Rabu, 23 Januari 2013

Mengenal sistem reproduksi pada ayam betina

Folikel akan masak pada 9-10 hari sebelum ovulasi. Karena pengaruh karotenoid pakan ataupun karotenoid yang tersimpan di tubuh ayam yang tidak homogen maka penimbunan materi penyusun folikel menjadikan lapisan konsentris tidak seragam. Proses pembentukan ovum dinamakan vitelogeni (vitelogenesis), yang merupakan sintesis asam lemak di hati yang dikontrol oleh hormon estrogen, kemudian oleh darah diakumulasikan di ovarium sebagai volikel atau ovum yang dinamakan yolk (kuning telur).

Dikenal tiga fase perkembangan yolk, yaitu fase cepat antara 4-7 hari sebelum ovulasi dan fase lambat pada 10-8 hari sebelum ovulasi, serta pada 1-2 hari sebelum ovulasi. Akibat perkembangan cepat tersebut maka akan terbentuk gambaran konsentris pada kuning telur. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kadar xantofil dan karotenoid pada pakan yang dibelah oleh latebra yang menghubungkan antara inti yolk dan diskus germinalis.
Folikel dikelilingi oleh pembuluh darah, kecuali pada bagian stigma. Apabila ovum masak, stigma akan robek sehingga terjadi ovulasi. Robeknya stigma ini dikontrol oleh hormon LH. Melalui pembuluh darah ini, ovarium mendapat suplai makanan dari aorta dorsalis. Material kimiawi yang diangkut melalui sistem vaskularisasi ke dalam ovarium harus melalui beberapa lapisan, antara lain theca layer yang merupakan lapisan terluar yang bersifat permeabel sehingga memungkinkan cairan plasma dalam menembus ke jaringan di sekelilingnya. Lapisan kedua berupa lamina basalisyang berfungsi sebagai filter untuk menyaring komponen cairan plasma yang lebih besar. Lapisan ketiga sebelum sampai pada oocyte adalah lapisan perivitellin yang berupa material protein bersifat fibrous (berongga).

Dalam membran plasma, oocyte (calon folikel) berikatan dengan sejumlah reseptor yang akan membentuk endocitic sehingga terbentuklah material penyusun kuning telur. Sehingga besar penyusutan kuning telur adalah material granuler berupa high density lipoprotein (HDL) dan lipovitelin. Senyawa ini dengan ion kuat dan pH tinggi akan membentuk kompleks fosfoprotein, fosvitin, ion kalsium, dan ion besi. Senyawa-senyawa ini membentuk vitelogenin, yaitu prekursor protein yang disintesis di dalam hati sebagai respon terhadap estradiol.

Komponen vitelogenin lebih mudah larut dalam darah dalam bentuk kompleks lipida kalsium dan besi. Oleh adanya reseptor pada oocyte, akan terbentuk material kuning telur. proses pembentukan vitelogenin ini dinamakan vitelogenesis.
Penyusun utama kuning telur adalah air, lipoprotein, protein, mineral, dan pigmen. Protein kuning telur diklasifikasikan menjadi dua kategori:
Livetin, yakni protein plasmatik yang terakumulasi pada kuning telur dan disintesis di hati hampir 60% dari total kuning telur.

Phosvitin dan lipoprptein yang terdiri darihigh density lipoprotein (HDL) dan low density lipoprotein (LDL) yang disebut pula dengan granuler dan keduanya disintesis dalam hati. Pada ayam dewasa bertelur setiap hari disintesis 2,5 g protein/hari melalui hati. Sintesis ini dikontrol oleh hormon estrogen. Hasil sintesis bersama-sama dengan ion kalsium, besi dan zinc membentuk molekul kompleks yang mudah larut kemudian masuk ke dalam kuning telur.

Mengenal sistem reproduksi pada ayam betina

Oviduk
Oviduk adalah sebuah pipa yang panjang di mana yolk lewat dan bagian telur lainnya di sekresikan. Secara normal ukurannya kecil, diameternya relatuf kecil, tetapi menjelamg ovulasi pertama ukuran dan ketebalan dindingnya bertambah besar. Bagian-bagian oviduk dan kegunaannya dirangkum sebagai berikut dan ilustrasikan.

  • Infundibulum
Panjang 9 cm fungsi untuk menangkap ovum yang masak. Bagian ini sangat tipis dan mensekresikan sumber protein yang mengelilingi membran vitelina. Kuning telur berada di bagian ini berkisar 15-30 menit. Pembatasan antara infundibulum dan magnum dinamakan sarang spermatozoa sebelum terjadi pembuahan.

a.  Malfungsi infundibulum untuk berfungsi secara sempurna, infundibulum harus mengambil semua yolk yang jatuh kedalam rongga tubuh. Namun, di jumpai bahwa sekitar 4% tidak di tankap oleh infundibulum, tetapi tetap dalam rongga tubuh yang selanjutnya diserap kedalam tubuh sekitar satu hari. Persentasenya berfariasi antarstrain ayam, beberapa diantaranya mencapai 10% dari yolknya terdapat dalam rongga tubuh. Pada ayam tipe pedaging, hal tersebut lebih sering terjadi daripada ayam tipe petelur.

b.      Internal layer
Kadang-kadang, kemampuan infudibulum untuk mennagkap sebagian besar yolk hilang dan menimbunya dalam rongga tubuh lebih cepat daripada kemampuan menyerap. Ayam yang demikian ini dikenal sebagai internal layer, meskipun istilah itu tidak mendefinisikan secara baik kondisi tersebut. Abdomen menjadi memanjang dan ayam berdiri dengan posisi tegak.

  • Magnum
Bagian yang terpanjang dari oviduk (33cm). Magnum tersusun dari glandula tubiler yang sangat sensibel. Sintesis dan sekresi putih telur terjadi disini. Mukosa dan magnum tersusun dari sel gobelet. Sel gobelet mensekresikan putih telur kental dan cair. Kuning telur berada di magnum untuk dibungkus dengan putih telur selama 3,5 jam.

Albumen dalam sebutir telur terdiri dari 4 lapisan. Masing-masing adalah chalasae (27,0%), pitih kental (57,0%), putih telur encer dalam (17,3%), dan putih telur encer bagian luar (23,0%). Tepat lapisan tersebut diproduksis pada magnum, tetapi putih telur encer luar (auterthin with) tidak lengakp sampai air ditambahkan uterus.

a. Chalazae
Pada sebutir telur yang dipecah, terdapat dua pita yang berbelit dan mamanjang dari ujung yolk melalui albumen. Itulah yang disebut chalazae. Albumen-chalaziferous diproduksi bila yolk pertama memasuki magnum. Tetapi lilitan untuk membentuk dua chalazae terjadi lebih akhir saat telru berputar pada ujung akhir oviduk. Lilitan dengan arah yang berlawanan dari chalazae dimaksudkan untuk memelihara yolk tetap berada dipusat setelah telur keluar.

b. Putih telur bagian dalam yang encer (liquid inner white) 
Bagian telur yang sedang berkembang meluncur melalui magnum hanya satu tipe albumen diproduksi. Namun penambahan air dan perputaran telur menjadikan perkembangan telur lebih besar pada barbagai ayam petelur. Salah satu diantaranya adalah putih telur bagian telur yang cair.

c. Putih telur yang padat (dense white)
Putih telur yang terkenal terdiri dari musim dan merupakan bagian terbesar dari albumen telur. Jumlah putih telur kental (thick white) yang dihasilkan oleh magnum cukup besar. Dengan dihasilkannya musin dan penambahan air saat telur bergerak melalui oviduk, cenderung mengurangai jumlah putih telur tebal dan meningkatkan jumlah putih telur encer (thin white). Pada waktu telur dikeluarkan, sepertiganya terdiri dari putih telur encer, yang tersisa terdiri dari lebih setengahnya albumen pada telur.

d. Kemudian kualitas telur
Setelah telur keluar, terjadi perubahan yang tetap pada kandungan interior telur thick white tidak dapat mempertahankan komposisi kekentalannya dan volumenya berkurang, sedangkan thin white menjadi lebih berair dan jumlahnya bertambah.
  • Isthmus
Perkembangan telur selanjutnya ditekan ke dalam isthmus sekitar 1 jam 15 menit. Isthmus merupakan bagian yang pendek, sekitar 4 cm. di sini, membran kerabang bagian dalam dan luar di bentuk sebagai suatu pembentukan kembali bentuk akhir dari telur kandungamn pada masa ini tidak secara lengkap mengisi membran kerabang dan telur menyerupai suatu kantong hanya sebagian yang terisi air. mensekresikan membran atau selaput telur. Panjang saluran isthmus adalah 10 cm dan telur berada di sini berkisar 1 jam 15 menit sampai 1,5 jam. Isthmus bagian depan yang berdekatan dengan magnum berwarna putih, sedangkan 4 cm terakhir dari isthmus mengandung banyak pembuluh darah sehingga memberikan warna merah.
  • Uterus
Disebut juga glandula kerabang telur, panjangnya 3 cm. Pada bagian ini terjadi dua fenomena, yaitu dehidrasi putih telur atau /plumping/ kemudian terbentuk kerabang (cangkang) telur. Warna kerabang telur yang terdiri atas sel phorphirin akan terbentuk di bagian ini pada akhir mineralisasi kerabang telur. Lama mineralisasi antara 20 – 21 jam.

a)    Karabang
Klasifikasi karabang telur dimulai segera sebelum telur masuk ke uterus. Sekelompok kecil kalsium terlihat pada membran karabang bagian luar (outer shell membrane) sebelum telur meninggalkan isthmus. Hal ini adalah awal letak untuk penimbunan kalsium dalam uterus. Jumlahnya kemungkinan diturunkan dari induk dan mengambil pranan dalam penimbunan kalsium kemudian.

b)   Sumber kalsium untuk kerabang telur
Ada dua sumber kalsium untuk produksi kerabang telur, yaitu pakan dan tulang tertentu. Secara normal, sebagian kalsium untuk pembentukan telur berasal langsung dari pakan, tetapi beberasal dari timbunan kalsium, tulang medulair, terutama pada malam hari ayam tidak makan.

c)    Pembentukan kalsium karbonat
Kalsium karbonat kerabang di bentuk bila ion kalsium dilengkapi melalui pasokan darah. Ion karbonat berasal dari darah dan kelenjer kerabang. Pengurangan pasokan dan campuran darah dengan maksimal penimbunan CaCO3 dari kerabang telur menyebabkan kualitas kerabang buruk. Demikian juga temperatur lingkungan tinggi selama musim panas menyebabkan kerabang telur berkualitas rendah
  • Vagina
Bagian berikutnya dari oviduk adalah vaginapada ayam, selama produksi telur, panjang vagina sekitar 2 cm. secara normal, telur timgal dalam vagina selama beberapa menit tetapi dalam keadaan tertentu dapat tinggal beberapa jam. Telur melalui oviduk akan keluar dengan ujung yang runcing terlebih dahulu. Apabila ayam tidak terganggu atau ketakutan, telur akan berputar secara horizontal sebelum oviposisi (pengeluaran telur) dan akan keluar dengan ujung tumpul. Perputaran tersebut membutuhkan waktu kurang dari 2 menit dan memungkinkan bagi otot uterus untuk menekan keluar pada permukaan yang lebih luas selama oviposisi. Apabila terjadi gangguan pada ayam sebelum perputaran telur akan di keluarkan dengan cepat dan ditekan keluar melalui vent dengan ujung runcing terlebih dahulu.
  • Kloaka
merupakan bagian paling ujung luar dari induk tempat dikeluarkannya telur. Total waktu untuk pembentukan sebutir telur adalah 25-26 jam. Ini salah satu penyebab mengapa ayam tidak mampu bertelur lebih dari satu butir/hari. Di samping itu, saluran reproduksi ayam betina bersifat tunggal. Artinya, hanya oviduk bagian kiri yang mampu berkembang. Padahal, ketika ada benda asing seperti /yolk/ (kuning telur) dan segumpal darah, ovulasi tidak dapat terjadi. Proses pengeluaran telur diatur oleh hormon oksitosin dari pituitaria bagian belakang.
(sumber: jelajahfapet.blogspot.com)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...