menekan pertumbuhan jamur. Pakan perlu diberi alas papan dengan ketinggian sekitar 5-10 cm.

Pakan dialasi dengan papan kayu serta dihindarkan dari serangan tikus maupun serangga lainnya 

Pada musim pancaroba, perlu dilakukan pengecekan pakan secara rutin baik secara visual/fisik maupun secara laboratorium meliputi pemeriksaan kimiawi maupun biologi. Tanda- tanda pakan rusak diantaranya adanya bau yang tidak semestinya, terjadi penggumpalan (jenis mash) serta terkadang ditemui adanya jamur, kutu atau sejenisnya

  • Manajemen feses

Terutama pada pemeliharaan ayam broiler di kandang panggung maupun ayam layer pada kandang batrei,perlu diperhatikan penanganan fesesnya. Kondisi yang lembab berakibat larva lalat mudah berkembang. Tidak asing di telinga kita, bahwa lalat merupakan vektor yang berperan dalam penularan penyakit. Lalat dalam jumlah yang banyak membuat peternak/anak kandang merasa tidak nyaman di dalam kandang sehingga secara psikologis akan mempengaruhi kinerja

  • Meningkatkan stamina ayam

Menghadapi perubahan cuaca yang terus berubah-ubah, ayam sangat memerlukan daya tahan tubuh yang lebih ekstra. Daya tahan akan optimal apabila stres atau faktor pengganggu dapat diminimalkan. Fluktuaktif suhu yang cukup drastis dapat menyebabkan penurunan penyerapan pakan, alhasil FCR pun membengkak. Pemberian vitamin terutama yang mengandung vitamin C dan E akan membantu peningkatan daya tahan tubuh ayam serta menekan efek heat stress maupun cold stress. Meskipun ayam mampu mensintesa vitamin C namun dalam kondisi stres kadar vitamin C dalam darah akan menurun. Vita Stress, Fortevit dan Vita Strong dapat menjadi solusi dalam kasus ini

  • Manajemen SDM

Semua tindakan antisipasi di atas tidak akan terlaksana dengan baik jika tanpa dibarengi keasadaran serta peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia). Peningkatan skill dapat dilakukan dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan, seminar-seminar yang diadakan oleh instansi tertentu seperti PT Medion. Pemberian bonus atau penghargaan dapat menjadikan motivasi tersendiri terutama untuk peternak plasma maupun anak kandang sehingga secara tidak langsung dapat berpengaruh pada performance ayam yang dihasilkan

Musim pancaroba bukanlah “momok” yang menakutkan dalam dunia perunggasan. Kerugian akibat cuaca yang fluktuaktif dapat diminimalisir dengan manajemen yang optimal. Sukses untuk peternakan Indonesia.

sumber: info.medion.co.id

Rabu, 29 Mei 2013

Berikan vitamin pada ayam saat cuaca panas

Berikan vitamin pada ayam saat cuaca panas

Saat cuaca panas air minum sebaiknya ditambahkan vitamin, bukan obat. Vitamin yang dapat diberikan antara lain Vita Stress atau Aminovit yang mengandung vitamin dan elektrolit. Kandungan elektrolit dan vitamin dalam kedua produk tersebut akan membantu meningkatkan stamina tubuh ayam dan menurunkan pengaruh stres panas. Selain pemberian vitamin dan elektrolit tersebut, hal yang juga harus dilakukan ialah dengan mengatasi faktor penyebab panas, seperti dengan memberikan tambahan kipas atau blower.

Jumlah dan distribusi air minum juga harus diperhatikan, jangan sampai tempat minum ayam (TMA) kosong (air habis) dan distribusinya tidak merata. Kualitas air minum juga harus diperhatikan. Saat cuaca panas, perkembangan mikroorganisme patogen di dalam saluran air (paralon) relatif cepat sehingga harus lebih hati-hati.

Konsumsi ransum pada saat kondisi ini biasanya akan menurun, namun hal yang perlu diperhatikan pastikan jumlah konsumsi ransum ayam tetap sesuai standar. Atur waktu atau periode pemberian ransumnya, jika perlu ransum diberikan pada malam hari.
(sumber: info.medion.co.id)

Jumat, 24 Mei 2013

Tips cara pemeliharaan anak ayam kate

Tips cara pemeliharaan anak ayam kate
Anak ayam kate yang baru menetas biasanya sangat rentan terhadap penyakit, apalagi dengan cuaca yang sangat dingin. Dalam kondisi cuaca normalpun terkadang anak ayam kate ini jarang yang kuat sehingga belum menginjak dewasa anak ayam tersebut sudah mati.

Nah ini adalah tips cara merawat anak ayam kate agar tidak mati dan malah tumbuh sehat, kuat dan lucu-lucu.
  1. Setelah telur menetas menjadi anak ayam semua, cepat pindahkan ke dalam suatu tempat yang tertutup dan terlindung dari hempasan angin dan hawa dingin.
  2. Anak ayam yang baru menetas tersebut harus disatukan dengan induk agar memperoleh kehangatan dan mendapatkan panduan dan petunjuk dalam hal memilih dan memilah-milah makanan yang berupa remah-remah.
  3. Tempat tersebut harus diberi tambahan alat penerangan lampu minimal 5 watt sebagai penghangat tambahan dan sebagai penerangan dalam ruang tertutup tersebut sehingga setiap saat anat-anak ayam tersebut dapat makan dan minum sesukanya tanpa dijadwal.
  4. Tempat tersebut tersebut alasnya harus rata atau datar dan tidak bolong-bolong agar makanan tertampung dan berhamburan di sana, dan angin tidak masuk ke dalam ruang tersebut melalui bawah. Tapi lubang untuk pergantian udara (ventilasi) harus ada.
  5. Lakukan pengontrolan agar pakan tidak kurang atau berlebihan, usahakan harus diberi secukupnya. Pemberian pakan dapat dilakukan 2 kali yaitu pagi dan sore.
  6. Ukuran tempat luasnya minimal 60 cm x 60 cm dan tingginya minimal 40 cm.
  7. Untuk pakan berikan remah-remah yaitu pakan yang halus (boleh stater) dan jangan lupa airnya.
  8. Apabila sudah menginjak pada bulan ke 3 biasanya induk induk ayam kate ini sudah mulai memperlihatkan tanda-tanda mau bertelur kembali. Si induk dapat dipisahkan dari anak-anaknya. Biasanya anak-anak ayam kate ini akan ribut selama kurang lebih 1 hari setelah itu berjalan dengan biasanya dan mandiri.
  9. Agar kondisi tubuh si anak-anak ayam ini tumbuh dan sehat setelah di sapih oleh induknya , sebaiknya anak –anak ayam ini dijemur setiap 2 hari sekali minimal 5 menit, lebih baik lagi setiap hari.
  10. Dalam keadaan kehausan setelah di jemur anak-anak ayam tersebut harus di beri air yang telah di campur dengan vitamin, tanpa vitaminpun tidak apa-apa maksudnya yaitu untuk meningkatkan napsu makan.

Senin, 13 Mei 2013

Cara supaya ternak ayam kampung bisa lebih menguntungkan

Cara supaya ternak ayam kampung bisa lebih menguntungkan
Ayam kampung sesungguhnya memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Namun hal itu belum bisa menjadi sumber ekonomi yang diandalkan untuk saat itu. Problem tersebut lebih disebabkan karena manajemen bisnis ternak ayam kampung yang belum efektif dan efisien. Menurut Prof Edjeng Suprijatna, Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, ketidak efektifan ternak ayam kampung selama ini adalah pada sistem pemeliharaan yang dibuat secara umbaran. Pada model pemeliharaan ayam semacam ini, menurutnya penyakit sulit dikontrol dan efisiensi pakan juga sangat rendah, sehingga tidak menguntungkan.

Menurut Prof Edjeng Suprijatna, cara agar ternak ayam kampung lebih menguntungkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bahkan berpotensi ekspor adalah dengan ternak ayam kampung yang dikandangkan. Ini penting untuk memudahkan pengontrolan terhadap penyakit dan kesehatannya lebih terjaga. Seperti diketahui selama ini penyakit “tahunan” kerap menyerang ternak ayam kampung umbaran secara sporadis.

Keuntungan dari sistem ternak ayam kampung yang dikandangkan adalah tingkat kematian ayam kampung yang bisa ditekan secara significant. Selain masalah kesehatan, beberapa sifat buruk ayam kampung juga bisa dikurangi dengan model seperti ini. Misalnya saja sifat mengeram, dengan rekayasa genetik sifat mengeram ini bisa dikurangi.

Sifat lain adalah sifat kanibal atau sifat agresif menyerang ayam lain. Sifat agresif bisa dikurangi dengan cara seleksi dan menggunaan kandang litter. Selain itu sifat agresif bisa dikurangi dengan penggunaan ransum dengan serat kasar tinggi, mengurangi kepadatan populasi dalam kandang dan membuat kandang tidak terlalu terang. Menurutnya agar kandang tidak terlalu terang pada siang hari kandang bisa diberi tirai.
Solusi Agar Ternak Ayam Kampung Menguntungkan

Usaha ternak ayam kampung selama ini masih menggunakan teknologi budidaya yang tradisional dan belum sesuai yang diharapkan dan memiliki produktivitas rendah. Karena itu Prof Ejeng menyarankan agar pengembangan peternakan ayam lokal harus merupakan usaha agribisnis. Perubahan-perubahan yang perlu dilakukan adalah peternak harus memilih usaha antara telur dan daging secara terpisah.

Pemeliharaan ayam lokal sebagai penghasil daging / telur secara intensif melalui perbaikan manajemen pemeliharaan (ransum, vaksinasi, perkandangan), peningkatan skala usaha dan permodalan dapat menghasilkan tambahan pendapatan bagi peternak yang lebih besar.
Spesialisasi ini terutama dapat dilakukan di daerah sekitar kota besar, seperti saat ini sudah mulai berkembang. Tetapi untuk daerah pelosok pedesaan sistem pemeliharaan masih merupakan gabungan untuk menghasilkan telur tetas atau telur konsumsi dan ayam potongan.

Jika pola manajemen ternak ayam kampung telah dilakukan dengan baik maka tidak mustahil usaha ternak ayam kampung akan menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat. Tidak hanya itu produk ayam kampung menjadi komoditas yang bisa diekspor. Namun semuanya perlu perbaikan usaha ternak dari mulai pembibitan, pemeliharaan hingga pasca produksinya. Semoga sukses peternak Indonesia.

Jumat, 10 Mei 2013

Tips supaya ayam pelung bisa rajin berkokok

Tips supaya ayam pelung bisa rajin berkokok
Satu hal yang menyenangkan dalam beternak ayam pelung adalah jika ia rajin berkokok dengan suara yang indah. Sama halnya dengan manusia, ayam pelung akan rajin berkokok jika merasa nyaman, riang dan sehat badannya. Karena itu secara sederhana untuk membuat ayam pelung rajin berkokok harus mengkondisikan ayam dalam kondisi yang demikian. Faktor genetik memang menentukan kualitas kokok ayam pelung , walaupun demikian meski ayam pelung yang kita pelihara adalah berasal dari trah bagus kalau dipelihara asal-asalan ,kurang cukup gizi, kandang yang tidak nyaman akan membuat ayam pelung malas-malasan berkokok.

Faktor Yang Mempengaruhi Kokok Ayam Pelung
Ada beberapa faktor penting yang membuat ayam pelung sering berkokok, antara lain:

1. Kebutuhan Gizi Dan Vitamin
Ayam pelung umumnya dipelihara pada kandang yang terbatas atau tidak dilepaskan bebas berkeliaran, berbeda dengan ayam kampung. Karena itu asupan gizi dan pemenuhan vitamin sangat tergantung pada sang pemilik. Jika ayam dibiarkan berkeliaran bebas maka mereka akan mencari dan mendapatkan dari alam jika tersedia. Karena itu penting memberikan makanan yang memenuhi syarat kecukupan gizi , vitamin dan mineral. Makanan yang mengandung protein tinggi sangat baik untuk kesehatan ayam pelung, lebih baik lagi diberikan dari sumber protein hewani yang masih mentah misalnya belut, ikan kecil, keong, siput dan lain sebagainya. Lebih bagus lagi dikombinasikan dengan sayuran dan buah-buahan seperti tomat, tauge dan lain sebagainya.

2. Kondisi Kesehatan Ayam Pelung
Ayam yang mengalami masalah dengan kesehatannya menjadikan malas untuk berkokok, karena itu pemilik ayam pelung harus peka dengan kesehatan ayam peliharaannya. Umumnya ayam yang kurang fit akan terlihat dari gerak-geriknya yang lain dari biasanya. Misalnya saja malah makan atau makanan tidak dihabiskan padahal tembolok masih kempes, untuk ayam jago intensitas kokok juga akan menurun .

3. Kebersihan Lingkungan dan Kandang
Kandang yang pengap, lembab dan kotor akan mengganggu kenyamanan ayam pelung di kandang, sehingga akan membuat ayam malas berkokok. Sebaliknya kandang yang bersih dengan udara segar yang selalu berganti akan membuat ayam lebih bergairah. Sinar matahari pagi yang masuk ke dalam kandang juga akan memengaruhi ayam rajin berkokok bersahut-sahutan satu dengan lainnya. Idealnya kandang ayam pelung menghadap timur dan selalu kering agar tidak lembab dan bau.

4. Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca yang cukup ekstrem akan berpengaruh terhadap gairah ayam pelung berkokok. Perubahan ini bisa dari cuaca yang dingin ke panas atau sebaliknya panas ke dingin yang berubah secara tiba-tiba dan drastis. Pada musim hujan diusahakan agar kandang ayam bisa menghindarkan dari pengaruh suhu dan air hujan, sehingga ayam tetap merasakan nyaman. Pada suhu yang dingin ayam juga mudah terserang penyakit pernafasan atau snot sehingga suara menjadi serak bahkan pendek. Jika suhu malam terlalu dingin, kandang bisa ditambahkan korden atau pelindung lainnya. Pada saat suhu terlalu panas, ayam yang dehidrasi akan kurang fit dan berkurang performanya.

Tips Agar Pelung Rajin Berkokok

Agar ayam pelung rajin berkokok, beberapa hal yang mempengaruhi tersebut di atas haruslah diperhatikan dengan baik. Beberapa hobis memberikan perlakuan pada ayam pelungnya agar rajin berkokok baik itu untuk kontes atau sekedar kepuasan dalam merawat ayam pelung. Berikut beberapa cara merawat pelung yang banyak dilakukan penghobis:
  1. Memberikan makanan berupa, beras merah, kacang hijau, dan gabah.
    Selain itu penting untuk memberikan ekstra food berupa pisang kepok yang sudah matang setiap pagi hari. Pemberian pisang kepok ini bertujuan agar suaranya tidak terlalu kristal dan halus. Selain itu pisang kepok juga akan menghilangkan lendir yang ada di tenggorokan ayam pelung. Selain pisang, tomat juga sangat baik untuk menghilangkan lendir di tenggorokan ayam pelung sehingga bagus untuk kokok ayam pelung.

  2. Membersihkan tenggorokan ayam pelung dengan belut
    Cara unik ini sering dilakukan penghobi pelung menjelang kontes. Belut utuh yang dimasukkan ke tenggorokan ayam pelung dipercaya mampu membersihkan lendir dengan efektif dan tidak merusak pita suara. Berbeda dengan bulu , hindari membersihkan lendir pada tenggorokan dengan bulu ayam, karena akan merusak pita suara. Setelah belut dipakai untuk membersihkan tenggorokan,dipotong-potong kecil dan diberikan kepada ayam pelung. Gizi yang terkandung dalam ayam pelung sangat baik untuk kesehatan pelung.
  3. Memandikan dan Menjemur ayam pelung
    Ayam pelung yang rajin dimandikan dan dijemur pada waktu pagi hari akan lebih sehat dan fit sehingga lebih rajin berkokok. Yang penting diperhatikan waktu memandikan jika matahari memang sudah cukup panas, agar ayam tidak kedinginan. Biasanya mulai jam 7 pagi sudah cukup panas untuk memandikan.
  4. urangi bercampur/kawin dengan ayam pelung betina.
    Ayam pelung jantan yang sedang birahi cenderung berusaha untuk menarik lawan jenisnya dengan berkokok. Semakin ia ingin menarik betina semakin sering ia rajin berkokok.
(sumber : http://ternakayampelung.com)

Minggu, 05 Mei 2013

Faktor penyebab kanibalisme pada ayam dan cara penanganannya

Faktor penyebab kanibalisme pada ayam dan cara penanganannya
Kanibalisme pada ayam adalah mematuk bahkan memakan kawan sendiri,kanibalisme pada ayam kampung dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu ayam kekurangan zat makanan, misalnya protein, mineral dan air minum. Untuk selangkapmya berikut penyebab dan cara penanganan kanibalisme pada ayam;

Faktor Penyebab
  1. Ayam kekurangan pakan dan defisiensi mineral (batu-batuan (grit), mineral (NaCI dan Kalsium) dan kandungan nutrisi lainnya) juga akan memicu timbulnya sifat kanibalisme. Pada ayam petelur, ayam mematuk telurnya untuk menambah kekurangan kalsium. Pada ayam broiler ayam akan mematuk bulu, pial, jari-jari kaki ayam lainnya, bahkan hal ini jika terlalu parah dapat mengakibatkan kematian (www.sentralternak.com)
  2. Kepadatan populasi dalam kandang dapat mengakibatkan suhu ruang meningkat, sehingga mengakibatkan ayam akan saling berebut atau bertarung yang menyebabkan kanibalisme untuk mendapatkan tempat yang nyaman. (www.docayamkampungsuper.com)
  3. Keseragaman umur ternak sangat penting karena kebanyakan ternak yang lebih dewasa akan menyerang ternak yang lebih muda, hal ini berakibat fatal jika saat pematukan mengenai mata atau organ lainnya yang menyebabkan cacat.
  4. Kondisi suhu kandang yang terlalu dan lembab akan mengakibatkan unggas menjadi stress. Hal ini dapat memicu timbulnya kanibalisme karena ternak berusaha melepaskan panas tubuh dengan mencari tempat yang nyaman.
  5. Kurang tempat makan dan minum baik dari segi jumlah maupun luasnya.hal ini ayam akan berebut untuk makan ataupun minum. Sifat alamiah ternak akan saling memperebutkan makanan. Mereka akan saling mematuk satu sama lain jika tempat pakan yang tersedia terlalu sedikit.
  6. kutu, caplak, tungau, dan pinjal juga menyebabkan kanibalisme karena rasa gatal dan ayam akan mematuk-matuk tubuhnya bahkan sampai berdarah (www.infoagrobisnis.com)
  7. Ayam cenderung menyerang warna merah (jengger), hal ini sering terjadi pada ayam kampung dan ayam petelur. Ayam akan mematuk jengger unggas lainnya. Sifat ini sifat alami ayam

Cara Penanganan
  1. Cara mengatasinya adalah dengan menambah pakan dan air bersih, kalau perlu air minum ditambah dengan sedikit garam dapur, yaitu 5g/liter air selama dua (2) hari berturut-turut
  2. Populasi kepadatan ayam dalam kandang dikurangi supaya banyak menyisakan ruang gerak. Sehingga ternak dapat dengan mudah melepas panas tubuhnya. Kepadatan kandang sebaiknya 11-12 per meter persegi, hal ini untuk daerah pegunungan. Untuk memelihara dalam bentuk koloni, sebaiknya umur ternak harus seragama, karena unggas yang lebih muda akan menjadi sasaran kanibalisme.
  3. Suhu ruangan kandang diharuskan tetap segar dan kelembapan tetap baik tentunya dengan fentilasi kandang yang baik. Suhu ideal untuk unggas sekitar 33° C.
  4. Takaran pakan diberikan sedikit lebih banyak dan diberikan secara merata agar semuanya mempunyai akses terhadap pakan. Untuk tempat pakan dapat disesuaikan dengan umur ternak dan jumlah populasi ternak.
  5. Melakukan sanitasi kandang dengan membersihkan kandang, dicuci dan disemprot dengan Antiseptik disinfektan untuk membunuh kutu, caplak. Pinjal tungau dengan obat anti kutu (Kututox atau Kututox-S). Untuk mengatasi lalat didalam kandang dengan penyemprotan obat anti lalat.
  6. Debeaking (potong paruh) yaitu memotong sedikit paruh ayam agar tidak melukai ketika dipakai untuk mematuk sesamanya. Pemotongan paruh yang dilakukan pada DOC (Day Old Chiken) atau anak ayam berumur dibawah 1 minggu juga memberikan keuntungan dalam hal penanganan jauh lebih mudah dan paruhnya masih lunak, disamping itu apabila ayam mengalami stress akibat pemotongan paruh maka masih tersedia waktu yang cukup panjang untuk mengembalikan kondisinya kepada keadaan semula. Debeaking pada umur muda biasanya dilakukan pada tipe petelur, yaitu umur 10 - 14 minggu dan 3 - 4 minggu sebelum periode produksi yaitu umur 18 – 20 minggu. 
(sumber : http://central-ternak.blogspot.com)

Tips dan kiat-kiat cara memelihara ayam hias

Tips dan kiat-kiat cara memelihara ayam hias
Bagi Anda yang senang memelihara ayam hias, ada 7 kiat agar ayam hias Anda tetap sehat.

Ketujuh kiat tersebut adalah membawa ayam ke tempat jauh, membuat ayam beradaptasi dengan lingkungan baru, memilih kandang yang tepat, menghilangkan bau pada kandang, mengatasi kanibal, menjaga kesehatan ayam dan memandikan ayam.

Berikut ini keterangan lebih lengkap beberapa kiat diatas yang dapat dilakukan oleh para peternak ayam agar ayam hias selalu berada dalam kondisi sehat.

A. KIAT MEMBAWA AYAM KE TEMPAT YANG JAUH
  1. Jika ayam yang akan dibawa hanya berjumlah 1 atau 2 ekor saja, maka tempat yang akan digunakan untuk mengangkut ayam cukup berupa keranjang bambu. 
  2. Jika ayam yang akan dibawa berjumlah banyak, maka tempat yang akan digunakan untuk mengangkut ayam berupa kotak kemasan yang terbuat dari kakoe yu atau cukup berbahan kardus. Yang harus diingat adalah bahwa kotak kayu ataupun kerdus tersebut harus dilengkapi dengan lubang ventilasi. 
  3. Jika yang dibawa adalah ayam bekisar atau ayam hutan, kotak kemasan harus ditutup dengan kain berwarna gelap.
  4. Proses pengangkutan harus dilaksanakan pada malam hari untuk menjaga agar ayam tidak stres.
  5. Ayam juga dapat dibius dengan menggunakan obat bius berdosis rendah.

B. KIAT MEMBUAT AYAM BERADAPTASI DENGAN LINGKUNGAN BARU
  1. Kondisi lingkungan hidup yang baru pada awalnya dibuat semirip mungkin dengan kondisi lingkungan hidup yang lama. Penyesuaian dilakukan secara perlahan – lahan.
  2. Pakan ayam yang diberikan disamakan dengan pakan ayam yang biasa dimakan dilingkungan hidup yang lama. Penyesuaian dilakukan secara perlahan – lahan.
  3. Setibanya dilingkungan hidup yang baru, ayam dapat diberi obat antistres dalam wujud multivitamin seperti B kompleks dan B 12.

C. KIAT MEMILIH KANDANG YANG TEPAT

Pemilihan kandang harus disesuaikan dengan tabiat dari ayam yang akan dipelihara. Misalnya :
  1. Untuk ayam jenis bekisar : kandangnya harus luas dikarenakan ayam bekisar cenderung agresif dan sering curiga sehingga sering memberontak.
  2. Untuk ayam Yokohama : kandangnya harus luas dikarenakan dia mempunyai ekor yang panjang.

D. KIAT MENGHILANGKAN BAU PADA KANDANG
  1. Kotoran ayam dan sisa – sisa pakan harus dibuang secara rutin dengan cara disapu setiap hari.
  2. Jika tidak sempat untuk menyapu, kotoran ayam maupun sisa pakan bisa ditaburi dengan kapur tohor supaya tidak berbau dan hama penyakit yang terkandung didalamnya mati.
  3. Ayam sering diberi air minum berbahan dasar kunyit.
  4. Seminggu sekali kandang harus dicuci dengan air. Semua bagian dari kandang harus disikat. Selesai dicuci, kandang harus diemur dibawah sinar matahari dengan posisi pintu dan atap dibiarkan terbuka.
  5. Supaya kandang terbebas dari keberadaan tungga, tungga dapt diusir dengan cara disemprot dengan minyak tanah.
  6. Tempat makan dan minum harus selalu dibersihkan setiap hari.

E. KIAT MENGATASI KANIBAL

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menekan angka kanibal pada diri ayam adalah :
  1. Kepadatan tebar kandang dikurangi.
  2. Pakan dengan kandungan protein hewani diperbanyak takarannya.
  3. Sirkulasi udara pada kandang diperbaiki.
  4. Paruhnya dipotong sedikit agar menjadi tumpul sehingga tidak melukai jika digunakan untuk mematuk ssesamanya.
F. KIAT MENJAGA KESEHATAN AYAM
  1. Jumlah pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan kemampuan ayam dalam menghabiskan pakan.
  2. Kualitas dari pakan dan minum diperbaiki.
  3. Sering diberi minyak ikan, tepung hati, tepung tulang dan daging.
  4. Menu pagi dan sore hari adalah biji – bijian.
  5. Menu pada siang hari adalah voer yang dibasahi.
  6. Vitamin diberikan 3 hari sekali berupa vitachick dan AD Plex.
  7. Ayam yang ditengarai sakit harus dikarantina dan diobati secara intensif.
  8. Ayam sakit yang sudah lama tidak sembuh harus dimusnahkan dengan cara dibakar.
G. KIAT MEMANDIKAN AYAM
  1. Ayam harus dimandikan secari rutin.
  2. Pemberian obat anti kutu dapat dilakukan 1 minggu sekali.
  3. Jika ayam yang dipelihara adalah ayam cemani :
  4. Dimandikan dengan cara diceburkan ke dalam air dan dibiarkan selama 1 – 2 menit untuk kemudian dijemur.
  5. Jika ayam yang dipelihara adalah ayam katei dan bangkok :
  6. Dimandikan dengan cara dipegang dan diguyur untuk kemudian dilepaskan.
  7. Jika yang dipelihara adalah ayam bekisar dan ayam hutan :
  8. Dimandikan dengan cara disemprot tanpa dipegang.
  9. Kutu juga dapat dihilangkan dengan cara memandikan ayam dengan pasir.
(sumber : http://www.infoagrobisnis.com)

Jumat, 26 April 2013

Tips supaya ternak ayam bisa cepat besar dan sehat

Tips supaya ternak ayam bisa cepat besar dan sehat
Bagaimana kita bisa mengetahui ayam kita tumbuh sehat??
Untuk mengetahui ayam kita tumbuh cepat dan sehat, maka kita harus mengetahui juga standard berat badan ayam yg telah di rekomendasikan oleh pembekal atau penjual anak ayam tersebut, jadi jika standar berat badan tersebut kita telah mengetahuinya , tinggal menghitung ratio perbandingan dari pertumbuhan berat badan yang actual dengan pertumbuhan berat badan yang di anjurkan oleh pihak penjual tersebut.

So... lebih di anjurkan kita membeli anak ayam dari pembekal yang sudah bisa di pertanggung jawabkan kualitas nya, OK saya rasa anda sudah faham dengan bagai mana memilih pembekal anak ayam yang bisa di pertanggung jababkan kualitas nya.
Mari kita lanjutkan pada pokok pembahasan.

Saya akan sedikit membahas tentang teknikal management. Karena teknik peternakan lebih penting dari pada memberi makanan. walaupun makanan adalah faktor segala2nya, akan tetapi fungsi makanan tidak akan berhasil dengan baik, jika teknik peternakan yang di terapkan kurang baik.

Untuk meng-optimalkan pertumbuhan anak ayam, harus memperhatikan pertumbuhan dalam pencapaian berat badan 7 hari, merupakan penanda bahwa pengurusan eraman itu berhasil. jika anda bingung silahkan baca dulu artikel sebelumnya di "supaya ayam cepat besar"

Dan jika berat badan yang actual berada di bawah standard yang di rekomendasikan, maka bisa di katakan pengurusan eraman tersebut gagal. lebih baik anda baca dulu bagai mana cara menghitung berat badan ayam.

Kenapa pengurusan Eraman gagal?
Penyebab utamanya, Berat badan awal yang tidak mengenai target atau actual berat badan yang kurang maksimal di sebabkan oleh pengambilan makanan yang rendah.

Adapun faktor2 lain yang harus di perhatikan adalah:
Yang pertama:
Pada hari pertama atau baca dulu pengurusan ayam sebelum 24jam Butiran Makanan ayam terlalu besar, jadi.... jika butiran makanan tersebut terlalu besar, maka anak ayam akan kesulitan untuk mengambil makanan atau makan.

Walaupun itu terjadi di hari pertama, maka kebiasaan ayam mengkonsumsi makanan yang sedikit (kurang kenyang) akan berterusan sampai hari-hari berikutnya, dan hasilnya ayam tidak bisa makan sebanyak yang di anjurkan.
Jadi secara logika, bagai mana ayam tersebut bisa besar?? sedangkan makan nya juga sedikit?

Yang kedua:
Jumlah makanan yang tidak mencukupi, dan atau ruang tempat makanan yang tidak sesuai untuk ayam kecil (D.O.C).
Periksa anak ayam selepas 2 jam selepas di sebar atau di masukan kedalam lingkaran, Pastikan anak-anak ayam tsb nyaman dalam suhu lingkaran brooder.

Pemeriksaan tembolo (crop) merupakan langkah yang berguna untuk menilai keberhasilan anak2 ayam dalam mencari atau mengkonsumsi makanan.
Koleksi foto www.muksin.com


Caranya:
Pilih secara random atau acak, 100 ekor anak ayam dan sentuh atau raba pada bagian tembolok anak ayam.
Jika tembolok tersebut keras dan penuh dengan makanan, artinya ayam tersebut tidak minum secara sempurna maka tidak hanya makanan saja yang harus di perhatikan, Fungsi minuman juga sangat penting karena vitamin yang kita berikan pada pemeliharaan tersebut adalah lewat minuman, jadi sangat di anjurkan ayam minum dengan baik dan sempurna untuk menunjang pertumbuhan nya kelak.

Dan perhatikan apakah tempat minum ayam tersebut pada posisi yang benar?? sehingga anak2 ayam tidak bisa mengambil air minum dengan baik?
yang harus di perhatikan adalah, coba lihat apakah tempat minum terlalu tinggi? atau apakah ayam kesulitan untuk mengambil air minum?
-----
Note:
Ayam minum di tempat makan
Kalau saya ketika ayam datang ke kandang, pertama ayam harus minum terlebih dahulu, dan gallon serta tempat makanan atau chick tray, semuanya di isi dengan air vitamin, dan biarkan ayam minum selama satu jam, ayam harus di giring secara terus menerus jangan sampai ayam tidur, setelah ayam minum selama satu jam maka selanjutnya saya akan mengganti tempat makanan dan akan di isi makanan, jadi sekurang2nya ayam sudah minum terlebih dahulu. seperti anda lihat dalam gambar di atas, gambar ayam di atas juga masih dalam kondisi minum, tempat gallon dan tempat makanan saya gunakan dengan mengisi air vitamin, agar ayam bisa minum vitamin dan antibiotik secara maksimal.
----


mari kita lanjutkan.
Jika tembolok amak ayam tersebut kembung dan penuh dengan air, maka anak ayam tersebut tidak mengkonsumsi makanan dengan baik? (ini kebalikan dengan yang di atas) kalau yang di atas ayam terlalu banyak makan dan kurang minum, tapi di sini ayam tidak makan dan banyak minum.

Jadi harus benar2 di perhatikan, maka hasil yang baik adalah tembolok tersebut harus penuh dengan makanan dan lembut (karena di isi dengan air) artinya jika isi tembolok lembut makan anak ayam telah mengkonsumsi makanan dan minuman, minuman adalah campuran vitamin dan antibiotik, jadi alangkah pentingnya fungsi makanan dan minuman untuk membantu proses pertumbuhan ayam yang cepat besar dan maksimal.

sumber : http://fadhilahluthfi.blogspot.com

Minggu, 07 April 2013

Pentingnya Desinfeksi dan Mengistirahatkan kandang

Pentingnya Desinfeksi dan Mengistirahatkan kandang
Sudah bukan rahasia lagi bahwa usaha untuk memperoleh hasil produksi yang tinggi dari sebuah bisnis peternakan tidaklah selalu berjalan dengan mulus. Banyak hal yang perlu diwaspadai, salah satunya keberadaan bibit penyakit yang bisa menimbulkan penyakit pada ternak.

Bibit penyakit bisa ada dibagian manapun di lokasi peternakan. Berdasarkan evaluasi kasus penyakit yang ada selama ini pun, diketahui bahwa pada dasarnya jumlah penyakit di peternakan belumlah berubah banyak. Namun penyakit yang menyerang relatif lebih kompleks, dimana sering ditemui kasus-kasus penyakit komplikasi yang semakin sulit untuk ditangani. Hal ini tentunya menjadi sebuah peringatan bagi kita bahwa kondisi lingkungan peternakan mulai jenuh. Artinya, konsentrasi bibit penyakit yang ada di kandang kita saat ini sudah lebih tinggi dari periode sebelumnya.

Pentingnya Penerapan Biosekuriti


Menurut Tabbu (2009), dikatakan bahwa untuk mengurangi konsentrasi bibit penyakit di peternakan perlu dilakukan penerapan biosekuriti secara tepat. Meskipun cakupan biosekuriti sendiri sangat luas, paling tidak ada 2 poin penting biosekuriti yang bisa diterapkan sejak awal persiapan kandang, yaitu pelaksanaan istirahat kandang minimal 14 hari (dihitung dari waktu kandang selesai dibersihkan), serta melakukan desinfeksi kandang yang tepat dan sempurna.
  • Istirahat kandang
Di lapangan, aspek mengenai masa istirahat kandang masih menjadi perdebatan dan membutuhkan pertimbangan penyelesaian yang cukup berat. Bagaimana tidak, disatu sisi secara teknis istirahat kandang sangat dibutuhkan untuk mengontrol dan memutus siklus hidup bibit penyakit. Namun disisi lain, pertimbangan akan efisiensi waktu seringkali mendorong peternak untuk mengurangi atau bahkan meniadakan istirahat kandang.

Dari beberapa kasus yang ada di lapangan, kadangkala masa istirahat kandang dilakukan peternak lebih cepat, kurang dari 14 hari atau bahkan hanya 7 hari. Padahal kondisi ini tidak baik karena akan menyebabkan bibit penyakit selalu berada di lingkungan peternakan, sehingga serangan penyakit pun akan selalu berulang.

Lalu adakah pengaruhnya antara istirahat kandang dengan performa ayam? Menurut Tony Unandar (2011), dari penelitian yang dilakukan oleh Klasing (2005) diketahui bahwa ayam broiler yang dipelihara tanpa masa istirahat kandang, memiliki sistem imunitas lebih rendah dibanding ayam yang dipelihara dengan istirahat kandang selama 3 minggu. Rendahnya sistem imunitas tersebut digambarkan dari:
  1. Kadar hormon ACTH (adeno corticotropic hormone) yang lebih tinggi. Tingginya hormon ACTH mengindikasikan bahwa ayam berada dalam kondisi stres. Dan kondisi tersebut selanjutnya bisa mengakibatkan imunosupresi berkepanjangan, sehingga ayam rentan terhadap serangan bibit penyakit.
  2. Kadar Interleukin-1 (indikator radang) yang lebih tinggi. Tingginya Interleukin mengindikasikan bahwa sisa-sisa bibit penyakit yang ada pada kandang tanpa istirahat kandang mampu menyebabkan reaksi radang di dalam tubuh ayam, meskipun ayam tidak menunjukkan gejala klinis yang signifikan. Selanjutnya reaksi radang yang terjadi di usus misalnya, akan mengakibatkan proses penyerapan nutrisi tidak optimal sehingga nilai konversi pakan nantinya akan menurun.

Dari penelitian di atas disimpulkan bahwa hendaknya peternak bisa melaksanakan masa istirahat kandang dengan tepat, yaitu minimal selama 14 hari. Dengan begitu, siklus hidup beberapa bibit penyakit akan terputus karena bibit penyakit yang berada di luar tubuh ayam tidak bisa bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama (tabel 1). Sedangkan untuk bibit penyakit yang memiliki daya tahan cukup lama di lingkungan seperti virus AI dan Marek (tabel 1), membutuhkan masa sitirahat kandang lebih lama yaitu selama 4 minggu atau bahkan lebih (Tony Unandar, 2011).
  • Desinfeksi kandang
Desinfeksi kandang merupakan salah satu bagian dari tindakan biosekuriti. Desinfeksi kandang yang tidak dilakukan secara sempurna dan “seadanya” menyebabkan tujuan semula untuk mengurangi bibit penyakit menjadi sia-sia. Dalam kaitannya dengan awal persiapan kandang, desinfeksi kandang kosong harus dilakukan dengan optimal, dimana seluruh bagian kandang harus basah atau terkena cairan desinfektan.

Perlu kita ketahui bersama bahwa desinfektan hanya akan bekerja jika kontak langsung dengan bibit penyakit. Oleh karena itu, penyemprotan desinfektan yang pertama kali sebaiknya menggunakan jetspray (penyemprotan air bertekanan). Dengan demikian, cairan desinfektan bisa masuk ke pori-pori dinding maupun lantai kandang.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan penggunaan desinfektan, yaitu:

a)  Jenis bibit penyakit

Tidak semua bibit penyakit bisa dibasmi oleh desinfektan. Contohnya virus yang tidak memiliki amplop (non enveloped), seperti virus Gumboro, EDS dan reovirus, tidak bisa dibasmi oleh desinfektan dari golongan amonium kuartener (QUATS) karena mekanisme kerja desinfektan tersebut ialah merusak dinding sel bibit penyakit. Sedangkan virus non enveloped tidak memiliki dinding sel.

b)  Materi organik

Materi organik, seperti sisa feses dan lendir, bisa menurunkan efektivitas desinfektan karena materi organik akan menghalangi kontak antara desinfektan dan bibit penyakit. Disinilah pentingnya melakukan pembersihan kandang secara optimal dengan menghilangkan semua bahan organik yang ada. Caranya dengan menyikat semua bagian kandang meliputi sela-sela dinding atau lantai kandang, kemudian semprot dengan air dan dikeringkan. Setelah itu, desinfeksi kandang baru bisa dilakukan.

c)  pH

Nilai pH pada air yang digunakan untuk melarutkan desinfektan juga mempengaruhi daya kerja desinfektan. Contohnya desinfektan golongan oxidizing agent akan bekerja optimal pada pH asam sampai netral (pH 4-7), sedangkan golongan QUATS dan aldehyde hanya akan berfungsi optimal pada pH basa-netral. Melihat karakteristik tersebut, maka sebaiknya kita menggunakan air dengan pH netral sehingga semua jenis desinfektan bisa bekerja optimal.

d)  Tingkat kesadahan


Tingkat kesadahan ditentukan dari kandungan ion Ca2+ dan Mg2+ dalam air. Semakin tinggi kandungan ion-ion tersebut, akan semakin tinggi pula tingkat kesadahan air. Sama halnya pada obat, pelarutan desinfektan dalam air dengan tingkat kesadahan yang tinggi akan mengakibatkan potensi desinfektan menurun, terutama desinfektan golongan QUATS dan oxidizing agent. Guna memastikan tingkat kesadahan air sebaiknya lakukan pengujian di laboratorium, seperti Labkesda, PDAM maupun Medion yang juga menyediakan fasilitas uji tersebut.

e)  Waktu kontak

Waktu kontak berkaitan dengan cepat atau lambatnya daya kerja desinfektan dalam mengeleminasi bibit penyakit. Sesaat setelah diaplikasikan, desinfektan mulai mengalami degradasi sehingga efektivitasnya berangsur-angsur menurun. Alhasil, semakin singkat waktu kontak yang dibutuhkan untuk membasmi mikroba maka semakin efisien desinfektan tersebut. Desinfektan golongan QUATS dan oxidizing agent diketahui mempunyai waktu kontak relatif singkat (10-30 menit) dibandingkan fenol sehingga memiliki daya bunuh lebih cepat.

f)  Dosis

Dosis desinfektan hendaknya disesuaikan dengan aturan pakai yang tercantum pada etiket atau kemasan produk. Khusus untuk desinfeksi kandang, kebutuhan desinfektan tiap m2 adalah 300 ml. Sebelumnya kita hitung terlebih dahulu luas permukaan kandang yang akan disemprot (meliputi lantai, dinding dan langit-langit) dengan rumus: 2,5 x luas lantai kandang.
  • Selanjutnya kita hitung kebutuhan desinfektan dengan rumus = luas permukaan kandang yang akan disemprot x kebutuhan desinfektan tiap m2 x dosis desinfektan
Contoh perhitungan:
Terdapat kandang dengan panjang 100 m dan lebar 10 m.
  • Luas lantai kandang = 100 m x 10 m = 1000 m2
  • Luas permukaan kandang yang akan disemprot = 2,5 x 1000 m2 = 2500 m2
Kandang akan disemprot menggunakan Medisep dengan dosis 15 ml/10 liter air. Maka jumlah desinfektan yang diperlukan:

= 2.500 m2 x 300 ml/m2 x 15 ml/10000 ml

= 1125 ml atau 1,125 liter

Jadi, kebutuhan Medisep untuk semprot kandang dengan luas 1000 m2 adalah 1,125 liter

(sumber : infomedion.co.id)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...