Sabtu, 29 September 2012

Ciri-ciri dan Penyebab penyakit pullorum pada anak ayam

Ciri-ciri dan Penyebab penyakit pullorum pada anak ayam
Penyakit pullorum adalah penyakit yang sudah lama terkenal di seluruh dunia peternakan, penyakit ini biasanya sering dan terjadi banyak kematian di mesin penetasan (incubator) yang dapat mengakibatkan kerugian yang fatal terhadap sebuah perusahaan yang ayam nya terjangkit pullorum ini.

Penyakit pullorum di sebabkan oleh organisme nomotile salmonela,
Peternakan unggas , kalkun, burung puyuh, bebek burung merpati dapat menderita dari penyakit pullorum juga. Ayam ras pedaging (atau yang biasa di sebut dengan ayam broiler) lebih rentan terhadap penyakit pullorum ini, Pullorum adalah penyakit yang menyerang anak ayam baru menetas, bawaan dari induk dan di bawa melalui telur yang terinfeksi penyakit ini.

Kematian ayam akan kerap terjadi pada usia 2 hari samapi usia 7 hari setelah di tetaskan. jika telur memiliki infeksi selama menetas (umur terinfeksi) dan jika telur tersebut mendapatkan infeksi setelah menetas, maka penyakit yang timbul akan menunjukkan gejala sekitar 10 hari setelah infeksi. sampai usia 3 minggu.

Anak ayam yang baru menetas dapat mati tanpa menunjukkan gejala apapun. ayam akan mati secara mendadak tanpa kita sadari penyebabnya..
gejala ini seperti menunjukkan gejala gejala mirip dengan penyakit tipus ringan, seperti
berkerumun di dekat sumber panas, terlihat anak ayam seperti kedinginan yang kuat, padahal suhu pemanas cukup mendukung untuk tahap brooding,
sifat tidur , ayam malas dan tidak aktip seperti layaknya ayam normal,
kehilangan nafsu makan kadang2 terlihat diare putih, untuk tahap ayam dewasa kadang-kadang terlihat seperti penyakit tifus jenis unggas

Infeksi untuk anak ayam berasal dari telur yang terinfeksi. Dalam inkubator jika ayam yng sakit menetas, maka akan menyebarkan penyakit nya kepada ayam yang sehat lainnya.. jika ayam sudah mulai di indukan (brooding) maka infeksi secara tidak langsung akan terjadi melalui air minum, makanan, atau melalui kotoran (berak ayam) yang terinfeksi. atau menghirup debu yang sudah mengandung bakteri. dan ada juga pembawa penyakti ini adalah diantaranya burung liar yang secara bebas hijrah dari tempat yang terinfeksi ketempat yang sehat.. maka bisa mengakibatkan penyebaran melalui burung liar tersebut..

Jika Ayam dewasa (yang sudah menelur) dan ayam tersebut terinfeksi oleh penyakit pullorum ini, maka hasil dari ber-telur akan mencapai hingga 34 persen telur yang pasti terinfeksi. Ayam yang tidak normal (terinfeksi)_ akan menyebabkan fektor terhadap ayam yang sehat, ayam yang sakit ini bisa menularkan penyakit nya..

Untuk perawatan bisa memberikan obat atau antibiotik seperti:
  • Amoxycillin,
  • poteniated sulponamide,
  • tetracylines,
  • fluoroquinolones.
Untuk mengontrol dan pencegahan dari semakin menyebarnya penyakit ini adalah dengan melakukan pemeriksaan minimal 1 bulan satu kali di ayam jenis GGP dan GP (secara rutin). atau ayam indukan lainnya. dan dengan rutin memberantas tikus yang ada di dalam persekitaran kandang ayam anda, dengan memberikan racun tikus atau dengan cara jalan lain (terserah) dengan tujuan untuk membasmi tikus yang menjadi vektor penyebaran terinfeksi nya ayam2 yang ada di dalam kandang.

dan jika terlihat adanya gejala ini, maka dengan memusnahkan atau membunuh ayam yang terinfeksi adalah jalan yang paling tepat yang harus di lakukan.

KESIMPULAN:
Penyakit pullorum penyebaran nya di sebabkan dari ayam parent (induk) melalui telur yang terinfeksi, dan jika telur tersebut terinfeksi, dan setelah di tetaskan, maka ayam yang berhasil menetas dari incubator akan terinfeksi oleh penyakit tersebut,'

dan jika ayam tersebut berhasil hidup sampai tahap bertelur, maka ayam tersebut akan terus dan terus menghasilkan telur yang terinfeksi..
maka sebaiknya ayam tersebut di musnahkan.
(sumber: teknikpanduanbeternakpakanpeternakan.blogspot.com)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...