Senin, 04 Juni 2012

Penyakit Snot pada ayam

KeteranganPenyakit Snot dapat menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam, biasanya penyakit ini muncul akibat adanya perubahan musim dan banyak ditemukan di daerah tropis. Perubahan musim biasanya akan mempengaruhi kesehatan ayam. Angka morbiditas kawanan unggas bervariasi antara 1-30%. Mortalitas atau Angka kematian yang ditimbulkan oleh penyakit ini mencapai 30%. 


Penyebab
Penyakit Snot atau coryza disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum.

Cara penularan
Bakteri Haemophillus gallinarum hanya dapat bertahan diluar diinduk semang tidak lebih dari lebih dari 12 jam. Penularan penyakit Snot atau coryza dapat melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit juga dapat melalui udara, debu, pakan, air minum, petugas dan peralatan yang digunakan.


Gejala klinis
Ayam yang secara klinis telah terinfeksi menunjukkan gejala sebagai berikut
- pengeluaran cairan air mata
- ayam terlihat mengantuk dengan sayapnya turun atau menggantung
- keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas
- Pembengkakan didaerah sinus infra orbital
- terdapat kerak dihidung
- napsu makan
- ayam mengorok dan sukar bernapas
- pertumbuhan menjadi lambat.

Perubahan patologi
Pada kasus akut dijumpai konjungtivitis berat dan peradangan pada pinggir kelopak mata (periorbital fascia).
Pada kasus kronis dijumpai sinusitis yang bersifat serosa sampai kaseosa.

Diagnosis
Bakteri Haemophillus gallinarum dapat diisolasi dari swab sinus ayam yang menderita penyakit akut.

Diferential diagnosa
Diagnnosa banding dari penyakit coryza adalah Mikoplasmosis atau Chronic Respiratory Disease (CRD) dan Infectious Laryngotracheitis (ILT)

Pengobatan

Pengobatan penyakit snot pada unggas adalah dengan pemberian preparat sulfat seperti sulfadimethoxine atau sulfathiazole. Pemberian sulfonamida dapat dikombinasikan dengan tetrasiklin untuk mengobati coryza dan dapat diberikan melalui air minum atau disuntikkan secara intramuskular.


Pengendalian dan Pencegahan
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan dengan baik. Kandang sebaiknya terkena sinar matahari langsung sehingga mengurangi kelembaban, Kandang yang lembab dan basah memudahkan timbulnya penyakit ini, Ayam yang sakit pilek dipisahkan dari kandang (kelompok) ayam yang sehat, Jangan mencampur ayam yang umurnya berbeda, Ayam yang sakit pilek dapat dipotong dan dagingnya boleh dikonsumsi, Bangkai ayam yang mati dan sisa pemotongan dibakar atau dikubur.

Dibawah ini adalah lampiran atau data berbagai obat atau antibiotik untuk mengobati penyakit bakteri yang menular dan yang biasa di sebut dengan staphylococcus aureus.
Staphylococcus aureus adalah:
• Sebuah penyakit bakteri Menular Gram positive yang utama.
• Penyebab utama dalam penularan adalah : Dermatitis, artritis, toksemia, septisema, dan pembengkakan yang teruk di bagian dada.
• Untuk perawatan, tidak hanya satu antibiotik yang harus di gunakan, tergantung ke-efisienan obat tersebut, dan bisa memilih berbagai atau bermacam-macam jenis antibiotik.
Sensitiviti staphylococcus aureus terhadap bermacam-macam jenis antibiotik. saya urutkan MENURUT keberkesanan-nya.

Nama antibiotik
• Kanamycin Sensitiviti = 87%
• Gentamicin Sensitiviti = 78%
• Polymyxin B Sensitiviti = 75%
• Neomycin Sensitiviti = 75%
• Chloramphenicol Sensitiviti = 66%
• Norfloxacin Sensitiviti = 66%
• Bacitracin Sensitiviti = 66%
• Ampicillin Sensitiviti = 55%
• Erythromicin Sensitiviti = 44%
• Clindammycin Sensitiviti = 33%
• Streptomycin Sensitiviti = 33%
• Tritmethoprim + sulfa Sensitiviti = 12%
• Tetracycline Sensitiviti = 8%
sumber :
papaji.forumotion.com
bertani.wordpress.com


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...