Jumat, 14 September 2012

Faktor penyebab terjadinya stress pada ayam

Banyak sekali faktor-faktor yang bisa menyebabkan ayam mengalami stress diantaranya adalah sebagai berikut :

- Pindah Kandang
Hal ini sering terjadi pada peternakan layer. Ikhtiarkanlah mencari cara terbaik untuk   pindah kandang dari mulai fase awal pemeliharaan sampai ayam di afkir. Di samping untuk meminimalkan efek negatif stress juga akan menghemat tenaga kerja.

- Pengangkutan
Sudah sangat dimaklum stress akibat pengangkutan atau transportasi adalah sesuatu yang sudah sangat biasa.

- Stress akibat transportasi
Stress ini biasanya mudah untuk diatasi yaitu dengan pemberian AVISPRO  atau semisalnya. Kemudian unggas diistirahatkan untuk beberapa waktu untuk menunggu pemberian pakan yang tepat.

- Perlakuan kasar terhadap ternak
Perlakuan kasar terhadap ternak seperti memukul, menendang, melemparkan ternak, berjalan dengan terburu-buru saat di kandang, atau sengaja tidak memberi pakan dan minum pada ternak.

- Adanya suara yang mengejutkan
Suara petasan, kembang api, musik yang keras akan menyebabkan stress pada unggas. Akibatnya adalah unggas akan mengalami stress beberapa hari lamanya dan peternak akan mengalami kerugian di hari tersebut

- Ruang kandang terlalu gelap atau terang
Ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa lama pemberian sinar (cahaya) akan berpengaruh terhadap produksi unggas.

- Pemeliharaan tidak seumur dan satu strain
Perbedaan segi performance akan menyebabkan persaingan dalam mendapatkan pakan sedangkan dari segi kekebalan tubuh kalau terjadi penularan penyakit akan lebih cepat menyebar di sekitarnya karena ada ayam yang mempunyai kekebalan tubuh yang rendah di dalam satu kandang.

- Suhu kandang
Pada kondisi suhu kandang yang tinggi dan terlalu padat ternak akan cenderung mengkonsumsi air yang banyak tapi sedikit makan begitu juga sebaliknya. Suhu kandang yang kurang tepat dapat menyebabkan munculnya sifat kanibalis dan juga perubahan konsumsi pakan dan minum

- Kondisi litter terlalu padat
Kondisi litter yang basah, terlalu padat, menggumpal, kotor, berdebu dan bau amoniak yang bersifat racun akan menyebabkan stress pada unggas. Disarankan untuk mengganti litter yang kondisinya sudah mulai berubah.
Disamping itu juga pemilihan jenis litter juga perlu mendapat perhatian. Mengontrol dengan seksama kondisi litter adalah usaha untuk meminimalkan stress pada unggas.

- Kondisi air minum
Kondisi air minum yang kotor atau tercampur bahan lain yang berbahaya dapat memicu terjadinya stress pada unggas. Air bagi ternak secara umum dapat berfungsi sebagai media untuk membantu mengurangi panas tubuh yang berlebih. Air minum hendaknya tersedia terus-menerus (ad libitum) karena peranannya yang tak bisa diabaikan bagi ternak

- Bentuk dan jumlah wadah pakan dan minum
Jumlah wadah pakan dan minum yang kurang dapat memacu terjadinya persaingan untuk mendapatkan makanan. Unggas yang berhasil memenangkan persaingan akan tumbuh secara normal (pesat) dan yang kalah akan mengalami gangguan pertumbuhan (kerdil) dan mudah terserang penyakit.

- Perubahan ransum
Pemberian pakan terutama unggas didasarkan pada kuantitas dan kualitas ransum sesuai fase pemeliharaan. Sehingga kuantitas dan kualitas ransum sangat menentukan terjadinya stress baik pada unggas petelur atau pedaging.

- Ventilasi yang tidak sempurna
Udara di dalam kandang biasanya pengap dan bau, sehingga perlu pergantian udara agar bau amoniak di dalam kandang tidak berbahaya bagi ternak.
Ventilasi beguna untuk sirkulasi udara di dalam kandang sehingga udara dalam kandang tetap segar dan bersih.

- Suhu kandang
Suhu kandang yang kurang tepat dapat menyebabkan munculnya sifat kanibalis dan juga perubahan konsumsi pakan dan minum. Pada kondisi suhu kandang yang tinggi ternak akan cenderung mengkonsumsi air yang banyak tapi sedikit makan begitu juga sebaliknya.
(sumber: duniaternakmodern.blogspot.com)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...