Jumat, 01 Maret 2013

Misteri seputar ayam cemani

Misteri seputar ayam cemani
Warna hitam legam pada ayam cemani memang menghadirkan kesan mistis dan misterius. Konon, ayam cemani ini justru sering dicari oleh orang-orang tertentu untuk tujuan-tujuan tertentu. Menurut keterangan yang dihimpun Espos dari berbagai sumber, konon ayam cemani sempurna memiliki persentase warna hitam 100 persen sampai warna darah, daging dan tulang, namun sampai sekarang ini memang belum adanya cemani dengan warna hitam 100 persen. Selama warna hitam yang menyelimuti tubuh luar, lidah dan rongga mulut, maka ayam ini dikatakan ayam cemani murni.

Sosok ayam cemani memang mirip dengan ayam Kedu hitam. Ukuran tubuhnya sedikit lebih besar dibandingkan ayam kampung. Ayam cemani jantan dewasa, pada waktu berdiri normal mencapai tinggi sekitar 60cm dengan lingkar dada mencapai 34cm dan panjang sayap 25cm. Sedangkan ayam cemani betina dewasa lebih pendek dengan tinggi 50cm, lingkar dada 27cm dan panjang sayap 21cm.


Keberadaan ayam cemani ditinjau dari aspek sumber daya plasma nutfah, merupakan suatu keuntungan dengan bertambahnya satu lagi ayam lokal khas. Keuntungan lain yang dapat diperoleh dari ayam cemani ini adalah penampilannya yang unik dengan warnanya yang hitam legam tersebut, membuat ayam ini memiliki potensi cukup tinggi bila dijadikan sebagai salah satu jenis ayam hias untuk kesenangan seperti halnya ayam kate, ayam bekisar atau ayam kapas.

Harga jual ayam cemani pun relatif tinggi. Ayam cemani yang baru berumur 1,5 bulan, dijual dengan harga berkisar Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per ekor. Sedangkan ayam cemani dewasa dijual dengan harga Rp 400.000 hingga Rp 500.000 per ekor. Namun jika ayam Cemani yang dipelihara untuk tujuan produksi daging, diperkirakan tidak akan berhasil karena banyak konsumen tidak menyukai daging berwarna hitam.

Seorang pehobi ayam asal Bekonang, Sukoharjo, Bambang Subagyo mengungkapkan tertarik memelihara ayam cemani lantaran warna hitam legam yang ada di seluruh bagian tubuh ayam tersebut. Kesan warna hitamnya misterius. Apalagi pada dasarnya saya memang suka memelihara hewan-hewan unik yang jarang dipelihara orang, seperti ayam cemani ini,ujar Bambang saat ditemui Espos di rumahnya, belum lama ini.
Bambang menyebutkan jenis pakan yang biasa diberikan untuk sepasang ayam cemani miliknya berupa pakan jadi komersial untuk jenis ayam ras tipe petelur. Selain itu pakan tersebut ia campur dengan berbagai bahan pakan lain seperti dedak padi, jagung giling, menir, gabah dan sebagainya, yang disesuaikan dengan ketersediaan bahan.

Agar bulu-bulu hitamnya terlihat lebih mengilap, sesekali ayam cemani ini saya mandikan,kata Bambang.
Sementara itu, seorang peternak ayam cemani asal Banyurejo, Rembun, Nagasari, Boyolali, Lagiyanto menyebutkan jumlah ayam cemani yang mungkin dipelihara oleh setiap anggota masyarakat yang gemar akan ayam cemani ini biasanya tidak lebih dari sepuluh ekor.

Namun kemungkinan bisa saja ayam ini dipelihara dalam populasi yang besar dalam suatu peternakan besar dengan tujuan untuk mencari keuntungan. Pasalnya hasil beternak ayam cemani ini memang cukup menguntungkan,kata Lagiyanto.

Lagiyanto menjelaskan ayam cemani dapat diperbanyak dengan mengawinkan sesama ayam cemani yang akan menghasilkan anak-anak berwarna hitam legam dan berwarna tidak hitam legam.
Ayam cemani, lanjut dia, termasuk salah satu jenis ayam lokal yang memproduksi telur lebih tinggi dari ayam kampung biasa. Untuk memperbanyak, ayam cemani dikawinkan dengan sesama ayam cemani secara alami dengan perbandingan maksimal satu ayam cemani jantan dengan lima ayam cemani betina, yang kemudian ditetaskan sendiri oleh induknya, karena ayam ini masih memiliki sifat mengeram dan mengasuh anaknya. Ayam cemani betina akan menghasilkan hingga 18 butir pada masa bertelur. Setelah itu, ia akan berhenti bertelur untuk mengerami telur-telurnya tersebut. Telur akan menetas pada umur rata-rata 21 hari, terang Lagiyanto.

Namun bila pemilik ayam memang menginginkan induk ayam bertelur kembali dalam waktu yang tidak terlalu lama, Lagiyanto menyarankan untuk segera memindahkan telur-telur tersebut ke dalam mesin tetas. Dengan demikian, lanjut dia, dalam waktu kira-kira satu pekan setelah bertelur, induk ayam cemani akan kembali berahi dan bertelur lagi setelah dua pekan kemudian.

MISTIK : Keberadaan ayam cemani sering kali dikaitkan dengan hal-hal mistik. Karena sebagian masyarakat menggunakan ayam berbulu serba hitam ini sebagai salah satu syarat pengobatan yang menggunakan jasa paranormal

Keunggulan dan kelemahan ayam kapas

Keunggulan dan kelemahan ayam kapas
Tenak ayam buras merupakan potensi di daerah yang selalu ada dan hampir dimiliki oleh setiap rumah tangga. Jenis unggas ini mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis unggas lainnya, antara lain : 
  1. Mudah dipelihara; 
  2. Cepat beradaptasi dengan lingkungan dan umumnya tahan terhadap penyakit tertentu; 
  3. Dapat dilaksanakan dengan modal kecil-kecilan, dan dapat diusahakan secara bertahap, serta 
  4. Memiliki variasi keunggulan tertentu sesuai dengan daerah asalnya. 
Namun demikian, produktivitas ayam buras yang diusahakan masyarakat sekarang masih berpeluang besar untuk ditingkatkan mengingat pemeliharaan yang umumnya dilakukan belum menerapkan teknologi budidaya yang tepat.

Dalam hal ini, ayam buras dapat menjadi sumber ekonomi petani bila ada perubahan penanganan dari sekedar sebagai sampingan yang dipelihara secara tradisional menjadi usaha komersial yang dikelola secara intensif atau semi intensif. Kunci dalam pengembangan ayam buras adalah merubah sistem lama (tradisional) dengan sistem teknologi yang mudah dilaksanakan.

Salah satu jenis ayam buras yang dipelihara/dibudidayakan di Indonesia adalah ayam Kapas. Ayam Kapas berasal dari Dataran China, ayam ini diperkenalkan ke dunia Barat oleh penjelajah Marcopolo (1259 - 1324) dengan nama Silkie. Di Indonesia, penyebaran ayam Kapas paling banyak di daerah Jabodetabek. Dalam catatannya, Marcopolo menulis Silkie berbulu sangat lembut seperti kucing, sehingga membuat setiap orang yang memandangnya terpesona. Bulu putih lembut menyerupai kapas dan tumbuh dari ujung pangkal kaki hingga kepala dengan jambulnya yang khas. Karena bulu istimewanya yang digambarkan seputih salju, banyak mitos yang beredar bahwa ayam ini merupakan hasil persilangan antara kelinci dan ayam. Bahkan banyak orang yang menjuluki sebagai "ayam kelinci".

Dalam hal ini, ayam Kapas merupakan spesies dari ayam Gallus-gallus yang mampu beradaptasi dengan lingkungan secara baik, kemampuan kesehatannya juga baik demikian juga kuantitas tingkat produksinya. Ayam ini, dibudidayakan dengan cara semi intensif atau intensif akan memberikan respon yang baik pula.

Untuk data-data spesifik ayam Kapas yang berkaitan dengan telurnya, antara lain : 
  1. Mempunyai berat telur sebesar 26 - 40 gram (warna telur putih); 
  2. Berat telur tetas (rata-rata) sebesar 32,9 gram; 
  3. Produksi telur semi intensif sebanyak 164 butir/tahun; 
  4. % produksi per tahun sebesar 45 % semi intensif; 
  5. Umur bertelur petama pada umur 22 minggu; 
  6. Berat telur pertama sebesar 0,9 kg.

Ayam Kapas yang mempunyai bulu putih lembut menyerupai kapas dan tumbuh dari ujung pangkal kaki hingga kepala dengan jambulnya yang khas ini, ternyata mempunyai keunggulan dan kelemahan. Adapun lebih jelasnya, keunggulan dan kelemahan Ayam Kapas, seperti berikut :


Keunggulan ayam Kapas, antara lain : 
  1. Produksi telur cukup tinggi yaitu : 165 butir; 
  2. Mudah beradaptasi dengan lingkungan; 
  3. Cukup tahan terhadap penyakit; 
  4. Temperamen agresif, tidak pemilih dalam kawin alam; 
  5. Performans warna bulu seragam putih; 
  6. Performans badan kecil, lincah, gesit, mungil, dan cantik; 
  7. Konsumsi pakan relatif yaitu 80 -90 gram; 
  8. Baik jantan maupun betina bulu kepala berjambul; 
  9. Shank jantan maupun betina berbulu dengan jari kaki berjumlah 5 biji; 
  10. Bisa dikategorikan jenis ayam tipe kecil, ayam hias yang produksi telurnya cukup tinggi; 
  11. Fertilitas dan daya tetas telur cukup baik; 
  12. Jago atau pejantannya mudah dikawin silangkan dengan jenis ayam buras lain.

Kelemahan ayam Kapas, antara lain : 
  1. Warna kulit sekujur badan sampai batas jari kaki berwarna hitam; 
  2. Wish atau ayam afkir dagingnya berwarna hitam, sehingga pengaruh pada selera konsumen; 
  3. Hasil silangan nya pada warna kulit dan daging berwarna hitam; 
  4. Peminat ayam kapas sedikit, hanya para hobies; 
  5. Harga bibitnya relatif mahal; 
  6. Mudah terkejut dan stress, sehingga perlu pemberian vitamin sering dilakukan; 
  7. Perkembangan populasinya tidak merata di setiap daerah di Indonesia; 
  8. Naluriah ayam ini sedikit kanibal.

Dengan mengetahui atau memahami keunggulan dan kelemahan ayam Kapas, maka diharapkan masyarakat yang membudidayakan atau memelihara ayam Kapas tidak merasa ragu-ragu atau bimbang sehingga pemeliharaannya dapat dilakukan dengan baik.
(sumbeer: cybex.deptan.go.id)

Selasa, 26 Februari 2013

Cara melakukan vaksinasi pada ternak ayam

Cara melakukan vaksinasi pada ternak ayam
Ada beragam cara untuk melaksanakan vaksinasi. Saat ini, metode yang lazim dilakukan di antarannya vaksinasi melalui mata, hidung, mulut, penyuntikan, pakan, minum, dan penyemprotan.
  • Tetes Mata (Intra-ocular)
Vaksinasi tetes mata dilakukan dengan cara meneteskan vaksin ke mata ayam. Cara pelaksanaannya sebagai berikut.
  1. Tuangkan pelarut ke dalam botol vaksin hingga terisi 2/3 bagian botol.
  2. Tutup botol, lalu kocok secara perlahan hingga vaksin tercampur merata.
  3. Ganti tutup botol dengan tutup botol untuk vaksin tetes mata.
  4. Agar vaksin cepat habis, bagi vaksin menjadi 3-4 bagian yang dipakai secara bersamaan oleh vaksinator yang berbeda.
  • Tetes Hidung (Intranasal)
Seperti namanya, vaksin tetes hidung dilakukan dengan cara meneteskan vaksin ke dalam lubang hidung. Tahapan pelaksanaan vaksinasi ini sama seperti vaksinasi tetes mata.

  • Melalui Mulut atau Cekok (Intraoral)
Pada metode vaksinasi mulut, vaksin diumpankan ke ayam melalui mulutnya dengan cara dicekok. Pelaksanaan vaksinasi ini sama dengan cara vaksin melalui air minum. Perbedaannya, vaksinasi dilakukan pada ayam secara individu sehingga setiap ayam mendapatkan dosis vaksin yang sama.
Contohnya, 1.000 ekor ayam akan dicekok 0,5 cc/ekor, sehingga air yang diperlukan sebanyak 500cc. Satu vil vaksin (dosis untuk 1.000 ekor) diampur dengan air akuades hingga 2/3 volume botol vaksin dan diaduk hingga tercampur merata. Setelah dituangkan ke dalam 500cc akuades. Larutan vaksin diaplikasikan melalui mulut atau dicekok.


  • Suntik Daging (Intramuscular)
Vaksinasi suntik daging dilaksanakan dengan cara menyuntikkan vaksin ke dalam daging. Biasanya, penyuntikan dilakukan di bagian dada dan paha. Vaksin yang disutikkan bisa berupa vaksin yang masih hdup atau sudah mati. Cara pencampuran vaksin dan banyaknya air yang dibutuhkan untuk vaksin hidup sama seperti pada vaksinasi melalui mulut. Namun, tentu saja, vaksinasi dilakukan melalui jarum sunik. Adapun pelaksanaan vaksinasinya sebagai berikut.
  1. Sebelum digunakan, kocok vaksin ecara hati-hati hingga tercampur merata.
  2. Suntikkan vaksin ke daging dengan dosis sesuai anjuran.
  3. Semua peralatan yang digunakan harus steril, baik ketika melakukan vaksinasi maupun setelah digunakan.
  • Suntik Bawah Kulit (Subcutaneous)
Vaksinasi suntik bawah kulit dilaksanakan dengan cara mentuntikkan vaksin di bawah kulit, biasanya di area sekitar leher. Pelaksanaannya sama dengan persiapan melakukan vaksinasi suntik daging.

  • Melalui Air Minum (Drinking Water)
Pada vaksinasi melalui air minum, vaksin dituangkan ke dalam air yang disediakan untuk minum ayam. Air yang digunakan untuk melarutkan vaksin harus bersih dan bebas klorin. Peralatan yang harus dipakai harus bebas dari disinfektan lebih dari dua hari. Untuk memperpanjang umur vaksin, tambahkan 2-5 gram skim per liter air (tergantung dari kondisi air) ke dalam air.
Sebagai contoh, jumlah air yang digunakan untuk vaksinasi 1.000 ekor ayam yang berumur 7-4 hari adalah 10-14 hari adalah 10-20 liter. Sementara itu, ayam yang sudah dicampur dengan vaksin harus segera diberikan secara merata kepada ayam. Sebelum diberikan vaksin, ayam harus dipuasakan selama 1 jam. Disamping itu, tempat minum ayam harus terhindar dari sinar matahari langsung.
  • Penyemprotan (Spray)
Vaksinasi dengan cara penyemprotan sering digunakan untuk memberikan vaksin kepada ayam yang baru berumur satu hari. Sebelum ayam tersebut dimasukkan ke dalam kandang pemanas, alat semprot yang akan digunakan harus sudah terpasang sehingga boks ayam bisa langsung dimasukkan ke dalam kotak sprayer. Setelah semua peralatan siap, vasinasi segera dilaksanakan dengan cara menyemprotkan vaksin sebanyak 1-2 kali. Aplikasi vaksinasi untuk ayam besar dilakukan dengan menggunakan sprayer khusus. Aplikasi ini akan lebih efektif jika dilakukan di lingkungan yang terkontrol atau tidak banyak angin.

  • Tusuk Sayap (Wing web)
Vaksinasi tusuk sayap dilaksanakan dengan cara menusukkan jarum di sekitar selaput sayap ayam dari arah bagian dalam sayap. Cara melarutkan vaksin metode ini sama dengan cara melarutkan vaksin melalui tetes mata. Pelarut yang digunakan biasanya pelarut khusus untuk vaksinasi melalui tusuk sayap. Alat yang dipakai dalam vaksinasi ini berupa jarum bercabang dua.

  • Melalui Pakan (Feeding)
Vaksinasi melalui pakan dilaksanakan dengan cara mencampurkan vaksin ke dalam pakan ayam. Cara ini biasanya digunakan untuk pengaplikasian vaksin cocci. Pakan yang dipakai harus bebas dari preparat anticocci (amprolium, sulfaquinoxaline, dan preparat sulfa lainnya). Cara pelaksanaannya, vaksin dicampur ke dalam pakan, lalu diberikan kepada ayam. Tempat pakan yang dipakai untuk vaksinasi adalah tempat makan ayam.
(sumber: ternak-ayambroiler.blogspot.com)

Kamis, 21 Februari 2013

Mengenal asal usul ayam aduan

Mengenal asal usul ayam aduan
Ayam bangkok pertama kali dikenal di Cina pada 1400 SM. Ayam jenis ini selalu dikaitkan dengan kegiatan sabung ayam (adu ayam). Lama-kelamaan kegiatan sabung ayam makin meluas pada pencarian bibit-bibit petarung yang andal. Pada masa itu, bangsa Cina berhasil mengawinsilangkan ayam kampung mereka dengan beragam jenis ayam jago dari India, Vietnam, Myanmar, Thailand danLaos. Para pencari bibit itu berusaha mendapat ayam yang sanggup meng-KO lawan cuma dengan satu kali tendangan.

Menurut catatan, sekitar seabad lalu, orang-orang Thailand berhasil menemukan jagoan baru yang disebut king’s chicken. Ayam ini punya gerakan cepat, pukulan yang mematikan dan saat bertarung otaknya jalan. Para penyabung ayam dari Cina menyebut ayam ini: leung hang qhao. Kalau di negeri sendiri, ia dikenal sebagai ayam bangkok.

Asal tahu saja, jagoan baru itu sukses menumbangkan hampir semua ayam domestik di Cina. Inilah yang mendorong orang-orang di Cina menjelajahi hutan hanya untuk mencari ayam asli yang akan disilangkan dengan ayam bangkok tadi. Harapannya, ayam silangan ini sanggup menumbangkan keperkasaan jago dari Thailand itu.

Konon, pada era enam puluhan di Laos nongol sebuah strain baru ayam aduan yang sanggup menyaingi kedigdayaan ayam bangkok. Namun setelah terjadi kawin silang yang terus-menerus maka nyaris tak diketahui lagi perbedaan antara ayam aduan dari Laos dengan ayam bangkok dariThailand.

Di Thailand dan Laos, ada beberapa nama penyabung patut dicatat, seperti Vaj Kub, Xiong Cha Is dan kolonel Ly Xab. Pada 1975, ayam bangkok milik Vaj Kub sempat merajai Nampang, arena adu ayam yang cukup bergengsi di negeri gajah putih itu. Ayam yang bernama Bay itu merupakan salah satu hasil tangan dingin Vaj Kub dalam melatih dan mencari bibit ayam aduan yang handal.

Kedigdayaan ayam-ayam hasil ternakan Vaj Kub berhasil disaingi rekan sejawatnya dari kota Socra, Malaysia. Mereka dari negeri jiran itu mampu menelurkan parent stock atau indukan unggul. Hanya saja pada generasi berikutn ya, Mr.Thao Chai dari Thailand berhasil menumbangkan dominasi peternak dari Malaysia. Mr.Thao memberi nama jagoan baru itu,Diamond atau Van Phet.

Thailand memang tak perlu diragukan lagi sebagai negara penghasil ayam bangkok unggul. Malahan sektor ini sudah diakui sebagai penambah devisa negeri gajah putih tersebut. Dari Thailand bisnis ayam aduan ini tak hanya merambah kawasan Asia Tenggara saja, namun meluas ke Meksiko, Inggris dan Amerika Serikat.
Ada kebiasaan yang berbeda antara sabung ayam di Thailand dan negara kita. Di Thailand ayam yang bertarung tak diperbolehkan memakai taji atau jalu. Alhasil, ayam yang diadu itu jarang ada yang sampai mati. Kebalikannya di Indonesia, ayam aduan itu justru dibekali taji yang tajam. Taji justru menjadi senjata pembunuh lawan di arena.

Di Indonesia, hobi mengadu ayam sudah lama dikenal, kira-kira sejak dari zaman Kerajaan Majapahit. Kita juga mengenal beberapa cerita rakyat yang melegenda soal adu ayam ini, seperti cerita Ciung Wanara (di daerah ciamis), Kamandaka dan Cindelaras. Cerita rakyat itu berkaitan erat dengan kisah sejarah dan petuah yang disampaikan secara turun-temurun.

Kota Tuban, Jawa Timur diyakini sebagai kota yang berperan dalam perkembangan ayam aduan. Di sini, ayam bangkok pertama kali diperkenalkan di negara kita. Tak ada keterangan yang bisa menyebutkan perihal siapa yang pertama kali mengintroduksi ayam bangkok dari Thailand.

Sebetulnya, jenis ayam aduan dari dalam negeri(lokal)tak kalah beragam, seperti ayam wareng (Madura) dan ayam kinantan (Sumatra). Namun ayam-ayam itu belum mampu untuk menyaingi kedigdayaan ayam bangkok

Karakter ayam aduan dilihat dari bagian tubuhnya

Karakter ayam aduan dilihat dari bagian tubuhnya

Bagi para pemain senior dan berpengalaman, penampilan fisik seekor ayam jago dipercaya bisa menggambarkan ciri-ciri karakternya. Meskipun ini tidak menjamin 100%, tapi akan sangat berguna sebagai bahan referensi bila kita mencari 'gandengan' di arena.
Tulisan ini saya tulis berdasar pengalaman dan informasi teman-teman senior dilapangan. Mohon maaf bila ada kesalahan.

Jengger
  • Jengger yg besar menandakan type teknik ayam yg lebih 'kalem'.
  • Jengger kecil menunjukan teknik yg lebih gesit.
Kulit muka
  • Kulit muka tebal berkerut-kerut menandakan tekniknya yg kalem dan lebih tahan menerima pukulan.
  • Kulit muka yg tipis menandakan ayam gesit namun lebih rentan menerima pukulan.
Bentuk kepala
  • Bentuk kepala yg besar menandakan 'ayam bodoh'.
  • Bentuk kepala yg lebih kecil seperti pinang biasanya ayam lebih cerdik.

Leher
  • Tulang leher yg besar mencirikan ayam bukan type peluk. Cenderung monoton dalam teknik tarungnya.
  • Leher yg lebih kecil menandakan pergerakan leher dan kepala lebih luwes dan kemungkinan memiliki kuncian yg baik.

Badan
  • Bentuk badan yg tegap lebih dari 45 derajat menandakan type teknik bermain di atas.
  • Badan yg sedikit membungkuk kurang atau sama dengan 45 derajat menandakan ayam lebih banyak bermain di bawah.

Tulang dada
  • Tulang dada panjang menandakan ayam memiliki daya tahan pukul yg baik, pukulan keras, tapi kurang lihai memukul rapat.
  • Tulang dada pendek memiliki pukulan yg lengkap dan akurat tapi kurang kuat menahan pukulan lawan.

Ekor
  • Ekor yg panjang mencirikan teknik yg kalem.
  • Ekor yg pendek menandakan teknik dan pukulan yg lebih cepat dan gesit.

Paha
  • Jarak kedua paha yg lebar (sama dengan atau lebih besar dari telapak tangan yg dimasukan diantaranya) menandakan pukulan yg keras. Terlalu lebar jalu kurang galak.
  • Jarak kedua paha yg lebih rapat menandakan pukulan yg cepat (gancang). Terlalu sempit pukulan tidak sakit.
  • Paha yg berbentuk seperti paha belalang memiliki kekuatan dan konsistensi pukulan yg baik.
  • Paha yg seperti 'paha ayam goreng' pukulan akan 'tirus' (semakin lama semakin berkurang bobotnya).

karakter teknik berdasar tulisan diatas dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu :
- Teknik Atas atau bawah.
- Teknik Kalem atau gesit.

Dari 2 golongan teknik ini, bisa dikembangkan menjadi 4 variasi teknik :
- Atas-kalem.
- Atas-gesit.
- Bawah-kalem.
- Bawah-gesit.

Selasa, 19 Februari 2013

Cara melatih ayam bangkok untuk pembentukan otot ayam

Cara melatih ayam bangkok untuk pembentukan otot ayam
Latihan dasar untuk pembentukan otot ayam bangkok juga bisa dilihat di youtube, tapi jangan terpaku pada video yang ada karena melatih ayam banyak variasiya cara paling benar adalah dengan sering main ke arena dan ke kandang rekan-rekan  sesama penghobi ayam bangkok , maka kita akan dapat menyerap ilmu yang diterapkan. Cara latihan dasar untuk pembentukan otot ayam bangkok polanya dan cara bermacam-macam dan kadang tiap orang berbeda-beda.

POLA 1: Untuk menguatkan kuda2 dan otot sayap ada yang memasukkan ayam bangkok dalam kurungan kemudian digantung 1 m dengan tali dan diputar perlahan, biasakan ayam bangkok dalam kondisi tersebut tiap hari selama 5 jam.

POLA 2: Dengan cara tiap malam ayam bangkok ditaruh pada tali karet pengerek timba sumur/ tali tambang yang lentur dan selalu bergerak sehingga kaki ayam bangkok akan terbiasa mencengkeram kuat dan selalu terjaga untuk tidak terjatuh.

POLA 3: Ada juga yang melatih dengan mengkondisikan ayam bangkok selalu loncat keatas sampai beberapa kali, caranya pada sore/malam hari ayam bangkok dimasukkan gulungan karet diameter 1 m dengan tinggi 70 cm (bisa pakai karet geber), ayam bangkok yang dimasukkan akan berusaha keluar dan meloncat ke bibir karet masukkan lagi sampai beberapa kali.


Catatan: Latihan pembentukan otot ayam bangkok apapun bentuknya yang terpenting adalah porsi latihan yang disesuaikan dengan kondisi ayamnya dan diimbangi dengan ransum dan suplemen vitamin yang berimbang. Jika latihan tidak terukur maka justru akan merusak ayam. Teknik melatih dan merawat ayam bangkok bisa berbeda tetapi tujuannya sama untuk meningkatkan kualitas hasil ternakan. Basic Exercises For Muscle Building Bangkok Chicken.
(sumber: ayam-bangkok-gombong.blogspot.com)

Senin, 18 Februari 2013

Cara memandikan ayam aduan sebelum bertarung

Ayam yang akan diadu terlebih dahulu harus diairi atau di mandikan dan untuk melakukan itu tentunya kita harus mengetahui cara-caranya, karena tak jarang hal seperti ini seringkali menjadi faktor kemenangan atau kekalahan dalam arena bertarung ayam.

Berikut cara memandikan atau mengairi ayam aduan sebelum bertarung :
  • Sebelum dimandikan ayam terlebih dahulu dikeluarkan lendirnya dengan memasukkan bulu ayam (dilolohkan) sambil diputar sampai tenggorokannya bersih dari lendir
  • Pada saat ayam diberi minum jangan sampai berlebihan karena akan berakibat ayam muntah pada saat diadu, selain itu jangan sampai hidung ayam terlalu banyak kemasukan air karena akan sangat berpengaruh pada pernafasan ayam.
  • Basahi bagian kepala, dada, leher, bagian bawah/ketiak dan bagian atas/pangkal sayap sampai pada bagian pantat (kloaka) dan paha, sebisa mungkin jangan sampai membasahi sayap. Setelah itu keringkan setelah ayam kelihatan seperti menggigil kedinginan, jangan sampai ayam menggigil terlalu lama.

  • Pada airan kedua sebaiknya ayam jangan dulu diberi minum atau dikeluarkan lendirnya, yang harus dilakukan pertama kali adalah, mendinginkan badan ayam dengan cara menempelkan kain atau spons yang sudah dibasahi ke bagian dada, ketiak, dan pantat ayam, lakukan terus sampai nafas ayam stabil atau berhenti ngos-ngosannya, setelah itu keluarkan lendir ayam dan berikan minum.
  • Kita juga harus melihat kondisi ayam setelah pertarungan pada airan pertama. Jika ayam menderita banyak luka dibagian kepala akibat terkena taji lawan (luka tusuk atau sobek), sebaiknya jangan dicuci atau dibasahi dengan air secara langsung, karena akan menambah rasa sakit/nyeri pada luka ayam yang tertusuk atau sobek akibat taji, cukup dibersihkan dan dikompres dengan kain tidak teralu basah.
  • Pada airan selanjutnya cara memandikan ayam biasanya sama seperti pada airan kedua, hanya saja pada airan ini ayam tidak perlu lagi dibasahi terlalu lama. Jangan sampai ayam menjadi berat karena terlalu basah, karena pada airan ini tenaga ayam sudah banyak terkuras dan stamina yang sudah mulai menurun.
(sumber: ayam-bangkok-gombong.blogspot.com)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...